I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 75
Disclaimer: Lihat daftar isi ya :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jadi ternyata dia memang Liz-san. Aku tidak pernah menduga jika kami akan bertemu semudah ini.
Mata emerald nya masih tetap sama seperti dalam ingatanku. Dan di belakangnya mengekor para kakak-kakakku dan teman-temannya.
Duke-sama juga terlihat semakin dewasa jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir kami. Rasanya dia menjadi semakin mendekati tipe idealku hanya dalam kejapan mata.
Mulai detik ini, aku tidak akan bisa merasakan tatapan hangat darinya, iya kan?
"Alicia-chan, apa ada yang salah?"
Ah, sudah lama tidak ada yang memanggilku seperti itu. Sepertinya hanya Liz-san yang berani memanggilku seperti itu.
"Apa ada yang salah? Kenapa kau gemetaran seperti itu?" tanya Liz-san pada salah satu gadis bangsawan yang sedang berdiri di sekitarku.
"Alicia-sama..."
Aku menatap gadis itu dengan tajam saat dia mulai membuka mulutnya. Setelah mendapat tatapan dariku dia langsung menutup mulutnya.
Seorang wanita jahat harus bisa memberikan tekanan pada orang lain hanya dengan tatapan matanya saja. Karena itu aku terus melatih tatapan tajamku setiap hari di depan cermin. Tatapan mataku saat ini pasti bisa membuat siapa saja merasa terintimidasi.
Meski tanpa latihan sekalipun, aku memang terlahir sebagai seorang wanita jahat. Aku tidak perlu berusaha ekstra keras karena bentuk mataku memang sudah tajam sejak lahir. Meskipun aku sedang dalam keadaan santai, aku yakin jika wajahku lebih mirip wajah kucing daripada tikus.
Jika akademi mengadakan kontes tatapan setajam silet, aku pasti akan menang dengan mudah.
"Apa Alicia melakukan kesalahan?" tanya Albert-oniisama yang langsung berjalan ke arahku.
... Aku memang mencoba memberi mereka impresi seorang wanita jahat. Tapi aku yakin jika aku tidak pernah berbuat kesalahan. Merekalah yang tiba-tiba merasa ketakutan, padahal aku belum melakukan provokasi. Aku bahkan tidak mengancam mereka.
Jadi, tatapan begitu saja sudah bisa dibilang sebagai tindakan kejam...? Aku tidak tahu soal itu.
Para gadis bangsawan pasti hidup bak seorang tuan putri. Jadi kurasa mereka tidak pernah mendengar siapapun berkata keras atau memarahi mereka.
Secara teknis, aku sama dengan mereka, tapi meski aku seorang gadis bangsawan aku sama sekali tidak bisa melihat kesamaan antara diriku dan mereka.
"Alicia, apa kau bersikap kasar pada mereka?" tanya Albert-oniisama dengan alis yang sedikit berkerut.
Aku tidak tahu... iya kan? Aku bahkan tidak yakin.
"Aku hanya berkata jika perkataan mereka tidak masuk akal."
"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Liz-san yang tiba-tiba menyela percakapan kami.
... Hei, aku sedang berbicara dengan kakakku, kenapa kau tiba-tiba ikut nimbrung? Aku rasa pembicaraan kami sama sekali tidak ada hubungannya denganmu.
"Aku sama sekali tidak mengatakan sesuatu yang salah. Mereka sendiri yang tiba-tiba gemetaran seperti itu." kataku sambil menatap Liz-san dengan tajam.
"Alicia-chan, kata-katamu lah yang menyakiti perasaan mereka. Jika seseorang mengatakan hal jahat kepadamu, kau pasti juga akan merasa sakit hati kan? Karena itu kau tidak boleh berkata seperti itu pada orang lain." kata Liz-san sambil tersenyum lembut ke arahku.
Ugh, senyum malaikat itu... dia bersikap seolah dirinya sangat sempurna dan sekarang dia mencoba mengajakku berjalan di jalan yang benar (versi Liz-san tentu saja).
Ya ampun, tolong hentikan itu. Senyum itu terlalu menyilaukan dan mengerikan.
"Mereka yang tiba-tiba menghampiriku tanpa memahami orang seperti apa aku ini. Aku sama sekali tidak memulai semua ini."
Meskipun Liz-san lebih tinggi dariku, aku mengatakan pendapatku seakan aku sedang memandang rendah dirinya.
"Jadi merekalah yang bertanggung jawab, tidakkah kau setuju?" lanjutku sambil menunjukkan senyum jenaka.
Liz-san pasti tidak pernah bermimpi jika aku bisa mengatakan hal seperti ini, karena itu sekarang dia menatapku dengan wajah kaku.
Mengejutkan sekali. Jika ini terus berlanjut, aku benar-benar akan menjadi wanita jahat yang sempurna.
Aku melirik Gilles yang ada di sebelahku.
Sekarang anak itu sedang menatap Liz-san dan gadis lain dengan sangat tajam, orang-orang yang tidak sengaja bertatapan dengannya pasti akan langsung kaku di tempat.
Tatapan yang mengagumkan... kerja bagus, Gilles.
"Alicia, apa ada yang salah?" tanya Albert-oniisama yang menatapku dengan khawatir.
Hm? kenapa kau harus khawatir kepadaku?
"Mungkinkah Alicia-chan sedang demam?" tanya Liz-san yang tiba-tiba ikut berbicara seakan dia baru saja mendapatkan ilham.
Apa? Apa-apaan ini! Apa dia bodoh?
Liz-san mengangkat tangannya dan bermaksud mengecek suhu tubuhku.
dan aku menangkis tangan itu dengan tepisan keras.
Tentu saja tepukan itu bukan respon yang disengaja. Aku melakukan semua ini dengan sadar, oke.
Tapi harusnya dia sudah paham dengan tata krama. Beraninya dia memperlakukanku seperti orang lemah.
"Jangan sentuh aku." kataku sambil menatap Liz-san dengan tajam.
Aku tidak hanya menepis tangannya aku menatapnya dengan super tajam. Aku bahkan berkata dengan kasar kepada orang yang lebih tua dariku. Semua itu pasti akan menambah poin wanita jahatku.
Ah! Ini sangat menyenangkan. Aku merasa berada di atas angin sekarang!
"Gilles, ayo pergi." kataku. Setelah itu aku berbalik pergi tanpa mengatakan apa-apa pada mereka. Aku bisa merasakan tatapan mereka saat aku melangkah pergi bersama Gilles, tapi aku tidak membalikkan tubuhku sama sekali.
Komentar
Posting Komentar