I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 68
Disclaimer: Novel ini punya authornya. Lihat daftar isi untuk informasi lebih jelas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Alicia, kau harus menyelesaikan apa yang kau mulai. Sesuatu seperti ini pasti mudah untukmu."
Gilles dan aku terdiam saat mendengarnya. Kakek Will selalu mengatakan kata-kata yang selalu menenangkanmu. Aku tidak pernah mendengarnya mengatakan sesuatu dengan nada dingin seperti ini.
... Tapi air mataku berhenti mengalir.
"Di masa depan, kau akan mengalami masalah yang lebih sulit."
Suara pelan kakek Will terdengar sangat serius dan berhasil menghujam ke dalam hatiku.
"Bukannya kau bilang jika kau ingin menjadi wanita jahat terhebat di dunia? Apa itu bohong? Hanya guyonan anak kecil?"
"Tidak... aku serius. Aku masih ingin menjadi wanita jahat." kataku sambil berusaha membuat suaraku terdengar lebih tegas.
"Kalau begitu kau tidak boleh gagal di sini. Memangnya wanita jahat seperti apa yang menjadi tujuan mimpimu?"
"Seorang wanita jahat yang kuat, yang memiliki kebanggaan diri, yang membenci lip service dalam berbagai macam bentuk... seseorang yang melakukan sesuatu berdasar logika dan bukan emosi semata, seseorang yang tidak membiarkan perasaannya muncul di wajahnya... aku ingin menjadi seseorang yang tetap bijaksana tidak perduli apa yang terjadi dan bisa membuat keputusan dengan kepala dingin di situasi apapun."
Meskipun suaraku terus bergetar saat mengatakannya, aku berusaha untuk tetap terdengar yakin.
Dan sekali lagi, aku menemukan resolusiku.
Baiklah. Aku harus tetap kuat. Aku akan menjadi seorang wanita jahat yang hebat. Seorang wanita jahat yang tidak akan kalah dari heroine.
"Itu benar Alicia." kata kakek Will sambil tersenyum ke arahku.
"Alicia, kau bisa melakukannya." Gilles menyemangatiku dengan mata penuh rasa percaya.
Aku akan melakukannya. Aku akan menjadi wanita jahat terhebat sepanjang masa. Jika aku tidak bisa melakukan sesuatu seperti menyelamatkan nyawa wanita ini, bagaimana aku bisa mendapatkan predikat wanita jahat di masa depan?
Sekarang, berpikir Alicia. Gunakan semua pengetahuanmu. Apa yang bisa kau lakukan dengan semua sihir yang sudah kau pelajari?
Kulitnya terlihat merah dan bernanah... apa ada yang bisa kulakukan untuk membuatnya kembali normal?
Sebuah mantra muncul di kepalaku, jadi untuk sekarang aku hanya harus mencoba dan melihat hasilnya. Aku tidak punya waktu untuk membuat hipotesis dari semua kemungkinan yang ada.
Aku menjentikkan jariku dan mulai membersihkan kulitnya dengan menggunakan sihir.
Mantra itu melapisi kulit si wanita dengan lembut. Setelah beberapa saat, kulitnya menjadi bersih.
Aku tidak tahu jika mantra yang digunakan untuk membersihkan jerawat bisa digunakan untuk hal seperti ini! kenapa aku tidak pernah menyadarinya?
Noda-noda hitam yang ada di wajah wanita itu juga mulai menghilang... sepertinya dia lebih muda daripada perkiraanku.
Usianya mungkin tidak jauh berbeda dari usiaku. Dan dari wajahnya, sepertinya dia lumayan cantik. Di sebuah dunia dimana tidak ada orang jelek... kurasa hal ini sangat wajar.
Setelah luka bakarnya menghilang... apa yang harus kulakukan dengan kakinya yang sudah mengalami nekrosis?
Seperti yang kuduga... pemurnian sama sekali tidak cukup kuat untuk menumbuhkan jaringan yang sudah mati.
Kulit yang ada di kakinya sudah mulai membusuk. Kalau jaringan di sana masih dalam proses mati, mungkin aku masih bisa melakukan sesuatu. Tapi jika sudah seperti ini tidak ada yang bisa kulakukan.
Sepertinya aku tidak punya pilihan lain kecuali membuang jaringan dan daging yang sudah mati itu. Aku harus melakukannya agar pembusukan di sana tidak semakin menyebar.
Itu artinya aku harus mengamputasi kaki kanannya dari bagian lutut. Tapi setelah kuperiksa, sepertinya aku juga harus mengamputasi sebagian pahanya juga.
Pedangku sepertinya cukup tajam untuk digunakan sebagai pisau bedah untuk amputasi. Tapi, jika aku memotong kakinya tanpa membiusnya, dia pasti akan mati karena shock dan rasa sakit yang amat sangat.
Hmm... Bukannya buku bilang kalau sihir kegelapan menyatukan penyembuhan dan penghancuran?
Penghancuran... ya, bukannya itu bisa digunakan untuk menghancurkan jaringan yang sudah mati...?
Tidak, itu tidak akan membantuku.
Berpikir, Alicia! kau harus memikirkan ini dengan cepat, kalau tidak dia bisa mati.
... Sebenarnya ada mantra yang bisa menghilangkan rasa sakit selama 10 detik... tapi tidak mungkin aku bisa mengamputasinya dalam waktu sesingkat itu, iya kan? Yah, kalaupun aku bisa mengamputasinya secepat itu, setelah sihirnya menghilang rasa sakit itu pasti akan kembali muncul dan akan menyebabkan masalah yang sama.
Sepertinya entah apa yang kulakukan, rasa sakit itu akan tetap menjadi masalah.
Selain itu, aku juga harus memikirkan cara untuk menghentikan pendarahannya.
Ada sebuah mantra yang bisa menghubungkan sesuatu di level sel... tapi apakah itu akan bekerja pada arteri dan pembuluh darah lainnya? Karena aku tidak pernah mencobanya, aku tidak terlalu paham. Tapi aku tidak punya cara lain untuk menghentikan pendarahannya, jadi aku hanya perlu membuatnya berhasil.
Aku mengeluarkan pedangku dan membersihkannya dengan air.
Kurasa aku juga harus membersihkan jubahku.
Aku merapal mantra pembersih, dalam sekejap semua kotoran dan darah yang ada di jubahku menghilang.
Baiklah! dengan begini semuanya selesai.
"Apa yang akan kau lakukan?"
Aku tidak menghiraukan pertanyaan Gilles dan memukul perut wanita itu dengan sangat keras hingga dia kehilangan kesadaran.
Lebih baik dia tidak melihat saat aku memotong kakinya dengan pedang.
Aku menyiapkan pedangku dan kemudian mengambil nafas panjang.
10 detik ke depan akan menentukan apakah aku berhasil atau tidak, hidup atau mati. Dan aku tidak boleh gagal di sini. Aku harus menyelesaikannya dalam sekali coba.
Aku memfokuskan semua kekuatanku di pedang. Dan saat aku melakukannya, aku bisa merasakan jantungku berdetak dengan lebih cepat.
Tenang. Kau bisa melakukannya... kau harus melakukannya. Semua akan baik-baik saja.
Aku menghirup nafas panjang dan setelah aku menjentikkan jariku aku mengangkat tanganku. Aku pun mengayunkan pedangku sekuat tenaga.
Beberapa detik kemudian, kaki wanita itu jatuh dengan bunyi 'duk' pelan. Darah pun memancar dari lukanya yang menganga.
Aku menjentikkan jariku sekali lagi dan aliran darah itu mulai melambat.
"AAAAAAGGGHHHH!!!"
Sebelum mantranya selesai, wanita itu kembali sadar. Sepertinya 10 detikku sudah habis. Akan bermasalah jika dia mulai memberontak.
"GIlles, tahan dia!" aku berteriak dan Gilles langsung melemparkan dirinya untuk menahan tubuh wanita itu.
"AAAGGHH!! Sakit! hilangkan rasa sakitnya! berhenti! berhenti! berhenti!!"
Kakimu baru saja dipotong, tentu saja rasanya sangat sakit.
Setelah memastikan darahnya tidak lagi mengalir keluar, aku merobek jubahku dan mulai membebat kakinya.
"Tolong! Kumohon! Rasanya sakit sekali! Sakit! Tolong! AGH!"
"Ugh! ya ampun, suaramu terlalu keras! Bukannya kau yang meminta untuk kuselamatkan? Jika kau ingin hidup, kau harus menahan rasa sakit seperti ini!"
Aku sudah mengatakan hal ini banyak kali, aku bukan orang baik. Di saat seperti ini, seorang saintess pasti akan mengatakan kata-kata yang menyejukkan, tapi aku adalah wanita jahat. Kau tidak akan mendengar kata-kata menyejukkan dariku.
Komentar
Posting Komentar