I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 71

 Disclaimer: is this mine? of course not!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mata Rebecca membelalak.

"HUH?"

Hm? Apa dia tidak mengerti dengan apa yang kukatakan? Atau dia hanya pura-pura bodoh di depanku?

"Penyelamat?"

"Ya, itu benar. Syukurlah. Sepertinya kau mengerti apa yang kukatakan."

"Tapi, apa maksudmu?"

"Hmm... coba lihat... Untuk awalan, aku akan memintamu untuk menjadi mata dan telingaku di tempat ini. Aku ingin kau mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh semua orang desa dan kemudian menyampaikan informasi itu kepadaku."

"Hanya itu?"

"Tentu saja tidak. Tapi itu saja yang ingin kuminta darimu untuk sekarang."

Sepertinya Rebecca belum mengerti maksud dari permintaanku. Meski begitu, dia cukup pintar untuk ukuran gadis seusianya. Aku yakin dia akan menyadari maksudku cepat atau lambat.

Tapi untuk sekarang, aku hanya ingin pergi dari tempat ini... tapi bagaimana caranya?

Sihir transportasi... itu adalah pilihan, tapi aku tidak pernah mencobanya pada makhluk hidup. Apa tidak apa-apa menggunakan mantra itu untuk makhluk hidup?

Dan lagi, aku tidak akan berpindah sendirian, tapi aku harus memindahkan 4 orang sekaligus... Aku tidak yakin aku bisa melakukan mantra dengan skala sebesar itu di percobaan pertamaku.

Kesampingkan dulu soal memindahkan orang lain... apa aku bisa memindahkan diriku sendiri!?

Tapi tidak ada jalan keluar lain untuk pergi dari plaza ini... kurasa aku memang harus melakukannya.

Tapi, apa yang harus kulakukan setelah kami berhasil lolos? Jika sihir teleportasi memang benar-benar berfungsi, dan kami benar-benar sampai di rumah kakek Will, jika orang-orang itu berhasil menemukan kami dan mencoba untuk mendobrak masuk, rumah reyot kakek Will tidak akan selamat. Bangunan itu akan runtuh dan menimbun kami semua.

Tapi jika aku menghilangkan barrier ini, dan kemudian membuatnya di sekeliling rumah kakek WIll setelah kami bertransportasi ke sana... mungkin semuanya akan baik-baik saja.

Bagus, sepertinya aku bisa melakukannya. Syukurlah aku sudah mempelajari sihir transportasi yang ada di level 80. Dan sebagai bonus karena sudah mencapai level 80, sekarang aku juga bisa merapalkan 2 mantra secara berturut-turut tanpa harus beristirahat.

"Alicia, apa yang akan kita lakukan sekarang?"

"Oh, Gilles, kau tidak perlu terlihat sekhawatir itu. Serahkan semuanya kepadaku."

Oh! Aku terdengar sangat wanita jahat sekali! Nada suaraku barusan terdengar tenang... percaya diri, dan sangat angkuh. 'Serahkan semuanya kepadaku.' Aku tidak percaya jika akhirnya aku bisa mengatakan kalimat itu. Itu adalah kalimat wajib bagi wanita jahat, dan aku merasa sangat puas saat mengatakannya...! Aaah, rasanya seperti ada kupu-kupu yang terbang dalam perutku. Ucapanku barusan terdengar sangat sempurna! Aku sangat kagum pada diriku sendiri!

Sejak aku melihatnya di buku biografi seorang penyihir terkenal dari kerajaan ini di masa lalu, aku langsung jatuh cinta. Dan aku tidak menyangka kalau aku bisa mengatakan kalimat itu sekarang. Itu adalah kalimat yang cukup kuat.

"Gilles, Kakek Will, Rebecca, ini mungkin agak tidak nyaman... tapi tolong bertahan, oke."

Aku menjentikkan jariku dan dalam sesaat barrier yang mengelilingi kami menghilang. Di saat yang sama kami pun menghilang dari plaza dan muncul di depan sebuah rumah tua yang sudah reyot.

"... Aku berhasil. Ini rumah kakek Will. Apa sebenarnya aku ini jenius?

"Woaahh.."

"Ini rumah kita!"

"Oh ho. lumayan juga."

Begitu kata ketiganya sambil memasang wajah kaget dan kagum saat melihat area yang ada di sekeliling mereka.

Wajah yang seperti itu... adalah yang terbaik! Ayo, terus puji aku. Aku sama sekali tidak keberatan.

"Kemana mereka pergi!?"

"Bukannya itu rumah Will?"

"Ikuti mereka!!"

"Aku mendengar orang-orang yang mulai berberiak mencari keberadaan kami.

Ah, iya. Aku hampir lupa.

Snap.

Aku mengaktifkan barrier untuk menutupi rumah kakek Will. Dengan begini aku tidak perlu khawatir rumah ini roboh atau semacamnya saat mereka sampai di depan pintu kami.

"Alicia, siapa kau... oof!"

Sebelum Rebecca selesai berbicara, aku memukul perutnya sekali lagi dengan keras.

Sejak detik ini, aku memiliki hal serius yang harus kubicarakan dengan Gilles, jadi aku harus membuat gadis itu tidur terlebih dahulu. Akan buruk jika dia sampai mendengar isi pembicaraanku dengan Gilles.

Yah, beberapa orang mungkin merasa jika cara seperti ini agak kasar, tapi aku adalah wanita jahat. Kekejaman semacam ini bukan apa-apa dalam kamusku.

Saat Rebecca jatuh ke depan, aku langsung menangkap tubuhnya. Setelah itu aku langsung membawanya ke dalam dan membaringkannya di salah satu kasur yang ada di dalam rumah.

Oh, tunggu. Aku baru ingat kalau aku punya mantra yang bisa membuat seseorang tertidur. Daripada memukul perutnya sampai pingsan, harusnya aku menggunakan mantra itu saja...

Aku tidak percaya aku baru mengingatnya sekarang, sudah terlambat kalau aku menggunakannya sekarang.

Maaf ya, Rebecca.




Komentar

Postingan Populer