I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 73
Disclaimer: I own nothing
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Selamat pagi Gilles." kataku saat anak itu terbangun. Dia menatapku dengan mata setengah terpejam, sepertinya dia masih ngantuk.
"Alicia?"
"Yep. Ini aku."
"Kasur ini sangat empuk..."
Gilles pasti masih belum sadar sepenuhnya. Tapi yang dikatakannya ada benarnya. Jika dibandingkan dengan kaasur yang ada di rumah kakek Will, kasur di siini terasa seperti awan.
"Di mana ini?"
"Rumahku. Mulai hari ini ini akan menjadi kamarmu. Kau bisa menggunakannya sesukamu." kataku padanya.
Mata Gilles membelalak. Kurasa sekarang dia sudah benar-benar sadar.
"Kamar... kamarku?"
Gilles mungkin belum pernah punya kamar sendiri. Dengan mata lebarnya, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan menangkap semua detail yang ada di sana.
"Sekarang cepat bersiap. Kita akan pergi ke akademi hari ini."
"Hari ini!?" tanya Gilles yang terlihat kecewa.
"Ya. Dan kau harus tahu hal ini, saintess juga bersekolah di sana. Kau pasti sudah pernah membaca soal saintess di salah satu buku yang kubawa kan?"
"Katanya saintess akan membawa perdamaian ke dunia? Dia benar-benar ada?"
"Yup. Dia benar-benar ada. Apa yang akan kukatakan paadamu hari ini adalah sebuah rahasia besar, oke? Bisakah kau berjanji untuk tidak memberitahu siapapun soal ini? Bahkan kakak-kakakku tidak boleh tahu soal ini."
Gilles menganggukkan kepalanya dan menatapku dengan mata bulatnya. Mata anak itu dipenuhi dengan kecerdasan dan determinasi.
Mulai detik ini, Gilles akan selalu berada di sisiku dan hal ini benar-benar membuat hatiku terasa lebih ringan.
Aku mengambil nafas dan mulai menjelaskan.
"Aku sudah dipilih sebagai pengawas saintess itu."
"Pengawas?"
"Benar. Tugasku adalah memutuskan apakah dia memiliki kebijaksanaan untuk memimpin negeri ini atau tidak. Jika tidak, aku harus membimbingnya agar dia bisa membuat keputusan yang tepat."
"Bukannya itu berarti kau akan melakukan hal baik untuk dunia ini? Alicia, kupikir kau ingin menjadi wanita jahat?" tanya Gilles sambil memiringkan kepalanya karena bingung.
"Kalau kau melihatnya dari sisi lain, pekerjaan ini memperbolehkanku untuk tumbuh menjadi wanita jahat. Lagipula semua orang mencintai saintess."
"Oh, jadi begitu. Maksudmu, karena kau harus menunjukkan perlawananmu pada saintess di depan publik, orang-orang akan beranggapan jika kau adalah wanita jahat? Karena kau harus mengkritiknya di depan orang banyak agar dia tidak membuat kesalahan?"
"Tepat sekali." kataku sambil tersenyum lebar.
Seperti yang kuduga, Gilles memang bisa mengerti dengan cepat.
"Baiklah, pembicaraannya selesai di sini. Cepat ganti baju."
"Apa peranku dalam drama ini?"
Ah, aku belum memikirkan soal itu...
Hm... coba lihat. Karena aku akan menjadi wanita jahat terbaik di dunia, aku pasti akan membutuhkan seorang asisten yang hebat... Jujur saja, itu sama sekali bukan masalah besar. Gilles bisa melakukan apapun yang dia mau. Dia cukup pintar untuk membuat keputusan itu untuk dirinya sendiri.
"Kau boleh melakukan apapun yang kau mau, Gilles."
"Kalau begitu aku akan berperan sebagai tangan kanan wanita jahat."
"Apa kau bisa mengimbangiku?" godaku.
Gilles mendengus.
"Memangnya kau pikir siapa aku? Aku sudah pernah melihatmu di kondisi terburukmu. Saat aku pertama kali bertemu denganmu, kau bersikap sangat jahat kepada anak yang sedang berusaha untuk tetap bertahan hidup. Setelah beberapa tahun ini, kupikir aku bisa melakukan yang seperti itu dengan mudah."
Itu benar...
Balasan yang sangat bagus. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa soal itu.
Sepertinya Gilles sudah siap untuk menjadi asisten seorang wanita jahat sepertiku.
"Selain itu, kau harus merahasiakan asalmu. Tidak ada yang boleh tahu kalau kau beresal dari desa itu."
"Aku mengerti." kata Gilles sambil menganggukkan kepalanya.
... Dia sudah tumbuh menjadi anak yang jujur dan penurut. Kakakmu ini sangat bangga kepadamu!
Terutama jika dibandingkan dengan dirimu saat kita pertama kali beretemu, saat itu matamu benar-benar kosong. Saat itu kau sedang berada di dalam jurang keputusasaan, tapi lihat dirimu sekarang!
"Ayo! Cepat ganti bajumu. Aku akan menunggu di luar." kataku sambil berjalan keluar dari kamar itu.
Komentar
Posting Komentar