I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 86

 Disclaimer: I own nothing.

*********************

Sekali lagi aku berdiri di luar pintu besar itu dan kemudian menghela nafas lega. Aku akhirnya bisa keluar dari ruangan menyesakkan itu.

Sekarang aku hanya ingin pulang dan memakan macaron yang sudah kusimpan. Jadi, dengan pikiran seperti itu, aku langsung berjalan menyusuri lorong istana dan mencoba mengingat jalan yang sudah kulalui sebelumnya.

Apa aku bisa keluar sendiri ya? Karena tadi aku mengikuti salah satu maid istana, ingatanku sedikit berkabut. Aku benar-benar tidak memperhatikan kemana kami berjalan tadi.

Apa kami tadi lewat lorong yang ini? Rasanya familiar... Hm, aku tidak ingat pernah melewati vas itu...

Aku melirik lukisan yang tergantung di tembok dan berharap jika hal itu bisa memicu ingatanku. Ada lukisan seorang anak kecil dengan rambut biru langit dan mata sewarna samudra... mungkin ini lukisan yang mulia raja saat masih muda. Sepertinya warna rambutnya yang dulu agak lebih terang dari warna rambutnya yang sekarang.

Di sebelah anak laki-laki itu berdiri seorang laki-laki dengan wajah ramah, mungkin itu ayahnya... raja yang sebelumnya? Hm... ini aneh. Semakin lama aku menatap lukisan itu, aku semakin merasa pernah melihat wajah itu di suatu tempat...

Tapi, jika aku memang pernah bertemu dengannya, aku pasti akan ingat. Jadi mungkin itu hanya imajinasiku saja.

"Alicia?" aku bisa mendengar Duke-sama memanggil namaku.

Aku berbalik ke arah pemuda itu. Dia sedang berdiri beberapa meter dariku tepat di sebelah sebuah jendela besar. Cahaya yang masuk dari jendela itu membuat sosok Duke-sama seperti disiram cahaya, dari sini aku juga bisa melihat sesuatu yang berkilau di telinganya.

Apa itu... anting-anting? Karena tadi dia selalu duduk, aku jadi tidak bisa menyadari keberadaan aksesoris itu.

Duke-sama berdiri di tempatnya seperti sedang menunggu sesuatu, tapi saat aku tidak mengatakan apa-apa dia memutuskan untuk berjalan mendekatiku. Saat dia semakin berjalan mendekat, aku tidak bisa tidak melihat anting-anting yang dia gunakan.

Anting-anting itu terbuat dari permata berwarna biru... sepertinya itu kristal sihir. Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dibuat saat seseorang berhasil mencapai sihir level 100. Artinya Duke-sama berhasil mencapai level itu kan? Itu membuatnya menjadi salah satu penyihir terkuat di dunia...

Oh iya, kalau tidak salah di dalam game Duke-sama juga berhasil mencapai level 100 lebih dulu daripada heroine. Tapi apakah dia memang secepat ini?

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Duke-sama kepadaku dengan lembut. Dia berhenti beberapa inchi dari tempatku berdiri.

Aku lebih suka jika kau memanggilku dari jauh, sekarang kau terlalu dekat.

Dan untuk pertanyaan itu... akan buruk jika wanita jahat mengaku jika dirinya sedang tersesat.

"Aku hanya sedang melihat-lihat." kataku sambil berusaha menyembunyikan rasa maluku.

Tapi sepertinya Duke-sama bisa mengetahui isi pikiranku dengan mudah. Bahkan sebelum dia bertanya, dia pasti sudah tahu jika aku sedang tersesat.

Ah, tatapan itu. Aku akan sangat berterima kasih jika kau tidak melihatku dengan tatapan sexy seperti itu.

"Apakah aku harus mengantarmu sampai pintu depan?" tanya Duke-sama sambil tersenyum.

Perlakuan seperti ini... ini adalah sesuatu yang akan kau lakukan pada adikmu kan? Semuanya tidak akan kenapa-napa selama aku hanya mendapatkan perlakuan sebagai adik saja kan?

Tapi, aneh juga saat mengetahui Duke-sama menghampiriku seperti ini. Dalam game, kupikir dia membenci Alicia...

Mungkinkah... apakah dia berlaku baik kepadaku agar dia bisa dengan mudah menyingkirkanku nanti? Kasih sayang yang dia tunjukkan hanyalah topeng untuk menyembunyikan kebencian yang dia rasakan selama ini...

Ah, rasanya itu terlalu jauh, bahkan untukku. Dan karena Henry-oniisama sudah mengatakan pikiran aslinya mengenai Liz-san, aku mulai ragu jika dunia ini akan berjalan seperti jalan cerita dalam game.

"Alicia?" panggil Duke-sama sambil memperhatikan ekspresiku. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Glek.

... Ini buruk.

Tolong mundur sedikit. Aku tidak kuat jika harus berada sedekat ini denganmu. Di jarak segini, aku bahkan bisa mencium baunya yang menenangkan. Dia memiliki bau yang sangat enak. Rasanya semua rasa lelahku langsung menghilang hanya karena mencium aroma tubuhnya.

Di waktu yang sama, kedekatan kami membuat jantungku berdetak dengan keras. Aku tahu kalau sekarang wajahku terlihat sangat merah.

... Menyedihkan sekali. Sebagai wanita jahat, aku tidak boleh memperlihatkan emosiku seperti ini.

Tatapan Duke-sama yang lembut terasa menusukku. Dia tertawa kecil saat melihat reaksiku.

"Wajahmu sangat merah."

Aku tahu! Aku tahu, jadi kau tidak perlu mengatakannya! Apa dia... sedang menggodaku?

Sedikit demi sedikit aku paham apa yang sedang Duke-sama lakukan. Meskipun begitu aku masih belum bisa menebak semua misteri yang masih menyelubunginya.

Saat aku melihatnya dari layar, aku selalu berpikir jika Duke-sama adalah tipe laki-laki cool yang tenang, dia adalah karakter yang selalu menjaga jarak dari orang lain... tapi setelah berinteraksi dengannya, rasanya penggambaran karakter itu tidak pas. Duke-sama tidak pernah menjaga jarak dariku. Dia selalu mendekat kepadaku dan sepertinya selalu bisa membaca apa yang ada dalam pikiranku... dan saat aku menatap matanya, aku bisa tahu kalau dia juga punya sedikit sifat sadis.

"Duke-sama, kau ini orangnya seperti apa sih?"

Saat dia mendengar pertanyaanku, dia sedikit tertegun dan mundur beberapa centi. Dia mengedipkan mata beberapa kali dan kemudian menatapku dengan serius.

Apa pertanyaanku membuatnya sangat kaget?

"Aku tidak bisa membaca pikiranmu." ujarku.

"Membaca pikiranku?"

"Ya. Apa kau suka menggodaku seperti ini?"

Mata Duke-sama terbuka lebar dan dia terlihat sedikit terkejut, tapi wajahnya langsung berubah menjadi lembut dan dia menunjukkan sebuah senyuman kepadaku.

"Aku tidak bisa bilang kalau aku tidak suka menggodamu." katanya, lalu dia mengusap rambutku dengan agak kasar.

Kenapa kau mengatakannya dengan ekspresi selembut itu?? Itu curang namanya! Semua fans mu akan langsung jatuh cinta padamu. Jujur saja, jika aku tidak sedang berambisi menjadi seorang wanita jahat, aku pasti akan langsung jatuh cinta kepadamu... yah setidaknya aku pasti akan mimisan saat terlalu lama menatapmu.

Lihat? Aku tidak bisa menebak maksud perubuatan laki-laki ini. Sedetik yang lalu dia terlihat sangat manis, dan kemudian dia bisa langsung berubah menjadi sangat usil... Aku tidak menyangka jika bisa melakukan hal seperti ini dengan mudah, dia benar-benar seorang prince charming. Dan dia memang terlalu berkilau, setidaknya untuk ukuranku.

"Ayo pergi." kata Duke-sama. Dia langsung berjalan menyusuri lorong tanpa menunggu jawaban dariku.

Di waktu seperti ini, bukankah lebih baik aku mengikutinya dari belakang? Atau aku harus berjalan di sebelahnya? Aku tidak tahu. Tapi aku sadar, image ku sebagai wanita jahat pasti akan langsung hancur saat aku berada di dekat Duke-sama. Jadi mungkin lebih baik aku menjaga jarak darinya.

Jadi aku memutuskan untuk berjalan beberapa langkah di belakangnya dan aku mengikutinya hingga mencapai gerbang depan istana.

Duke-sama sendiri sama sekali tidak mengatakan komplain apapun dan dia juga tidak bertanya soal jarak yang sengaja kubuat ini. Dia hanya menyesuaikan kecepatan langkahnya dengan langkahku hingga kami berdua mencapai gerbang istana.




Komentar

Postingan Populer