ORV Chapter 74. Episode 15 – A Kingless World (5)

 Disclaimer: Not mine

XXXXX

Orang-orang yang ketakutan itu menatap Han Sooyoung.

Wanita itu berjongkok dan kemudian berbicara.

“Apa kalian semua ini idiot? Bangun. Berpikirlah dengan benar jika ingin selamat. Kalian tidak tahu kapan kalian akan bertemu orang jahat lainnya, tapi sekarang kalian malah ingin membunuh orang yang mungkin bisa menjadi sekutu kalian?”

“I-itu...”

“Di dunia ini, orang lemah harus bersatu. Apa yang akan kalian pilih? Bertarung memperebutkan semua rongsokan ini atau menyatukan kekuatan kalian?”

Orang-orang yang sudah mulai tersadar menatap wanita itu dengan wajah merah padam.

Dokkaebi tingkat menengah mungkin tidak tahu jika diantara orang-orang yang dia sebarkan, ada satu orang yang memiliki profesi sebagai penulis web novel.

“Bukankah kalian sudah memiliki senjata dan makanan yang kalian perlukan? Apa kalian tidak bisa bertahan hidup? Apa kalian tidak sadar, orang yang terlalu egois biasanya akan mati duluan? Apa kalian pikir kemungkinan kalian bisa bertahan akan meningkat drastis setelah mengambil lebih banyak item dari sini?”

Wajah orang-orang itu semakin menggelap. Rasa haus darah yang keluar dari tubuh mereka menjadi semakin tipis.

“Jika kau tidak bisa menjadi kuat sendirian hingga tidak ada yang bisa menyentuhmu, bukankah mengumpulkan banyak teman yang bisa dipercaya itu lebih masuk akal?”

Tentu saja plagiator sepertinya bisa bicara hal-hal seperti itu.

Faktanya, kata-kata Han Sooyoung sangat efektif. Mereka mulai saling pandang dengan tatapan gugup. Jika ada seseorang diantara mereka yang mau membuka mulut di saat seperti ini, mereka pasti bisa disatukan. Ya, kata-kata bisa mengakibatkan kemungkinan mereka bertahan hidup berubah drastis.

Aku menatap Han Sooyoung dan berkata, “Kenapa kau berkata seperti itu...”

“Apa kau belum paham? Semua orang harus melakukan porsi mereka masing-masing!” ucap wanita itu sebelum berlari menjauh. Staminanya masih rendah, jadi dia tidak bisa lari terlalu jauh. “Ha, ha... Kenapa kau mengejarku?”

“Apa kau meniru kata-kata yang ada dalam novel aslinya?”

[“Jika kau tidak bisa menjadi kuat hingga tidak ada yang bisa menyentuhmu, carilah teman yang bisa dipercaya.”]

Ini adalah nasihat Yoo Joonghyuk pada orang-orang yang berhasil bertahan dalam novel Cara Bertahan Hidup. Han Sooyoung yang ada di sebelahku pun berteriak, “Kenapa kau berpikir begitu!? Itu kalimat dari novelku, tahu!”

“Lalu kenapa kau malah lari?”

“... Tidak ada alasannya. Kenapa kau mengejarku?”

Han Sooyoung tetap tidak mau mengakui jika dia sudah menjiplak novel Cara Bertahan Hidup. Beberapa detik kemudian aku langsung menarik kerah jaketnya.

“Aku sudah menyelamatkanmu. Kau harus membayarnya.”

“Membayar apa?”

Aku tertawa saat melihat ekspresi was-was di wajah Han Sooyoung.

“Kalau kau punya baterai cadangan, aku minta. Kau pasti membutuhkannya untuk membaca novelmu, iya kan?”

Wajah Han Sooyoung mengerut.

XXXX

Pada awalnya aku tidak bermaksud membawa Han Sooyoung bersamaku.

Jujur saja, Han Sooyoung bukan orang baik... jika dilihat dari semua yang dia lakukan hingga saat ini. Tapi, skill ‘avatar’ nya cukup berguna dan aku memiliki beberapa hal yang harus kucari tahu. Yah, setidaknya wanita ini cukup berguna untuk menyelesaikan sub skenario yang sekarang sedang berlangsung.

“Aku tidak punya baterai cadangan. Aku kehilangan semua barangku di Gwanghwamun.”

“Kalau begitu, berikan novelmu padaku.”

“Tidak. Bayar dulu kalau kau mau membacanya.”

“Bagaimana caraku membayarmu kalau tidak ada platform yang berfungsi?”

Aku langsung merebut smartphonenya. Han Sooyoung yang masih belum ikhlas mencoba merebut benda kotak tipis itu dari tanganku.

“Hei!? Cepat kembalikan!”

Di desktop smartphonenya ada versi teks dari novel yang kucari.

[SSSSS-Grade infinite Regressor]

Coba lihat...

Aku menekan tombol aplikasi itu dengan was-was. Bagaimana kalau isi dari teks ini menjadi tidak terlihat saat aku membukanya? Pikiran seperti itu muncul di kepalaku.

Tapi, ternyata tidak seperti itu. sesaat setelah aku menekan tombol aplikasi itu, ada sebuah halaman yang muncul di tengah layar. Rasanya aku seperti membaca novel sungguhan.

[... Yoo Joonghyun membuka layar statusnya. Dia ingin menyelidiki skill Sage’s Eyes yang baru dia terima.

+

[Informasi Karakter]

[Nama: Yoo Joonghyun

Usia: 27 tahun

Star contract: ???

Atribut pribadi: Regressor (3rd turn) (myth), Pro Gamer (rare)

Skill eksklusif: Sage’s Eyes Lv.1, Hand to Hand Combat Lv.1, Weapons Training Lv.1, Mental Barrier Lv.1, Lie Detection Lv.4... (dihilangkan)...

Stigma: Regression Lv.3

Status keseluruhan: Physique Lv.24, Strength Lv.24, Agility Lv.25, Magic Power Lv.23]

+

Yoo Joonghyun tertawa setelah memastikan layar statusnya.

“Huhu, akhirnya aku bisa mendapatkan Sage’s Eyes. Aku cukup beruntung di regresi kali ini.”]

“Apa kau tidak punya malu?”

“... Apa?”

“Bukannya kau mengkopi semua informasi pribadi Yoo Joonghyuk yang ada di novel aslinya? Sebagai penulis, bukannya kau harus mengubah komposisinya?”

Han Sooyoung terlihat ragu selama beberapa saat dan kemudian bergumam, “Dalam Cara Bertahan Hidup namanya sponsor, milikku star contract. Dua-duanya sangat berbeda. Dan lagi, tidak ada evaluasi berlebihan dalam novelku!”

“... Tetap saja. Bukannya nama protagonismu terlalu mirip? Joonghyun tidak mungkin typo, kan? Bukannya kau harus lebih merubahnya? Penulis novel Cara Bertahan Hidup pasti menangis jika melihat novelmu.”

Wajah Han Sooyoung menjadi merah padam dan dia berteriak, “Itu Cuma... tidak, jadi kenapa? Apa yang membuatmu penasaran?”

“Berapa banyak chapter yang sudah kau baca?”

“99... Hei! Cepat kembalikan smartphoneku!”

Dia membaca sampai chapter 99?

Apa yang akan penulis pikirkan saat tahu jika orang kedua yang membaca chapter terbanyak setelahku ternyata adalah plagiator?

Yah mungkin dia akan merasa senang karena jumlah pembacanya meningkat karena semua kehebohan ini dan kemudian berkata, “Terima kasih sudah membaca hingga chapter 99. Kau adalah pembaca sungguhan.”

Aku menghela nafas dan bertanya, “Chapter 99. Jadi kau tahu letak meteorit di skenario kelima?”

Bukannya itu muncul dalam novelmu?

“Tidak ada meteorit seperti itu di novelku!” Ah, aku tidak menduganya. Kupikir dia juga akan meniru bagian ini. “Yang ada dalam novelku itu sealing stone!”

Sudah kuduga.

“Kalau begitu, aku akan menuju ke tempat sealing stone itu. bersiaplah.”

“Kau akan ke tempat meteorit itu?”

“Kita samakan saja namanya. Hei, kau sadar kalau aku baru saja menyelamatkanmu, kan?”

“Aku tidak memintamu melakukannya...”

Meteorit yang berisi fire dragon berhasil ditemukan oleh Han Sooyoung. Aku hampir mati gara-gara wanita ini. Ah, benar juga... Bukannya aku menaruh sisa-sisa tubuh fire dragon itu di opsi Exchange? Apakah itu sudah terjual?

Aku mengabaikan Han Sooyoung dan memanggil Bihyung.

‘Bihyung.’

Tidak ada jawaban.

Skenario yang sedang berjalan tiba-tiba menghilang dalam cara yang tidak terduga. Mungkin semua dokkaebi di dome Seoul sedang rapat sekarang.

Mereka mungkin akan berkata seperti ii, “Edisi ini sudah rusak, jadi ayo jual banyak produk koin...”

Beberapa saat kemudian, layar ‘Exchange’ dan layar ‘Tas dokkaebi’ muncul di depan wajahku.

Dokkaebi ini... Apa dia tidak bisa mengirim pesan dulu?

[Ada banyak konstelasi merasa tidak senang dengan iklan mendadakmu.]

Lebih jauh lagi, dia bahkan masih sempat memasang iklan. Aku membuka opsi sles history dan membuka bagian Exchange.

[Item ‘Fire Dragon’s Scales’ telah terjual dengan harga 8.000 koin.]

[Item ‘Fire Dragon’s Bones’ telah terjual dengan harga 5.000 koin.]

Aku tidak menyangka jika ada orang yang mau membeli item dengan harga mahal itu.

Bahkan item yang sebenarnya tidak ingin kujual juga sudah berpindah tangan.

[Item ‘Fire Dragon’s Bones’ telah terjual dengan harga 22.222 koin.]

... Semua item yang kuletakkan di opsi Exchange sudah terjual. Seseorang mungkin sangat membutuhkan Fire Dragon’s Bones. Kalau aku tahu hal ini akan terjadi, aku akan menjualnya dengan harga 99.999 koin.

Inkarnasi yang memiliki kekuatan seperti itu saat ini adalah Anna Croft, Ranveer Khan di India, dan Feihu di China... Yang pasti orang itu tidak terlalu pintar.

“Kenapa kau ingin aku pergi denganmu? Kau bisa pergi sendiri, kan?”

“Seperti yang kau katakan. Yang paling penting dalam bertahan hidup adalah mendapatkan teman yang bisa dipercaya.”

Han Sooyoung menatapku dengan wajah curiga.

“Hmmm...”

Aku menarik item yang baru saja kubeli.

“Sekarang, setujui ini.

[Item Temporary Pledge telah digunakan.]

+

[Temporary Pledge]

1-Kim Dokja (Gap) akan menandatangani kontrak dengan Han Sooyoung (Eul) hingga sub skenario yang sub skenario saat ini selesai.

2-Kim Dokja (Gap) dan Han Sooyoung (Eul) tidak akan menyakiti satu sama lain hingga sub skenario ini berakhir.

3-Selama kontrak berlaku, Kim Dokja (Gap) dan Han Sooyoung (Eul) akan tidur bergantian untuk menghindari ‘penalti tidur’.

....

6-Selama kontrak berlaku, peraturan yang berlaku dalam kelompok akan didahulukan dari opini Kim Dokja (Gap).

7-Selama kontrak berlaku, Han Sooyoung (Eul) akan bekerja sama dengan Kim Dokja (Gap) untuk menyelesaikan skenario ini. Dia akan mengikuti perintah Kim Dokja (Gap) selama nyawanya tidak dalam bahaya.

8-selama kontrak berlaku, Kim Dokja (Gap) akan melindungi Han Sooyoung (Eul)

9-Kontrak ini akan berakhir saat sub skenario ini berakhir. Tubuh Gap dan Eul akan hancur jika melanggar kontrak ini.

+

Temporary Pledge. Kontrak ini tidak punya efek yang sama dengan kontrak sponsor, tapi ini cukup efektif untuk kontrak jangka pendek.

Han Sooyoung menatapku dengan wajah terkejut.

“Apa kau pikir aku akan menandatangani ini?”

“Kalau begitu tidak usah.”

“... Kenapa aku harus menandatanganinya? Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya.”

“Baguslah. Pengalaman pertama sangat penting.”

Han Sooyoung menggeratakkan giginya. Meski begitu, aku tahu jika dia akan menerimanya. Tidak ada pilihan yang lebih bagus dari ini untuk orang yang sedang kehabisan energi sihirnya. Berkelana sendirian di Seocho-su adalah tindakan bunuh diri dan dia butuh orang lain untuk melindunginya untuk sementara waktu.

“... Baiklah, kuterima. Tapi aku punya satu syarat.”

“Apa?”

“Kita akan saling berbagi informasi. Bagaimana? Aku punya banyak hal yang ingin kutanyakan. Kau juga harus menjawabnya dengan jujur. Aku punya skill Lie Detection.”

Dia sudah mendapatkan skill yang belum kumiliki?

[Karakter ‘Han Sooyoung’ menggunakan skill Lie Detection Lv.1]

... Ternyata beneran.

[Karakter ‘Han Sooyoung’ mengkonfirmasi jika kata-katamu benar.]

Han Sooyoung memasang wajah tidak percaya dan kemudian mengangkat tangannya ke arah pelipisnya.

“... Apa ini sudah rusak?”

“Tidak, itu normal. Kalau begitu cepat tanyakan apa yang kau mau. Aku hanya akan menjawab tiga pertanyaan. Asal tahu saja, kau sudah memakai satu kesempatanmu.”

“Ah, apa maksudmu saat kau bilang tidak tahu apa atributmu?”

“Aku benar-benar tidak tahu. Pertanyaan berikutnya?”

Han Sooyoung menyipitkan matanya dan dia menanyakan pertanyaan ketiganya. “Kenapa kau tidak menginginkan Absolute Throne?”

Aku tahu jika dia akan menanyakannya.”Rencanaku hancur gara-gara kamu. Jika bukan karena kau... Apa kau tahu berapa lama aku menyiapkan semua Apostle yang kau bunuh? Jika aku duduk di atas tahta itu, aku pasti sudah bisa mempersiapkan skenario berikutnya.”

“Jika kau duduk di tahta itu, Seoul akan hancur lebur.”

[Karakter Han Sooyoung mengkonfirmasi jika kata-katamu benar.]

Han Sooyoung mengernyitkan alisnya lagi. “Kenapa skill ini masih rusak?”

“Skill itu tidak rusak. Kalau aku, kau, atau orang lain duduk di tahta itu, kita semua akan berakhir, tahu.”

[Karakter Han Sooyoung mengkonfirmasi jika kata-katamu benar.]

Mata Han Sooyoung membelalak.

“Darimana kau tahu? Di chapter berapa kau berhenti? Kenapa kau tahu apa yang tidak kutahu?”

“Aku tidak berhenti.”

[Karakter Han Sooyoung mengkonfirmasi jika kata-katamu benar.]

Han Sooyoung terlihat sangat terkejut, tapi pada akhirnya dia bisa mengatakan pertanyaan yang muncul di kepalanya.

“Kau... Kau baca sampai chapter berapa?”

“Tiga pertanyaanmu sudah habis.”

“Ini pertanyaan paling penting!” Han Sooyoung berteriak. “Tidak mungkin... kan?... Orang gila seperti itu tidak mungkin ada... itu tidak mungkin...”

Dadadadada!

Kami mendengar suara yang mirip derap kaki kuda dari kejauhan.

Aku menyuruh Han Sooyoung yang masih bergumam tidak jelas untuk diam dan langsung bersembunyi di belakang gedung terdekat. Sesuatu sedang mendekat ke arah kami.

Apa bentuknya manusia...? Aku menggunakan Character List pada orang yang berlari ke arahku di tengah amukan debu itu.

[Informasi dari orang ini tidak bisa dibaca dengan Character List.’

[Orang ini tidak terdaftar dalam Character List.]

Saat mereka sudah lebih dekat, aku bisa melihat jika orang-orang yang berlari ke arah kami memiliki tubuh yang seluruhnya ditutupi oleh bulu.

Wajah mereka mirip dengan manusia, tapi tubuh mereka lebih mirip tubuh monster dan ukurannya 2 kali ukuran manusia biasa. Mereka mirip dengan serigala yang berjalan dengan 2 kaki.

Lebih jauh lagi, ada satu monster yang sepertinya sedang mencengkram leher seseorang. Dia adalah monster paling besar.

Grrr... “Dimana dia?”

“D-di area ini? Coin farm...”

Beberapa saat kemudian kami bisa mendengar suara kepala yang dihancurkan. Orang yang tidak beruntung itu adalah salah satu pengelana yang membuat markas di depan Mino Soft. Para monster lainnya langsung berlomba memakan tubuh orang itu.

Kupikir aku tahu monster apa mereka itu.

Han Sooyoung menyadari sesuatu dan bergumam, “... Spesies luar?”

Pengelana memiliki cara yang berbeda untuk bertahan hidup. Ada yang bertahan hidup sebagai manusia dan membuat coin farm, ada juga yang berhenti menjadi manusia dan menjalani kehidupan sebagai spesies baru.

Spesies luar memiliki batasan tertentu karena mereka sudah menyerahkan kemanusiaan mereka. Orang-orang seperti itu bisa berkembang lebih cepat daripada manusia biasa di awal hingga pertengahan cerita.

Mungkin mereka adalah para werewolf...

“... Mereka mendapatkan kekuatan dari meteorit.”

Skenario kelima baru saja dimulai. Saat ini hanya kekuatan meteorit saja yang bisa menyebabkan perubahan itu. sepertinya para pengelana sudah mendapatkan kekuatan meteorit yang ada di Seochu-gu.

Han Sooyoung berkata, “Aku tahu dia. Bajingan itu... dia juga orang yang berhenti membaca.”

“... Darimana kau tahu?”

“Aku bisa melihatnya. Ini adalah kelebihan yang didapat sebagai pembaca terakhir.”

“Kelebihan?”

“Aku bisa membaca informasi dan atribut dari orang-orang yang berhenti membaca.” Katanya dengan nada sombong.

Ngomong-ngomong, aku mengingat cerita dari Jung Minseob.

Sesaat setelah skenario dimulai, Apostle pertama pergi menemui mereka. Hal ini bisa dijelaskan jika Han Sooyoung memiliki skill untuk menemukan orang-orang yang berhenti membaca. Lalu dia menggunakan skill Avatar untuk muncul di depan mereka.

Han Sooyoung terus berbicara.

“Karena itu aku meragukan identitasmu. Seseorang yang tidak bisa dibaca skillku...”

Han Sooyoung menatapku selama beberapa saat dan kembali menatap spesies luar itu.

“Saat itu, ada beberapa orang yang menolak penawaranku. Pengelana itu adalah salah satu dari mereka. Kupikir itu bukan masalah besar karena kebanyakan dari mereka pasti mati di awal...”

“Siapa dia?”

“Namanya Song Minwoo.”

Song Minwoo? Tidak ada karakter dengan nama itu dalam novel Cara Bertahan Hidup. Tapi kenapa aku pernah mendengar nama itu di suatu tempat...

[Spesies luar grade 6 ‘Werewolf Song Minwoo’ sedang mencari di sekelilingnya.]

Aku bisa melihat wajah monster yang ada di kejauhan itu. Ah... Mungkin...

Sebuah ingatan melintas di kepalaku. Itu adalah mimpi yang kulihat beberapa jam yang lalu. Aku mengingat masa SMAku dan preman yang selalu mengerjaiku. Bertahun-tahun berlalu tapi ekspresi wajahnya masih tetap sama. Tidak peduli berapa lama waktu berjalan, aku tidak bisa melupakan nama yang ada di badge itu.

Song Minwoo... itu pasti dia. Tapi kenapa dia punya status sebagai ‘orang yang berhenti membaca’? Apa preman itu bisa baca novel?

“Di chapter mana dia berhenti?”

“Dia... dia itu agak aneh. Dia berbeda dari pembaca biasa.”

“Apanya yang aneh?”

Han Sooyoung terlihat khawatir, tapi dia menjawab pertanyaanku.

“Di mataku... dia... berhenti di chapter 173.”

Di saat yang sama, sepertinya Song Minwoo berhasil menemukan kami dan langsung menolehkan wajahnya. Mata kuning itu seakan berkilat seakan berkata, ‘Aku menemukanmu’.

Dia langsung memasang pose merangkak dan langsung berlari ke arah kami.

 

Chapter 73     Daftar Isi     Chapter 75


Komentar

Postingan Populer