ORV Chapter 73. Episode 15 – A Kingless World (4)
Disclaimer: Not mine
XXX
Han Sooyoung dilempar ke dalam sebuah penjara.
Dia sedang tidak sadar dan mungkin sedang kekurangan energi
sihir setelah aku mengambil benderanya tadi.
“Bukannya dia cukup cantik? Hei, kau belum menyentuhnya,
kan?”
“Tidak. Aku tahu kalau semua konstelasi sedang berkumpul.”
[Konstelasi yang
menyukai hal tidak senonoh merasa bersemangat.]
[Beberapa konstelasi menatap
kondisi saat ini dengan wajah penuh nafsu.]
Aku bisa melihat sedikit celana dalam putih milik Han
Sooyoung dari robekan celananya, lalu di depan penjara ada beberapa laki-laki
yang sedang melakukan suit.
Aku menatap Han Sooyoung yang terbaring di dalam penjara.
Tapi, tidak peduli berapa kali aku melihatnya, tidak ada tanda sesuatu telah
terjadi.
.....
Wanita itu akan menjadi penghalang jika dia dibiarkan hidup.
Dia adalah orang yang paling mengetahui dunia ini setelah aku.
Cerita yang sedang terjadi saat ini sedang terjadi
benar-benar berbeda dari regresi ke-3 atau ke-4 dan mungkin pengetahuan yang
dia miliki tidak akan berlaku lagi... tapi...
Saat aku memikirkannya lagi, aku merasa jijik pada diriku
sendiri.
... Apa yang sedang kukhawatirkan?
Membunuh seseorang karena mereka terlalu berbahaya untuk
masa depan yang kuinginkan. Apa aku hanya akan menyelamatkan orang-orang yang
bisa berguna untukku di masa depan?
Aku bukan Yoo Joonghyuk... kenapa aku berpikir seperti itu?
“Apa kau ingin melakukannya, Dokja-ssi?”
Deputi Yoon menatapku dengan tatapan aneh. Wajahnya seakan
berkata ‘aku bisa membantumu’.
“Jika kau menjanjikan satu hal padaku, aku akan membiarkan
Dokja-ssi melakukannya duluan. Bagaimana?”
“... Kau ingin membuatku berjanji?”
“Kau punya kelompok, iya kan? Tolong kenalkan aku pada
kelompokmu. Kami akan segera memperluas kekuasaan kami. Kalau kulihat-lihat dari item Dokja-ssi... kelompokmu cukup besar, kan?”
Aku menatap deputi Yoon dan berkata, “Aku bisa mengenalkanmu
pada mereka... Tapi aku ingin kau menghentikan semua ini.”
“Huh? Haha, Dokja-ssi. Apa maksudmu?”
“Biarkan wanita itu pergi.”
Alis deputi Yoon berkedut karena dia mengira jika
kata-kataku hanya guyonan.
“Hmmm... Dokja-ssi. Apa ada yang salah dengan memperlakukan
orang lain seperti ini? Jika kau berhasil bertahan hingga sejauh ini, bukannya
kau sudah tahu?”
“...”
“Aku sudah mengamati Dokja-ssi sejak lama. Aku tahu jika
Dokja-ssi bisa bertahan hidup di mana saja.”
Deputi Yoon menatapku dengan ekspresi menghina.
“Bukannya kau selalu membaca web novel? Kau selalu berangkat
kerja dengan wajah muram. Kadang kau akan berbicara padaku dan beberapa orang
lainnya. Mereka adalah orang-orang baik, seperti Yoo Sangah-ssi.”
“Apa itu ada hubungannya dengan ini?”
“Dokja-ssi pasti menikmati situasi saat ini. Aku benar kan?”
Menikmati? Saat aku mendengar kata-kata itu, aku merasa ada
banyak pisau yang mengarah ke hatiku.
Deputi Yoon memegang bahuku.
“Aku juga seperti Dokja-ssi. Kita sama-sama anggota tim Q&A.
Aku mendengar ceramah yang sama setiap hari dan hidup dalam hinaan. Apa kau
ingat apa panggilan departemen lain pada kita? Tim boneka latihan. Kita adalah
orang rendahan yang tidak punya spesifikasi apapun. Kita hanya mencoba game baru.”
“...”
“Dokja-ssi. Orang-orang itu sedang terperangkap di sana. Kau
pasti tahu siapa mereka, iya kan? Lihat mereka baik-baik. Mereka adalah para
bajingan yang mengabaikan kita.”
Aku melebarkan bidang pandangku dan bisa mendengar teriakan
banyak orang dengan jelas. Saat aku melihat mereka dari jarak yang lebih dekat,
aku bisa mengenali mereka.
Ada banyak orang yang berasal dari Mino Soft di balik jeruji
itu. Mereka adalah orang-orang yang
tidak begitu kukenal... Orang-orang yang tidak mengenalku atau yang tidak
mempedulikanku.
“Semuanya sudah berakhir. Departemen keuangan, departemen
perencanaan... mereka semua tidak ada artinya lagi. Yang paling hebat di dunia
ini adalah tim Q&A kita. Haha. Dokja-ssi, bukannya kau sudah tahu ini karena
selalu menguji bug dalam game? Dunia ini adalah game. Game dengan banyak bug.
Ada terlalu banyak loophole yang bisa kumanfaatkan.”
Para konstelasi mengirimkan banyak pesan padaku.
Pesan yang berkata jika mereka menginginkan situasi yang
lebih menstimulasi, lebih bernafsu, lebih merosot itu bertumpukan dengan wajah
deputi Yoon.
Kadang, rasa inferioritas bisa mengubah orang menjadi
monster.
“Tidak ada yang perlu ditakutkan. Dunia ini adalah game yang
ada hanya untuk kita! Apa kau tahu berapa banyak koin yang didapatkan
kelompokku dalam sehari karena melakukan semua ini?”
“Aku tidak tahu.”
“5.000 koin per hari. 5.000 koin... bisakah kau
membayangkannya? Kami tidak melakukan skenario apapun tapi kami bisa
mendapatkan 5.000 koin. Kami bisa mendapatkan 5.000 koin hanya dengan membuat
orang lain berarung atau melakukan hubungan badan. Ini sama dengan departemen
perencanaan yang mendapatkan cash item. Apa kau tidak tahu apa artinya ini?”
Aku melihat beberapa laki-laki mendekati Han Sooyoung dan
menarik nafas panjang. Sejauh ini, aku sudah menunjukkan rasa hormatku pada
rekan kerja yang dulu berbagi kantor denganku dengan cara mendengarkan
ceritanya.
Aku melepaskan cengkraman deputi Yoon dan membuka mulutku.
“Jika kau ingin mendapatkan koin, ada banyak cara yang lebih baik.”
“Apa?” wajah deputi Yoon berubah merah. “Apa Dokja-ssi
berhasil menemukan bug juga? Apa itu?”
“Prinsipnya sama seperti coin farm. Memberikan stimulasi
para konstelasi.”
“Oho, apa ada yang lebih menstimulasi daripada ini? Apa itu
mungkin?”
“Ya. Apa kau ingin tahu?”
“Tentu saja. Aku berharap kau membagikan caranya denganku!”
“Para konstelasi itu sangat suka...”
[Blade of Faith
diaktifkan!]
“... Ini.”
Aku langsung mengayunkan pedangku ke arah para pengelana
yang mengelilingi jeruji besi tempat Han Sooyoung berada. Setelah itu
akumemotong tendon Achilles dari para laki-laki yang berlari menjauh.
Orang-orang yang tidak siap dengan seranganku pun jatuh
berlutut di depanku.
“Aaargh!! Apa-apaan bajingan ini!?”
“Kakiku! Kakiku!”
Aku terus mengayunkan pedangku di tengah hujan darah ini.
“Sesuatu yang seperti ini.” Kataku.
Aku memotong tangan yang sedang mengganggu salah seorang
anggota departemen SDM dan lalu memotong tangan orang yang mencoba membuka
pakaian Han Sooyoung.
“Ini juga bagus.”
Darah memerciki pipiku. Aku langsung mengusap darah itu
sambil terus memotong tangan dan kaki orang-orang yang ada di sekitarku.
Beberapa saat kemudian, aku bisa mendengar suara deputi Yoon.
“A-apa yang kau lakukan? Apa-apaan ini!?”
“Terima kasih atas ceritanya.”
Aku berbalik menghadap deputi Yoon.
“Aku bisa menciptakan situasi yang disukai oleh para
konstelasi berkatmu.”
Hanya dengan 2 pisau, tidak ada satu laki-lakipun dalam
penjara Han Sooyoung yang bisa menang dariku.
[Konstelasi
‘Demon-ike Judge of Fire’ merasa senang dengan hukuman yang kau berikan.]
[Konstelasi ‘Prisoner
of the Golden Headband’ mendengus saat melihat hukuman yang kau berikan.]
[Banyak konstelasi
yang tidak menyukai kejahatan beberapa konstelasi lain puas dengan hukuman yang
kau berikan.]
[8.000 koin telah
ditambahkan.]
Deputi Yoon langsung pucat pasi dan jatuh ke tanah.
Aku tertawa.
“Kenapa kau susah-susah membuat sesuatu seperti coin farm?
Kau bisa mendapatkan koin dengan cara yang lebih mudah.”
“... Ka-kau... sialan!”
Ada banyak pengelana di sini dan dalam sekejap 20 pengelana
sudah mengelilingiku.
Jumlahnya cukup banyak hingga membuatku berpikir kalau
mungkin aku bisa tidak sengaja kehilangan title ‘king of no killing’ku.
Meski begitu aku tidak terlalu khawatir. Aku hanya perlu pergi dari tempat
ini.
Aku langsung kabur setelah membopong tubuh Han Sooyoung.
Tiba-tiba mata wanita itu terbuka dan dia bertanya, “... Kenapa kau
menyelamatkanku?”
“Kau sudah bangun? Kalau begitu cepat turun.”
Suara Han Sooyoung terdengar lirih.
“Kalau kau menyelamatkanku, bukannya konstelasi yang ada di
channelmu akan pergi? Bukannya kau tahu apa yang paling mereka benci?”
“Ada beberapa yang menyukainya.”
[Konstelasi yang
sedang menunggu harem terbentuk mengatupkan tangan mereka.]
[Konstelasi yang
menyukai skenario ‘musuh jadi teman’ merasa senang.]
Han Sooyoung mengernyitkan alisnya.
“Yang begini ini juga bisa dibilang klise, kan? Saat seorang
wanita hampir diperkosa, seorang pahlawan datang untuk menyelamatkannya. Kenapa
kau bertingkah seperti ini meski bilang kau tidak suka klise?”
“Kau salah soal 2 hal.” Kataku sambil menebas kaki seorang
pengelana.
“Satu, aku bukan pahlawan. Dan dua...”
[Kau telah
menyelamatkan nyawa seseorang.]
[Poin karmamu
meningkat 1 poin.]
[Jumlah poin karma
saat ini: 14/100]
Poin karma bisa didapatkan saat sistem menilai jika
seseorang telah ‘diselamatkan’. Dengan kata lain, jika aku membiarkan Han
Sooyoung begitu saja, kemungkinan besar dia pasti akan mati.
“Kau bukan wanita.”
“... Turunkan aku!”
Aku melempar Han Sooyoung ke tanah tanpa ragu sedikitpun.
Han Sooyoung berteriak, “Beraninya kau melemparku!?”
“Kau bisa bertarung kan?”
“Apa?”
“Kita akan bertarung bersama. Bukannya kau suka klise?”
“Tidak peduli seberapa besar aku menyukainya, bertarung
bersama musuhmu itu tidak bisa dibilang klise, kan?”
Meski dia mengeluh seperti itu, sebenarnya kami berdua
lumayan kompak. Aku memotong kaki para pengelana yang mendekati kami dan Han
Sooyoung membunuh mereka yang sudah tidak bisa bergerak. Kami berhasil membasmi
para pengelana sedikit demi sedikit hingga hanya ada beberapa saja yang
ebrhasil selamat.
Para pengelana yang tersisa mulai lari dari coin farm ini.
“Ini yang namanya dapat jackpot.”
Aku melihat jumlah koin yang kudapatkan dari pada pengelanan
itu sedangkan Han Sooyoung berdiri sempoyongan dengan senyum miring di
wajahnya.
[Kau telah
mendapatkan 18.400 koin.]
Kontribusi Han Sooyoung memang tidak terlalu banyak, tapi dia
pasti juga mendapatkan koin yang cukup. Aku tidak akan bisa mendapatkan koin
sebanyak ini tanpa bantuannya, karena itu aku menganggap koin yang dia terima
sebagai tip dariku.
Aku menatap deputi Yoon yang masih duduk di tanah.
“Haha... Dasar psikopat. Sudah kuduga kau akan jadi seperti
ini. Harusnya aku sudah sadar saat mendengar rumor itu...”
“Sialan. Kau terlalu banyak bicara.”
Han Sooyoung menusuk leher deputi Yoon. Darah langsung
mengucur dari luka itu dan cahaya berangsur hilang dari tatapan matanya.
Satu orang lain yang mengingat Kim Dokja di dunia nyata
menghilang.
Han Sooyoung menatapku dan berkata, “... Kenapa wajahmu
seperti itu? Apa kau sedih karena bajingan ini mati?”
“Tidak.”
“Lalu kenapa kau terus mendengarkan ucapannya?”
Aku terkejut saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut
Han Sooyoung.
“Kau terus mendengarkan omong kosong laki-laki ini. Kenapa? Para
konstelasi tidak suka dengan hal-hal yang bisa membuat frustasi.”
Aku hanya mendengarkan kata-kata wanita itu dan kemudian tersenyum.
Apa ini?
“Sepertinya kau tidak tahu, tapi sebaiknya kau lebih sering
mendengar omong kosong seperti ini untuk mendapatkan lebih banyak koin. Akhir yang
refreshing tidak akan muncul sebelum masalah yang membuatmu frustasi muncul.”
“Tidak? Dokja... Hei, bukannya para konstelasi lebih suka
kalau kita langsung membunuh orang lain? Apa yang kau tahu soal itu? Kau kan
bukan penulis.”
“Aku sangat tahu. Aku ini pembaca.”
“Ini...!”
Aku tidak menghiraukan Han Sooyoung dan memilih item-item
yang ebrjatuhan. Kebanyakan item itu adalah item grade rendah, tapi setidaknya
ada pakaian yang bisa kugunakan.
[Old Gentleman’s
Close Combat Suit]
Itu adalah item grade B yang bisa sedikit meningkatkan
pertahanan. Tapi lebih baik aku menggunakannya daripada tidak menggunakan
apa-apa, iya kan. Dan lagi aku tidak bisa menggunakan Samyeongdang’s Mat
selamanya... Ah, benar juga. Aku harus mulai mencari item-item baru.
Para pengelana yang berlarian sepertinya pergi ke tempat
persembunyian mereka masing-masing. Mungkin aku bisa mengejar dan mendapatkan
item mereka.
Jika aku tidak salah ingat, Seocho memiliki beberapa ‘batu
meteorit’ yang akan digunakan di skenario kelima. Jika batu itu jatuh di sini,
aku harus mendapatkannya.
Ah, aku harus mencari baterai dulu.
[Kau sudah
menyelamatkan nyawa seseorang.]
[Poin karmamu
bertambah satu.]
[Jumlah poin karma:
25/100]
Ada satu atau dua orang yang menghampiri kami. Mereka adalah
orang-orang yang tadinya terkurung di dalam penjara-penjara itu.
Wajah beberapa dari mereka terlihat sedikit berseri saat mengenali
wajahku.
Aku mengangkat tanganku sebelum mereka bisa berbicara.
“Aku tidak bisa membantu kalian. Kalian harus mengurus hidup
kalian sendiri.”
Mereka terlihat putus asa, tapi aku tidak bisa melakukan
apa-apa untuk mereka. Sikapku mungkin terasa dingin, tapi pada akhirnya akulah
yang menyelamatkan nyawa mereka.
“Kalian bisa membagi item ini untuk kalian semua dan jika
bisa pergilah ke Chungmuro. Mungkin ada orang yang bisa membantu kalian di
sana.”
Sebelum aku selesai berbicara, orang-orang mulai mengambil
item-item yang berjatuhan. Mata mereka terlihat bersinar setelah mendapat harapan
baru untuk bertahan hidup.
Saat melihat mereka, aku paham kenapa dokkaebi itu membawaku
ke sini.
“Itu milikku! Letakkan!”
“A-aku melihatnya duluan!”
Orang-orang yang tadinya menjadi korban coin farm sekarang
saling berhadapan dengan senjata di tangan. Mereka mengarahkan senjata kepada
orang lain tanpa ragu sedikitpun.
Dunia ini adalah dunia tanpa raja.
Tidak ada yag mengontrol dunia ini.
Dokkaebi itu mencoba memperlihatkan ini padaku.
Dunia tanpa raja adalah dunia yang liar. Dunia tanpa hukum
dan etika yang membatasi orang-orang yang ada di dalamnya. Dunia yang
menunjukkan betapa rendahnya kepercayaan kita pada sesama manusia.
Tiba-tiba, terdengar suara yang langsung menghentikan semua
yang dilakukan orang-orang itu.
“Apa kalian semua mau mati?”
Chapter 72 Daftar Isi Chapter 74
Komentar
Posting Komentar