ORV Chapter 72. Episode 15 – A Kingless World (3)

Disclaimer: Lihat daftar isi

XXXX 

Narasi pertamaku mulai tercipta. Dengan begini, tujuan dari sekenario ke-4 berhasil kudapatkan.

“Apa yang akan terjadi setelah ini?”

“Tidak mungkin... Kenapa kau menghancurkan tahta itu?”

Beberapa orang yang merasa tertegun saat melihat apa yang kulakukan sekarang merasa takut pada apa yang akan dilakukan oleh dokkaebi itu.

Dari sudut pandang semua orang yang ada di sini, aku adalah orang berdosa yang sudah membuat skenario ke-5 menjadi lebih sulit. Beberapa orang berteriak ke arah dokkaebi itu.

“Buat Absolute Throne sekali lagi! Kali ini aku akan mengikuti skenario itu!”

“Kali ini aku pasti akan mendapatkan tahtanya!”

{Skenarionya sudah berakhir dan hasilnya tidak bisa diubah oleh siapapun. Semua yang akan terjadi setelah ini adalah salah manusia itu.}

Jawaban dokkaebi itu terdengar sangat dingin.

Monster kecil itu menunjukku dan berkata pada mereka semua.

{Sebuah dunia tanpa raja? Baiklah, kalian coba saja. Aku akan melihat seberapa lama kalian bisa bertahan hidup tanpa pemimpin.}

Dokkaebi itu menjentikkan jarinya. Kemudian orang-orang yang berada di Gwanghwamun mulai hilang satu-per-satu. Mereka semua mulai berlarian sambil berteriak.

“Apa!? Apa yang terjadi?”

... Aku tidak menduga hal ini sebelumnya.

Aku menoleh ke belakang dan menatap Jung Heewon, Yoo Sangah, Lee Gilyoung, dan yang lainnya. Mereka sedang berteriak memanggil namaku.

“Dokja-ssi!”

Detik berikutnya, Yoo Sangah menghilang. Lalu Lee Gilyoung dan Jung Heewon. Selanjutnya Jung Minseob dan Lee Sungkook. Semenit kemudian, setelah dokkaebi itu menjentikkan jarinya, aku adalah satu-satunya orang yang tersisa di Gwanghwamun. Monster kecil itu menatapku sambil tersenyum miring.

{Tolong ingat ini. Jika dunia ini hancur, semua itu adalah salahmu.}

Saat aku ingin mengatakan sesuatu, aku mendengar suara noise yang sangat keras.

Tubuhku serasa ditarik paksa dan kemudian pindah ke tempat yang berbeda. Sedetik kemudian, rasa mual dan sakit kepala yang amat sangat mulai muncul. Aku kehilangan kesadaran karena barusaja menggunakan energi yang cukup banyak.

[10.000 koin telah didapatkan sebagai bagian hadiah skenario ke-4.]

XXXX

Aku tertidur cukup lama karena aku merasa sangat kelelahan setelah berhubungan dengan banyak konstelasi di waktu yang bersamaan.

Aku bahkan bermimpi. Itu adalah mimpi sebelum akhir dunia dimulai.

-Hei, apa kau belum bangun?

Saat aku mendengar suara itu, aku sadar jika aku sedang berada di masa SMA ku. Ini adalah hari-hari dimana aku dipukuli tiap hari oleh para preman sekolah.

... Ya. aku pernah mengalami saat-saat seperti ini. Ini adalah mimpi kekanakan, tapi aku merasa marah saat melihatnya sekali lagi.

-Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau ingin membunuhku?

Kepalaku terhempas karena pukulan preman itu.

Darah mengalir dari luka yang ada di bibirku, lalu rasa sakit yang ada di pipiku ini membuatku merasa sangat malu.

Tangan, kaki, bahu. Rasa sakit muncul dari semua bagian tubuhku. Ini mungkin hanya mimpi buruk, tapi ini lebih menyakitkan dari kenyataan. Mungkin ini semua karena Fourth Wall sedang tidak aktif.

-Kenapa? Kalau tidak tahan, tusuk aku. Apa kau ingin muncul di koran bersama ibumu itu?

Aku mengepalkan tanganku sekuat mungkin, tapi aku tidak bisa memukulnya. Di saat itu, apa yang kupikirkan?

‘... Jika saja aku ini Yoo Joonghyuk.’

Ya, itu benar. Itu yang kupikirkan di tengah rasa putus asaku. Ini adalah saat-saat dimana aku sedang membaca novel Cara Bertahan Hidup.

Aku melihat nama yang ada di pin seragam itu.

Song Minwoo.

Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Aku ingat dia masuk ke universitas ternama dan berhasil mendapat pekerjaan bagus. Itu adalah pertama kalinya aku berpikir jika dunia ini tidak adil. Dan sekarang aku tidak tahu apa dia masih hidup atau sudah mati.

[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ diaktifkan!]

Mimpiku menghilang dan aku hanya bisa melihat kegelapan di sekitarku.

[Skill eksklusif ‘Omniscient Reader’s Viewpoint’ stage 3 telah diaktifkan!]

Ada banyak suara yang saling bertumpukan di telingaku.

[Hei, apa kau bisa mendengarku? Apa kau baik-baik saja?]

[Representatif!]

[Dokja-ssi, dimana kau!?]

Itu adalah suara-suara dari orang yang kukenal.

Semua suara itu bisa kukenali dari ‘perspektif orang ketiga’ setelah aku menggunakan skill Omniscient Reader’s Viewpoint stage 3. Aku tahu siapa pemilik suara-suara itu tanpa melihat siapa mereka.

[“Ah... kenapa di sini? Dokja-ssi? Bisakah kau mendengarku?”]

Ada sebuah bar dengan berbagai jenis minuman keras. Jung Heewon mengernyitkan alisnya dan menghela nafas.

[“Surat cinta... Apa aku akan bertemu paman itu lagi... Sial, kenapa aku tidak belajar selama di sekolah?”]

Lee Jihye menyentuh pipinya seakan dia baru saja dipukul oleh seseorang.

[Bagaimana bisa... Kenapa... di sini...?]

Lee Hyunsung sedang terperangkap di markas tentara terdekat.

... Aku bisa menebak apa yag sedang terjadi berdasar reaksi mereka semua.

Orang-orang yang ada di Gwanghwamun sepertinya diindah paksa ke tempat yang mereka kenal. Karena itu Lee Jihye ada di sekolah sedangkan Lee Hyunsung di markas tentara. Kurasa Lee Hyunsunglah yang paling kasihan diantara mereka bertiga.

Mungkin ini adalah rencana dari dokkaebi tingkat menengah sialan itu.

Dia menciptakan situasi dimana para inkarnasi akan terpencar ke berbagai penjuru. Meski hal ini tidak begitu penting untuk jalannya skenario utama, dokkaebi itu pasti akan mendapat peringatan.

Aku menatap ke arah orang-orang yang sedang bingung itu dan bergumam.

‘Aku baik-baik saja, jadi untuk sekarang pikirkan diri kalian masing-masing. Aku akan segera menemui kalian.’

Mereka tidak bisa mendengarku, tapi kuharap kata-kataku bisa mencapai mereka.

[Skill eksklusif ‘Omniscient Reader’s Viewpoint’ stage 3 telah berakhir.]

Aku bangkit dan melihat ke sekeliling. Dari sini aku bisa melihat panorama kota Seoul.  Sebuah pemandangan dari gedung pencakar langit yang banyak tersebar di seluruh Seoul.

Ah, benar juga. Aku pasti dipindahkan ke tempat yang berhubungan denganku. Sekilas, sepertinya ini adalah atap dari salah satu gedung pencakar langit di Seoul...

“Tempat ini...?”

Sial, kupikir ini memang mungkin terjadi. Tapi aku tidak menyangka akan datang ke tempat ini sekali lagi.

[Beberapa konstelasi sedang menantikan apa yang akan kau katakan.]

“... Mino Soft?”

Ini adalah atap gedung dari perusahaan tempatku bekerja, Mino Soft.

[Beberapa konstelasi merasa kecewa.]

[Konstelasi yang tidak suka terburu-buru merasa senang.]

Saat aku melihat pesan itu, aku merasa jika perhatian para konstelasi padaku semaki besar setelah aku menghancurkan Absolute Throne.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ mengancam konstelasi yang baru muncul.]

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ menatap sinis para konstelasi bermuka dua.]

Kenapa aku datang ke sini? sekarang sama sekali tidak ada mobil atau apapun di Seoul. Lampu kantor pasti juga sudah tidak berfungsi.

Ada rasa nostalgia yang muncul saat aku melihat bangunan ini. Ini adalah kali pertamanya aku menginjakkan kaki di tempat ini setelah sebulan berlalu.

Aku merasa aneh saat mengingat momen dimana aku pergi ke atap ini bersama deputi Yoon setelah dimarahi oleh team leader Han. Saat itu aku sedang melakukan uji coba pada game baru, dan sekarang aku memotong orang lain dengan pedang di tanganku.

Apa deputi Yoon masih hidup?

Aku berbalik dan melihat pesan yang muncul di udara.

[10 hari tersisa hingga skenario ke-5 dimulai.]

Skenario terus berjalan sesuai dugaanku. Jika Absolute Throne dihancurkan, dome Seoul akan mendapat perpanjangan waktu selama 10 hari.

Skenario ke-5, the Great Hall.

Selama periode tenang ini, aku harus mencari cara untuk menyelesaikan skenario ke-5 tanpa bantuan Absolute Throne.

[Sebuah sub scenario telah muncul.]

+

[Sub scenario – Survival Activities

Kategori: Sub

Tingkat kesulitan: C+

Syarat penyelesaian: bertahan selama 10 hari di kota yang telah hancur. Kau harus makan 3 kali dan tidur setidaknya 6 jam setiap hari. Jangan lupa untuk membayar 500 koin per hari sebelum tidur. Kau akan mendapat penalti jika melanggar 3 peraturan ini.

Durasi: 10 hari

Kompensasi: tidak ada

Gagal: mati.]

-Ini adalah skenario dimana ‘coin event’ muncul.

-Semua monster di skenario ini mungkin bisa memunculkan koin jika dibunuh.

+

Aku kurang lebih tahu apa yang sedang terjadi. Skenario yang ada sudah dihancurkan secara paksa, jadi mereka harus membuat sub scenario secara mendadak.

Terlebih lagi, sub skenario ini bersamaan dengan event pembayaran koin. Aku berpikir para dookaebi itu akan melakukan ini, tapi tidak kusangka mereka akan memulainya secepat ini.

Bayaran 500 koin sehari... Itu adalah skenario yang tidak bisa diselesaikan tanpa event koin.

Mau bagaimanapun, aku harus bergegas. Aku tidak bisa melewatkan kesempata untuk mendapatkan lebih banyak koin.

Beberapa saat kemudian aku bisa mendengar suara dari bawah atap.

“Cepat! Seret dia!”

Aku melihat ke arah bawah dan melihat orang-orang berzirah masuk ke dalam gedung, lalu ada beberapa orang lain yang mengikuti dari belakang.

Gedung Mino Soft terletak di dekat Seocho-gu. Tapi di ingatanku, tidak ada ‘raja’ yang daerah kekuasaannya mencapai area Seocho.

... Lalu siapa mereka? Aku mengamati mereka dengan seksama dan menyadari satu hal.

Ya, mereka adalah para ‘pengelana’. Setiap orang dari mereka memiliki cara berbeda untuk bertahan hidup di dunia yang sudah hancur ini.

Seseorang bisa menjadi ‘raja’ dan orang lainnya menjadi ‘pengikut’. Lalu, orang-orang yang tidak mengikuti para raja itu adalah para ‘pengelana’ tanpa afiliasi apapun.

Seocho adalah tempat yang dipenuhi oleh para pengelana.

Aku menyalakan smartphoneku dan mencari informasi mengenai daerah ini. Sayangnya aku kehabisan baterai. Aku harus mencari tempat untuk men-charge bateraiku... atau mungkin aku bisa mencari baterai cadangan di suatu tempat...

Aku membuka pintu atap dan turun ke bawah. Aku melewati kantor direktur, kantor departemen perencanaan, dan departemen keuangan. Aku terus berjalan menuju kantor bagian QA, tempatku bekerja sebelum diberhentikan.

Untung ingatanku cukup kuat. Aku masuk ke dalam kantor QA dan membuka meja yang ada di sana satu per satu.

Kupikir pasti ada beberapa baterai cadangan yang tertinggal. Di saat yang sama seseorang masuk ke dalam kantor dengan lampu senter di tangannya.

Aku langsung menarik pedangku saat mendengar suara pintu dibuka.

“Eh?”

...?

“D-Dokja-ssi!? Kau Dokja-ssi kan!?”

Beberapa saat kemudian aku bisa melihat wajah orang itu.

“Deputi Yoon?”

“Ah, kau masih hidup! Kau masih hidup!”

Dia adalah Deputi Yoon dari tim QA.

XXXX

“Situasinya sangat mengerikan.”

Deputi Yoon menceritakan apa yang terjadi di Mino Soft padaku. Lebih jelasnya, apa yang terjadi setelah aku pulang kerja.

“Skenario pertama terjadi saat semua orang sedang lembur.” Ucap deputi Yoon sambil memegang hidungnya.

Koridor perusahaan dipenuhi dengan mayat berbelatung yang mengeluarkan aroma menyengat. Aku bisa mengenali beberapa wajah yang bergelimpangan di sana, tapi aku sama sekali tidak melihat ekspresi sedih atau berkabung di wajah deputi Yoon.

“Apa kau tahu? Laki-laki yang ada di sana, manajer tim Kim, aku yang membunuhnya. Kenapa, bajingan itu... Aku menusuk lehernya dengan bolpoin dan darah... Semuanya terasa seperti game.”

“... Deputi Yoon.”

“Ma-maaf. Membicarakan hal seperti ini pasti tidak menyenangkan, iya kan? Haha..”

Wajar jika sikap seseorang berubah dalam kondisi seperti ini, tapi aku merasa tidak nyaman dengan perubahan sifat deputi Yoon yang terlalu ekstrim. Tidak... Mungkin deputi Yoon memang orang yang seperti ini sejak awal.

“Apa kau sendirian?”

“Huh? Aah, tidak. Aku tidak sendirian. Ngomong-ngomong, selama ini kau dimana, Dokja-ssi?”

“Ah, aku...”

“Aku tidak melihatmu di kantor. Kau bergabung dengan kelompok mana? Dimana teman-temanmu?”

“Ya, itu... Aku barusaja mengalami sesuatu. Sebelum ini aku berada di Gwanghwamun, lalu...”

Deputi Yoon sepertinya tidak berniat mendengarkan jawabanku karena itu dia tiba-tiba menyela.

Aha. Aku mengerti Dokja-ssi. Keberuntunganmu sepertinya sedang buruk.”

“... Huh?”

“Kita tidak perlu melakukan semua skenario itu. Apa kau tidak tahu? Jika kau bersembunyi dan menggunakan trik tertentu, kebanyakan skenario akan diselesaikan oleh orang lain. Kau tidak perlu membahayakan nyawamu sendiri. Haha, ternyata hidup di dunia seperti ini lumayan nyaman juga.”

Itu benar. Jika kau menjadi ‘pengelana’ yang tidak bergabung dengan kelompok manapun, kau bisa menyelesaikan beberapa skenario yang harus diselesaikan dan menyerahkan skenario utama pada orang lain. Ada banyak orang seperti ini di dome Seoul.

Masalahnya, jika kau hidup dalam persembunyian dan kemudian ditemukan oleh kelompok lain, kemungkinan besar kau akan mati. Tidak ada mangsa yang lebih enak daripada para ‘pengelana’ yang bergerak sendirian.

“Kau tidak perlu khawatir. Pengelana juga memiliki kekuatan yang besar. Apa kau perlu menjadi raja jika menginginkan kekuatan yang luar biasa?”

Kami keluar dari gedung Mino Soft. Ada banyak orang berkumpul di sekitar gedung dan ada banyak pengelana di tempat ini. Beberapa dari mereka sepertinya baru menculik orang-orang yang ada di sekitar daerah ini. Di waktu yang sama, satu laki=laki bertanya pada deputi Yoon. “Yoon Sangho-ssi, siapa dia?”

“Ah, dia salah satu bawahanku. Kami tidak sengaja bertemu.”

“Hmm... pengelana? Kita tidak sedang membuka lowongan untuk anggota baru, kau tahu kan?”

Deputi Yoon menganggukkan kepalanya dan laki-laki itu berjalan pergi begitu saja. Aku menatap punggung yang ditutupi zirah itu dan bertanya. “Siapa dia?”

“Manajer dari ‘coin farm’.”

“Coin farm?”

“Ah... kau tidak tahu ya, Dokja-ssi.”

Untuk sesaat, aku bisa melihat raut tidak menyenangkan di wajah deputi Yoon.

Coin farm... Aku tengingat pada sesuatu saat mendengarnya. Tapi orang-orang ini sudah memulainya?

“Lihat di sana.”

Aku melihat 2 orang yang dikurung dalam sebuah penjara kecil yang mirip seperti penjara di kebun binatang atau kantor polisi. Para pengelana yang ada di luar berteriak penuh semangat saat melihat 2 orang yang ada di dalam sana.

“Hei, apa kau bercanda! Bertarunglah dengan serius! Siapa yang sudi memberi koin jika kalian bertarung seperti ini!?”

Di dalam penjara itu, 2 orang sedang bertarung mati-matian. Darah mengucur, mata ditarik keluar dari lubangnya, dan laki-laki dengan usus terburai dari perut berteriak seperti binatang yang kesakitan.

[Konstelasi yang menyukai Colosseum merasa senang.]

Aku melihat ke sekitar dan melihat beberapa penjara yang sama. Tapi, tidak semua penjara menampilkan pertarungan sampai mati seperti ini.

Ada penjara dengan satu perempuan telanjang dan beberapa laki-laki di dalamnya. Penjara lain hanya berisi satu perempuan dan beberapa laki-laki berjalan keluar dari dalam sana. Aku bisa mendengar erangan dan teriakan kesakitan dari segala arah.

“Hei, kau masih kuat? Cepat keluar!”

“Selanjutnya giliranmu bajingan!”

[Konstelasi yang menyukai hal vulgar merasa sangat terhibur.]

Deputi Yoon membuka mulutnya.

“Dalam industri game, konsumer adalah raja. Di Mino Soft, direktur adalah raja. Dokja-ssi, siapa raja dari dunia baru ini?”

“... Apa kau bergantung pada sponsor dari para konstelasi?”

“Ya. Ada beberapa konstelasi gila yang menyukai hal seperti ini. Semakin tinggi stimulasi yang kita berikan semaki banyak koin yang kita terima. Ini sama seperti donasi di live streaming. Kita bisa mendapatkan koin dari orang-orang ini dan sebagai gantinya kami memberikan makanan untuk bertahan hidup.

Deputi Yoon melemparkan coklat batangan ke salah satu penjara. Wanita yang ada di dalam sana langsung menangis dan mengambil coklat itu.

Ada beberapa orang di dunia ini yang berhasil mengidentifikasi sistem dan mengetahui bagaimana cara mengekploitasi sistem tersebut. ‘Coin farm’ adalah struktur yang dibuat oleh orang-orang yang mengerti hal itu dan mengambil keuntungan dari sana.

“Jadi orang-orang dari perusahaan kita...”

“Mereka adalah orang-orang dari perusahaan kita.”

Aku akhirnya sadar saat mendengar nada dinginnya. ‘Deputi Yoon’ yang aku kenal di Mino Soft tidak ada lagi di dunia ini.

“Hei! Ada budak baru! Cepat kurung mereka!”

“Baik!”

Para budak dimasukkan ke dalam penjara. Aku terkejut saat melihat satu wajah yang kukenal diantara mereka.

Deputi Yoon tersenyum.

“Oh, ada budak baru? Hei! Cepat telanjangi dia dan bawa ke penjara kosong!”

Dia adalah seorang wanita bertubuh kecil dengan kulit putib bersih. Rambut sebahunya terurai dan dia menaikkan satu alisnya.

Aku menggosok mataku karena merasa tidak percaya. Wanita itu adalah Apostle pertama, si plagiator Han Sooyoung.

 

Chapter 71     Daftar Isi     Chapter 73

 

Komentar

Postingan Populer