I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 273

 Disclaimer: Not mine

XXXX

Saat kami memasuki kota, ternyata suasana di tempat ini lebih ramai dari perkiraanku.

Orang-orang terlihat ceria dan bersemangat. Ada beberapa yang sedang bertengkar, tapi tidak ada yang berbahaya di sini.

Aku sedikit berharap ada beberapa orang yang bertengkar hebat hingga berkelahi... Melihat, mendengar, dan mengalami berbagai hal dengan kelima inderamu sendiri adalah hal yang penting, kan?

Kami terlihat sangat mencolok dibandingkan dengan orang-orang yang ada di kota ini.

Tentu, untuk mencegah pangeran dikenali masyarakat luas, dia selalu memakai jubah yang menutupi bagian mukanya. Para orang tua juga menggunakan jubah serupa. Aku berjalan di dekat mereka, lebih tepatnya bersembunyi di belakang kuda mereka.

Victor-sama tidak mau meminjamkan kudanya padaku. Mungkin dia kesal karena aku melawannya tadi.

XXX

“Kapten Marius~~!”

“Ah, master Neil! Dia menoleh ke arahku!!”

“Siapa orang-orang itu? Aku tidak bisa melihat wajah mereka gara-gara jubah besar itu. Apa mungkin dia pangeran!?”

“Tentu saja bukan! Tidak mungkin pangeran ada di tempat seperti ini, ya kan?”

... Pasukan yang berada langsung dibawah perintah Pangeran Victor ini memang terlihat sangat mencolok.

Aku tidak tahu jika mereka sangat terkenal di kalangan masyarakat luas. Dari sudut pandang mereka, kapten Marius dan yang lain pasti terlihat seperti kesatria yang keren. Tentu saja mereka pasti sangat terkenal.

“Ceres-sama! Kalau anda tidak keberatan...”

Seorang wanita cantik dengan pipi kemerahan memberikan sebuah kotak kue yang mengeluarkan aroma gurih.

Ceres menerima kotak itu dengan tangan yang terlatih dan kemudian berkata, “Terima kasih.”

“Eh!?”

Tunggu sebentar. Ceres itu hanya karakter mob, kan? Kenapa dia juga terkenal?

“Hei, kau ini tidak sopan. Semua pikiranmu terlihat jelas di wajahmu.”

“Tapi Ceres menerima kue dari seorang wanita...”

“Kau pikir aku sejelek itu? Aku ini kesatria yang lumayan hebat, kau tahu.” Ceres berkata dengan wajah kesal.

Memang, kau harus memiliki kemampuan tinggi sebagai prajurit jika ingin terpilih menjadi anggota pasukan Victor-sama... Jadi itu artinya, Jurd harusnya memiliki kemampuan yang cukup memadai.

“Siapa anak ini?”

Wanita yang memberi kue pada Ceres menatapku.

Oh, tidak. Aku harus bersembunyi di balik kuda pangeran. Akan berbahaya jika aku sampai menarik perhatian orang-orang ini.

Aku membalikkan punggungku ke arah Victor-sama.

Nn? Dimana dia...?

“Tidak ada!”

“Pangeran dan 3 orang tua itu sudah pergi duluan. Sebaiknya kita tidak berada di tempat ramai seperti ini.”

Tidak kuduga, Neil memberitahuku dengan suara pelan.

Jika mereka mau pergi, aku ingin pergi bersama mereka... Gara-gara itu, mata semua orang tertuju padaku.

“Namanya Ria. Dia adalah prajurit baru di pasukan kami.” Ceres memperkenalkanku pada wanita itu.

“Apa kau anak yang bertarung dengan singa di arena?”

Ah, aku ketahuan.

“Oh! Benar juga. Kau anak yang waktu itu!”

“Aku juga merasa pernah melihatnya di suatu tempat!”

“Aku sudah tahu kalau dia anak yang waktu itu. Kau lihat, dia juga menutup matanya dengan kain.”

Orang-orang mulai merespon perkataan wanita itu. Mereka menatapku dengan wajah bersemangat  seakan mereka baru saja melihat hewan yang menarik.

Sejak kapan aku jadi terkenal seperti ini? Aku tidak pernah ditatap orang sebanyak ini, jadi ini adalah hal baru untukku.

Oooh, mungkin begini rasanya menjadi seorang saintess.

 


Komentar

Postingan Populer