NGNL Vol. 6 Chapter 4 Part 4

 Disclaimer: Not mine.

XXXX

InterruptShort-term battleonly possible fictory, Itu kesimpulan yang didapat Shuvi. Dia langsung mengaktifkan semua senjata yang dia miliki, menekan spirit yang dia serap hingga menjadi ultra-enriched particle. Partikel spirit yang sangat padat hingga makhluk hidup—bahkan Elf sekalipun—akan langsung mati saat menyentuhnya.

"... Over-Boost...!"

Uap spirit yang menyelimuti Shuvi menyebarkan mayat spirit yang berwarna kebiruan itu dan meracuni udara yang ada di sekitarnya serta merusak hukum fisika yang mengekangnya. Itu  adalah cara Ex-Machina—ras yang tidak bisa menggunakan sihir—menggunakan 'sihir' melalui teknologi mutakhir yang mereka miliki. Saat ini Shuvi bergerak dengan kecepatan yang hampir sama dengan teleportasi... tapi...

"... Kau tentu tidak berpikir jika aku bisa kabur dariku, iya kan?"

Jibril mendengus setelah berhasil menyergap Shuvi. Flügel itu mengibaskan pedangnya seakan dia sedang menghina dan mempermainkan Shuvi, tapi... dalam hatinya, Shuvi menjawab pertanyaan musuhnya.

... Kenapa aku?

"... Asyut Armor...!"

saat pedang yang bisa membelah apapun itu mengarah kepadanya, Shuvi menguapkan ultra-enriched spirit (kekuatan besar yang ada di luar jangkauan hukum fisika) yang tadinya dia gunakan untuk akselerasi dan mengubahnya menjadi sebuah 'offensive barrier'. Shuvi membunuh banyak ultra-enriched spirit—merubah mereka menjadi mayat—dan memunculkan membran partikel spirit yang berbentuk bulat di sekeliling tubuhnya. Di saat yang sama, gelombang kejut berenergi besar mengguncang bumi dengan keras.

Itu adalah kekuatan yang cukup untuk menghancurkan sebuah kota kecil, tapi...

"Dasar rongsokan tidak berperasaan... Dengan senjata yang memuntahkan mayat spirit seperti itu, standar mesinmu sepertinya sangat jelek..."

Asyut Armor adalah barrier milik Shuvi yang bisa membunuh hampir semua makhluk hidup melalui gelombang kejut dan polusi mayat spirit level tinggi. Meski begitu, Jibril hanya mengibaskannya seakan dia sedang membersihkan debu yang menempel di wajahnya. Shuvi menyimpulkan apa yang sedang dia pikirkan selama ini. Entah apa Flügel itu, yang pasti mereka diciptakan dari sulaman sihir Artosh. Meski begitu, Flügel tidak boleh sampai meracuni substansi tubuh mereka dengan sihir yang berasal dari mayat spirit...!

"Hei, apa kau pikir itu cukup... apa ini?"

Jibril bingung saat menyadari jika Shuvi sudah tidak berada di dalam membran biru yang dia tusuk. Sekali lagi, Shuvi menjawab pertanyaan musuhnya dalam hati sekali lagi:

... Kenapa aku?

Di saat Shuvi mengaktifkan Asyut Armor, gadis itu menggunakan Over-Boost nya untuk membuat jarak dengan Jibril, setelah itu Shuvi kembali memfokuskan pandangannya.

Satu Ex-Machina tidak mungkin bisa mengalahkan Flügel. Kemungkinannya sangat amat rendah—dan meski dia mendapatkan keajaiban dan berhasil menang, yang dia lakukan hanya menyalahi aturan yang sudah dibuat Riku. Kemenangan yang dia dapat hanya kemenangan jangka pendek. Hanya ada satu cara yang bisa dia lakukan: kabur.

 

"... Lösen: Enderpokryphen...!"

Shuvi memunculkan senjata yang sangat dia benci... senjata yang sudah digunakan Ex-Machina untuk menghancurkan desa Riku. Senjata terkuat yang dimiliki Shuvi saat ini, senjata yang meniru Far Cry milik Aranleif the Ultimate... dan Shuvi menembakkan senjata itu pada Jibril. Badai mayat spirit mulai mengotori udara dan cahaya terang muncul dari moncong senjata Shuvi. Jibril menatap cahaya terang yang mengarah padanya itu dan kemudian membelahnya...

....

Shuvi membuat permintaan maaf pada Riku. Dia harus memperbaiki petanya sekali lagi. Satu ledakan dari Enderpokryphen yang dia arahkan pada Jibril berhasil mengubah kondisi geografis tempat ini. Ledakan dari cahaya biru menerangi kerak bumi dan langsung menghilangkannya dalam sekejap. Gas udara yang berwarna merah membentuk sesuatu yang mirip seperti tsunami, dan sedimen tanah yang sangat panas langsung meluncur ke area stratosfer... Serangan langsung dengan energi sebesar itu cukup untuk mengubah bentuk planet ini, bahkan Dragonia saja tidak akan bisa kabur tanpa luka. Akan tetapi, Shuvi yakin jika hal ini tidak cukup untuk mengalahkan lawannya kali ini.

"... Einweg...!"

Di saat yang sama Shuvi mengkonfirmasi serangannya, dia langsung meluncurkan senjata terakhirnya. Sebuah 'space crusher' yang didesain oleh Ex-Machina untuk melawan kemampuan merubah sesuatu seperti yang dimiliki oleh Flügel dan Elf. Seperti namanya, ruang yang sudah dhancurkan akan menciptakan lubang satu arah yang menyelimuti tubuh Shuvi dan menutup di belakangnya.

Jika dia terus melompati ruang hingga keluar dari jarak deteksi Flügel, Jibril sekalipun tidak akan bisa mengejarnya. Tapi jarak terjauh yang bisa dicapai Shuvi dengan menggunakan Einweg adalah 100 kilometer—jarak yang sama dengan pengakuan Jibril tentang tidak adanya eksistensi Ex-Machina, jadi mungkin Shuvi bisa menggunakannya untuk memperkirakan jarak deteksi Jibril. Shuvi harus melawannya sekali lagi saat dia sam...

"Oh, ya ampuuuunnn!!!! Mau pergi kemana kau?"

pikiran Shuvi langsung membeku. Di saat yang sama sebelum Shuvi menutup ruang miliknya—0,000046 detik, tidak sampai sedetik berlalu—Jibril menjulurkan tangannya, membuka wormhole itu dengan paksa dan mengintip ke dalamnya. Suara panggilan malaikat maut pun terdengar dari wajah cantik dengan senyum lembut itu...

“Jika kau ingin kabur, pilihan seperti menggunakan cahaya dan debu untuk menghalangi pandanganku lebih baik daripada lompatan jarak jauh seperti ini... Oh, atau mungkin...?”

Saat Shuvi melihat ruang ciptaannya dibuka paksa seperti itu dengan kekuatan yang lebih besar, akhirnya dia bisa mendefinisikan prasaan yang dulunya tidak ia mengerti. Di saat yang sama dia menembakkan senjatanya ke arah Flügel itu.

"Apa kau pikir serangan kecil seperti itu akan melukaiku?”

Definisi: Ini adalah mimpi buruk.

Tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin, mustahil! Memang, Enderpokryphen adalah reproduksi tidak sempurna dari kekuatan Far Cry milik Aranleif. Meski serangan itu hanya bisa mereproduksi 43,7% kekuatan—per laporan Zeichner. Tapi, Ultimate One adalah salah satu Penguasa, salah satu dari 3 Dragonia terkuat. Far Cry yang ditembakkan oleh individu seperti itu dengan mengorbankan nyawanya—meski hanya 43%...

“... Sepertinya kau sudah meremehkanku... Dasar rongsokan bodoh, kau ini...~”

Serangan langsung... tidak akan meninggalkan bekas luka apapun padanya...

... Itu... tidak mungkin...!

“Tapi, aku memujimu—setidaknya kau memaksaku untuk menggunakan mantra pertahanan.”

Kata-kata Jibril membuat Shuvi meragukan fungsi dari alat pendengarnya. Flügel pada dasarnya adalah sebuah sihir yang dibuat oleh Artosh. Karena itu, sebuah ritus untuk mempertahankan dirinya—yang bisa disebut sebagai mantra pertahanan—akan selalu aktif. Faktanya, alasan itulah yang mendasari kakulasi Shuvi... dia berpikir bisa menembusnya dengan menggunakan Enderpokryphen. Tapi Flügel ini—tidak, redefinisi: Individual ini tidak lagi cocok dengan kategori Flügel. Anomali ini, Jibril, pasti sudah meragukan pertahanan yang diberikan oleh penciptanya, Artosh—dan kemudian memilih untuk merapal mantra pertahanan yang lebih kuat lagi. Itu bukan cara kerja Flügel. Itu adalah satu-satunya keunikan dari individu ini—dan itu sudah diluar perhitungan Shuvi...

“Aku sudah berusaha keras untuk menahan kekuatanku agar aku bisa membawa kepalamu pulang dengan selamat... tapi aku berubah pikiran.”

...

Apa yang baru saja dikatakan anomali ini? Dia menahan kekuatannya?

“Aku tidak tahu apa kau punya sesuatu yang disebut otak atau tidak...”

Anomali itu menatap Shuvi yang sedang membelalakkan matanya. Flügel itu kemudian menundukkan badannya dan sedikit mengangkat roknya sebagai simbol salam. Wajahnya terlihat seperti lonceng, seperti malaikat, tapi dia tersenyum bagai iblis.

“... Tapi... sepertinya apa yang kau miliki itu sudah terlalu panas dan membengkak dengan harga diri. Izinkan aku mendinginkan kepalamu—untuk selamanya.”

Informasi yang berhasil diproses oleh Shuvi di saat yang sama dengan deklarasi Jibril adalah fakta jika tangannya sudah lepas dari tubuhnya.

 

 Chapter 4-3     Daftar Isi     Chapter 4-5


Komentar

Postingan Populer