ORV Chapter 67. Episode 14 – Master of The Throne (4)

 Disclaimer: not mine

XXXXX

Laki-laki bermata satu itu berjalan ke arah kami. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan salah satu dari 7 raja Seoul.

Yoo Sangah mengirikan pesan dalam group chat.

-Dokja-ssi, orang ini... mungkinkah...

-Ya. kau benar.

Aku mengangguk ke arah wanita itu. Tidak mungkin kami tidak mengenalinya saat melihat penampilannya saat ini.

-Ngomong-ngomong, aku tidak mengerti. Meski konstelasinya adalah ‘orang itu’, kenapa inkarnasinya menggunakan pakaian seperti itu?

-Sepertinya rasa simpati pada sponsornya cukup tinggi. Semakin tinggi level simpatinya, inkarnasi itu akan semakin dipengaruhi oleh gaya hidup konstelasinya.

-Aku tidak boleh sampai batuk di depannya.

Laki-laki dengan rambut panjang yang diikat itu sekarang membungkukkan badannya ke arah laki-laki yang sedang berjalan ke arah kami.

“Yang Mulia, akhirnya kau datang.”

“Ya.”

“Apa yang terjadi?”

“Apa aku harus mengatakannya? Ini.”

Laki-laki bermata satu itu menunjuk tongkat yang dia bawa. Ada permata biru yang bisa didapat dari dungeon Big Dipper tertanam di bagian ujung atasnya.

[Greedy Wolf Star]

Laki-laki berambut panjang mengagumi permata itu.

“Oooh!”

Bukannya dia cukup hebat? Dia berhasil mendapatkan satu permata...

Permata bintang adalah hadiah yang diberikan di chapter Big Dipper.

Itu adalah item yang meningkatkan keseluruhan status sebanyak 1 level. Item itu punya efek bagus, tapi efeknya akan menjadi lebih penting jika semua permata yang berjumlah 7 buah terkumpul.

Alasannya, permata itu adalah item yang diperlukan untuk memanggil Four-Tiger Evil-Cutting Sword.

Laki-laki bermata satu itu menatapku dan bertanya, “Siapa mereka?”

“Mereka baru saja memasuki chapter Big Dipper. Kemampuan mereka cukup baik jadi aku berpikir jika mereka bisa bergabung dengan kita.”

“Benarkah?”

Laki-laki bermata satu itu dan aku menjulurkan tangan di saat yang bersamaan.

“Namaku Cha Sangkyung.”

“Aku Kim Dokja.”

Aku menjabat tangannya dan mengaktifkan skillku.

[Skill eksklusif ‘Character List’ diaktifkan.]

+

[Informasi karakter]

[Nama: Cha Sangkyung

Usia: 26 tahun

Konstelasi sponsor: One-eyed Maitreya

Atribut pribadi: Pseudo Sect Founder (hero), Maitreya King (hero)

Skill eksklusif: Weapons Training Lv.5, Mental Barrier Lv.3, Eloquent Speech Lv.3, Skillful Deception Lv.3, False Prayer Lv.1...

Stigma: Maitreya Promised Land Lv.2, Law of Interest Lv.2, Demonic Enemy Lv.3

Keseluruhan status: Physique Lv.28, Strength Lv.26, Agility Lv.28, Magic Power Lv.25

Keseluruhan evaluasi: Tidak ada yang bisa bebas di depan ‘mata’nya yang bisa memberikan wawasan pada semua hal. Berhati-hatilah untuk tidak batuk di depannya.]

+

Sayang sekali Jung Heewon tidak ada di sini. Jika dia melihat laki-laki ini sedang berdiri di depanku, dia pasti tidak akan pernah bicara omong kosong mengenai siapa sponsorku.

Cha Sangkyung berkata, “Aku selalu dibebani dengan melihat banyak hal. Bisakah aku melihatmu sekali saja?”

“Tentu.”

Ya, dia bisa mencobanya.

[Karakter ‘Cha Sangkyung’ menggunakan skill ‘Law of Interest’ Lv.2!]

Stigma ‘Law of Interest’ memiliki kemampuan investigasi yang unik jika dibandingkan dengan skill investigasi lainnya dalam novel Cara Bertahan Hidup. Skill itu tidak menunjukkan jendela atribut lawannya, tapi itu adalah skill yang bisa memberi informasi garis besar mengenai personalitas lawannya. Dengan kata lain, dia akan melihat seorang ‘Easily fooled Demonic Enemy’ jika orang itu adalah ‘orang baik’, sedangkan dia akan melihat ‘Back-stabbing Demonic Enemy’ jika orang tersebut ‘jahat’. Contohnya...

[Karakter ‘Cha Sangkyung’ memutuskan jika kau adalah demonic enemy yang tidak boleh disentuh.]

Yang seperti ini.

“I-ini!?”

“Yang Mulia, kenapa kau bersikap seperti itu?”

[Karakter ‘Cha Sangkyung’ merasa sangat terganggu.]

Cha Sangkyung berteriak dengan wajah pucat pasi.

“De-demonic enemy!”

“Huh? Tidak mungkin...”

Anggota kelompok Maitreya King yang mendengarkan teriakan rajanya itu langsung menatapku. Atmosfer tempat ini menjadi berat, tapi Cha Sangkyung segera menambahkan.

“Bu-bukan apa-apa. Sepertinya aku membuat kesalahan.”

“Huh? Tidak ada apa-apa?”

“Ya. Tidak ada apa-apa. Semuanya, mundur.”

Ya. Dia adalah orang bodoh jika tidak menghiraukan perkataan sponsornya. Ngomong-ngomong, demonic enemy yang tidak boleh disentuh...

Mungkin One-eyed Maitreya tidak mau bertarung denganku.

“Hh... Ini tidak mengejutkan.”

Yang lebih mencurigakan adalah reaksi laki-laki berambut panjang itu. Sesaat, wajahnya menunjukkan ekspresi ‘kecewa’.

“Rencananya akan berjalan 1 jam lagi. Aku mengharapkan partisipasimu meski sedikit terlambat.” Ucap Cha Sangkyung sebelum kembali ke kelompoknya.

Pertemua pertama dengan Gung Ye berakhir seperti ini.

Laki-laki berambut panjang itu kemudian berkata, “Whew, ini hampir menjadi masalah besar. Aku lega.”

“Agak aneh saat mengatakan jika dia adalah raja yang bisa mengetahui hati pengikutnya.”

“Haha, Gung Ye pada akhirnya mungkin diceritakan sebagai seorang tiran, tapi dia dulunya dia adalah raja baik hati yang sangat bijaksana. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Sejarah bisa berubah.”

Aku menatap laki-laki berambut panjang itu dan bertanya, “Ngomong-ngomong, kau siapa?”

“Oh, aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Han Sooyoung. Aku asisten Cha Sangkyung.”

Dia adalah laki-laki yang mendukung Gung Ye. Sepertinya dia berpihak pada inkarnasi Gung Ye karena sponsornya.

Siapa? Apakah sponsornya seorang raja? Aku langsung menggunakan skillku untuk memastikan.

[Skill eksklusif ‘Character List’ diaktifkan.]

[Informasi mengenai orang ini tidak bisa dilihat dengan menggunakan ‘Character List’.]

[Orang ini tidak terdaftar dalam ‘Character List’.]

... Apa?

“Um? Apa ada yang salah?”

Aku melihat ke arah Han Sooyoung yang menyeringai lebar dan tertawa. Aku mengerti... Sekarang aku mengerti orang macam apa dia ini.

“Tidak ada apa-apa. Hanya saja... Aku merasa kau mirip seperti demonic enemy.”

“Haha, apa maksudmu?”

Aku bisa melihat kedutan aneh di mata Han Sooyoung. Mungkin di momen ini kami berdua memikirkan hal yang sama. Pertanyaannya, siapakah yang akan menarik pedang terlebih dahulu.

Pintu di ruang tunggu mulai terbuka satu-per-satu.

“Para raja sudah datang!”

Aggota kelompok Maitreya King terlihat gugup, sedangkan beberapa orang di dalam ruang tunggu mulai bersorak.

Aku melihat para raja berjalan keluar melewati pintu itu dan kemudian bertanya pada Han Sooyoung.

“Apa mereka di pihak yang sama?”

“Ya. Mereka semua adalah raja yang sudah berjanji untuk bekerja sama dengan kami. Dari kanan ke kiri, ada ‘Prudent King’ Yoon Kiyoung dan ‘Fighting King’ Kim Baekho. Lalu orang yang terakhir keluar adalah ‘Earth Dragon King’ Gu Daesung.”

Aku mengingat sesuatu saat mendengar nama panggilan itu.

Prudent King dan Fighting King. Mereka mirip seperti nama mereka. Mereka memiliki skill dan status yang cukup tinggi, tapi mereka masih selangkah dibelakang 7 raja Seoul.

Hanya satu orang yang kuperhatikan baik-baik, dan itu adalah Earth Dragon King Gu Daesung.

Gu Daesung menatap Cha Sangkyung dan bertanya, “Kau sudah keluar duluan? Cepat juga.”

“Dasar cacing tanah tidak sopan.”

“... Cacing tanah? Apa begitu sebutanmu pada sponsorku?”

Yoo Sangah terkejut saat mendengar percakapan mereka, dia lalu berbisik padaku. “Orang itu, kurasa dia punya sponsor yang cukup bagus di belakangnya.”

“... Bagaimana kau bisa tahu?”

“Aku pernah mendengar cerita tentang raja Baekje yang lahir dari naga bumi.”

“Naga bumi?”

“Itu yang mereka maksud dengan ‘cacing tanah’. Raja-raja lainnya memanggilnya anak naga bumi sebagai ejekan.”

Wanita ini benar-benar luar biasa. Dia bisa mengetahui identitas sponsor Gu Daesung hanya dengan informasi sebanyak ini.

“Ada beberapa orang dengan raja sebagai sponsor mereka. Raja yang kita lihat sebelumnya...”

Aku mengangguk. Faktanya, berkumpulnya banyak inkarnasi dengan ‘raja’ sebagai sponsor di tempat ini bukan suatu kebetulan semata.

Situasi ini sama dengan area lainnya. Bisa dibilang hal ini tidak terjadi di dome Seoul saja.

Di Jepang sekarang, pasti ada kompetisi antara 3 pahlawan termasuk Oda Nobunaga. Di Uk pasti sedang berlangsung kompetisi antara Richard the Lionheart dan Henry VII.

Konstelasi terhebat di bumi pasti sedang mempersiapkan perang demi mendapatkan Absolute Throne. Mereka pasti meningkatkan koordinasi mereka dengan para inkarnasi ke level yang lebih tinggi lagi.

[Konstelasi ‘Maritime War God’ menunggu kemunculan beberapa konstelasi kelas fable.]

[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ menatap situasi ini dengan tangan berkeringat.]

Para konstelasi tingkat tinggi lainnya juga tertarik dengan pertempuran semacam ini, dan ini adalah hal lumrah. Seperti yang sudah kukatakan tadi, skenario keempat adalah event terbesar bagi konstelasi di tiap-tiap negara.

“Apa semuanya sudah berkumpul?”

Para raja berkumpul di tengah ruangan dan mulai memberikan sambutan.

“Musuh kita adalah Tyrant King yang memasuki pintu ketiga! Tyrant King sudah mendapatkan 2 permata dari dungeon ini dan kemudian menjarah raja-raja tak berdosa. Beberapa orang di tempat ini juga sudah kehilangan raja mereka.”

Karena itu ruangan ini dipenuhi mayat.

Mungkin Tyrant King membunuh dua raja dan mengambil permata bintang milik mereka. Itu artinya, 7 permata itu akan segera terkumpul.

“Seoul yang baru tidak boleh diserahkan pada orang seperti itu. jika dia sampai mendapatkan Four-Tiger Evil-Cutting Sword dan berhasil menguasai Absolute Throne... akan ada pertumpahan darah yang dahsyat di Seoul ini!”

“Karena itu, kita harus bertarung! Bangun dan bertarunglah! Para raja yang ada di sini sangat bijaksana. Masa depan akan menjadi lebih baik selama salah satu dari kami berhasil menjadi raja absolut. Kita harus melakukan segala cara untuk menghentikan raja terkejam!”

“Ini akan menjadi perang demi mempertahankan hidup kita! Berhati-hatilah! Kalian akan menjadi pejuang terbaik yang akan menjadi langkah awal dari lahirnya sejarah baru Seoul!”

Sambutan mereka sama sekali tidak bermutu, tapi semua orang yang ada di sini menjadi sangat bersemangat. Beberapa orang berteriak penuh gairah, beberapa bersimpati sedangkan orang lain merasa tersentuh hingga meneteskan air mata. Pemandangan saat ini terasa sama seperti Revolusi demi mendapatkan keadilan bersama.

Aku menatap pemandangan itu tanpa mengatakan apa-apa.

Sebulan yang lalu, orang-orang ini baru saja memilih presiden. Mereka melakukan kewajiban mereka dan setuju untuk memiliki properti pribadi dengan melakukan aktifitas ekonomi yang legal. Tapi tiba-tiba semua itu berubah menjadi sebuah mimpi belaka.

Hanya dalam sebulan saja, Seoul sudah berubah menjadi zaman kerajaan.

“Maju!”

Ratusan orang memasuki pintu ketiga. Kelompok Cha Sangkyung berada di belakang dan kami berjalan bersama mereka.

Beberapa saat kemudian, ada sebuah terowongan raksasa yang muncul di depan kami. Itu adalah sebuah terowongan dengan ukuran yang sepertinya sulit untuk ditentukan.

Han Sooyoung berjalan di sebelahku dan berkata, “Ini sangat menarik. Aku merasa seperti ada di dalam novel martial art.”

“Novel martial art?”

Han Sooyoung menganggukkan kepalanya dengan senyum misterius. “Kepana, kau tidak berpikir jika dunia ini mirip dengan dunia dalam novel martial arts? Ini seperti map harta karun. Pedang legenda sedang tertidur dalam ruang batu dan siapa yang bisa mendapatkannya terlebih dahulu akan menjadi orang terkuat di seluruh  dunia!”

Han Soouong berbicara sambil menggerakkan tanganya. Jika dia bilang dia itu aktor, aku pasti akan langsung percaya.

“Pedang yang menjadi harta karun adalah sebuah tema yang sangat sering digunakan dalam novel martial arts.”

“Oh, Dokja-ssi, kau juga pernah membaca novel martial art?”

Aku tidak akan bisa tertipu kalau kau ingin bicara masalah genre.

“Aku mengikuti beberapa cerita. Ngomong-ngomong, ada perkembangan cerita yang biasanya terjadi dalam novel semacam itu.”

“Perkembangan umum? Apa itu?”

“Pada akhirnya peta yang dimiliki protagonis adalah peta palsu! Perkembangan yang seperti itu.”

Mata Han Sooyoung berkedut sekali lagi. “Menarik. Apa yang terjadi selanjutnya?”

“Itu cerita yang biasa terjadi. ‘Si bayangan’ tertawa pelan dan membunuh orang-orang yang berkumpul karena harta bohongan itu.”

“Hoh... Apa itu menggambarkan situasi saat ini? Apa mungkin ada bayangan diantara kita semua?”

Aku mengangguk dan ebrkata, “Kemungkinan itu selalu ada, tapi aku tidak suka klise sejelas itu.”

“Um? Apa maksudmu?”

“Juju saja, ada terlalu banyak klise pedang hebat di banyak cerita.”

“Hmmm... Ada terlalu banyak cerita seperti itu, dan hal itu membuatnya menjadi jelek?”

“Bagi para penulis, kurasa cerita seperti itu kekurangan konfilk.”

Alis Han Sooyoung mulai berkerut. “Kalau begitu apa yang akan Dokja-ssi lakukan jika kau adalah penulisnya? Apa yang akan kau tuliskan mengenai pedang berharga itu?”

“Aku tidak yakin. Aku adalah ‘pembaca’, sama seperti namaku.”

“Kurasa pembaca juga akan melakukan hal yang sama. Menulis klise familiar akan memberi kepuasan pada para pembaca.”

Ya, aku tahu kau akan berkata begitu. Aku tersenyum dan berkata, “Siapa yang mengatakannya? Kau berbicara seakan kau adalah seorang penulis. Aku tidak bilang klise itu buruk, tapi setidaknya, seorang plagiator tidak terlalu sering menggunakannya.”

“Plagi...ator?”

“Ya. Plagiator.”

Perubahan warna muka Han Sooyoung terlihat sangat lucu.

“Ya, semua cerita pasti memiliki kemiripan, tapi detailnyalah yang membuat semua cerita itu menjadi berbeda... Bisakah itu disebut plagiarisme juga? Mungkin jika Dokja-ssi adalah penulis...”

“Tidak. Aku akan melakukan hal lainnya.”

Alis Han Sooyoung berkedut. “... Kau akan menulisnya dengan cara berbeda? Bagaimana?”

“Contohnya seperti ini.”

“Aku mengaktifkan Unbroken Faith dan memotong lehernya. Tidak ada darah yang keluar dari bekas sabetan pedangku dan kepala itu jatuh ke tanah dengan suara keras.

Aku pun menambahkan, “Kenapa kau terus bersembunyi meski aku bisa membongkar penyamaranku dengan mudah?”

Kepala Han Sooyoung  pun berkata dengan wajah yang masih menghadap ke tanah. “Kau menarik sekali, Kim Dokja.”


Chapter 66     Daftar Isi     Chapter 68


Komentar

Postingan Populer