ORV Chapter 69. Episode 14 – Master of the Throne (6)
Disclaimer: Not mine
XXXXX
Mau bagaimanapun, tokoh utama tetaplah tokoh utama. Aku
mengirimnya ke stasiun Gangbuk tapi sekarang dia sudah kembali dengan bendera
hitam di tangannya.
Jika seorang non-representatif mengambil bendera milik
representatif, maka hidden skenario ‘Revolutionary Road’ akan terbuka. Dia
sudah tahu soal ini dan membunuh para representatif yang ada di sepanjang
jalan... Dan hal itu berhasil membuatnya menjadi seorang raja.
Saat aku melihat penampilan Yoo Joonghyuk sekarang,
sepertinya Lee Jihye dan Jung Heewon berhasil melakukan tugas mereka dengan
baik.
Aku mundur beberapa langkah ke belakang dan menatap Han
Sooyoung. “Hei, cepat berikan pedang itu padaku.”
“A-aku tidak mau.”
“Apa kau mau mati di sini?”
Mata Han Sooyoung semakin membelalak saat dia melihat Yoo
Joonghyuk yang mulai bergerak. Aku berteriak, “Gilyoung!”
Mata Lee Gilyoung langsung berubah putih seakan dia sudah
menunggu perintahku sejak awal. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara debuman
keras seakan ada sesuatu yang memukul dinding dungeon ini berkali-kali.
Beberapa saat kemudian, sabit besar milik belalang sembah
muncul dari balik dinding.
[Insect King grade 6,
Titanoptera telah muncul!]
Kemampuan Lee Gilyoung memang yang terhebat. Seluruh gua ini
bergetar karena energi sihir yang sangat besar. Saat Yoo Joonghyuk sedang
memperhatikan monster itu, aku memukul Han Sooyoung.
“A-agh...!”
Han Sooyoung mengaduh dan melepaskan Four-Tiger Evil-Cutting
Sword. Aku langsung mengambil pedang itu dan juga bendera yang menggantung di
leher wanita itu sebagai bonus.
[Kau berhasil
mendapatkan bendera milik kelompok ‘Universitas Hongik’.]
[Bendera ungumu
berhasil menyerap pencapaian dari bendera hitam.]
[Bendera ungumu telah
berubah menjadi bendera hitam.]
[Kau bisa menggunakan
keuntungan dari bendera hitam.]
[Kau berhasil
memenuhi kualifikasi pertama.]
[Jumlah raja yang
tersisa: 6]
Aku langsung berlari ke arah Tyrant King. Tyrant King saat
ini sudah terbaring diantara tumpukan batu, tubuhnya hancur dan menjadi
onggokan daging basah. Ini adalah pemandangan yang mengerikan. Dia mencoba
membunuh semua orang, tapi dia malah mati mengenaskan seperti itu.
Han Sooyoung berteriak dari belakangku, Hei, pencuri!”
Aku tidak menghiraukannya dan langsung mengambil item milik
Tyrant King.
[Item ‘Three Ring
Loop’ berhasil didapatkan.]
[Item ‘Dragon Jar’
berhasil didapatkan.]
Item pembangkit, ‘Dragon Jar’. Tyrant King berhasil
mendapatkannya setelah menyelesaikan dungeon 7 player.
“... Kim Dokja!”
Yoo Joonghyuk mengejarku dengan kecepatan yang mengerikan.
Meski Agilityku sudah di level 30, dia bisa memperpendek jarak diantara kami dalam
sekejap. Aku melihat ke sekitar dan bersembunyi di balik badan raja terdekat.
“A-apa!?”
Dia adalah raja Baekje, Gu Daesung.
“Uwaaakh!”
Serangan tanpa ampun dari Yoo Joonghyuk berhasil
menghancurkan kepalanya dan setelah itu dia mengambil bendera Gu Daesung.
[Konstelasi ‘Founder
of Hannamgun’ sedang menatapmu.]
Aku merasa kasihan pada Gyeon Hwon, tapi tidak ada yang bisa
dilakukan. Aku berjanji akan membalasnya suatu hari nanti.
Sekarang, aku harus lari.
“Joonghyuk, berhenti sebentar. Ayo bicara.”
“Pesan itu...”
“Pesan?”
“Adikku.”
Aku akhirnya mengerti apa yang dia maksud. Untungnya, Lee
Jihye berhasil melakukan tugasnya. Pesan itu diberikan pada Yoo Joonghyuk di
saat yang tepat.
“Ada apa dengan adikmu?”
“Dimana kau menyembunyikannya?”
“Apa yang kau maksud?”
[Karakter ‘Yoo
Joonghyuk’ menggunakan Lie Detection Lv.6]
[Karakter ‘Yoo
Joonghyuk’ memastikan jika perkataanmu tidak benar.]
“Kalau kau tidak mengatakannya saat ini juga, kau
benar-benar akan mati.”
Aku tahu dia tidak berbohong meski aku tidak menggunakan Lie
Detection. Alasan kenapa Yoo Joonghyuk bersikap seperti ini adalah hasil dari
rencanaku.
Aku membuatnya pergi ke utara untuk menyelamatkan adiknya,
membuatnya membuang waktu mencari di seluruh Seoul utara. Sikap Yoo Joonghyuk
di regresi ketiga inilah yang membuat rencanaku berhasil.
Jujur saja, aku merasa seperti pengecut sekarang. Jika Yoo
Joonghyuk yang lebih kuat dari versi aslinya ini mengabaikan semua hal dan
mengikuti peperangan para raja, skenario ini akan berakhir dengan ritme Yoo
Joonghyuk.
Dan jika itu sampai terjadi, aku tidak akan bisa mendapatkan
ending yang kuinginkan.
“... Baiklah. Letakkan pedangmu dan ayo bicara. Bagaimana
jika aku benar-benar orang jahat?”
“Apa kau menyandera adikku?”
“Itu terlalu berlebihan. Bukannya itu cuma tebakanmu saja?”
Konsep dari sandera tidak ada dalam kamus Yoo Joonghyuk.
Orang ini hanya perlu mati dan mengulangi perjalanannya sekali lagi.
"Lalu kenapa kau melakukannya?"
"Menurutmu kenapa?"
Yoo Joonghyuk menyadari jika aku sedang mengulur waktu, karena itu emosinya sedikit mereda. "Harusnya aku membunuhmu saat itu... Lalu mati."
Saat Yoo Joonghyuk mengangkat pedangnya, sebuah suara muncul dari langit-langit.
{Semuanya, tolong tenangkan diri kalian. Kenapa kalian masih bertarung seperti ini? Coba lihat... Kalian berhasil memenuhi kualifikasinya.}
Dokkaebi tingkat menengah tiba-tiba muncul di depan kami semua.
Yoo Joonghyuk juga memastikan hal itu dengan melihat nomor yang terpatri di udara.
[Jumlah raja yang masih tersisa: 5]
[Ujian untuk para raja akan dilakukan di area utama.]
Pemandangan mulai berubah dan rasanya badanku terasa seperti ditarik paksa ke arah tertentu. Dan sedetik kemudian, tung! Kepalaku membentur sesuatu. Sesaat kemudian, ada sebuah pesan muncul di depanku.
[Kau tidak memenuhi kualifikasi untuk mengikuti ujian terakhir.]
... Apa?
Aku melihat ke sekitar dan menyadari jika kami berads di tengah area Gwanghwamun. Aku barusaja membenturkan kepalaku ke sebuah barrier yang berukuran seluas lapangan sekolah. Di bagian tengah barrier terdapat Absolute Throne, hadiah dari skenario keempat ini.
{Hahaha. Ini dia! Ini dia! Kau hanya melihat gambaran besarnya dan melupakan sesuatu yang penting!}
Aku melihat ke arah sosok yang tertawa keras itu dan melihat muka mengejek dokkaebi itu. Kupikir dia sedang bercanda, tapi ternyata ada sebuah pesan baru yang muncul.
[Kau gagal mendapatkan 'stasiun target' dari skenario keempat.]
[Kau harus mendapatkan stasiun target untuk bisa mengikuti ujian terakhir Absolute Throne.]
[Target dari kelompokmu adalah stasiun Changsin.]
Ah... Aku hanya memikirkan masalah di sini dan melupakan masalah satunya. Aku belum menempati stasiun targetku.
{Fase terakhir tidak bisa dilakukan sebelum menyelesaikan fase pertama. Apakah kau berpikir kau bisa melakukan apapun yang kau mau?}
Para raja yang berada di dalam barrier sudah memulai pertarungan mereka. Jika ini terus berlanjut, semua rencanaku bisa hancur berantakan. Aku harus segera pergi ke stasiun Changsin sebelum semuanya terlambat.
Ngomong-ngomong... Sial. Bukankah skenario ini akan selesai jika aku berlari ke sana?
"Dokja-ssi!"
Yoo Sangah berlari ke arahku sambil menggendong Lee Gilyoung yang kehilangan kesadaran. Tapi kenapa ada lebih banyak orang yang berlari bersamanya... Huh?
"Heewon-ssi?"
Jung Heewon berlari ke arahku sambil memegang tangan seorang gadis tak dikenal.
"Apa kakakku benar-benar ada di sini?" tanya gadis itu.
"Ya. Berapa kali lagi aku harus mengatakannya?"
"Aku lapar."
Jung Heewon harusnya tidak ada disini sekarang. Setelah menyelamatkan gadis itu dari daerah Gangbuk Seoul, harusnya dia menunggu di stasiun Changsin. Itu adalah tugas Jung Heewon di skenario kali ini.
"Heewon-ssi, kenapa kau ada di sini? Bukankah aku memintamu pergi ke stasiun Changsin..."
"Hei, kau tahu berapa lama aku menunggu? Lagipula anak ini sudah kelaparan sejak pagi. Apa kau tidak khawatir pada adikmu sendiri?"
Saat mendengar jawaban Jung Heewon, gadis itu menunjukku dan berkata, "Orang ini bukan kakakku."
"Eh?"
"Dia lebih jelek dari kakakku."
Gadis sialan. Jung Heewon yang kaget langsung menatapku dan gadis itu bergantian. "Eh, Dokja-ssi? Dia bukan adikmu? Kupikir itu alasan kenapa kau memintaku menyelamatkannya."
"Bukan."
"Lalu dia adik siapa?"
Tentu Jung Heewon tidak mengetahuinya. Siapa yang akan menyangka jika gadis itu adalah adik Yoo Joonghyuk?
Aku mendengar suara geraman dari perut gadis itu. Aku mendengarkan suara itu dan kemudian tertawa.
... Apa rencana sempurnaku akan hancur di sini?
"Dokja-ssi,, kau mau pergi kemana?"
"Aku harus mendapatkan stasiun Changsin."
Aku harus melakukannya meski sudah terlambat. Aku berharap ada scroll teleport jarak jauh, tapi dokkaebi tingkat menengah itu tidak akan mengizinkanku membuka tas dokkaebi.
Jung Heewon menatapku dan kemudian berkata, "Kenapa kau harus pergi ke sana?"
"Huh?"
"Nak, keluarkan barang itu. Aku sudah memberikannya padamu, iya kan?"
"Ya!"
Adik Yoo Joonghyuk, Yoo Mia memasukkan tangannya ke dalam mulut. Beberapa saat kemudian, mulutnya menjadi sangat besar dan sebuah batu aneh keluar dari dalam sana. Itu adalah skill eksklusif milik Yoo Mia, 'Inventory'. Aku pun menghampiri mereka berdua dan melihat batu apa yang barusaja dikeluarkan gadis itu.
"Apa ini?"
"Kau tidak tahu?"
Aku memperhatikan permukaan kasar dari batu itu, lalu aku melihat lekuk kecil yang bisa digunakan untuk meletakkan sesuatu.
... Aku tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Apa cara ini bisa dilakukan? Tidak ada yang pernah mencobanya di plot asli novel Cara Bertahan Hidup.
Jung Heewon tanpa malu-malu berkata, "Bukankah kau hanya perlu benda ini untuk mendapatkan stasiun target?"
Orang macam apa yang bisa memikirkan hal seperti ini? Jung Heewon memotong lantai tempat wadah bendera stasiun Changsin menempel.
[Konstelasi 'Adventurer Who Stands Up an Egg' mengagumi ide Jung Heewon.]
Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku.
"Kenapa? Apa ada yang salah?"
"... Tidak ada."
"Kalau begitu, apa yang kau tunggu? Cepat masukkan benderamu ke sana."
Aku mengangguk dan memasukkan bendera milikku.
[Kau berhasil mendapatkan stasiun Changsin.]
[Kau berhasil mendapatkan 2.000 koin sebagai hadiah dari skenario 'Struggle for the Flag'.]
Aku berhasil melakukannya.
[Kelompokmu berhasil mendapatkan stasiun target.]
[Tubuhmu telah dipindahkan ke medan pertarungan untuk memperebutkan Absolute Throne.]
Kesadaranku kembali menghilang untuk sepersekian detik, dan sebuah pesan muncul di depanku.
+
[Kualifikasi raja
1. [Pemilik tahta haruslah orang yang paling pemberani dari siapapun.]
-Absolute Throne tidak menginginkan 'raja yang lemah'. Untuk bisa mendapatkan tahta ini, kau harus memiliki bendera hitam.
2. [Dia yang bermimpi menjadi raja harus berusaha meraihnya dengan sungguh-sungguh.]
-Jumlah 'raja' yang bisa memperebutkan Absolute Throne telah ditentukan. Untuk mendapatkan hak tersebut, kau harus mengalahkan raja lain yang ada di sekitarmu.
3. [Raja harus bertarung sendirian tanpa bantuan siapapun.]
-Raja yang melakukan ujian ini harus membuktikan kekuatannya hanya dengan tubuhnya saja.
+
[Konstelasi 'Maritime War God' menatap situasi ini dengan tenang.]
[Konstelasi 'Bald General of Justice' mendukung konstelasi upper grade.]
[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' tertawa keras.]
[Konstelasi 'Abyssal Black Flame Dragon' mendengus ke arah konstelasi upper grade.]
Konstelasi yang berada di faksi berbeda memiliki komentar yang berlawanan. Dan itu karena para konstelasi juga memiliki peringkat yang berbeda.
Jarak antara konstelasi upper grade dan narrative grade sama dengan perbedaan antara anak kecil dan orang dewasa.
Karena itulah reaksi para konstelasi yang sedang menonton berbeda-beda. Seperti orang dewasa yang tidak menghiraukan anak-anak yang sedang bermain petak umpet, skenario ini tidak berarti bagi konstelasi dengan peringkat diatas narrative grade.
Tapi konstelasi upper grade berbeda.
Di skenario ini, jika inkarnasi mereka berhasil menang, para konstelasi itu bisa membangun 'cerita' mereka. Karena itulah para konstelasi itu merasa tidak sabaran sejak skenario kualifikasi raja dimulai.
Aku membuka mataku dan pertarungan para raja akhirnya dimulai.
[Mulai sekarang, semua raja tidak bisa mendapatkan bantuan dari sponsor mereka.]
[Mulai sekarang, serangan dan pertahanan dari item tambahan akan dibatasi.]
[Mulai sekarang, semua skill, stigma, dan item spesial akan disegel.]
[Mulai sekarang, total status para raja akan berubah menjadi 10/10/10/10/10.]
[Pertarungan untuk memperebutkan Absolute Throne akan terus berlangsung hingga hanya ada satu raja yang tersisa.]
Chapter 68 Daftar Isi Chapter 70
Komentar
Posting Komentar