I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 185
Dislcaimer: not mine.
XXX
"Kudengar kau membully Liz-chan yang baik hati."
Seorang wanita yang usianya beberapa lebih tua dari ibunda membuka proses interogasi ini.
Suaranya pelan sekali. Apa mungkin mereka merasa takut karena aku adalah seorang bangsawan? Baguslah! Wanita jahat memang harus selalu membuat orang lain merasa takut.
"Saya tidak mengerti apa definisi anda soal tindakan bully pada Liz-san. Tapi saya ingat jika saya tidak pernah melakukan kekejian apapun pada Liz-san secara berkelompok."
"Aku mendengar cerita dari para murid akademi yang datang ke kota bersama Liz-chan!"
Tiba-tiba seorang ibu berbadan besar berteriak ke arahku. Suaranya menggema ke seluruh ruangan.
"Aku tidak ingat siapa yang melakukannya, tapi aku ingat siapa yang dibully!"
"Benar! Apa kau pernah memikirkan perasaan orang yang menjadi korbanmu!?"
Suara-suara lain muncul silih berganti. Ini adalah definisi menyerang ramai-ramai.
Sebegitu besarkah kebencian mereka kepadaku... Apa aku masih bisa menyebut semua perbuatanku itu perbuatan jahat?? Tidak, aku seperti ingin muntah sekarang. Mimpiku adalah menjadi wanita jahat paling jahat di dunia ini, bukan cuma di negara ini. Jika aku ingin melawan dunia ini, aku harus bekerja lebih keras lagi.
"Kau bahkan sudah bersikap kasar pada pangeran!"
"Pangeran tidak melakukan apa-apa padamu karena dia terlalu baik!"
Di mata mereka, Duke-sama terlihat seperti seseorang yang tidak pernah kehilangan ingatannya. Yah, itu rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun, kan?
"Liz-chan cuma gadis muda yang tidak tahu apa-apa!"
"Kau pikir kau bisa mendompleng nama besar keluargamu selamanya!?"
"Karena ada orang-orang sepertimu, dunia ini tidak akan pernah menjadi lebih baik!"
Ucapan mereka menjadi semakin buruk dan kasar. Bahkan orang yang tidak pernah bertemu langsung denganku mulai menghinaku... Memangnya apa yang kalian lihat dariku?
"Karena kau dimanjakan sejak kecil, sekarang kau jadi wanita tidak berguna seperti ini."
"Kau memang terlihat cantik, tapi itu cuma wajahmu saja."
Berisik! Tidak bisakah kalian bersikap sedikit lembut kepadaku?
Aku melirik Duke-sama, tapi dia hanya menatapku dengan wajah datar. Tidak ada emosi apapun yang terpancar dari wajah tampan itu. Poker face? Apa ini Duke-sama yang normal? Aku sudah terbiasa dengan dia yang selalu menunjukkan ekspresinya kepadaku. Apa ini benar-benar tidak apa-apa...
Rasanya dadaku menjadi semakin sesak. Apa yang kuinginkan? Meraih mimpiku atau mungkin menghilangkan rasa tidak nyaman ini...
"Kenapa kau tidak membantah mereka?" suara Duke-sama membuatku sedikit tenang.
Orang-orang kota tetap mencaciku dengan kekuatan yang bahkan bisa membuat orang bermental baja takluk. Aku tidak tahu jika dendam mereka sangat besar kepadaku. Tapi aku tidak mau dimanipulasi siapapun... Apa mungkin orang yang menghapus ingatan Duke-sama juga punya andil dalam pertemuan hari ini?
"Cepat masuk ke neraka! Negara ini tidak membutuhkan dirimu!"
"Minta maaf pada Liz!"
"Kalau kau menyakitinya lagi, kami tidak akan memaafkanmu!"
Apa mereka semua pengikut setia Liz-san? Aku memang tidak punya rasa patriotisme, dan untunglah jika aku bisa dideportasi. Ya, aku memang ingin dideportasi. Aku merasa bisa menjadi wanita jahat yang sesungguhnya jika aku sampai dideportasi ke negara lain.
"Liz-san? Maksud kalian gadis dengan otak penuh bunga itu?"
Kata-kataku membuat mereka terdiam. Oh, apa aku terlanjur melakukannya?
Kurasa sekarang aku dalam kondisi di mana aku tidak bisa membedakan mana dunia mimpi dan dunia nyata, tentu saja aku tidak berada dalam kondisi bisa memikirkan dan memecahkan sebuah masalah dengan pikiran dingin.
"Kau sama sekali tidak mengerti soal kebaikan Liz-chan!" ucap seseorang dengan serius. Suaranya penuh dengan kebencian seakan akulah yang membunuh seluruh anggota keluarganya.
"Apa karena kau ini bangsawan, jadi kau tidak bisa berkata apa-apa?"
"Kita lempar dia dengan lumpur dan buat dia mengakui semua kejahatannya!"
"Bukannya kotoran kuda lebih baik?"
"Sepertinya orang tuanya tidak mendidiknya dengan baik."
"Liz-chan bilang putra-putra keluarga Williams adalah orang yang baik."
Kakak-kakakku... jadi di mata Liz-san aku adalah orang yang jahat?
"Kalau begitu gadis ini memang biang masalahnya!"
"Cepat pergi dari negara ini!"
Saat hinaan mereka terus datang, tiba-tiba pintu terbuka dan seorang pemuda masuk ke dalam ruangan ini.
Dia menatap kami semua dengan mata tanpa ampun.
"Gilles..."
Kenapa dia bisa ada di sini? Yah, dia cukup pintar untuk bisa sampai ke sini.
"Mereka benar-benar membuatku jijik."
Hanya suaranya yang terdengar dalam ruangan menjijikkan ini.
Hei, Gill, aku tidak pernah mengajarimu mengumpat.
"Oi, Duke, apa yang sedang kau lakukan?"
Gilles berjalan ke arahku sambil menatap Duke-sama dengan tatapan sedingin kutub selatan. Aku bisa melihat banyak hal mengerikan di balik kelamnya mata itu.
Setelah Gilles sampai di dekatku, dia langsung menatap mataku. Mungkin ini adalah kali pertama Gilles melakukannya, mungkin. Biasanya dia melihatku dengan tatapan khawatir, tapi sekarang berbeda.
"Hei, Alicia... kau bisa menggunakanku." ucap Gilles dengan wajah serius kepadaku.
Chapter 184 Daftar Isi Chapter 186
Komentar
Posting Komentar