Mahouka Volume 12 Chapter 14 Part 1
Disclaimer: not mine
XXX
Kamis, 26 April. Di dalam sebuah mobil otomatis yang menuju ke sekolah, Tatsuya yang sedang memeriksa berita dengan menggunakan terminalnya tiba-tiba memasang wajah terkejut.
"Oniisama, apa ada berita yang menarik perhatianmu?"
Perubahan ekspresi wajahnya sangat halus, tapi seperti biasanya Miyuki bisa mengetahui hal tersebut.
Minami yang duduk di depan Miyuki juga ikut memperhatikan Tatsuya. Gadis itu terlihat seperti sedang menahan sesuatu, tapi itu bukan poker face. Tatapan yang dia arahkan pada Tatsuya menunjukkan jika dia juga merasa tertarik, sama seperti Miyuki.
"Ada berita mengenai percobaan yang kalian bantu kemarin." jawabnya. Dia menoleh ke arah adiknya dan berkata, "Beberapa artikel berisi berita bagus, dan yang lainnya... seperti yang kita duga menulis berita buruk. Tapi aku tidak menyangka... ada banyak berita yang memuji kita."
Miyuki mempersilahkannya untuk melanjutkan berbicara, setelah itu dia menunjukkan ekspresi bertanya.
"Anggota dewan tahu kemana arah angin berhembus, tapi aku ragu kalau wartawan dari media besar akan menurut pada gimmick seperti ini. Aku mengira mereka akan tetap keras kepala dan menulis berita bohong. Jujur saja, aku ingin menggunakan itu sebagai dasar serangan balasan dan untuk memanipulasi opini publik semauku."
Setelah mendengarkan pengakuan Tatsuya, mata Miyuki terbelalak. "Mungkin aku terlambat mengatakannya... tapi oniisama, ternyata kau punya sifat sadis juga."
Miyuki sedang tidak mengkritiknya, tapi yang bisa Tatsuya lakukan hanya memberikan senyum kecut. Di sisi lain, Minami sepertinya terlihat terkejut.
"Seperti yang kuduga, ada beberapa berita yang isinya cukup parah, tapi..." Tatsuya kembali melanjutkan perkataannya sambil menunjukkan terminalnya pada Miyuki. Di sana terdapat judul sensasional yang lebih cocok untuk dipajang dalam majalah gosip ketimbang web berita politik atau semacamnya. "Aku tidak menyangka jika berita seperti ini juga muncul." tambahnya sambil menunjukkan halaman berita tersebut.
"'Tantangan dari para anak muda di abad kedua puluh dua'?" Koran ini mengulas percobaan kita kemarin?" tanya Miyuki sambil memiringkan kepalanya. Mungkin itu karena dia juga merasa ragu sama seperti Tatsuya. Jika melihat judul artikel ini, maka isi dari artikel ini menyatakan jika uji revolusioner yang dilakukan para murid SMA 1 sebagai sesuatu yang menguntungkan. Isi beritanya sangat bersebrangan dengan fraksi anti-sihir.
"Ya. beberapa wartawan dari koran ini juga ada di sekolah kita kemarin. Jadi tidak aneh jika mereka menulis berita seperti ini. Tapi anehnya koran ini selalu membuat berita yang pro anti-penyihir hingga kemarin..."
"Kalau begitu, stellar reactor oniisama cukup membuat mereka terkesan, iya kan?"
Dibandingkan Tatsuya yang terlihat misterius, Miyuki berkata seakan hal itu adalah hal yang normal.
"... Jika para wartawan itu suka memburu berita baru, mungkin saja mereka menulis berita ini karena merasa simpati. Ini hanya kolom berita biasa, jadi kurasa ada kemungkinan jika bagian editorial juga merasa penasaran."
Sebuah organisasi tidak pernah bersifat monolitik. Semakin mereka menjadi besar, kemungkinan mereka terpecah menjadi beberapa bagian juga menjadi semakin besar. Tatsuya mengerti ha itu dengan bantuan intuisinya. Terkadang, salah satu bagian itu akan melakukan apa yang mereka mau diluar kebijakan organisasi. Untuk sesaat, Tatsuya terlihat berhasil diyakinkan.
Kenyataannya, situasi saat ini tidak sesimpel itu. Percobaan yang mereka lakukan kemarin memang menyebabkan media-media pro-penyihir mulai bermunculan, padahal dulu kebanyakan dari mereka lebih condong pada pihak anti-penyihir. Beberapa anggota media bahkan mengakui jika berita mengenai para anak SMA ini menjadi kendala untuk rencana para anggota dewan, tapi tentu bukan hanya itu masalahnya.
Kata-kata pak Kanda yang direkam oleh Tsuzura-sensei juga sudah dikirimkan pada anggota dewan yang bersangkutan melalui koneksi yang dia miliki selama ia bekerja di Universitas Sihir. Tsuzura-sensei juga meminta (dengan tidak langsung) agar Kanda mengurangi aktifitas politiknya di depan publik. Itu adalah salah satu alasan mengapa berita dari para wartawan yang dia bawa hanya memiliki sedikit halaman dan video yang mereka rekam tidak dipublikasikan.
Kemudian, kepala sekolah Momoyama melayangkan sebuah komplain keras pada partai oposisi yaitu Partai Hak Nasional karena sengaja membawa jurnalis ke dalam sekolah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan begini, bukan hanya Kanda yang mendapat getahnya, tapi juga para anggota dewan dan politisi yang berada di kubu anti-penyihir. Mereka semua juga terpaksa mengurangi kegiatan mereka untuk sementara. Dari sudut pandang tertentu, kepala sekolah berhasil menggunakan keuntungan dari rencana Tatsuya dengan sangat baik.
Dukungan juga datang dari dunia industri.
XXX
"Hei, lihat Tatsuya. Mereka diwawancarai lagi."
Saat ini Tatsuya sedang berada di kafetaria untuk makan siang. Di sebelahnya, Leo menunjuk ke sebuah video iklan yang muncul di layar terminal yang ada di dinding kafetaria. Tatsuya sama sekali tidak menghiraukannya dan terus melanjutkan makannya dalam diam.
"Keluaarga Rosen sangat jarang muncul di media Jepang, iya kan oniisama?"
Meski dia bisa bersikap cuek pada Leo, dia tidak bisa melakukan hal yang sama pada Miyuki.
"Mungkin ada beberapa perubahan besar pada kebijakan mereka, termasuk orang dengan marga Rosen yang datang ke Jepang untuk menempati posisi baru itu." jawabnya hati-hati sambil menghindari tatapan Erika dan Mikihiko.
Layar super besar itu terbagi menjadi 16 layar kecil, dan wawancara dengan Ernst Rosen, presiden Rosen Magicraft cabang Jepang menghabiskan 4 bagian diantaranya. Di layar itu, Ernst Rosen sedang menjawab pertanyaan pembawa acara dengan bahasa Jepang yang sangat fasih.
[... Kami sama sekali tidak menyangka jika murid SMA sudah bisa menggunakan teknologi sihir lanjutan. Standar tinggi yang ada di Jepang benar-benar membuat saya terkejut.]
"Hei, dia memuji SMA kita."
"..."
Erika terus diam selama beberapa menit belakangan ini. Sebagai gantinya, Leo lah yang terus berbicara dengan nada bersemangat, akan tetapi Tatsuya tetap tidak menghiraukannya.
[Percobaan yang dilakukan oleh para murid SMA 1 berhasil menunjukkan sebuah kemungkinan jika sihir bisa menjadi sebuah teknologi yang bisa memajukan peradaban manusia.]
"Woow." timpal Shizuku yang kelihatannya sangat terkesan. "Kemajuan peradaban manusia, kah?"
Sekali lagi, Tatsuya memberikan sebuah respon yang inofensif. "Dan kita semua bekerja keras untuk itu."
"Ya. Miyuki dan Honoka berhasil melakukannya dengan sangat baik."
"Aku, aku tidak..."
Saat Tatsuya melihat percakapan antara Shizuku dan Honoka dia berpikir, apa tujuan Rosen yang sebenarnya? Untungnya saat ini mereka masih memiliki akal sehat dengan menghormati privasi para murid di SMA 1.
XXX
Respon media yang bersahabat pada percobaan stellar reactor yang dilakukan oleh murid-murid SMA 1 sekarang berada di puncaknya. Para murid lain mungkin tidak memberikan kontribusi secara langsung pada percobaan itu, tapi fakta jika murid sekolah mereka sudah diakui oleh banyak orang (meski mungkin hal itu hanya ada di permukaan saja) sudah memuaskan rasa ingin diakui yang dimiliki oleh banyak siswa.
Tentu saja selalu ada pengecualian untuk ini.
Tepat setelah jam pelajaran kelima selesai, Takuma yang sedang berada di kelas 1A sedang bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan klub yang dia ikuti. Saat itu dia merasa sangat tidak nyaman dengan suasana berisik yang ditimbulkan oleh pembicaraan para gadis yang ada di kelas. Para gadis yang ada di kelas sedang mendiskusikan wawancara presiden baru Rosen yang ditampilkan beberapa hari yang lalu. Mereka memuji para gadis dari kelas lain yang bisa menjadi anggota dari percobaan tersebut, akan tetapi pembicaraan mereka berhenti saat mereka merasakan aura berbahaya mulai menguar dari arah Takuma. Takuma sendiri sama sekali tidak mencoba untuk menyembunyikan rasa kesalnya saat dia berdiri dengan tiba-tiba dari kursinya dan keluar dari kelas.
Sikapnya yang seperti itu terlihat sangat mencolok bagi para murid lainnya. Tidak ada murid kelas 1A yang terlibat langsung dengan percobaan tempo hari. Kasumi dan Minami ada di kelas 1C sedangkan Izumi ada di kelas 1B. Tidak ada murid dari kelas 1A yang termasuk kedalam anggota penelitian, meskipun itu hanya untuk menangani alat-alat analisa yang digunakan saat itu. Tapi semua murid 1A (kecuali Takuma tentunya) merasa sangat bangga karena sekolah mereka mendapatkan pujian dari presiden sebuah perusahaan besar dan berpikir jika pujian itu memang diarahkan pada mereka.
'Sialan.' pikir Takuma yang tidak bisa menahan kemarahannya. Mendengar pujian untuk keluarga Saegusa benar-benar membuatnya sangat kesal dan marah, karena itu pada akhirnya dia memilih untuk pergi dari kelas tanpa mengatakan apa-apa.
Sisa kekesalannya terus membayang selama kegiatan klub berlangsung. Mantra yang dia rapalkan terlihat berantakan karena dia sering kehilangan fokus, lalu dia beberapa kali gagal mengaktifkan mantra yang biasanya bisa dia lakukan dengan sangat mudah. Semua hal ini membuatnya semakin frustasi. Saat kegiatan klub selesai, amarahnya pun mencapai puncak.
Bagi Takuma, hari ini adalah yang terburuk.
Saat dia sedang dalam perjalanan pulang setelah mengambil kembali CAD nya yang tersimpan di kantor federasi klub, dia tidak sengaja bertemu dengan Kasumi di halaman sekolah.
Karena minggu perekrutan sudah berakhir, para anggota komdis kembali melakukan patroli dengan formasi awal, sendirian. Semua anggota komdis menggunakam formasi ini meski mereka masih kelas 1, dan Kasumi adalah salah satu anggotanya. Jika dilihat-lihat, sepertinya Kasumi juga ingin kembali ke kantor komdis. Jadi tidak aneh jika mereka tidak sengaja berpapasan seperti ini, dan tidak aneh bila Kasumi hanya berjalan melewatinya tanpa mengatakan apa-apa.
Mungkin, karena semua perasaan yang sedang campur aduk di dalam dirinya...
"Kerja bagus, Saegusa."
... Takuma berpikir jika sekarang Kasumi pasti sedang menatapnya sambil menunjukkan seringai menghina kepadanya.
"... Apa maksudmu?" tanya Kasumi dengan nada bingung. Dia berhenti dan berbalik menatap Takuma.
Sejak 2 hari yang lalu, saat ayahnya memberinya peringatan, stress yang ada di dalam dirinya terus menumpuk. Bagi Takuma, saat ini Kasumi hanya sedang pura-pura tidak tahu.
Takuma yang masih berpikir seperti itu pun melampiaskan semua kemarahannya pada Kasumi. "Demonstrasi kecilmu itu. Menakjubkan sekali... kau bahkan bisa mendapatkan perhatian dari presiden Rosen."
"Demonstrasi? Shippou, apa kau tidak salah paham?"
Kasumi bukan gadis dengan sifat lemah lembut. Dia bisa bersahabat dengan orang lain, tapi dia juga gampang tersulut jika ada seseorang yang membuatnya marah. Dia bukan gadis licik, tapi dia adalah gadis jujur yang selalu blak-blakan. Bahkan sekarang, Kasumi sama sekali tidak menyembunyikan kekesalannya saat dia mendengar kata-kata jahat yang dilontarkan Takuma.
"Jangan pura-pura tidak tahu di depanku. Kau tahu kalau anggota dewan yang tidak menyukai penyihir akan datang kemarin, karena itu kalian menbuat pertunjukan itu kan? Cerdas juga kau sampai menggunakan Shiba agar bisa menjadi terkenal."
"Menggunakannya? tuduhanmu aneh sekali."
Kasumi mulai berusaha untuk menghindari tuduhan itu. Tebakan Takuma soal mereka yang mengetahui niat Kanda datang ke SMA 1 memang tepat. Tapi sayangnya, Takuma mengira jika semua tebakannya itu benar.
"Kau terlalu ceroboh. Dia orang yang lumayan berpengaruh... tidak hanya di sini, tapi di semua 9 SMA sihir. Aku harus memuji keluarga Saegusa karena kelihaianmu. Apa kau menggunakan tubuhmu untuk menggodanya, sama seperti kakakmu? Lagipula, kalian berdua adalah jal**g kelas 1."
"Diam kau!"
Kasumi tiba-tiba berteriak, dan kemarahan yang menguar dari tubuh gadis itu membuat Takuma terdiam selama beberapa detik. Kasumi sama sekali tidak mempedulikan respon Takuma dan melanjutkan rentetan kemarahannya.
"... Menggodanya? Pikiranmu berisi terlalu banyak sampah, kau tahu? Keluarga Saegusa tidak pernah berpikir untuk menggunakan penampilan mereka demi mendapatkan keuntungan tertentu. Kau tahu, kau sendiri juga punya wajah yang lumayan imut... mungkin kau harus menyerah menjadi penyihir dan mulai mencari wanita yang lebih tua untuk digoda. Tapi kau harus tahu, kebanyakan orang yang mencari burung layang-layang muda hanya para selebritis cabul."
Takuma terlihat sangat marah saat mendengar perkataan Kasumi. Ejekan Kasumi soal burung layang-layang itu sama sekali tidak memiliki arti mendalam. Hanya saja, belakangan ini ada sebuah insiden di mana seorang aktris veteran yang banyak diliput dalam 'koran kuning' membayar beberapa pemuda sebagai pelacur, dan berita itu menjadi sangat viral. Istilah lama seperti burung-layang-layang muda menunjuk pada para pemuda yang menjadi pasangan 'tidak setara' dari para wanita yang lebih tua dari mereka. Kasumi tidak tahu arti istilah itu yang sebenarnya karena dia hanya asal mengambilnya dari sebuah majalah gosip.
Tapi untuk Takuma, kata-kata Kasumi seperti mengarah pada koneksinya dengan Maki Sawamura.
"... Apa kau sedang cari masalah denganku, Saegusa?"
"Kau yang cari masalah duluan, Shippou. Dan lagi, bukannya aku sudah bilang jika aku bisa mengalahkanmu dengan mudah jika kau sampai mengajakku berkelahi sekali lagi?"
Mereka saling tatap dengan wajah serius dan tangan kanan mereka sudah memegang CAD masing-masing. Saat itu, keduanya sudah keluar batas dan hampir saja melakukan baku hantam di halaman sekolah.
Komentar
Posting Komentar