I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 178
Disclaimer: suer, saya males ngetik, so lihat daftar isi okay.
XXX
"Sepertinya hanya ada beberapa orang saja yang bisa menggunakan sihir di kerajaan Ravaal." saat aku dan Gilles sedang dalam perjalanan menuju tempat Duke-sama, kata-kata dari seorang gadis sampai di telingaku.
Ravaal adalah kerajaan besar, iya kan? Tapi hanya ada beberapa orang saja yang bisa menggunakan sihir di sana? Aku memang belum mengetahui secara detail bagaimana keadaan dunia, khususnya Ravaal saat ini... dan menurutku mempelajari sesuatu untuk saat ini dan masa depan itu lebih bijak daripada hanya mempelajari masa lalu.
Setelah mendengar perkataan gadis itu, sebuah ide muncul di dalam kepalaku.
"Hei, Gilles, berapa banyak orang yang bisa menggunakan sihir di Ravaal?"
"... Aku tidak tahu pastinya karena aku tidak pernah ke sana. Tapi kurasa jumlahnya memang sangat sedikit sekali."
"Kenapa?" tanyaku.
Gilles sedikit terbelalak saat mendengarnya.
"Kenapa... Karena Ravaal memang negara yang seperti itu." jawabnya.
"Maksudmu, beberapa bangsawan di sana tidak bisa menggunakan sihir kan?" tanyaku lagi
"Kurasa kebanyakan bangsawan di sana tidak bisa menggunakan sihir." jawab Gilles tanpa basa-basi.
Para bangsawan tidak bisa menggunakan sihir? Lalu siapa yang bisa menggunakan sihir di kerajaan Ravaal? Apakah hanya keluarga kerajaan? Bukannya itu terlalu sedikit?
"Bukannya kau selalu bilang untuk melihat dunia ini dengan mata objektif? Kerajaan Duelkiss memiliki lebih banyak orang yang bisa menggunakan sihir jika dibandingkan dengan negara lainnya. Kerajaan Ravaal memiliki jumlah penyihir yang cukup banyak, tetapi jika kita membandingkan jumlah itu dengan jumlah penyihir yang ada di Duelkiss maka akan ada ketimpangan yang lumayan besar dan semua ini karena Duelkiss memiliki terlalu banyak penyihir." jelas Gilles.
"Jadi di negara lain, orang yang bisa menggunakan sihir itu sangat jarang dan berharga ya?" tanyaku.
"Benar sekali."
... Agar bisa menguasai Ravaal, aku harus mengetahui semua hal yang ada di sana.
Aku tidak punya banyak waktu untuk melakukannya, karena itu aku harus pergi ke Ravaal secepatnya.
"Alicia, Aku bisa melihat Duke."
Di saat yang sama, aku juga bisa melihat sosok Duke-sama. Dia sedang berjalan dari balik koridor dengan wajah yang menyeramkan.
Oh... benar juga. Aku sampai lupa dengan tujuan awalku. Semua ini karena aku terlalu memikirkan cara untuk pergi ke Ravaal.
"Ngomong-ngomong, kenapa aku malah sibuk mencari Duke-sama..." gumamku.
"Apa? Apa katamu, Alicia?" tanya Gilles dengan wajah kesal.
Ada banyak hal yang harus kulakukan sebelum aku bisa bertemu dengan Duke-sama. Jika aku menemuinya sekarang, aku akan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah diantara kami berdua.
"Alicia, kadang kau ini sangat bodoh... kau harus minta maaf pada Duke, kan?"
Ah! Benar juga. Aku harus meminta maaf pada Duke-sama.
"Ah, tapi kenapa aku harus melakukannya..."
Saat aku berkata seperti itu, Gilles malah menhela nafas panjang, rasanya aku tidak pernah melihatnya menghela nafas dengan raut sekesal ini.
"Apa ada yang bilang kalau Duke tidak pernah merasakan apa yang dirasakan oleh laki-laki lain?"
... Aku ingat kok. Kuharap kau berpikir kalau aku sedang melucu sekarang.
"Duke-sama" ucapku sambil terus memandangnya.
Chapter 177 Daftar Isi Chaper 179
Komentar
Posting Komentar