I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 183

Disclaimer: bukan punya saya. cek daftar isi, oke.

XXX

Sinar matahari yang menyilaukan membanjiri tubuhku dan perlahan keringat mulai membasahi keningku.

Apa dulu pernah ada seorang nona muda dengan bibir kering dibawa dengan cara seperti ini ke istana? Atau mungkin aku adalah orang pertama yang merasakan perlakuan seperti ini!? Ah, kalau benar begitu aku senang sekali. Aku merasa sangat senang hingga bisa melupakan rasa haus dan panas matahari yang lumayan menyengat ini.

"Alicia-sama, sebentar lagi kita akan sampai di istana." seorang prajurit berbisik pada Alicia.

Aku tidak pernah bertemu dengan seorang prajurit yang berbicara dengan sopan pada seorang penjahat yang sedang berada dalam kurungan. Ah, seandainya saja aku bisa memberikan impact yang lebih besar dari ini. Hanya karena aku adalah seorang wanita jahat... Duke-sama malah meakukan sesuatu yang agak berlebihan.

Jika para prajurit meneriakiku, semua orang di kota akan berpikir jika aku sudah melakukan sebuah kesalahan yang besar. Jika itu terjadi, aku akan menjadi wanita jahat yang diakui oleh seluruh penduduk kota ini!

Tapi, setelah kupikir lagi... kenapa aku sangat ingin menjadi wanita jahat, ya? Apa aku ingin menjadi wanita jahat karena ingin dihina oleh semua orang? Aaah... matahari di luar sana kenapa bisa terasa sepanas ini?

"Hei, kenapa tuan putri itu ada di dalam sana?"

"Dia bukan tuan putri. Alasan kenapa dia ada di dalam sana..."

Percakapan antara seorang ibu dan anaknya sampai ke telingaku. Keraguan yang dirasakan gadis kecil itu membuat sang ibu kebingungan.

"Ada putri cantik di dalam kurungan itu."

"Oh, bukannya dia Alicia dari keluarga Williams?"

"Mata berkilau itu... aku ingin ditatap oleh mata itu seumur hidupku."

"Apa yang dia lakukan hingga diperlakukan sampai seperti itu?"

"Kalau kata rumor, sepertinya Alicia ini adalah anak badung di akademi."

"Oh, aku juga dengar soal itu. Kudengar dia juga membully Liz-chan."

Sekarang! Prajurit! Prajurit! Marahi aku! Aku akan membiarkan kalian menyalahkanku, meski sebenarnya aku juga tidak mau kalau Duke-sama sampai kehilangan memori tentangku. Lagipula jika aku berkata seperti itu, mereka pasti berpikir kalau aku ini masokis.

Liz-san tumbuh besar di kota ini, iya kan? Karena itu mereka akan selalu berada di pihak Liz-san. Di lain sisi, tidak ada peraturan apapun yang bisa melindungiku dari kemarahan mereka.

"Aku juga ingin duduk di kurungan itu."

Meski suasana saat itu sangat ramai, aku bisa mendengar perkataan seorang gadis kecil dengan jelas di telingaku. Aku langsung menoleh ke arah tempat suara itu berasal.

"Apa yang kau katakan? Ayo cepat pulang."

Saat sang ibu mendengar kata-kata anaknya, dia langsung menarik tangannya untuk segera menjauh dari jalan utama. Akan tetapi, gadis kecil itu terus menatapku dari kejauhan. Matanya tampak berkilau bagaikan permata.

"Putri itu terlihat sangat menawan."

Gadis itu berteriak pada ibunya dengan suara keras.

... Menawan? Seorang nona muda yang diarak dalam kurungan seperti ini... menawan...? Oh, iya. Alasan kenapa aku ingin menjadi seorang wanita jahat... Aku ingin menjadi wanita jahat yang menawan dan bermartabat, wanita jahat dengan memiliki dasar yang kuat hingga membuatmu merasa kesepian saat dia tidak berada di sisimu padahal kau tahu jika dia adalah orang yang dingin dan menyeramkan. Ini adalah mimpiku sejak aku kecil, kenapa aku bisa lupa soal itu? Ah, mungkin ini semua salah sinar mahari yang sangat menyengat ini.

Apa gadis kecil itu berkata jika aku ini menawan? Dengan kata lain, aku masih bisa membuat orang lain kagum meski aku berada di dalam sebuah kurungan!? Apa aku berhasil mencapai level itu? Ini adalah pencapaian besar dalam sejarah wanita jahatku.

"Jangan memikirkan kata-kata penduduk kota, Alicia-sama."

Prajurit di sampingku berbisik kepadaku.

Apa kau baik-baik saja? Malah sebaliknya, aku ingin mereka semua menyatakan kebencian mereka kepadaku. Aku adalah wanita jahat, karena itu kau boleh mengatakan hal-hal jahat kepadaku.

"Tidak masalah. Aku malah bersyukur karena mereka bisa menyatakan pendapat mereka dengan bebas." ucapku sambil meregangkan tulang punggungku. Seorang wanita jahat harus terlihat sempurna di setiap saat! Aku memang tidak suka dengan cuaca panas ini, tapi bukankah sekarang aku menjadi pusat perhatian dari mereka semua? Aku tidak boleh menunjukkan sisi lemahku. Aku ingin dikenal sebagai 'Wanita jahat yang tidak pernah terlihat lemah'. 

Dengan pikiran seperti itu, aku tidak peduli seberapa keringnya kerongkonganku. Aku tidak akan merubah postur tubuh dan ekspresiku hingga aku sampai di istana.


Chapter 182     Daftar Isi     Chapter 184


 

Komentar

Postingan Populer