Mahouka Volume 12 Chapter 14 Part 3

 Disclaimer lagi. Novel ini bukan punya saya.

XXX

Saat ini di ruang seminar 2, sudah hadir para petarung dari 'pertandingan' ini (Takuma, Kasumi, dan Izumi), juri (Tatsuya), pengawas (Miyuki), pemegang kunci ruangan (Honoka), Tomitsuka menjadi perwakilan dari federasi klub, dan Shizuku dari komdis, total 8 orang. Mengingat jika yang menangkap Takuma adalah Morisaki, harusnya dialah yang bertugas sebagai wakil dari komdis, tapi karena Shizuku menawarkan diri maka gadis itulah yang sekarang berada di ruangan ini.

Takuma merasa seperti sedang diuji saat melihat komposisi orang yang menghadiri perrtandingannya dengan kembar Saegusa. Dalam pikirannya, Tatsuya dan Miyuki berada di pihak kembar Saegusa. Dengan juri dan pengawas berpihak pada musuh, dia pasti akan mendapat banyak halangan.... tidak, mereka pasti sudah merencanakan pertandingan ini.

Di lain pihak, Honoka dan Szhizuku adalah orang yang ingin direkrut oleh Takuma agar keluarga Shippou bisa mendaparkan posisi yang harusnya menjadi milik mereka. Dia terlalu naif... jika dia menunjukkan seluruh kekuatannya sekarang, dia pasti bisa berbicara dengan mereka setelah pertandingan ini. Yah, Takuma memang masih berusia 15 tahun, jadi kau tidak bisa menyalahkannya karena mentalitasnya cocok dengan usianya. Saat kau berpikir dengan jernih, Tatsuya dan yang lainnya lah yang tidak wajar karena mereka bersikap tidak sesuai dengan usia mereka.

Situasi Takuma sangat tidak diuntungkan, tapi hadiah yang akan dia dapatkan jika bisa menang di tempat ini berhasil menyeimbangkan semua itu.

Saat dia akhirnya berhadapan dengan kembar Saegusa, dia sama sekali tidak merasa seperti sedang berada di posisi yang tidak diuntungkan. Dia dipenuhi dengan semangat untuk meraih kemenangan.

XXX

Kasumi dan Izumi tidak bisa bersikap seagresif Takuma. Kasumi percaya jika Takuma memilihnya sebagai musuh dengan sengaja sedangkan Izumi berpikir jika dirinya terjebak di dalam masalah yang bukan urusannya. Mereka sama sekali tidak punya perasaan khusus pada keluarga Shippou. Kelakuan anak sulung keluarga Shippou yang terus menganggap mereka sebagai musuh malah membuat mereka semakin sebal. Seandainya dia lebih fokus dalam pelajaran dan pengembangan diri, dia pasti bisa mendapat nilai dan peringkat yang lebih tinggi dari mereka, dia bahkan bisa menjadi wakil murid jika itu yang dia inginkan... toh mereka tidak terlalu berminat dengan hal seperti itu.

Mereka berdua tidak pernah tertarik pada status dan penghormatan yang bisa didapat di dunia sekuler ini. Mereka memang suka saat dipuji seseorang dan tidak senang saat dihina, tapi kurangnya rasa tamak mereka adalah karena mereka tidak pernah kekurangan suatu apapun sejak mereka lahir... meskipun itu juga bukan sesuatu yang bisa mereka pilih.

Keinginan mereka sama. Mereka ingin menghentikan semua gangguan ini, sekarang juga. Karena tiu, mereka harus mengalahkan gangguan itu hingga dia tidak akan berpikir untuk mencari masalah lagi dengan mereka. Dengan niat seperti itu, mereka berdua siap menghadapi Takuma.

XXX

Ruang seminar 2 lebih panjang daripada ruang seminar 3, ruang di mana Tatsuya dan Hattori bertanding tahun lalu. Lantai ruangan ini dibagi menjadi warna biru di sisi dekat mereka berdiri dan kuning di sisi lainnya, lalu ada sebuah balok berukuran 1 meter di bagian tengah, dan dinding ruangan dicat dengan warna merah.

Area biru adalah milik Takuma sedangkan area kuning adalah milik Kasumi dan Izumi.

Takuma yang tetap menggunakan seragam sekolahnya terlihat sedang membawa sebuah buku berkover tebal degan tangan kirinya.

Kasumi dan Izumi mengganti seragam mereka dengan pakaian olahraga agar bisa bergerak bebas. Baju olah raga itu terbuat dari kain yang tebal dan memiliki lengan panjang dan celana sepanjang mata kaki. Jika mereka sedang melakukan kegiatan di dalam hutan buatan yang ada di belakang sekolah, mereka akan menggunakan baju olahraga berlengan pendek di atas baju lengan panjang, tapi sekarang mereka tidak menggunakannya. Model pakaian olahraga yang ketat membuat tubuh langsing mereka terlihat jelas dan satu-satunya orang yang terlihat khawatir mengenai hal itu hanya Tomitsuka seorang.

"Pertandingan ini akan dilakukan tanpa melakukan kontak dengan lawan" ucap Tatsuya yang sekarang berdiri diantara blok biru dan kuning. Peraturan tidak boleh melakukan kontak dengan lawan biasanya digunakan jika pihak yang berselisih memiliki jenis kelamin yang berbeda, dan tidak boleh ada mantra yang bisa membahayakan kedua belah pihak. Biasanya peraturan seperti ini juga diterapkan dalam pertandingan perempuan vs perempuan.

"Aku yakin kalian sudah mengetahuinya, tapi aku akan menjelaskan peraturannya sekali lagi. Kalian tidak boleh keluar dari area masing-masing. Memasuki area lawan atau menyentuh area merah akan menyebabkan kalian didiskualifikasi. Menyentuh tubuh lawan secara langsung juga dilarang. menyentuh senjata mereka juga akan membuat kalian didiskualifikasi. Tapi..."

Tatsuya menatap Takuma.

"Senjata yang dikendalikan secara jarak jauh dengan menggunakan sihir masih boleh digunakan."

Tatsuya kembali menghadap ke depan di mana dia bisa mengawasi mereka bertiga.

"Yang terakhir, semua serangan mematikan atau serangan yang bisa menyebabkan luka yang tidak bisa disembuhkan dilarang untuk digunakan. Jika aku menganggap pertandingan ini menjadi terlalu berbahaya, aku akan segera menghentikannya, jadi ingat itu baik-baik."

Untuk sesaat, Takuma memasang wajah menghina seakan dia sedang berkata 'coba saja kalau bisa.'. Tatsuya dan Miyuki, Honoka, Shizuku, dan semua yang ada di ruangan itu menyadari sikap Takuma, tapi tidak ada yang menegurnya.

"Kedua belah pihak, mulai bersiap."

Kasumi dan Izumi berjalan menuju bagian tengah area kuning.

Sedangkan Takuma tidak beranjak dari tempatnya di dekat garis belakang bagian biru, lalu dia menjatuhkan buku yang dia bawa ke lantai.

Setelah Tatsuya dan anak kelas 2 lainnya mundur mendekati dinding, dia mengangkat tangan kanannya ke atas dan kemudian menurunkannya kebawah.

Cahaya psion mulai berpendar, dan sihir mulai ditembakkan.

XXX

Takuma dan Kasumi sedang bertukar serangan, sedangkan Izumi menggunakan Area Interference dan fokus pada pertahanannya dan saudarinya.

Salah satu dari mereka berdua bisa memiliki keahlian baik di bidang serangan dan pertahanan, lalu yang lainnya bisa memfokuskan seluruh perhatiannya untuk menyerang.

Kondisi ini sangat menguntungkan Kasumi.

"Bagaimana pendapatmu?" tanya Shizuku pada Honoka.

"Kurasa kedua belah pihak masih seimbang sekarang..." bisik Honoka.

Kasumi banyak menggunakan mantra tipe gerakan. Dia langsung mengincar Takuma dengan tekanan udara yang dia ciptakan dengan mantranya. Metode bertarung yang dipilih oleh Kasumi adalah mendorong lawannya keluar ring, di sisi lain Takuma tetap bertahan dengan menggunakan Information Boost dan barrier fisik.

Takuma sendiri, meskipun dia melakukan serangan langsung dengan sihir tipe osilasi di awal, dia mengganti serangannya dengan menciptakan peluru udara dan menembakkan mereka langsung pada Area Interference milik Izumi. Air Bullet adalah mantra yang populer, tapi popularitasnya selalu menutupi keefektifannya. Area Interference milik Izumi ternyata lebih luas daripada yang Takuma kira, karena itu saat peluru yang dia tembakkan langsung menghilang saat masuk ke dalam area milik gadis itu. Sekarang Takuma memiliki kendala dalam menciptakan serangan yang lebih efektif.

"Sepertinya Kasumi mencoba untuk tidak melukai Shippuo-kun. Karena itu bidang seragannya sangat sempit."

"Ya."

"Shippou-kun... sepertinya belum bisa menggunakan Air Bullet dengan baik."

"Izumi juga sama kan?"

"Ya. Dia tidak bisa menguasai seluruh areanya seperti Miyuki, jadi dia tidak akan bisa menahan Air Bullet hanya dengan Area Interference nya. Mungkin mereka merasa sudah terlalu berbakat hingga tidak mengembangkan mantra-mantra itu."

"Yah, mereka masih murid kelas 1."

"Mm-mm. Benar juga. Kita juga seperti itu sampai kompetisi 9 sekolah, iya kan?"

Meski Takuma tidak mendengar percakapan Shizuku dan Honoka, pemuda itu benar-benar merasa kewalahan saat melawan kembar Saegusa.. Dia menekan ketidaksabarannya, dan saat dia sedang mempersiapkan mantranya, dia mengeluarkan semua pegetahuan yang dia miliki untuk bisa keluar dari kesulitan ini.

Takuma merasa jika dia tidak memiliki perbedaan jauh dengan kembar Saegusa dari segi energi sihir yang mereka miliki. Dia belum pernah kalah, bahkan saat dia bertanding 2 lawan 1. Dia juga merasa sangat yakin dengan kemampuan kartu As yang dia miliki, meski sebenarnya cara itu memiliki resiko yang lumayan besar yaitu melukai lawannya. Dia tidak berpikir jika Tatsuya akan menghentikan mantranya... dia mungkin 1 tahun lebih tua dari Takuma, tapi dia bahkan bukan anggota 28 keluarga besar... Meski begitu, mungkin Tatsuya akan mendiskualifikasi Takuma jika dia menggunakan mantra itu.

Itu adalah tekanan yang didapat Takuma dalam pertandingan ini. Tapi...

'Sialan!'

Pertarungan dengan memanipulasi sihir dilakukan dengan menggunakan otak dan kemampuan berpikir masing-masing. Dia tidak akan bisa bertahan lama jika terus begini.

Takuma menulis ulang massa dari udara yang mengarah kepadanya dengan mantra Disperse. Baku hantam ini membuat Takuma bisa memahami perbedaan level kekuatan diantara mereka. Kasumi memiliki kelebihan dalam cakupan, kecepatan, dan penggunaan sihir. Takuma memiliki pengaruh area yang lebih besar dari Kasumi, tapi dia dan Izumi memiliki kemampuan yang hampir setara.

Mantra Disperse milik Takuma menang dari segi kekuatan pengaruhnya (apalagi program sihirnya sangat mudah untuk dibuat), dan dia berhasil menghentikan Wind Hammer Kasumi. Tapi, saat angin itu dilepaskan dari fase kompresinya, angin itu kembali ke kondisi awalnya dan berhasil mendorong tubuhnya. Level kompresi Wind Hammer memang lebih rendah dari Air Bullet, kekuatan anginnya juga tidak cukup kuat untuk mendorong tubuh Takuma kebelakang, akan tetapi angin Kasumi cukup kuat untuk membuat Takuma kehilangan keseimbangannya. Tubuhnya terdorong ke depan dan mantra yang sudah dia siapkan tidak bisa mencapai musuhnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Air Bullet adalah ukuran peluru, level kompresi udara, dan akselerasi pelurunya. Semua faktor itu dianggap konstan dalam program aktivasi mantranya, sedangkan arah dan jarak maksimal masih bisa dirubah sesuka hati. Pengguna mantra ini tidak perlu melihat arah tujuan pelurum tapi akan lebih mudah jika pengguna bisa melihat target dengan matanya, metode ini adalah yang paling umum.




Komentar

Postingan Populer