Mahouka Volume 12 Chapter 14 Part 4
Disclaimer: not mine
XXX
Peluru Takuma mengarah kebawah dan saat jaring Area Interference milik Izumi menangkapnya, peluru itu melepaskan kompresi udara yang tersimpan di dalamnya. Peluru itu menghantam lantai dengan cukup keras dan kemudian terus mengalir melewati kaki Izumi.
Izumi berteriak pelan karena tubuhnya limbung. Angin yang lumayan kencang itu berhasil membuatnya kehilangan keseimbangan. Saat Takuma melihatnya, dia menyadari sesuatu. Yang dinetralkan oleh Area Interference adalah kompresi udara dan akselerasi dalam peluru itu ... mantra Izumi sama sekali tidak menghentikan energi kinetik yang dimiliki udara itu dari awal.
Udara yang masih berada di lantai karena kompresinya yang hancur itu melepaskan energinya ke segala arah. Tapi karena angin itu kembali mengembang di dekat lantai, arah penyebarannya menjadi lebih sempit, karena itu aliran udaranya menjadi angin yang cukup kuat untuk membuat lawannya limbung.
'Pada dasarnya aku hanya harus menembakkan peluruku ke arah yang tidak akan menghilangkan energinya meski mantranya tidak berfungsi!'
Takuma memposisikan 7 peluru udara di depannya, 6 diantaranya membentuk sebuah hexagon dan peluru terakhir berada di bagian tengahnya.
Mantra yang dikembangkan keluarga Shippou di laboratoium no.7 adalah Colony Control. Koloni dalam hal ini tidak merujuk pada sekumpulan organisme makhluk hidup, tapi kumpulan agregat yang tidak diikat dengan hukum fisika manapun. Mantra ini mengontrol beberapa objek independen atau fenomena sebagai sebuah individu, seakan mereka adalah satu kesatuan yang utuh. Teknik dimana pengguna mantra bisa mengarahkan ratusan peluru es pada 1 target merupakan salah satu bentuk aplikasi dari mantra Colony Control. Menembakkan 7 peluru udara bersamaan adalah hal yang sangat mudah bagi pewaris keluarga Shippou.
Konvergensi peluru pertama dari Takuma berhasil menjebol Area Interference milik Izumi dan kemudian menyebar. Tapi ekspansi dari 6 peluru udara sesudahnya mengelilingi dan menghalangi dispersi udara peluru pertama, kemudian semua udara itu saling mendorong kedepan. Sebagai hasilnya, kepadatan Air Bullet berkurang dan peluru itu berubah menjadi angin yang menyerang Izumi.
"Kyaa!"
Izumi berteriak bukan karena terkena batu atau benda berbahaya lainnya. Dia berteriak karena tubuhnya tiba-tiba terdorong angin. Kasumi langsung melompat ke arah saudarinya. Gerakannya sangat cepat, bukti jika dirinya mempercepat gerakannya dengan menggunakan sihir. Dia mungkin merubah arah mantra pengontrol gerakan yang akan dia arahkan pada Takuma pada dirinya sendiri dalam sekejap.
Mantra pergerakan yang mengabaikan proses akselerasi meninggalkan beban besar untuk badan, fakta bahwa itu adalah mantra Kasumi sendiri tidak mengubah hal itu. Terlebih lagi, orang yang dia dorong juga akan mendapatkan efek yang setara dengannya. 'Ini kesempatanku.' pikir Takuma.
Takuma menepukkan kedua tangannya di depan dada untuk merubah sifat suara yang ada di sekitarnya. Volume tepukan tangan itu teramplifikasi dan gelombang suara yang terkonsentrasi itu pun mengarah pada Kasumi.
Meski Area Interference menghancurkan mantra miliknya, suara yang menyebar dari peluru itu memiliki kekuatan yang sama dengan sebuah acoustic granade yang meledak di jarak 0 meter. Kekuatasn sebesar itu sudah cukup untuk membuat seseorang tidak sadarkan diri.
Seharusnya, itu yang terjadi.
Tapi, serangan gelombang suara milik Takuma diserap oleh celah vakum yang dibuat oleh Izumi.
XXX
Udara di sekitar kembar Saegusa masuk ke dalam celah vakum itu. Aliran udara yang mengelilingi mereka pun membuat rambut mereka berkibaran. Rambut Kasumi yang pendek tidak menyebabkan banyak masalah, tapi Izumi yang berambut panjang terlihat aneh karena rambutnya berkibar liar karena angin. Tapi semua itu bisa dia atasi dengan menyisir rambutnya dengan jari.
"Kasumi, kau tidak apa-apa?" tanya Izumi setelah berhasil berdiri. Saudarinya itu sekarang sedang menyender padanya.
"Trims, Izumi. Yang tadi itu hampir saja." jawab Kasumi.
Serangan Takuma terus berlanjut. Tapi dengan merubah program aktivasi mantra pelindung, mereka berdua masih bisa bertahan.
Tidak ada tanda panik atau terburu-buru di wajah para gadis itu.
"Sepertinya kita terlalu meremehkannya."
"Aku tidak suka dengan pilihan katamu, tapi sepertinya memang begitu."
"Mulai dari sini semuanya akan menjadi lebih buruk."
"Tapi kita tidak akan kalah, iya kan?"
"Tentu tidak, Izumi. Ayo lakukan itu."
"Ya, Kasumi. Seperti yang selalu kita lakukan.
"Aku akan menembak."
"Aku akan mendukungmu."
"Kalau begitu, aku mulai hitung mundurnya."
"3!" "2!" "1!"
"Mulai!"
Sesaat setelah Kaumi berteriak memberi tanda, kekuatan sihir mereka berdua meluncur ke arah Takuma sebanyak beberapa kali.
XXX
Dari belakang, dari atas, dari samping... Takuma dikelilingi dengan gumpalan kekuatan yang setara dengan puting beliung mini. Mantra ini lebih kuat dari semua mantra yang sudah dia lihat hingga saat ini. Dan saat Takuma mendeteksi kedatangan mereka, dia langsung mengubah semua mantra serangannya menjadi mantra pertahanan.
Mantra yang dia rasakan adalah sebuah kombinasi dari mantra konvergensi dan gerakan dengan gas sebagai targetnya... sebuah mantra yang mengendalikan aliran gas. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain.
Memperluas sebuah tameng udara omnidireksi adalah pilihan yang dia putuskan dengan menggunakan instingnya. Takuma berhasil menyelesaikan tamengnya terlebih dahulu karena mantranya lebih sederhana dari mantra milik kembar Saegusa.
Sebuah angin yang sangat keras berhembus di ruang yang tidak terlalu lebar itu. Tidak lama setelah Takuma merasakan tekanan udara dari atas, dia juga menerima serangan dari berbegai sisi. Semua angin itu mencoba untuk menerbangkannya bersama dengan tameng yang dia buat. Karena permukaan tamengnya meluas terlalu jauh, semakin banyak angin yang mengenainya sehingga tekanan yang diterima tameng itu menjadi semakin besar. Meski begitu, Takuma tetap tidak bisa memperkecil ukuran tamengnya. Saat angin-angin itu menyeangnya, indera penyihirnya menyadari jika angin itu sebagian besar tersusun dari gas nitrogen.
Satu mantra digunakan untuk meningkatkan konsentrasi nitrogen di udara dan satu mantra lain digunakan untuk menggerakkan udara yang sudah terkumpul. Itu adalah gabungan mantra konvergensi dan pergerakan, Nitrogen storm. Jika dia sampai menghirup udara yang hampir tidak mengandung oksigen itu, dia bisa pingsan karena menderita hipoksia. Jika dia memperkecil ukuran tamengnya, tubuhnya akan cepat kehabisan oksigen.
Takuma menjejakkan kakinya ke lantai dan halaman buku yang jatuh di bawahnya mulai bergerak liar. Akan tetapi, halaman-halaman itu tidak sampai berterbangan karena efek sihir angin yang berhembus.
Takuma menatap buku yang dia bawa tadi... Dia menatap setiap halaman satu-per-satu, dan di setiap halaman terdapat sebuah pola geometrik yang sama. Takuma menyiapkan hatinya untuk menggunakan kartu as nya.
XXX
"Apa itu... Nitrogen storm?"
"Ya."
Saat Miyuki bertanya, nadanya menyiratkan perasaan kaget dan kagum. Tatsuya hanya memberi jawaban dan anggukan singkat untuk pertanyaan sang adik.
"Kurasa aku harusnya tahu jika anggota keluarga Saegusa bisa menguasai mantra sesulit ini."
"Mereka belum mengusai mantra itu sepenuhnya, tapi mereka memang hebat."
Mantra itu bisa menjatuhkan lawannya dengan menyebabkan hipoksia bagi mereka, jika dilihat mantra ini sama dengan kartu as milik Mayumi--Dry Meteor. Dia mungkin memiliki peran hingga Kasumi dan Izumi bisa mengusai mantra seperti ini. Akan tetapi, jika dilihat dari tingkat kesulitannya, Nitrogen storm lebih sulit daripada Dry Meteor. Mengumpulkan karbon dioksida dalam jumlah besar dengan menggunakan Dry Meteor saja sudah sangat sulit, mengingat betapa sedikit kandungan gas itu di dalam udara. Dalam kasus Nitrogen storm, pengguna mantra harus memiliki kontrol yang sangat bagus untuk mengumpulkan nitrogen yang jumlahnya sangat sedikit dan mengarahkan serangan mereka. Itulah yang membuat sihir Nitrogen storm menjadi sangat sulit.
Mantra Nitrogen storm milik kembar Saegusa terlihat sangat mencolok dan kasar, karena itu Tatsuya berkata jika mereka belum menguasai mantra ini dengan sempurna. Akan tetapi mantra itu tetaplah mantra yang hampir tidak pernah digunakan atau bahkan dilihat oleh anak SMA seperti mereka.
"Jadi ini yang namanya multiplicative cast... Tidak salah jika rumor berkata jika kembar Saegusa hanya bisa menunjukkan kekuatan penuh saat mereka bertarung bersama-sama."
Nitrogen storm adalah mantra tingkat lanjutan yang diluncurkan oleh Kasumi dan Izumi setelah mereka melakukan beberapa serangan dengan menggunakan mantra-mantra dasar. Hal itu mereka lakukan bukan karena Kasumi yang menjadi otak dari serangan mereka, mereka berusaha menahan diri karena suatu alasan. Mantra ini terlalu sulit hingga Kasumi tidak bisa menggunakannya sendirian.
Kasumi dan Izumi Saegusa selalu disebut sebagai kembar Saegusa, sebuah nama biasa dengan arti spesial, karena nama itu menunjukkan sesuatu yang hanya mereka berdua miliki. Dengan menggabungkan kekuatan yang mereka miliki, mereka bisa menggunakan mantra tingkat lanjut dengan tingkat kesulitan tinggi yang tidak akan bisa mereka gunakan saat sendirian.
Hal ini mungkin terlihat sangat aneh bagi orang yang bukan penyihir, dan bisa dibilang apa yang mereka alami adalah sebuah fenomena yang abnormal. Memang ada beberapa mantra yang tidak bisa diaktifkan hanya dengan 1 orang penyihir saja, terutama mantra skala luas dengan tingkat kesulitan super tinggi. Misalnya dalam sihir kuno (meski dengan jumlah contoh yang sangat sedikit dan jarang diperlihatkan). Menggunakan lebih dari 1 penyihir untuk mengaktifkan sebuah mantra tidaklah aneh, dan bisa dibilang itu adalah salah satu metode perapalan dalam sihir kuno. Akan tetapi, ritual sihir dalam kategori ini selalu membutuhkan medium atau proses yang bisa dirasakan oleh semua perapalnya... misalnya seperti bacaan mantra, altar, atau tarian.
Beberapa penyihir yang merapal mantra yang sama di saat yang sama tidak akan menambah atau mengamplifikasi kekuatan yang bisa dikeluarkan oleh mantra tersebut. Mantra yang akan teraktivasi tetap berasal dari penyihir dengan kekuatan sihir paling besar, sedangkan perapal yang lain malah akan mengganggu atau bahkan mengubah susunan dari mantra itu sendiri. Ritual sihir yang dilakukan lebih dari 1 penyihir biasanya melibatkan sebuah program sihir yang sangat besar dan kompleks, sehingga mereka harus membagi proses aktivasinya kepada para penyihir yang sedang bertugas. Dengan begitu, para penyihir tersebut tidak akan mengganggu proses aktivasi yang sudah dilakukan oleh penyihir lainnya. Dalam sihir skala besar semacam ini, bacaan mantra dan simbol adalah petunjuk yang bisa mengarahkan energi sihir setiap penyhir ke dalam satu kesatuan sirkuit mantra tersebut.
Akan tetapi, Kasumi dan Izumi mengamplifikasi kekuatan sihir mereka dengan bantuan dari CAD yang mereka gunakan, sama seperti saat mereka merapal mantra dasar sendiri-sendiri. Terlebih lagi, mereka tidak membagi mantra sihir yang mereka gunakan menjadi 2 bagian. Mereka mengkombinasikan kekuatan sihir mereka menjadi satu.
Kasumi mengarahkan sihirnya pada target dan kemudian menembakkannya, sedangkan Izumi memberikan gaya luar yang bisa memperkuat serangan itu. Cara amplifikasi yang mereka gunakan bukan menambahkan kekuatan yang mereka miliki, mereka menggandakan kekuatan sihir mereka. Keduanya bisa melakukan hal semacam ini tidak hanya karena mereka memiliki gen yang sama, tapi juga karena mereka memiliki pikiran yang mirip, bahkan hingga tingkat area kalkulasi sihirnya. Hasil analisis Takuma menunjukkan jika Kasumi lebih ahli dalam kecepatan aktivasi dan bidang konstruksi program sihir sedangkan Izumi lebih berperan dalam memberikan pengaruh luar yang bisa memperkuat mantra yang dilepaskan oleh Kasumi, akan tetapi itu adalah sebuah kesalahan. Takuma berpikir begitulah cara kembar Saegusa menggunakan kekuatan mereka. Kenyataannya, mereka berdua bisa bertukar peran dan bisa menggunakan tipe mantra yang sama.
Teknologi genetik saat ini juga tidak bisa meniru apa yang sedang dilakukan oleh Kasumi dan Izumi. Mereka berdua adalah iregular, dan keanehan mereka berdua adalah sebuah kebetulan. Itulah rahasia dari kekuatan kembar Saegusa.
Komentar
Posting Komentar