I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 155
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
πππ
"Apa sebaiknya aku tidak mengatakannya?" bisikku pada Gilles.
"Tidak. Tidak apa-apa. Dia pasti akan tahu cepat atau lambat... dan aku sudah biasa diperlakukan berbeda oleh orang lain, aku tidak pernah memikirkannya."
"Aku berharap kau tidak pernah terbiasa dengan hal seperti ini. Tapi, karena diskriminasi seperti ini sulit dihilangkan, permintaanku terdengar sangat tidak bertanggung jawab."
Setelah mengatakan itu, aku menoleh pada Paul-san dan melihat ekspresi wajahnya.
Sepertinya dia tidak punya pandangan bagus soal desa Roana. Tidak peduli seberapa baik Paul-san, dia bisa memiliki prasangka buruk. Sebagai bangsawan, hal itu adalah hal yang lumrah. Meski dia mengakui kemampuan dan kecerdasan Gilles... dalam hatinya yang terdalam, Paul-san pasti masih merasa kasihan pada nasib Gilles.
"Jadi, dia tetap bersekolah di akademi meski dia dari desa Roana?" tanya Paul-san sambil menatap Gilles dengan tatapan skeptis.
Ah... ini salahku. Sejak saat ini aku harus selalu berpikir jika ingin mengatakan sesuatu.
"Dia berpran sebagai asistenku." kataku pada Paul-san dengan nada sedikit ketus. Setelah itu aku memberinya senyum manis yang terkesan dingin.
"Apa yang mulia raja tahu soal ini?"
"Ya. Tentu saja."
Saat Paul-san mendengar jawabanku, sesaat ekspresi rumit melintas di wajahnya.
Jika Paul-san sampai menyebarkan informasi ini, akan terjadi masalah yang besar. Aku harus melakukan sesuatu sebelum dia melakukannya...
Mungkin aku harus... mengancamnya seperti wanita jahat sungguhan?
Aku menatap Paul-san tepat di matanya dan ujung bibirku terangkat membentuk senyum kejam.
"Paul-san, apa kau bersedia untuk merahasiakan informasi ini di antara kita saja? Jika kau tidak sengaja mengatakan hal ini pada siapa saja... aku tidak akan segan untuk membunuhmu."
Wajah Paul-san mengeras. Henry-oniisama dan Gilles menatapku dengan mata terbelalak.
Tentu saja. Mengancam seseorang yang baru saja kau temui setelah bertahun-tahun lamanya bukan sesuatu yang lumrah terjadi.
Ugh, semakin banyak aku berinteraksi dengan orang-orang, aku jadi kesusahan sendiri. Setiap kali aku berurusan dengan mereka, pasti selalu ada masalah yang berhubungan dengan superiority dan inferiority complex lalu ada juga perebutan kekuatan... Hubungan manusia memang sangat berbelit-belit.
"Aku tidak akan mengatakan apa-apa. Tapi, kurasa aku rela dibunuh wanita secantik dirimu." kata Paul-san sambil tertawa renyah.
Apa Paul-san punya karakter yang seperti ini? Aku tidak pernah melihatnya menunjukkan sisi seperti ini selama di dalam game.
"Jaminan apa yang kupunya? Bagaimana aku bisa tahu jika kau tidak mengkhianati kami?" tanyaku dengan mata menyipit.
Senyum Paul-san berubah kecut.
"Kau pikir, apa yang kudapatkan dari Gilles dan Henry saat aku memberikan informasi pada mereka?"
"... Aku tidak tahu."
"Uang."
"Apa?" timpalku tiba-tiba.
"Menjalankan sebuah toko membutuhkan uang yang tidak sedikit. Mendapatkan tanaman herbal yang langka juga tidak murah. Dan lagi, orang tuaku sudah memutus hubungan denganku... karena itu aku masuk dalam bisnis penjualan informasi." kata Paul-san dengan suara pelan.
Itu artinya, meski dia bangsawan dia tidak punya uang yang banyak... Aku tidak tahu jika dia sampai rela melakukan semua ini untuk menjaga agar tokonya tetap berjalan... Ambisinya lumayan juga.
Ah, sudah cukup. Rasanya sekarang aku bisa menghubungkan semua titik-titik ini.
"Jujur saja, aku membenci desa Roana. Tentu para orang yang tinggal di dalamnya juga. Tapi Gilles adalah klienku, dia juga lumayan cerdas. Tentu aku akan menjaga rahasianya."
Aku merasa seakan sedang melihat sisi gelap Paul-san yang tidak pernah dia tunjukkan ke publik.
"Dan karena itu kita bisa mempercayainya." kata Gilles dengan ujung bibir yang terangkat.
Jadi mereka berdua punya sifat yang sama. Mereka sama-sama punya sifat gelap dalam diri mereka dan mereka bersedia menggunakan apa saja untuk mencapai tujuan mereka.
"Kalau begitu negosiasi selesai. Bisakah kau mengatakan informasi yang kau dapat soal serigala itu sekarang?" tanya Henry-oniisama dengan nada tajam.
... Serigala? Jadi Gilles sudah meminta bantuan dari Henry-oniisama soal masalah itu? Dia memang tanggap.
Saat Paul-san mendengar permintaan (atau mungkin perintah) dari Henry-oniisama, raut wajahnya langsung berubah serius, rasanya udara di sekitar Paul-san menjadi lebih mencekam. Bahkan sinar matahari malah membuat raut wajah Paul-san terlihat semakin menakutkan.
"Sebaiknya kalian tidak terlibat lebih jauh dengan insiden ini." kata Paul-san dengan nada yang menyiratkan jika ada sebuah masalah super serius dibalik insiden itu.
Komentar
Posting Komentar