Mahouka Volume 12 Chapter 2 Part 1

 Disclaimer: novel ini bukan punya saya. ๐Ÿ™‚

๐Ÿ˜บ๐Ÿ˜บ๐Ÿ˜บ

Meskipun ini hanyalah sebuah pesta, acara ini digelar oleh seorang pebisnis kaya raya bernama Ushio Kitayama yang juga adalah ayah Shizuku. Karena itu tempat di mana pesta ini diadakan juga terlihat sangat indah dan mewah.

Meskipun begitu, pesta ini sama sekali tidak menunjukkan kesan ramai. Padahal ada banyak orang yang datang, tapi...

“Tempat ini sangat luas...”

Mansion Kitayama—tempat di mana pesta ini digelar—berukuran sangat besar sehingga membuat Tatsuya mendesah kagum.

Tapi kekagumannya sama sekali tidak dirasakan oleh 2 gadis yang menemaninya. Miyuki yang ada di sebelahnya hanya menunjukkan senyum manis dan menganggukkan kepalanya pada orang-orang yang menyapa. Di sebelahnya, Minami terlihat sedikit bingung. Sepertinya ada sebuah perbedaan persepsi di antara mereka ber-3 yang berasal dari kebiasaan mereka sedari kecil.

Tatsuya yang selalu menghabiskan waktu bersama para ‘rakyat jelata’ di pangkalan militer atau di laboratorium; Miyuki yang dibesarkan sebagai 'calon kandidat' penerus kepala keluarga Yotsuba; dan Minami yang besar di dalam mansion utama keluarga Yotsuba sebagai maid sejak kecil.

Tema pesta malam ini adalah menyambut kepulangan Shizuku yang baru saja menyelesaikan program pertukaran pelajar ke USNA. Pesta itu juga digunakan sebagai selebrasi kenaikan kelas. Hampir 2 minggu sejak kepulangan Shizuku ke Jepang, dan alasan kenapa pestanya baru dilaksanakan hari ini adalah karena Shizuku sangat sibuk menghadiri jamuan dan pesta dengan berbagai pihak.

Shizuku adalah salah satu siswi teladan dari SMA 1 Afiliasi Universitas Sihir. Bisa dibilang dia adalah penyihir yang sangat berbakat. Tapi Sjizuku juga memiliki wajah lain... dia adalah anak perempuan dari seorang pemimpin perusahaan besar. Secara strata sosial, dia harus memprioritaskan identitasnya sebagai putri pemilik perusahaan. Di kasus yang lebih ekstrim, dia memiliki posisi sebagai penyihir di masa depan, tapi jika dilihat dari tanggung jawabnya sebagai putri pengusaha besar, maka dia memiliki tanggung jawab pada keluarganya, pekerjanya, pemegang sahamnya, dan para kliennya.

Karena itu pesta ini diundur hingga 2 minggu dan baru bisa dilakukan sehari sebelum semester baru dimulai.

Keluarga Kitayama terdiri dari 5 orang, ayah, ibu, nenek, Shizuku, dan adiknya. Tapi ayah Shizuku memiliki 1 adik laki-laki dan 5 adik perempuan. Untuk seseorang yang berasal dari keluarga kaya, ukuran keluarga yang sebesar itu tidaklah umum, dan karena dia menikah di usia yang tidak lagi muda, semua sepupu Shizuku jauh lebih tua darinya. Lebih dari setengah saudara ayah Shizuku yang sudah menikah membawa keluarga mereka ke pesta ini, sedangkan yang belum menikah datang bersama tunangan mereka. Itu adalah salah satu alasan kenapa tamu di pesta ini sedikit membludak... dan itu adalah cerita yang didengar Tatsuya dari ibu Shizuku.

“Ushio berasal dari keluarga pebisnis yang sudah memulai usaha mereka sejak seabad yang lalu. Aku tahu ada banyak hal yang tidak bisa dia tinggalkan begitu saja, tapi...”

Tatsuya menganggukkan kepalanya dengan ramah, tapi dalam hati dia sudah menghela nafas untuk yang ke 10 kalinya. Tatsuya tidak tahu apa tujuan dari madam Kitayama, atau apa yang dia sukai dari dirinya. Tapi saat dia memberi salam pada Shizuku, Benio Kitayama—nama gadisnya adalah Naruse, seorang penyihir tingkat A yang sangat terkenal karena sihir tipe osilasinya—tiba-tiba menariknya dan memaksanya menjadi teman bicara. Miyuki dan Minami sudah pergi ke suatu tempat bersama Shizuku dan Honoka.

“Tapi itu bukan artinya aku suka membiarkan orang asing dalam pesta pribadi keluarga kami. Meskipun dalam hubungan bisnis, Ushio ku memang sangat baik pada keluarganya.”

Tetap saja, pikir Tatsuya, ibu Shizuku sepertinya punya lidah yang sangat tajam.

Meskipun dia adalah istri pemilik perusahaan, bisnis suaminya tidak akan bisa bertahan jika dia membiarkan lidah tajamnya muncul setiap waktu (meskipun kau bisa melakukannya di dunia bisnis yang lebih beresiko, yah itu adalah cerita lain). Madam Kitayama mungkin akan memperhitungkan waktu, tempat, dan orang yang yang bisa dia ajak curhat... tapi kenapa dia memilihnya, seseorang yang notabene baru saja dia temui hari ini? Tidak peduli bagaimana kerasnya Tatsuya berpikir, dia sama sekali tidak mendapat jawaban apapun.

Ini adalah kali pertama Tatsuya bertemu Benio. Wanita itu sempat menyapa mereka saat Tatsuya dan Miyuki datang untuk mendengarkan informasi yang didapatkan Shizuku di Amerika. Tapi itu pun hanya sekedar halo dan selamat siang. Dia sama sekali tidak ingat pernah melakukan obrolan seperti ini dengan madam Kitayama.

Ushio ku, kah...? apa tidak apa-apa memanggil boss perusahaan besar dengan panggilan seperti itu di tempat umum? Pikir Tatsuya yang mencoba kabur dari kenyataan. Dia merasa bosan dengan komplain yang terus-menerus keluar dari mulut Benio.

Tatsuya tahu usia kedua orang tua Shizuku. Ayahnya, tidak perlu dikatakan lagi. Tatsuya juga bisa dengan mudah menemukan data milik ibunya, itu semua karena beliau adalah penyihir yang sangat terkenal di masanya. Tetap saja, di era dimana data personal dilindungi dengan ketat, tidak ada orang normal yang bisa mendapatkannya. Meskipun Benio Kitayama memanggil suaminya dengan panggilan yang imut, dia lebih muda dari Ushio dan sekilas usia mereka terlihat cukup jauh. Tapi sebenarnya jarak usia mereka berdua adalah 9 tahun, Ushio lebih tua dari Benio.

Laki-laki itu pasti sangat dicintai.

Meski itu hanya komentar dalam kepalanya, Tatsuya menghindari kata dimanja untuk menggambarkan hubungan orang tua temannya.

Setelah Benio terlihat puas setelah mengeluarkan segala macam unek-unek yang dia simpan dalam hati, Benio tidak melembutkan tatapan matanya. Benio mulai menatapnya dengan pandangan menilai. Wanita itu tidak sedang menilai para saudara suaminya yang terkesan sebagai orang asing baginya, tapi dia menilai Tatsuya.

Tatsuya tetap memperlihatkan wajah tenang. Tapi untuk urusan tidak nyaman, Tatsuya sama seperti orang lainnya. Dia ingin segera kembali ke sisi Miyuki dan yang lain secepatnya, tapi sepertinya Benio tidak mengizinkannya.

“Ngomong-ngomong...”

Sebelum Tatsuya bisa kabur dari sana dengan sopan, Benio kembali berbicara. Meskipun dia ingin bersikap sopan pada ibu temannya, Tatsuya merasa gagal karena tidak bisa melakukannya. Yah, itu bukan sesuatu yang serius, itu hanya karena dia merasa tidak nyaman.

Tapi bagi Benio, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membiarkan masalah yang lebih serius. Jika Tatsuya mencoba kabur, dia pasti akan melakukan sesuatu untuk mencegahnya pergi.

“Apa kau objek romantisme Honoka-chan?”

Sebuah serangan—tapi Tatsuya mengerti alasan dibaliknya, meski hanya sedikit. Serangan ini adalah sesuatu yang sudah dia duga sebelumnya.

“Objek atau bukan, tapi ya. Sepertinya memang begitu.”

Tatsuya tidak menyalahkan dan sama sekali tidak marah saat disebut sebagai objek. Mungkin itu hal biasa, tapi itu adalah sebagian kecil dari diri Tatsuya yang tidak bisa dia biarkan begitu saja.

“Kau tidak terlihat gugup. Kau juga kelihatan bisa diandalkan.”

Sepertinya keanehan yang dia miliki membuat Benio memberikan nilai tambahan kepadanya. Atau mungkin dia sudah memberinya skor tinggi karena dia tidak berusaha untuk berbohong dan berkelit dari masalah ini. Senyum milik ibu Shizuku itu berubah dari senyum formal menjadi senyum yang lebih bersahabat.

“Tapi kenapa kau tidak menerimanya?”

Tatsuya merasa jika rasa ‘bersahabat’ yang memancar dari wanita itu lebih mirip seperti rasa ‘bersahabat’ dari manusia pada hewan piaraannya.

“Dia mungkin tidak secantik adikmu, tapi dia imut kan?”

Apa yang dilakukan Benio, lebih mirip seperti seseorang yang sedang melihat hewan kecil yang sedang berlari di atas roda dan menikmatinya. Tatsuya berhasil menghindari serangan pembukanya, tapi dia bisa melihat sinar antisipasi dari wanita itu.

“Saya memang berpikir jika dia imut. Tidak hanya penampilannya, tapi juga sifatnya.”

Sikap Tatsuya memang terlihat serampangan, tapi itu hanya demi penampilan semata. Di balik tatapan matanya, tidak ada yang tahu kemana matanya tertuju. Dia terus memperhatikan Benio, bahkan semua perubahan ekspresi yang mungkin bisa memberinya petunjuk kenapa dia menanyakan hal seperti ini kepadanya.

“Oh, yah... aku masih tetap tidak mengerti. Wajahnya, tubuhnya, dan sifatnya, semuanya A+. tapi kau masih tetap menolaknya.”

Tatsuya tidak pernah ingat jika dia mengatakan sesuatu soal tubuh Honoka, tapi dia merasa jika Benio mungkin melihat dari proporsi fisik gadis itu. Dia mencari kata-kata untuk menepisnya, tapi dia tidak memerlukannya.

Karena Benio menjatuhkan bom tepat ke arahnya.

“Dan dia bisa memberikan bantuan yang besar. Dia bahkan bisa melayanimu dengan sepenuh hati.”

Jika itu bukan bom, Tatsuya sudah tidak tahu lagi. Kata-katanya sangat tidak pantas jika dianggap sebagai candaan belaka. Sebagai komentar mengenai penyihir lain, mereka pasti berpikir jika apa yang dia katakan terdengar sangat kasar.

Anak SMA biasa pasti tidak akan mengerti apa maksud dari kata-kata Benio barusan. Dan jika seseorang memahaminya dan dia memiliki emosi alami dari anak SMA usia 16-17 tahun, maka mereka tidak akan bisa menyembunyikan rasa tidak nyaman yang mereka rasakan.

Tapi Tatsuya hanya menatap Benio dengan tatapan datar.

Senyum wanita itu masih bertahan—dia benar-benar istri dari seorang pebisnis kelas 1.

“Ah... jadi kau tahu soal itu, tapi kau masih bertingkah seperti ini.”

Sepertinya dia tidak bisa menahan suaranya yang berubah menjadi semakin kaku.

“Saya tidak berniat untuk pura-pura tidak tahu.” Nada suara Tatsuya tidak bisa dibilang lembut. Entah apa alasan Benio, dia tidak boleh mengatakan hal itu. Dia menolak bersikap sopan padanya hanya karena dia adalah ibu temannya.

“Begitu... kau tahu bagaimana berharganya kekuatan Elementalist. Dan kau tidak ada di posisi yang bisa membuatmu menerima atau mendorongnya pergi.”

Honoka adalah keturunan dari para Elementalist. Dia adalah keturunan dari para prototipe penyihir yang diciptakan untuk membuat ulang penyihir tradisional yang muncul sebelum sistem sihir modern dari 4 keluarga dan 8 tipe tercipta. Bagi orang-orang yang memiliki posisi tinggi dan autoritas, darah keturunan Elementalis sangatlah berharga. Tatsuya tahu itu, dan memang hal itu yang sedang dikomentari oleh Benio.

Senyum menghilang dari wajah Benio. Nada suaranya berubah menjadi lebih kaku dan dingin, “Apa semuanya sudah diperhitungkan?”

Benio tidak bilang siapa, tapi Tatsuya mengerti apa maksud dibalik kata-kata itu—kata-kata itu berisi kritik dan juga fitnah kepadanya.

“Saya tidak punya keinginan untuk memanfaatkan teman saya...”

Tatsuya tidak menyerah, dan dia tidak membiarkan fitnah yang dikatakan Benio begitu saja.

“Tapi kau ada bersamanya saat pembasmian vampir kan?”

Suara Benio terdengar kesal—mungkin dia berpikir jika Tatsuya pura-pura tidak tahu.

 



Komentar

Postingan Populer