I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 154

 Disclaimer: This novel isn't mine yooo~.

πŸ“πŸ“πŸ“

Aku bangun dan langsung melihat sinar matahari yang terang masuk ke dalam jendelaku.

Kemarin aku langsung tidur setelah sampai di kabin. Aku merasa sangat kelelahan setelah mengalami banyak hal di desa Roana.

Aku mendudukkan diri di kasur sambil menghela nafas.

Pada akhirnya aku tidak bisa bertemu dengan paman Will... Kalau begini kapan aku bisa mendapat semua jawaban dari pertanyaan yang tertimbun di kepalaku ini?

Ugh... rasanya hari ini kepalaku terasa sangat pusing... Mungkin aku harus berlatih untuk menghilangkannya.

Aku langsung turun dari tempat tidur dan mengambil pedangku, lalu aku pergi keluar kabin.

"Alicia?" Panggil seseorang dan aku menoleh ke asal suara itu.

Aku bisa paham kenapa Gilles ada di luar. Dia pasti bangun lebih dulu dariku. Aku juga bisa paham kenapa Henry-oniisama ada di sini. Tapi pertanyaannya, apa yang dia lakukan di sini?

Keberadaannya terasa aneh,,, dan mereka bertiga terlihat seperti kelompok yang unik.

"Halo, Alicia. Sudah lama tidak bertemu, iya kan?" sapa Paul-san dengan senyum ramah.

Itu adalah senyum ramah yang sama dengan ingatanku, tapi saat dia berada di belakang oniisama dan Gilles, hal itu membuat auranya terasa lebih kelam dan licik.

"Kau menjadi sangat cantik, Alicia... tapi, apa matamu baik-baik saja?" tanya Paul-san dengan wajah khawatir.

Kami sudah bertahun-tahun tidak bertemu, jadi kenapa kenapa kami bisa bercakap-cakap sesantai ini, seakan kami sering bertemu satu sama lain? Kurasa sifat Paul-san memang seperti ini.

"Ya... Kondisiku baik-baik saja. Tapi Paul-san... apa yang membawamu ke tempat ini?"

Saat Henry-oniisama mendengar pertanyaanku, wajahnya terlihat kesusahan.

Apa Paul-san terlibat sesuatu selain pengembang biakan tanaman eksotik? Tapi identitasnya dalam game hanya bangsawan pemilik toko bunga. Dia tidak punya fungsi lain... Hm. Belakangan ini, misteri di dunia ini mulai bertambah banyak, dan aku belum bisa memecahkan semuanya.

Aaah... ada banyak hal yang ingin kutanyakan.

"... Gilles, kapan kau kenal Paul-san?" tanyaku.

Gilles tersenyum nakal. Dia terlihat sama seperti anak kecil yang ketahuan mencuri permen dari atas lemari.

"Aku minta Henry mengenalkan kami."

"Sejak kapan kalian berdua jadi sedekat ini?"

"Itu tidak ada hubungannya. Alicia, kita harus mendengar apa yang ingin dikatakan Paul dulu."

"Sebenarnya, sebelum kita melakukan itu, aku punya pertanyaan pada Paul-san."

"Apa itu?" tanya Paul-san sambil tersenyum lebar.

Rasanya dia terlihat terlalu ceria hingga membuatku sangat curiga... sepertinya dulu dia tidak bersifat seperti ini.

"Apa kau sudah bertemu dengan Liz-san?"

"Ah, ya. Aku sudah bertemu dengannya." jawab Paul-san dengan mata melebar.

"Bagaimana pendapatmu soal gadis itu?"

"Dia... terlihat seperti gadis yang baik dan manis." kata Paul-san dengan wajah heran.

Ah, aku tahu kenapa dia merasa bingung. Dia pasti merasa seperti sedang diinterogasi olehku.

"Ali, Paul datang untuk memberi beberapa informasi." kata Henry-oniisama yang seakan ingin menghentikan interogasiku pada Paul-san.

"Informasi?"

"Ya." jawabnya sambil mengangguk.

Jadi dia punya pekerjaan sampingan sebagai... informan? Atau mungkin pemilik toko adalah pekerjaan sampingannya? Atau mungkin itu hanya penyamarannya?

"Jadi Gilles, kau mendapat informasi soal akademi dari Henry-oniisama. Henry-oniisama kau mendapatkan mendapatkan informasi itu dari paul-san. Dan untuk desa Roana , kau pergi ke sana sendiri untuk mengumpulkan informasi. Kalian punya jaringan intelijen yang bagus sekali." sanjungku.

Ujung bibir Gilles terangkat dan wajahnya terlihat sangat bangga.

... Sungguh anak yang luar biasa. Dia sudah lebih hebat dibandingkan diriku. Meski begitu, aku tidak akan memujinya keras-keras.

"Desa Roana?" tanya Paul-san dengan mata terbelalak dan bahu yang kaku.

Oh, benar juga. Karena semua orang sudah tahu kalau aku sering pergi ke sana, aku bersikap seakan itu adalah informasi biasa saja.

Ngomong-ngomong, apa Paul-san tahu kalau Gilles berasal dari sana?

"Paul-san, tanaman Josiah yang kudapatkan beberapa tahun yang lalu sebenarnya kugunakan untuk merawat Gilles yang sedang sakit saat itu."

"Eh?"

Bukannya Paul-san, tapi Gilles yang merasa kaget.

Ah, benar juga. Gilles tidak mungkin tahu asal tanaman obat yang kubawakan berasal dari toko Paul-san.

Aku merasa jika guyonan yang sudah kubuat bertahun-tahun lalu mulai menunjukkan hasil yang memuaskan.

"Sepertinya kita sudah berhubungan lebih lama daripada yang kita perkirakan." kata Paul-san sambil menunjukkan senyum penyembuhnya.

Meski dia dan Liz-san sama-sama tipe penyembuh, aku lebih menyukai senyum Paul-san daripada Liz-san.

"Aku tidak pernah berpikir jika salah satu nona muda dari 5 keluarga utama punya  pengalaman mengunjungi desa Roana . Aku sangat terkejut."

"Ya. Aku sering mendengarnya. Aku sudah lelah melihat semua orang kaget saat pertama kali mendengarnya." kataku pada Paul-san dengan senyum kecut.

"Jadi... Gilles pasti anak yang berasal dari desa itu." kata Paul-san sambil menatap Gilles dengan serius.





Komentar

Postingan Populer