Mahouka Volume 12 Chapter 1 Part 1

 Disclaimer: novel ini bukan punya saya. ^.^

XXX

Kamis, 5 April 2096, sehari sebelum upacara pembukaan SMA 1 dan 3 hari sebelum upacara penerimaan murid baru.

Di rumah kakak beradik Shiba, Tatsuya sedang berdiri di depan cermin besar dengan ekspresi menyerah di wajahnya.

Disampingnya berdiri adik semata wayangnya--Miyuki--yang sekarang sedang tersenyum sumringah. Bunga-bunga sakura yang sedang bermekaran pasti akan menjadi tunas karena merasa malu saat melihat senyum itu. Itulah sihir yang dimiliki oleh senyuman Miyuki. Dia sangat cantik hingga pembantu baru mereka, Sakurai Minami (yang dikirim oleh bibi mereka, Yotsuba Maya)--yang akan bersekolah di SMA 1--merasa tidak berguna karena tidak mengerjakan apa-apa.

Mata Miyuki penuh dengan ekspektasi, senyumnya menjadi semakin lebar saat dia menatap sang kakak yang sedang berdiri di depan cermin. Blazer baru milik Tatsuya yang dikirimkan beberapa hari yang lalu, sekarang tergantung tepat di sebelah cermin.

"Oniisama, tolong cepat pakai blazernya dan izinkan aku melihat seragam barumu. Atau mungkin oniisama memang suka membuatku penasaran setengah mati...?"

Jika Tatsuya membiarkan Miyuki begitu saja, adiknya ini pasti akan mengalami overheating dengan cepat. Tatsuya pun memutuskan untuk mengesampingkan rasa tidak nyamannya demi kesehatan mental sang adik. Dia sudah mengenakan kemeja dan juga rompi seragamnya, yang dia perlukan sekarang hanya mengenakan blazer barunya. Dengan pasrah dia mengambil blazer itu.

Minami mencoba membantu Tatsuya untuk memakai blazer itu, tapi Miyuki yang bergerak di waktu yang sama berhasil memotong pergerakan gadis itu. Minami pun mundur saat melihat tingkah sang Mistress.

Tatsuya mengambil blazer itu dari tangan adiknya dan berbalik. Setelah memasukkan tangannya, Miyuki menarik blazer itu hingga menutupi bahu Tatsuya dan kemudian dia merapikan kerutan-kerutan yang muncul di sana.

Saat Tatsuya berbalik  menghadap cermin, Miyuki yang terus menatapnya pun meletakkan tangannya di pipi dan menghela nafas dengan puas.

Desainnya memang sama dengan seragam laki-laki SMA 1 pada umumnya, tapi ada 3 pembeda yang membedakan blazer baru itu dengan blazer biasanya.

Di bagian dada kiri dan bahunya dihiasi dengan simbol roda bergigi 8. Ukurannya sama dengan simbol bunga pada blazer murid jurusan 1 yang memiliki desain yang mirip. Emblem baru itu disulamkan pada bagian dada kiri dan bagian bahu kedua lengan.

"Blazer ini sangat cocok untukmu, oniisama..."

Tatsuya memiliki banyak pendapat soal seragam barunya ini. Akan tetapi, sepertinya desain barunya benar-benar menghilangkan kemarahan yang selalu terpendam di dalam hati Miyuki.

Emblem roda gigi itu adalah simbol dari kurikulum magical engineering yang baru dibentuk tahun ini. SMA 1 memutuskan jika reputasi sekolah akan menjadi buruk jika mereka tetap memperlakukan Tatsuya--yang sudah mendapatkan banyak pencapaian luar biasa selama setahun ini--sebagai 'pengganti'. Karena itu mereka membuat sebuah kurikulum baru untuk jurusan magical engineering (ME).

Tentu saja SMA 1 tidak bisa merubah seluruh kurikulumnya hanya untuk Tatsuya. Tidak peduli apapun yang terjadi, akan aneh jika pihak sekolah membuat kurikulum baru hanya untuk  1 siswa.

Sebaliknya, kurikulum itu akan menjadi sebuah pembaruan penting bagi kurikulum SMA 1 secara keseluruhan.

Murid baru akan dibagi menjadi 2 jurusan. 100 orang akan masuk ke jurusan 1 dan 100 orang lainnya akan masuk ke jurusan 2. Tidak ada yang berbeda di sini.

Yang berbeda adalah proses pemilihan jurusan di kelas 2. Murid kelas 2 memiliki pilihan untuk memilih antara kurikulum sihir umum atau kurikulum teknik sihir. Para murid yang memutuskan untuk mengikuti kurikulum sihir umum akan mendapatkan pelajaran terpisah seperti sebelumnya, 4 kelas untuk jurusan 1 dan 3 kelas untuk jurusan 2. Sedangkan, para murid yang memilih kurikulum magical engineering dan berhasil lulus di ujian bulan Maret, mereka akan dimasukkan ke dalam kelas baru tersebut dan akan menerima pelajaran yang menekankan pada konsep teknologi yang berhubungan dengan sihir.

Karena SMA 1 membentuk sebuah sistem baru, sekolah itu menerima banyak staf dari Universitas Sihir. Awalnya guru yang dikirimkan hanya cukup untuk mengajar 1 kelas, tapi di masa depan jika sistem baru itu sudah mendapat hasil yang bagus, maka pihak sekolah mungkin akan memutuskan untuk memisahkan kurikulum sihir umum dan magical engineering mulai dari kelas 1.

Sebagai efek dari dibukanya jurusan magical engineering, banyak siswa dari jurusan 1 yang memutuskan untuk memilih kurikulum ini, jadi beberapa murid dari jurusan 2 akan dipindahkan ke jurusan 1 untuk menggenapi jumlah murid. Pihak sekolah akan menyeleksi para murid dari jurusan 2 dengan nilai tertinggi pada bidang praktek. Salah satu teman Tatsuya yang bernama Mikihiko akan bergabung di jurusan 1 mulai tahun ini.

Meski begitu, tidak peduli bagaimana cara mereka menutupinya, mereka tidak bisa menutupi fakta jika Tatsuya lah alasan jurusan baru ini dibentuk.

Jadi kau tidak bisa menyalahkan Miyuki karena dia merasa sangat bahagia saat melihat keberhasilan kakaknya.

Setelah beberapa pose berikutnya, Miyuki akhirnya merasa puas dan mengizinkan Tatsuya untuk berganti pakaian. Tatsuya merasa jika adiknya baru saja menggunakan tubuhnya sebagai boneka barbie, tapi pemuda itu meyakinkan dirinya sendiri jika semua itu terjadi karena Miyuki adalah seorang gadis yang gampang merasa penasaran. Sekedar informasi tambahan, fashion show untuk Minami si murid baru sudah dilakukan oleh Miyuki 3 hari yang lalu.

Oniisama, Minami, bagaimana kalau kita minum teh sekarang?" tanya Miyuki dengan wajah bahagia. Beberapa detik berikutnya dia berjalan ke arah dapur dengan senyum lebar. Minami yang melihatnya pergi hanya menundukkan kepala dengan sedih, sebuah pemandangan yang sudah biasa Tatsuya lihat beberapa hari belakangan ini. Minami masih muda, masih anak-anak, tapi jiwa profesionalitasnya sangat tinggi. Sejauh yang Tatsuya tahu, Minami melakukan pekerjaan rumah dengan rasa bangga (terdengar kasar memang). Bagi Minami, melihat orang lain menyiapkan teh sama saja seperti menentang alasan keberadaannya. Meskipun  begitu, sepertinya Miyuki tidak memiliki keinginan untuk menyerahkan tanggung jawabnya dalam melayani Tatsuya. 5 hari setelah kedatangan Minami ke rumah mereka, kedua gadis itu akhirnya membuat sebuah kesepakatan bersama setelah berdebat alot, meskipun begitu mereka tersenyum saat menyetujuinya. Jika hati Tatsuya lebih lemah dari ini, dia mungkin akan bilang jika perutnya terasa sakit dan memilih untuk pergi dari hadapan 2 gadis itu. Untungnya dia memiliki hati sekeras besi, baik secara mental dan fisik.

Di akhir perang dingin dengan identitas sebagai taruhannya, Miyuki dan Minami akhirnya mencapai sebuah kompromi.

Pertama, Miyuki akan menyerahkan semua urusan bersih-bersih dan mencuci pada Minami.

Kedua, Miyuki akan menyerahkan tugas cuci piring kepada Minami.

Ketiga, Miyuki akan menyiapkan makanan saat Tatsuya ada di rumah. Saat Tatsuya tidak ada di rumah maka Minami yang akan menyiapkan makanan.

Keempat, Miyuki akan menyiapkan teh saat Tatsuya berada di rumah. Saat Tatsuya tidak ada di rumah, Minami yang akan melakukannya.

Kelima, Miyuki akan membantu Tatsuya dalam urusan pakaian dan Minami yang akan membantu Miyuki dengan pakaiannya.

Alasan kenapa peraturan ini terbentuk masih tidak jelas, tapi yang jelas mereka berusaha untuk selalu mendahului saat mereka melihat kesempatan. Sepanjang yang Tatsuya tahu, hubungan mereka berdua sampai saat ini masih terlihat damai dan bersahabat.

Hubungan Tatsuya dan Minami--dipermukaan--juga terlihat bersahabat. Tentu saja dia sadar--meskipun hal itu tidak penting untuknya--jika ada seorang pemuda berusia 17 tahun dan seorang gadis berusia 15 tahun menjadi sangat dekat setelah tinggal bersama selama 2 minggu, hal itu mungkin akan menjadi masalah yang lebih besar.

Tetap saja, Tatsuya merasa lebih baik jika dia tidak terlalu dekat dengannya, misalnya dari segi jarak. Matanya yang agak turun, rambut coklatnya yang sedikit bergelombang, alis ramping tapi tebalnya, dan dimpel yang muncul saat dia tersenyum sangat mengingatkan Tatsuya pada Honami.

Honami Sakurai, wanita yang menjadi guardian dari mendiang ibunya. Seseorang yang meninggal 4 tahun lalu karena melindungi Tatsuya di Okinawa.

Minami dan Honami memiliki 'ibu' yang sama. Mereka 'dilahirkan' dari kelompok sel telur yang sama, dan menjalani modifikasi genetik yang sama pula. Sel telur mereka berdua juga difertilisasi dengan sperma yang didapat dari 'ayah' yang sama. Laki-laki yang menjadi donor itu adalah seseorang yang sudah mengalami modifikasi genetik untuk meningkatkan energi sihir, dengan kata lain 'sang ayah' adalah seorang penyihir buatan. Mereka berdua adalah 'saudari', bukan kembar tapi lebih dekat daripada saudari biasa. Bisa dibilang, secara genetis Minami adalah keponakan dari Honami dan dia memiliki ciri-ciri fisik yang sama dengan sang bibi.

Tatsuya tahu semua itu. Tapi memahami semua itu bukan berarti jika dirinya akan merasa nyaman saat bertemu dan melihat Minami. Alasan mengenai 'ada sesuatu di antara mereka' atau apalah itu timbul bukan karena kemunculan Minami, tapi lebih karena memori Tatsuya soal Honami yang sudah tiada.

Bagi kakak beradik Shiba, Honami Sakurai sudah seperti keluarga mereka sendiri. Dia sudah menjadi kakak perempuan yang bisa mereka ajak ngobrol dengan santai. Saat Miyuki memikirkannya, dia merasakan kasih sayang dan juga rasa sedih. Tapi Tatsuya merasa sangat menyesal lebih dari siapapun. Bahkan ingatan tentang Honami (yang menganggap mereka berdua sebagai adik) sangat membekas di dalam hatinya. Hal itu membuatnya merasa menyesal sejak Honami meninggal. Saat Tatsuya mengingatnya, rasanya dia seperti makan pare... bukan karena pare itu tidak bisa dimakan, tapi karena dia selalu merengut saat memakannya.

Dia tidak cukup kuat.

Itu adalah rangkuman dari seluruh penyesalan yang Tatsuya rasakan saat dia mengingat Honami.

Honami meninggal karena dia menggunakan sihir terlalu banyak. Tapi jika misalnya Tatsuya tidak memutuskan untuk menghentikan armada Great Asia Alliance (GAA) yang menginvasi Okinawa, maka wanita itu tidak perlu mati di sana. Fakta sebenarnya adalah, Honami membakar seluruh nyawanya hingga habis tak bersisa dengan cara membuat sihir skala luas secara terus menerus demi melindungi Tatsuya.

Tapi Tatsuya juga tidak menyesali keputusannya. Dia tidak berpikir jika keputusan untuk menghentikan armada GAA adalah sebuah kesalahan. Dia bahkan tidak berpikir terlalu jauh apakah perbuatannya saat itu akan berpengaruh pada emosinya. Tapi jika dia tidak menghabisi armada GAA saat itu, situasi yang ada di Okinawa bisa menjadi semakin berbahaya. Bukan hanya dia saja yang berpikiran seperti itu. Simulasi taktis yang dilakukan oleh Laboratorium Akademi Pertahanan juga menyebutkan hasil yang sama.

Penyesalannya adalah, kenapa saat itu dia masih membutuhkan kekuatan Honami?

Sekarang Tatsuya tidak butuh waktu lama untuk menyiapkan Material Burst. Karena saat ini  dia sudah belajar untuk menembakkan Dismantle sebagai mantra Area of Effect (AOE) di suatu titik, jadi dia tidak membutuhkan Honami untuk meledakkan selubung peluru milik musuh.

Saat itu dia belum cukup kuat.

Dan sekarang saat dia melihat Minami, gadis itu mengingatkan betapa tidak berdayanya dia saat terjadi invasi di Okinawa.

"Oniisama?"

"Ya, aku kesana sekarang."

Tatsuya sudah terperangkap dalam kelamnya rasa penyesalan selama beberapa detik. Miyuki sama sekali tidak mendorong tubuhnya seperti biasa meski Tatsuya tidak kunjung datang. Gadis itu tidak melakukannya karena dia bisa merasakan perubahan mood sang kakak.

Sebagai respon atas perhatian sang adik, Tatsuya pun berjalan ke arah dapur.

Minami yang tetap menunggu di sebelah Tatsuya pun mengikutinya dari belakang.

 



Komentar

Postingan Populer