I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 173
Disclaimer: bukan punya saya.
🦉🦉🦉🦉
Anak tertua keluarga Kenwood, Curtis 20 tahun
“Aku capek.” Ucap Finn sambil meregangkan tangannya. Kelas ini sangat berbeda dari kelas yang biasa dia ikuti. Tapi karena Finn cukup pandai, dia bisa mengikuti pelajaran tambahan bersama kami. Tidak hanya Finn, tapi Henry juga. Meski Henry dan Allan adalah saudara kembar, tapi sepertinya Henry lebih pintar dari Allan. Eric juga sebenarnya pintar, tapi dia tidak sebaik Henry dan Finn.
Finn menatapku dan tersenyum lebar. Rambut blondenya memantulkan cahaya matahari dan terlihat berkilauan seperti biasa.
Wajahnya sekarang menampakkan ekspresi yang hanya dia tunjukkan saat dia ingin memintaku melakukan sesuatu. Finn memang memiliki wajah paling polos diantara kami semua, tapi aku merasa jika dia adalah orang yang memiliki paling banyak rahasia diantara kami semua. Mungkin aku berpikir terlalu banyak, tapi aku merasa jika Finn selalu berusaha mendapatkan semua yang dia mau dengan keimutan yang dia miliki.
“Ayo temani aku makan.”
“Hanya berdua saja?”
“… Kalau kau terlalu banyak bermain dengan perempuan, kau bisa ditusuk suatu hari nanti.” Ucap Finn sambil memberikan tatapan tegas ke arahku.
Ya, aku memang menyukai wanita, tapi aku lelah saat bersama dengan mereka sepanjang waktu. "Lagipula aku bukan tipe pria setia."
“Duke memang luar biasa.”
Finn hanya mengangguk saat mendengar ucapanku.
“Apa kau mau pergi ke kafetaria?” tanyaku.
“Oke.”
XXX
Alicia dan Gilles berdiri tepat di depan pintu kafetaria, sepertinya mereka sedang mencoba untuk menyusup ke dalam tanpa diketahui orang lain.
“Alicia membolos lagi.” ucapku.
“Sepertinya tidak begitu.” kata Finn.
Ekspresi Alicia menjadi semakin suram dari waktu ke waktu. Apa ada sesuatu yang terjadi di dalam sana?
“Ada sesuatu yang berkilauan. Apa itu pisau?”
Sepertinya Alicia mendapatkannya dari Gilles.
“Apa Ali tahu cara menggunakan pisau?”
“Aku juga tidak tahu soal itu.”
Kami pun mengendap-endap mendekati Alicia dan Gilles.
Ngomong-ngomong, apa pendapat Finn soal Alicia, ya? Aku selalu berpikir jika aku tidak menyukai Liz… tapi Alicia juga tidak menciptakan atmosfer yang nyaman untuk orang lain agar mereka ingin selalu berada di sampingnya.
“Apa? Ada sesuatu di wajahku?”
“Tidak. Tidak ada.” Ucapku sambil terus menatap Finn.
“Lihat itu.”
Finn menunjuk ke arah Alicia tanpa memperdulikan tatapanku.
Alicia terlihat sangat mencolok saat dia berdiri di hadapan 3 gadis yang memberinya tatapan permusuhan.
… ini mengerikan. Hei Alicia, apa kau benar-benar ingin membunuh mereka bertiga dengan sebuah pisau kecil?
“Kenapa kau bisa muncul di sini!?” tanya gadis a.
“Aku langsung mual saat melihat wajah buruk rupamu itu…” gadis b pun menimpali.
“Apa kau mendengarkan pembicaraan kami bertiga?” tanya gadis c.
Alicia hanya diam dan mendengarkan semua ocehan 3 gadis itu.
Apa yang sedang mereka bicarakan? Yang kutahu kata-kata mereka membuat Alicia merasa sangat marah… kira-kira apa yang sedang mereka bicarakan?
“Apa Emma mengatakan sesuatu kepadamu!?”
“Jadi dia mengkhianati Liz-sama!? Dasar ja**g!”
“Harusnya dia segera enyah dari akademi ini!”
Emma, kalau tidak salah dia adalah gadis yang sangat mengidolakan Liz…
Ucapan ketiga gadis itu menjadi semakin kasar dan vulgar. Aku tidak yakin jika orang-orang yang menghina Emma hingga separah itu bisa dikategorikan sebagai bangsawan… tapi Alicia tetap diam dan mendengarkan semua ucapan mereka.
… Bukannya mereka sudah berlebihan? Kenapa dia tidak menghentikan mereka? Aku yakin jika Alicia punya kekuatan untuk membuat mereka bertiga tidak bisa menghina Emma lagi.
“Kenapa kau diam saja? Bukannya kau datang untuk berbicara dengan kami?”
“Mungkin dia ketakutan hingga tidak bisa berkata-kata.”
Mereka menertawai Alicia dan menggapnya sebagai orang bodoh. Alicia sendiri tidak melakukan apa-apa dan hanya menatap mereka dalam-dalam.
Apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa Alicia masuk ke dalam dan menghampiri mereka…?
Aku melirik Finn dan dia hanya menelengkan kepalanya sambil mengendikkan bahu.
Sepertinya Finn juga tidak mengerti kenapa Alicia bersikap seperti itu.
“Jadi kau tetap tidak mau berbicara?”
“Dasar gadis aneh.”
“Ternyata Alicia dari keluarga Williams tidak semengerikan itu.”
“Meski aku selalu terintimidasi saat berada di ruangan yang sama dengannya, ternyata dia juga bisa merasa ketakutan jika berhadapan dengan kita bertiga.”
Ketiga gadis itu terus menghina Alicia tepat di depan wajahnya.
Rasanya aneh saat melihat Alicia tidak melakukan apa-apa kepada mereka.
Karena itu aku menjejakkan kakiku di dalam kafetaria dan bermaksud menghentikan para gadis itu.
Chapter 172 Daftar Isi Chapter 174
Komentar
Posting Komentar