Mahouka Volume 12 Chapter 7 Part 2

 Disclaimer: not mineee.

XXX

Meski diberi ucapan minta maaf seperti itu, Tatsuya masih tidak bisa memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi di tempat ini.

"Aku belum memutuskan untuk masuk ke klub mana, jadi aku ingin berkeliling dan melihat-lihat hari ini. Lalu mereka berkata akan menjelaskan dengan lebih detail di dalam, dan saat aku akan masuk tiba-tiba dari belakang..."

Kento pasti sedang merasa sangat bingung sehingga kata-katanya terkesan sangat berantakan. Tatsuya berusaha untuk memahami apa yang ingin disampaikan oleh adik kelasnya itu, dan di saat yang sama sebuah perkembangan beru terjadi.

"Anggota komdis mau lewat!"

Tatsuya menoleh ke arah suara yang berasal tidak jauh dari gerombolan klub robot dan motor, dan juga tidak jauh dari Tomitsuka yang sedang mencoba menenangkan mereka.

"Oh? Oniisama, itu Kasumi."

"Ya..."

Tatsuya sengaja untuk tidak melihat ke arah gadis itu, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Miyuki sebetulnya tidak perlu memberitahunya, dia tahu jika memang Kasumi lah yang sedang memperkenalkan diri sebagai anggota komdis.

"Kento?" panggil Tatsuya saat melihat mata adik kelasnya itu terbelalak karena mendengar suara Kasumi yang menggelegar.

"Oh, ya. Maafkan aku."

"Kau tidak perlu minta maaf."

Tatsuya tersenyum ke arah Kento yang terlihat sangat kasihan, meski begitu Tatsuya merasa sangat terhibur dengan reaksi adik kelasnya itu. Miyuki yang melihatnya dari sebelah merasa jika interaksi mereka berdua membangkitkan rasa nostalgia dalam hatinya, namun sayang hal itu tidak menyelesaikan masalah yang sekarang ada di hadapan mereka.

"Ya. Aku minta... ah!"

"... Tidak apa-apa." lanjut Tatsuya, lalu keduanya terdiam. "Maksud perkataanmu tadi, klub motor salah paham dan kemudian klub robot jadi ikut terlibat begitu?"

"Um... ya, sepertinya begitu."

"Baiklah... yah masalah ini akan selesai dengan cepat."

Argumen yang mereka dengar sebelum ini benar-benar berbeda. Debat panas mulai terjadi dan masing-masing pihak memberikan pendapatnya. Udara semakin memanas, dan rasanya pertengkaran dengan menggunakan sihir bisa terjadi kapan saja. Baik klub robot dan klub motor saling menahan nafas dan saling menatap dengan ekspresi serius, di lain sisi Takumi dan Kasumi pun saling pandang.

"Kento, kau bisa pergi sekarang. Aku akan berbicara pada mereka."

Tatsuya merasa pusing saat tahu kalau adik kelasnya (yang harusnya bertugas melerai pertengkaran 2 klub) malah sedang bersiap untuk berkelahi sendiri. Karena itu Tatsuya menyuruh Kento untuk pergi terlebih dahulu.

"Baiklah, terima kasih senpai..." sepertinya Kento merasa sedikit tidak enak karena dia harus membiarkan Tatsuya menyelesaikan masalahnya, tapi pada akhirnya dia membungkukkan badannya dan menuruti perintah Tatsuya.

 

"Kelompok eksekutif dari federasi klub sudah mengatasi hal ini. Komdis silahkan pergi menangani masalah di tempat lain."

Kata-kata yang keluar dari mulut Takuma menyebabkan perdebatan sengit dengan Kasumi dimulai.

Untuk sesaat Kasumi tidak mau membuat keributan. Tapi saat dia melihat wajah lawan bicaranya dan sadar jika dia sama-sama murid kelas 1 sepertinya, Kasumi langsung berkata dengan nada marah. "Aku rasa argumen antara murid adalah yurisdiksi milik komdis." setelah itu dia berjalan melewati Takuma tanpa menghiraukannya sedikitpun.

"Hei, tunggu!"

Takuma langsung meraih tangan Kasumi saat dia sedang berjalan di sebelahnya. Tapi tangannya tidak bisa meraih apa-apa karena Kasumi berhasil menghindarinya dengan mudah. Takuma sedikit terkejut saat dia gagal menangkap tangan Kasumi, tapi saat dia melihat gadis itu menyeringai sombong, darah mulai naik ke puncak kepalanya.

Tentu saja Takuma tidak bodoh dan membiarkan rasa marahnya meledak hingga menjadi tindak kekerasan.

"Jangan keras kepala." kata Kasumi yang sepertinya sebal dengan kelakuan Takuma. Gadis itu pun berdiri di depan pemuda itu dan berkata. "Bisakah kau tidak mengganggu pekerjaanku?"

"Sudah kubilang kamilah yang akan menyelesaikan masalah di sini, Saegusa. Atau aku harus mengejanya untukmu? Tidak ada tempat untukmu di sini."

"Huh... ternyata kau tahu soal aku, huh, Shippou." kata Kasumi sambil menatap Takuma penuh arti, lalu dia melanjutkan kata-katanya. "Aku tahu kau ingin memperlakukanku seperti gangguan kecil. Tapi sayang sekali... tidak ada peraturan yang berkata jika anggota komdis harus menuruti perkataan kelompok eksekutif dari federasi klub."

Kasumi tersenyum tipis saat mengatakannya, tapi matanya terlihat sangat tajam.

"Saegusa... apa kau mengajakku berkelahi?"

Di lain pihak, wajah Takuma terlihat merah karena marah. Sinar matanya terasa sangat dingin.

"Tidak, tidak sama sekali. Aku bisa melawanmu kapanpun kau mau, kurasa."

"Benarkah...? Saegusa sepertimu ingin bertarung melawanku yang seorang Shippou?"

Takuma menarik lengan seragamnya dan memperlihatkan sebuah CAD yang berbentuk seperti gelang. Murid yang diperbolehkan membawa CAD hanyalah para anggota osis, dan komdis... selain itu mereka semua tidak diperbolehkan membawa CAD apapun, termasuk kelompok eksekutif dari federasi klub. Tapi selama minggu rekrutmen, larangan membawa CAD ditangguhkan untuk sementara. CAD yang barusan ditunjukkan oleh Takuma bukan CAD biasa. CAD itu sudah disesuaikan agar dapat berfungsi maksimal saat pertarungan terjadi.

"Ya, dan kami bisa mengalahkan bocah kurang ajar sepertimu dengan mudah. Kau tidak akan pernah berpikir untuk menantang Saegusa lagi!"

Kasumi juga mengangkat lengan seragamnya. Di pergelangan tangannya terdapat CAD khusus yang biasanya dia gunakan. Meski CAD Kasumi terlihat lebih kecil dari milik Takuma, tapi spesifikasinya tidak kalah dengan milik sang penerus keluarga Shippou.

"Kembaranmu tidak di sini... kau mau melakukan ini sendirian?"

"Kenapa memangnya? Apa saat kau kalah nanti kau akan cari alasan 'karena kau melawan 2 orang' begitu?"

Takuma dan Kasumi sudah tidak memperdulikan orang lain sekarang. Mereka sama sekali tidak sadar jika pertengkaran klub robot dan klub motor berhenti sejak beberapa waktu yang lalu, dan tentu saja mereka berdua tidak sadar jika Kento juga sudah pergi dari sana.

"Tunggu sebentar!"

Dari kerumunan murid yang berisi anggota klub robot, motor, dan para penikmat pertarungan, seorang murid laki-laki tiba-tiba menerobos masuk ke dalam perkelahian 2 murid itu.

"Kalian, tenangkan diri kalian!"

Dia adalah Tomitsuka yang sejak tadi hanya bisa melihat karena merasa kaget dengan permusuhan yang tiba-tiba muncul diantara Kasumi dan Takuma.

"Tolong, jangan ganggu pertarungan kami."

"Tenang dulu, Shippou-kun!"

"Tomitsuka-senpai, apa kau akan membelanya?"

"Tidak! Aku tidak membelanya! Tapi kalian berdua harus tenang dulu."

Meski aura berbahaya diantara mereka berdua mulai sedikit memudar berkat kemunculan Tomitsuka, mereka masih belum berhenti saling tatap dengan mata tajam. Berkat itu klub robot dan klub motor pun berhenti berkelahi untuk sesaat. Mereka pun saling pandang dan bertanya-tanya soal kapan mereka bisa menurunkan tangan mereka yang sudah terangkat sejak tadi.

"Semuanya, bagaimana jika kita kembali melakukan kegiatan masing-masing?"

Saat mereka semua mendengar suara itu, mereka merasa berterima kasih. Rasanya mereka seperti baru saja mendengar suara malaikat.

"Osis tidak akan mempermasalahkan insiden ini. Aku akan memberitahu pihak komdis dan kelompok eksekutif federasi klub juga."

Tatsuya mengikuti pernyataan Miyuki dan berkata jika mereka tidak akan mempermasalahkan kejadian ini, lalu dia menyuruh klub robot dan klub motor untuk kembali ke markas mereka masing-masing. Tatsuya dan Miyuki kembali ke ruang federasi klub dan meninggalkan para penonton yang masih menyaksikan keributan antara Takuma, Kasumi, dan Tomitsuka.


<<<Previous     Daftar Isi     Next>>>



Komentar

Postingan Populer