I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 168

 Disclaimer: not mine

XXX

"Selamat pagi, Alicia."

Tiba-tiba aku dipeluk oleh seseorang dari belakang dan sekilas aku bisa mencium bau yang manis dari arah orang itu.

Apa dia tidak bisa bilang selamat pagi dengan cara normal? Padahal kemarin dia masih biasa saja... Apa pangeran sepertinya boleh bersikap manis pada wanita jahat sepertiku? Apa aku akan dihukum karena sudah menggoda pangeran?

"Waaaw."

"Maafkan aku."

Henry-oniisama dan Gilles menatap kami dengan tatapan kagum... apa sekarang mereka berada di pihak Duke-sama?

"Selamat pagi, Duke-sama. Tolong lepaskan aku." jawabku sambil mendorong tubuhnya menjauh. Aku sudah cukup sabar dengan tidak menyerangmu dengan sihir, Duke-sama.

Meskipun begitu, Duke-sama memiliki tubuh yang sangat kuat. Tubuhnya memang ramping, tapi otot-otot yang ada di balik bajunya terasa sangat padat. Sungguh tubuh yang sangat ideal.

"Padahal dulu kau selalu tersipu, tapi sepertinya sekarang kau sudah terbiasa." kata Duke-sama sambil mengangkat salah satu ujung bibirnya.

... Apa pelukan ini bertujuan untuk melihat bagaimana reaksi yang kubuat?

"Ya. Aku sudah terbiasa. Aku tidak akan tersipu seperti itu di masa depan... Tapi mungkin aku bisa tersipu di depan orang lain..." timpalku sambil menyeringai.

"Oh...."

"Alicia, kau terlihat sangat puas."

Duke-sama menatapku seakan dia bisa melihat seluruh isi pikiran dan hatiku.

... Aku merasa marah, itu sudah pasti. Dan aku juga sudah mengatakan kata-kata kasar padanya.

Tapi aku ini wanita jahat, tentu saja aku harus melakukan semua itu.

"Aku kagum pada Duke yang masih bisa mengontrol dirinya hingga titik ini." kata Henry-oniisama sambil menatap Duke-sama. Sementara itu Duke-sama terus menatapku tanpa memperdulikan ucapan Henry-oniisama.

Oh... tatapannya terasa menyakitkan. Untuk sesaat wajahnya menunjukkan ekspresi tersakiti dan lalu dia terlihat marah.

Apa ini karena kata-kataku....? Tapi aku ini wanita jahat. Wanita jahat hanya bisa mengatakan kata-kata menyakitkan seperti itu.

"Hei, kelas sudah mau dimulai... Ada apa?"

Curtis-sama berjalan mendekati kami, dan setelah dia menatap Duke-sama dia terlihat sangat kaget.

Apa aneh jika Duke-sama menunjukkan ekspresi seperti ini...?

"Tidak ada. Aku pergi dulu." ucap Duke-sama cepat. Setelah itu dia berbalik dan berjalan meninggalkan kami semua.

Aku merasa sangat marah pada diriku sendiri... Jika saja aku tidak menetapkan hatiku untuk berjalan di jalan wanita jahat, aku pasti akan langsung minta maaf saat melihat ekspresi Duke-sama barusan. Aku melirik sosok Duke-sama sebelum dia menghilang di balik lorong.

"Apa yang terjadi?" tanya Curtis-sama.

"Jangan tanya aku." "Tanya Henry saja."

"... Ada banyak hal yang terjadi."

"Banyak hal?" suara Curtis-sama dan Henry-oniisama berhasil masuk ke telingaku.

Sepertinya aku sudah menyakiti hati Duke-sama.

"Aku wanita jahat yang sangat menjijikkan..."

Gilles tersenyum saat mendengar kata-kataku. "Kau lebih cocok jadi wanita tanpa ampun daripada wanita jahat."

"... Kau berbohong padanya. Itu yang paling buruk." tambah Henry-oniisama.

"Jika kau ada di posisinya, bukankah kau juga akan sakit hati saat mendengar orang yang kau suka mengatakan hal seperti  itu kepadamu?" ucap Gilles.

Jika aku jatuh cinta pada Duke-sama, mencintainya selama beberapa tahun, dan lalu menyatakan perasaanku padanya... tentu saja aku akan merasa marah saat dia berkata seperti yang baru saja kukatakan padanya.

"Aku tidak suka ini." aku hanya mengatakan apa yang ada dalam pikiranku. "Aku tidak mau Duke-sama mengatakan itu kepadaku." tambahku.

"Eh? Ternyata Alicia bebal juga untuk masalah seperti ini."

"Mungkin setelah ini Duke-sama akan membenciku." 

"Apa? Tidak mungkin. Duke terlalu mencintaimu, Alicia."

"Kata-kata terakhirku pasti sudah membuatnya muak. Kalau begini poin wanita jahatku pasti habis tanpa sisa."

"Dengarkan aku!" Tiba-tiba Gilles berteriak. Aku menatapnya dengan mata terbelalak menahan tangis. Gilles menghela nafas dan menatapku dengan serius.

"Alicia, sebenarnya kau juga suka dengan Duke. Iya kan?"

Butuh waktu bagiku untuk mencerna dan memahami pertanyaan Gilles.




Chapter 167     Daftar Isi     Chapter 169

Komentar

Postingan Populer