I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 169

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.

XXX

"Meski aku berkata seperti ini, Alicia pasti akan membantahnya."

"Tapi, aku tidak tahu kau akan suka keputusanku atau tidak..."

"Huh?" Gilles menatapku dengan mata membelalak.

Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh. Padahal aku ingin mengatakan jawaban yang dia dengar.

"Alicia, kau tahu apa itu cinta, romantisme, pacaran?"

"Aku tahu."

"Benarkah?"

Apa aku harus berbohong padanya?

Saat aku melihat dari sudut pandang Duke-sama, aku merasa sangat tidak nyaman. Aku tidak menyukai Duke-sama, dia bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dariku. Aku selalu berpikir jika aku harus selalu berada di dekat heroine, tapi sekarang aku merasa jijik saat memikirkannya. Meski begitu, aku harus membunuh perasaan ini. Aku harus melakukannya jika aku ingin menjadi wanita jahat yang sesungguhnya.

Aku tidak pernah mendengar wanita jahat yang terus menempeli sang pangeran. Yang pernah kudengar hanya wanita jahat selalu menempeli dan membuat masalah pada heroine.

"Sepertinya di kerajaan ini pangeran harusnya menikahi saintess. Itu artinya Duke-sama akan menikah dengan Liz-san, iya kan?"

"Aku tidak tahu." jawab Gilles.

"Aku tahu kau akan bilang begitu." ujarku.

"Aku memang bilang begitu, tapi... aku sama sekali tidak mengerti. Rasanya aku sedang berjalan dalam labirin tanpa ujung."

"Ya, tapi kurasa kau sudah jauh berkembang, Alicia." Gilles mengangguk saat mengatakannya. Kenapa kau seperti sedang menatapku dari atas sana?

"Untuk saat ini, kurasa aku harus meminta maaf pada Duke-sama." ucapku.

"Minta maaf?" tanya Gilles.

"Ya. Tentu saja aku akan menggunakan cara wanita jahatku." kataku menambahkan.

"Padahal sebentar lagi kau akan pergi." timpalnya.

"Yah, seandainya dunia runtuh besok, setidaknya aku sudah meminta maaf kepadanya." kelakarku.

"Kalau begitu, ayo pergi." ujar Gilles.

XXX

"Duke-sama sekarang sedang ada di kelas, iya kan?" tanyaku dengan suara sepelan mungkin.

"Semua orang sudah ada dikelas, bukan cuma Duke. Ini akibatnya karena kau terlalu banyak membolos. Apa kau benar-benar mau masuk ke sana saat pelajaran masih berlangsung?"

"Yah, wanita jahat pasti akan melakukan yang seperti itu,  tapi itu menyebalkan."

"Lagipula mereka sedang tidur. Mungkin kita bisa menjadi alarm untuk mereka."

"Ide ini memang bagus sih, tapi juga tidak sopan."

"Wanita jahat harus melakukan hal-hal buruk, iya kan?"

"Ya, ya."

Sepertinya belakangan ini Gilles menjadi semakin dewasa. Apa yang harus kulakukan agar aku bisa menjadi seperti dia?

Ah tidak. Di dunia ini, usia 5 tahun sudah dianggap dewasa oleh masyarakat. Dan jika aku menambah masa hidupku di kehidupan yang sebelumnya, maka usiaku sudah 30 tahunan. Kalau Gilles... dia itu kasus spesial.

Kami berdua berjalan menyusuri lorong yang menuju ke arah keas Duke-sama.

Lorong yang kami lewati terlihat sangat indah, lantai ini terbuat dari marmer, iya kan? Itu masih biasa saja. Saat aku menatap tempat lilin yang terpasang di sepanjang lorong... bentuknya sedikit aneh dan berlebihan. Jika dibandingkan dengan sekolah di kehidupanku yang sebelumnya, tempat ini lebih mirip dengan sebuah istana.

"Saat Liz-san menjadi ratu, kuharap dia memperbaiki tempat ini."

"Eh? Kenapa? Kenapa Liz Cather yang menjadi ratu?" tanya Gilles sambil mengernyitkan alisnya.

"Dia saintess kan? Suatu hari nanti dia pasti akan dijodohkan dengan Duke-sama." ujarku.

"Kupikir Duke tidak akan menerima perjodohan seperti itu."

"Tapi itu sudah peraturan kerajaan ini, kan?"

Gilles sedikit terbelalak saat mendengar perkataanku. Sepertinya dia kaget karena aku bermaksud mematuhi peraturan kerajaan.

"Memang ada masalah dengan itu? Alicia, kau harusnya melanggar peraturan itu. Bukannya kau ini wanita jahat?"

"Tidak peduli seberapa jahat diriku, ada sesuatu yang tidak bisa kuganggu, kau juga tahu itu. Jika kami para bangsawan tidak mematuhi peraturan kerajaan ini, bagaimana bisa kami memberi contoh pada semua rakyat kerajaan?"

"... Ya, itu memang benar. Tapi Duke ingin menikah denganmu, Alicia."

"Jika aku benar-benar menyukai Duke-sama, Aku akan membunuh perasaanku sendiri."

Gilles terdiam dan mulai memikirkan sesuatu. Bukannya kau suka dengan jawabanku tadi? Bukankah kau juga berpikiran seperti itu...

"Tertulis di dalam kitab, sang iblis membunuh 10 manusia." suara Gilles terdengar pelan dan sangat serius.

Oh... aku belum membacanya... Sepertinya aku harus berusaha lebih keras lagi.

"Tapi Tuhan membunuh 238.344 orang." ucap Gilles sambil menatap ke kejauhan.

... Jadi kau membandingkan jumlahnya.

"Karena itu Alicia, meski Liz Cather adalah saintess... bagiku saintess yang sebenarnya adalah Alicia Williams."

Gilles menatapku dengan mata serius dan membuatku tidak bisa berkata apa-apa.

Tatapan anak itu memancarkan kebijaksanaan yang sangat luas! Jika Duke menjadi raja dan Gilles menjadi perdana menterinya, aku yakin kerajaan ini akan menjadi kerajaan paling maju di dunia.

"... Kita sampai." ucapku pelan saat kami berdua sampai di depan pintu kelas tempat Duke-sama berada. Melanggar peraturan kerajaan memang ide buruk, tapi beda cerita jika yang kulanggar adalah peraturan akademi.

Dengan pikiran seperti itu, aku pun memegang gagang pintu kelas yang ada di depanku.




Chapter 168     Daftar Isi     Chapter 170

Komentar

Postingan Populer