Mahouka Volume 12 Chapter 8 Part 2
Disclaimer: novel ini bukan milik saya.
XXX
Kouichi tidak mengatakan apapun saat Maki sedang menjelaskan
alasan kedatangannya. Setelah wanita itu selesai, Kouichi mengangkat
gelas winenya yang ada di atas meja. Setelah meminum sebagian isinya, dia
meletakkannya dan mulai membuka mulut.
"Jadi..." katanya sambil menatap Maki. "Kau
ingin berkata ayahmu berencana untuk mengkhianati perjanjian rahasianya dengan advokat dari pihak anti penyihir?"
Maki mengangguk dengan wajah yakin. "Saya percaya jika
melawan penyihir melalui ideologi sangat tidak mungkin dilakukan, dan rencana itu
sangat berbahaya. Menjadi bagian dari mereka hanya akan membuat kami mati, dan
saya yakin ayah mengerti soal itu."
"Terima kasih. Kau sepertinya adalah seseorang yang
bisa membuat keputusan dengan kepala dingin." Kouichi membungkukkan kepalanya
sedikit untuk berterima kasih. Maki pun melanjutkan.
"Saya percaya jika keuntungan yang bisa didapat dari penyihir harus diperlakukan sebagai sesuatu yang berharga bagi masyarakat. Menurut
saya masih ada ruang untuk menggunakan sihir di berbagai bidang... tidak hanya
untuk militer dan polisi, tapi juga untuk hal lain seperti media dan hiburan
visual."
"Media memang mungkin... tapi hiburan? Itu ide
yang sangat original."
"Saya harap anda tidak salah paham, saya tidak
bermaksud menjadikan penyihir sebagai benda pajangan. Saya juga tidak punya niat
untuk menciptakan pertunjukan penyihir gaya baru."
"Benarkah?"
"Syuting film, dalam beberapa hal selalu berhadapan
dengan hal-hal yang berbahaya. Dan kadang kami selalu khawatir soal para
stuntman dan special effect yang kami gunakan. Saya memang tidak bisa
mengatakannya atas nama para kru film, tapi bagi saya sihir memiliki potensi tak
terbatas bagi para aktor dan aktris, dan juga para staf pembantu."
"... Silahkan lanjutkan." kata Kouichi dengan
wajah tertarik.
"Banyak penyihir mendapatkan perlakuan tidak
menyenangkan karena mereka tidak berhasil mencapai level sihir yang bisa
digunakan dalam pertarungan... tapi saya percaya jika ada banyak tempat yang
bisa mereka gunakan untuk menunjukkan bakat dan kekuatan mereka, misalnya dalam
bidang perfilman dan berita."
"Aku mengerti."
"Saya ingin meminta izin pada anda untuk merekrut para
penyihir yang tidak memiliki kesempatan dalam bidang militer dan memberikan
mereka kesempatan berharga untuk bisa menggunakan kekuatan sihir mereka. Tentu
saja saya sudah menyiapkan kompensasi yang sesuai dengan standar anda."
Maki berhenti selama beberapa detik untuk melihat wajah
Kouichi. Dia menambil nafas dan berpura-pura membangkitkan keberaniannya lagi
dan kemudian melanjutkan penjelasannya.
"Bagi para penyihir saya hanyalah orang luar. Saya juga
tidak punya kesempatan untuk berhubungan dekat dengan mereka. Tapi saya ingin
menjadi tetangga yang baik dan sahabat bagi mereka. Karena itu saya ingin agar
anda bisa mengerti."
"Jadi itu alasan kenapa kau mengganggu rencana para
advokasi anti penyihir?"
"Rencana saya mungkin tidak berpengaruh besar, tapi
saya ingin menunjukkan ketulusan saya."
"Dan sebagai gantinya kau ingin aku memberimu izin
untuk merekrut para penyihir?"
Kouichi menanyakan keinginan Maki, tapi Maki tidak terlihat
kaget. Dia sudah tahu jika Kouichi akan memberinya pertanyaan seperti ini.
"Saya tidak bermaksud untuk memaksa anda menyetujuinya secara formal...
saya rasa persetujuan secara lisan sudah cukup."
Untuk sesaat Kouichi menatap Maki dengan perasaan terhibur.
"Nona Sawamura, kau sepertinya tidak hanya berbakat menjadi aktris, tapi
juga seorang negosiator yang handal."
Kouichi tentu tidak hanya memuji penampilan luar Maki saja.
Maki mengerahkan semua fokus yang dia miliki, jadi dia bisa mengerti pikiran Kouichi. Tapi hari ini dia tidak perlu melakukannya.
"Kau terlalu hebat menutupi tujuan aslimu. Sayang
sekali. Membuka tujuanmu yang sebenarnya bisa membuat
lawan negosiasimu lebih tertarik dalam beberapa situasi."
Kouichi membuka kartu yang dia pegang dari tadi.
"Kau tidak pernah berbohong. Tapi tujuanmu yang ingin
menjadikan para penyihir menjadi pion tidak terbatas dalam dunia hiburan saja.
Bukankah kau juga menginginkan daya tempur yang mereka miliki? Apa aku
salah?"
Maki merasa sedikit khawatir dan hal itu terpancar di
wajahnya, tapi dia berhasil menutupinya dengan cukup baik. Dengan kemampuan akting alaminya, dia
menekan perasaannya yang sesungguhnya dan berkata. "Saya rasa saya sudah meremehkan
anda."
Dari sudut pandang Kouichi, Maki terlihat meminta maaf
dengan sangat tulus. Itu adalah bonus poin yang akan memberikan kemenangan pada
Maki.
"Selama kau menjauh dari para penyihir yang memiliki
koneksi dengan klan Saegusa, aku tidak akan melakukan apa-apa."
Mata Maki yang awalnya terlihat suram langsung bersinar saat
mendengarnya. "Benarkah?"
Saking senangnya, Maki sampai lupa menjaga emosinya, tapi
hal ini sama sekali tidak berpengaruh pada Kouichi.
"Aku berjanji."
"Terima kasih banyak."
Maki sadar jika dia baru saja memenangkan sebuah perjudian
besar. Dia mungkin kehilangan beberapa poin dari Kouichi, tapi dia berhasil
menghilangkan ancaman yang bisa menghancurkan mimpinya di masa depan.
###
Setelah mengantar Maki ke depan pintu rumah, Kouichi kembali
ke kantornya, dan setelah dia mengunci pintunya dia berjalan menuju telpon. Dia
menekan beberapa tombol dan menunggu selama 10 detik. Saat sebuah pemberitaan
muncul di layarnya, dia melihat wajah tetua Kudou di sana.
"Sensei, maaf saya menghubungi anda malam-malam."
Kouichi tidak memanggil Retsu Kudou dengan sebutan 'master'
atau 'yang mulia', tapi dia memanggilnya 'sensei', panggilan yang biasanya disematkan pada
seorang guru. Itu adalah kebiasaan lamanya saat Kudou menjadi tutor pribadinya
bersama dengan Miya dan Maya Yotsuba.
"Aku tidak keberatan. Ini pasti hal penting, iya
kan?"
"Ya. Saya punya berita penting untuk dibicarakan."
kata Kouichi sambil mendekatkan tubuhnya ke meja. Dari sisi lain kamera,
Kouichi terlihat seperti sedang mendekatkan wajahnya agar mereka bisa
membicarakan sesuatu yang bersifat rahasia. Pada intinya yang mau Kouichi
lakukan adalah membuat sebuah pertemuan rahasia... dan membuat sebuah
konspirasi
"Saya baru saja menerima tamu dari kalangan media
massa." mulainya sebelum menjelaskan tentang para humanis USNA yang
sekarang sedang memanipulasi media massa Jepang dan sedang merencanakan
kampanye negatif pada semua penyihir. "Dari yang saya dengar hari ini,
sepertinya progres mereka sudah cukup jauh."
"Aku tahu kau... ini bukan pertama kalinya kau
mengetahuinya. Kau sudah melakukan investigasi pada manipulasi yang ada di
media, iya kan?" tanya Kudou dengan wajah datar."
"Anda mengerti maksud saya." kata Kouichi yang
mengkonfirmasi perkataan Kudou.
Kudou lalu mengubah ekspresinya dan berkata. "Kurasa
aku harus bertanya kepadamu." dengan raut lelah dia bertanya. "Apa
yang sedang kau rencanakan?"
"Keluarga Yotsuba sudah terlalu kuat. Sangat kuat
hingga bisa menghancurkan keseimbangan dalam 10 Master Clan di waktu yang tidak
lama lagi... dan mungkin itu bisa berdampak besar bagi negara ini. Apakah anda
tidak berpikiran seperti itu, sensei?"
Kouichi menanggapi pertanyaan yang kelihatannya tidak
memiliki hubungan sama sekali.
"Kau ingin menggunakan pergerakan anti sihir untuk
melemahkan Yotsuba?"
Tapi Kudou bisa membaca apa maksud kata-kata Kouichi. Bisa
dibilang, ketua Kudou juga memiliki kekhawatiran yang sama dengan Kouichi.
"Ada murid SMA 1 yang memiliki hubungan erat dengan
batalion 101. Dan ada hubungan baik antara pihak militer dan SMA tempat anak itu
belajar. Tidakkah anda berpikir jika pihak media dan para politisi humanitarian
akan menyukai hal semacam ini?"
"Putri-putrimu juga sedang bersekolah di sana, bukan
begitu?"
"Jika begitu, para murid akan menjadi korban, tidak
lebih."
"Kepala sekolah SMA 1 berada di posisi netral... dan
dia sudah menolak rencanamu, iya kan?"
"Itu benar... tapi hal itu tidak terlalu penting. Yang
lebih penting adalah hubungan antara batalion 101 dan keluarga Yotsuba."
Ada jeda 10 detik sebelum ketua Kudou menjawab. "...
Jadi itu tujuanmu."
"Tidak semuanya, tapi sisanya masih berupa spekulasi
belaka. Bagaimana menurut anda sensei? Saya percaya jika membiarkan kampanye
negatif dalam batas tertentu bisa membuat kita mengarahkan pergerakan anti
penyihir ini. Mereka masih tetap akan menargetkan SMA... tapi jika kita bisa
memainkan kartu kita dengan tepat kita bisa mengalihkan perhatian publik untuk
melawan pergerakan itu. Kurasa rencana ini bisa memberikan manfaat besar untuk
10 Master Clan."
"Aku tidak memiliki kekuasaan untuk menyetujui
rencanamu. Dan aku sama sekali tidak punya hak seperti itu sejak awal."
"Anda mungkin tidak punya kekuasaan untuk melakukannya,
tapi anda masih memiliki banyak pengaruh."
"... Aku tidak akan melawan rencanamu."
"Hanya itu yang saya inginkan. Terima kasih
banyak."
Kouichi mengakhiri panggilannya dengan wajah puas. Ekspresi Kudou Retsu sebelum layar besar itu mati terlihat sangat cocok dengan usianya.
<<<Previous Daftar Isi Next>>>
Komentar
Posting Komentar