ORV Chapter 98. Episode 20 - Disater of Flood 2

Disclaimer: Novel ini bukan punya saya

>>>>><<<<<

Aku ingat Han Myungoh pernah menyombongkan yacht pribadinya yang ada di Maldives. Dia berkata: Baling-balingnya membuat kapalnya melaju seperti mobil sport di jalan raya.

Sekarang aku mengerti apa yang dia rasakan. Jika kapal milik direktur Han sama seperti Gyeongbu Expressway, maka sekarang aku sedang berada di Autobahn*.
*) Jalan bebas ngebut yang ada di Jerman.

“Ini menakjubkan.”

Yoo Sangah dan aku naik di atas Queen Mirabad dan melihat gelombang sungai Han dengan tatapan takjub. Shin Yoosung yang sepertinya sedang mencoba kontrol yang dia miliki menyuruh sang ratu untuk berenang melalui sekumpulan ichthyosaur. Sekarang sungai Han menjadi zona aman dan kami bisa mendarat di dekat Yongsan-gu dengan aman.

Ichthyosaur berenang mengejar Queen Mirabad seperti anak ayam yang mengejar induknya. Aku menutup mataku dan merasakan udara dingin yang mengenai wajahku. Ini adalah perasaan yang nyata. Ini adalah kemewahan yang tidak mungkin bisa kurasakan jika dunia tidak hancur.

Shin Yoosung terus menggumamkan sesuatu ke kepala sang ratu untuk mensinkronkan spirit mereka. Yoo Sangah melihat Shin Yoosung dan kemudian berkata. “Dokja-ssi, jika Shin Yoosung menjadi lebih kuat, bukankah dia dari masa depan juga akan menjadi lebih kuat?”

Aku tahu jika Yoo Sangah akan menanyakannya.

“Kurasa tidak seperti itu.”

Menurut novel aslinya, bencana yang akan datang adalah Shin Yoosung yang berasal dari ‘masa depan dari garis regresi yang berbeda’. Dia dikhianati oleh Yoo Joonghyuk dan dibuang ke dunia luar.

Dia kehilangan kewarasan dan tidak tahu seberapa lama waktu yang dia habiskan untuk menjelajahi alam semesta. Kemudian dia menjadi bagian skenario karena berkah Star Stream dan menjadi ‘bencana’ dari skenario masa lalu.

Yoo Sangah bertanya. “Kalau begitu apa Shin Yoosung dari masa depan bisa dihentikan jika Shin Yoosung yang ini mati? Jika cabangnya benar-benar berbeda...”

“Apa kau tahu soal Disconnected Film theory?”

“... Tidak.” Aku menatap air dan berkata. “Gampangnya seperti ini. Mari berasumsi jika sejarah Yoosung dari dunia pertama adalah sebuah film.”

“Film... Apa yang kau maksud film bioskop?”

Aku mengangguk dan melanjutkan. “Anggap saja dunia adalah sebuah film, jika ada banyak dunia di luar sana, maka ada banyak film, kan? Bisa saja ada 2 film... Atau bahkan 34.”

“Aku mengerti?”

“Apa yang akan terjadi jika 1 film dengan bagian depan yang terpotong disambungkan dengan bagian belakang dari film pertama? Menurutmu film seperti apa yang akan diputar?”

Yoo Sangah terlihat kebingungan. “Kalau begitu filmnya akan berubah di tengah jalan... Ah, tunggu sebentar. Dua cerita itu tidak pernah mempengaruhi satu sam lain?”

“Itu benar.”

“Ah... Yoosung sekarang ada di situasi seperti itu. Yoosung yang sekarang adalah Yoosung dari film pertama sedangkan Yoosung dari masa depan berasal dari film ke 34. Kedua cerita itu berdiri sendiri dan perubahan di dunia kita tidak akan berdampak apapun pada bencana yang akan datang. “ Yoo Sangah memang sangat cerdas. “Tetap akan ada pertanyaan baru. Bukankah bencana tetap akan ada meski Yoosung yang sekarang terbunuh?”

“Isi filmnya tidak mempengaruhi satu sama lain, tapi keduanya saling terhubung.”

“Huh?”

“Bagaimana jika bagian depan dari filmnya dibakar?”

Yoo Sangah langsung berteriak saat dia menyadari sesuatu. “Bagian belakang filmnya... juga akan ikut terbakar!”

Dua dunia itu masih terhubung. Jika Yoosung yang sekarang mati, maka Yoosung dari masa depan juga akan mati. Tapi, perubahan apapun dari Yoosung yang sekarang tidak akan menyebabkan perubahan apapun pada Yoosung dari masa depan. Ambiguitas paradox inilah inti dari bencana kelima.

“Dokja-ssi benar-benar mengetahui banyak hal. Aku pernah dengar soal parallel cosmology, tapi aku tidak pernah mendengar teori seperti ini sebelumnya.”

Aku menganggukkan kepalaku dengan canggung. Dia tidak mungkin mengetahuinya, Itu adalah teori yang diciptakan penulis novel Cara Bertahan Hidup. Sejauh yang kutahu, peraturan dalam novel Cara Bertahan Hidup tidak pernah dilanggar.

Setelah beberapa saat, air sungai Han mulai tenang. Kami akhirnya berhasil tiba di sisi lain sungai. Sang ratu langsung menurunkan kami dan menghilang di balik riak air.

Shin Yoosung langsung menghela nafas saat tekanan yang dia dapatkan menghilang. “... Bagaimana aku?”

“Kau masih bertanya? Kerja bagus.”

“Ya.”

Ekspresi Shin Yoosung berubah, Dia terlihat senang saat menerima pujian dariku. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang bisa memuji anak ini.

Beberapa saat setelah mendarat, aku merasakan aura mengerikan dari salah satu bangunan yang ada di Yongsan-gu. Sebuah bayangan besar muncul dari bayang-bayang bangunan.

.... Belalang sembah raksasa? Anak laki-laki yang sedang duduk diatas belalang itu menatapku.

“Dokja hyung?”

Ternyata dia adalah Lee Gilyoung yang memakai topi dan Han Donghoon yang memakai headphone.

Lee Gilyoung meluncur turun dari atas belalang sembah itu dan berlari ke pelukanku. Topinya terjatuh dari atas kepalanya.

Ini adalah pertemuan kami setelah seminggu berpisah. Tiba-tiba ada pesan masuk di hpku. Pesan itu dari Han Donghoon.

-Senang bisa melihatmu lagi, hyung.

 “Bukankah harusnya kau bilang senang bertemu lagi denganku?”

-Aku tidak mau.

***

Lee Gilyoung dan Shin Yoosung sepertinya langsung mengibarkan bendera perang sesaat setelah mereka bertemu. Rambut Lee Gilyoung bergerak seperti antena dan Shin Yoosung terus menyentuh rambutnya.

 “Paman, anak itu terus memelototiku.”

“Hyung, dia siapa?”

Sepertinya orang dengan skill sejenis bisa saling mengenali. Satunya beast master dan yang lainnya insect master. Aku tidak tahu jika mereka bisa secocok ini.

Aku bertanya pada Lee Gilyoung. “Kau belum bertemu dengan Heewon-ssi?”

“Ya, tapi aku tahu dimana dia. Aku mengirim serangga untuk memeriksa. Heewon-noona sekarang sedang ada di utara.”

Hebat juga. Dia sudah mencari semua anggota kami meski tidak ada yang memerintahkannya.

Ngomong-ngomong, di utara ada King of Wanderer, kan. Mungkin Jung Heewon sudah bertemu dengannya.

“Aku tahu hyung akan datang. Karena itu aku mengirim banyak kumbang penyelam.”

Ngomong-ngomong, serangga yang ada di kepala Lee Gilyoung sepertinya bertambah banyak. Dulu hanya ada 1 kecoa di sana... Shin Yoosung mengernyitkan alis dan menatap serangga-serangga itu dengan tatapan jijik. Aku memeriksa level skill dari kelompokku dan mengambil kesimpulan.

 “Sebaiknya kita tetap berada di sini selama 2 hari. Naikkan level skillmu setinggi mungkin dan kumpulkan koin sebanyak-banyaknya. Perhatikan juga statusmu. Ah, Yoo Sangah-ssi.”

“Ya.”

 “Apa kau bisa menghubungi keluargamu?”

Wajah Yoo Sangah langsung terlihat gelap. Sepertinya dia belum menghubungi mereka.

“Donghoon.”

Han Donghoon yang terus menggunakan headphonenya hanya menganggukan kepala. Han Donghoon memiliki skill Wide-area Internet. Dengan kata lain, dia bisa membuka jalur komunikasi dengan dunia di luar dome Seoul.

Hp Yoo Sangah berbunyi dan ada pesan jika perangkatnya sudah terhubung dengan internet. Yoo Sangah tidak percaya saat melihatnya, tapi kemudian dia menatapku dengan mata berkaca-kaca. Aku mengangguk dan berkata.

“Tolong beritahu keluargamu situasi saat ini. Saat skenario ini berakhir daerah di luar kota Seoul tidak akan aman lagi.”

“Apa yang akan terjadi?”

“Aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Katakan saja jika mereka harus bersiap-siap. Itu sudah cukup untuk saat ini.”

“Dokja-ssi, apa tidak ada orang yang ingin kau hubungi?”

“Aku baik-baik saja.”

“Tapi...”

“Keluargaku ada di Seoul.”

“Seoul? Kalau begitu...”

“Mereka baik-baik saja.”

Aku menghadapkan wajahku ke arah utara. Tidak lama setelahnya pesan dari sistem tiba-tiba muncul di depan kami.

[Seseorang telah mengalahkan Disaster of Water di utara.]

King of Wanderers sudah menyelesaikan pekerjaannya. Sekarang hanya ada 1 bencana yang tersisa. Disaster of Floods.

***

Pedang energi itu mengeluarkan dengung pelan saat sang pemegang mengangkatnya ke udara. Pedang itu melibas belasan pedang energi lain dalam satu waktu. Darah yang mengalir melewati mata Jung Heewon dan memercik ke udara. Pedang milik Jung Heewon berhenti bergerak.

“Kurasa ini sudah cukup.”

Jung Heewon memeriksa pedangnya dengan seksama dan tersenyum puas. Wanita paruh baya yang ada di depannya juga ikut tersenyum bersamanya.

Teknik milik Jeon Woochi memang menakjubkan.”

“Kemampuan kendo milik Heewon-ssi juga sangat bagus. Jika kau berhasil mendapatkan sponsor, kurasa aku tidak akan bisa mengalahkanmu lagi.”

“Aku tersanjung mendengarnya.”

Jung Heewon menatap para wanita yang mengenakan seragam penjara itu. seminggu belakangan ini, Jung Heewon sudah merepotkan mereka. Itu adalah hutang yang mungkin tidak akan bisa dia bayar seumur hidupnya. Wanita paruh baya itu bertanya.

“Apa kau benar-benar tidak ingin bergabung dengan kelompok New Wave? Raja pasti akan senang kalau Heewon-ssi mau bergabung.”

“Maaf. Companionku sedang menunggu.”

Jung Heewon mengatupkan tangannya untuk meminta maaf. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum saat mendengarnya.

Dia sudah tahu siapa saja companion Jung Heewon.

“Kuharap dia tahu jika Heewon-ssi sudah bekerja dengan sangat keras.”

“Dia tahu.” Ucap Jung Heewon sambil menatap langit dengan wajah sedikit kesal. “Aku seperti merasa kalau dia sedang melihatku sekarang.”

.... Inilah alasan kenapa aku tidak mau dia tahu soal skill Omniscient Reader’s Viewpoint.

Sepertinya Jung Heewon berkembang dengan baik. Aku sedikit khawatir karena dia adalah karakter yang meninggal di awal cerita novel aslinya. Tapi aku bersyukur karena pilihanku sudah tepat.

Setelah itu aku melihat orang lain dengan skill Omniscient Reader’s Viewpoint.. Sayangnya aku tidak bisa memastikan identitas orang tersebut.

... Um? Apa ini? Aku bisa melihat wajah yang familiar dalam layar.

... Itu aku? Tunggu. mereka, kan...?

”Hei, kau.” Lee Gilyoung berbicara dengan nada kasar. “Jauh-jauh dari hyung.”

Lalu Shin Yoosung yang sedang berbaring di sebelahku menjawab. “Bagaimana kalau aku tidak mau?”

“Bocah liar ini...”

“Jangan berbicara padaku, bocah serangga.”

Lee Gilyoung terkesiap. Kecoa dan serangga lain yang ada di kepalanya bergerak luar. Bocah itu hampir tidak bisa menahan amarahnya.

“Hyung benci anak kecil sepertimu.”

“Aku tahu siapa yang disukai paman.”

“... Kau tahu siapa yang disukai hyung? Memangnya siapa?”

“Unnie.”

Lee Gilyoung tertawa. “Unnie? Kurasa kau salah. Hyung suka laki-laki.”

“Darimana kau tahu?”

“Aku sudah bersama dengan hyung sejak lama.”

Aku hampir terbangun karena percakapan aneh ini dimulai. Aku langsung melihat keadaan sekitar dan melihat Lee Gilyoung dan Shin Yoosung yang tertidur dengan kepala yang menyandar ke sebuah benda.

... Apa aku salah lihat? Apa ini mimpi?

 “Dokja-ssi, apa ada yang salah?”

Aku menggelengkan kepalaku. Itu pasti hanya mimpi. Aku sedang berbaring saat mendengar bisikan dari suatu tempat.

 ‘Hei serangga. Kau... tadi kau memeluk paman, kan?”

‘…’

 ‘Apa kau masih bayi? Apa kau suka orang yang lebih tua?’

Itu bukan mimpi.

 “Maaf... Bukannya kalian sedang tidur?”

Yoo Sangah kembali bersuara. Seketika keadaan menjadi hening dan beberapa saat setelahnya 2 anak-anak itu kembali tertidur lelap.

***

2 hari berlalu dengan cepat.

[Sub skenario – Survival Activities telah berakhir.]

Semua orang membaca pesan itu saat mereka terbangun, kemudian mereka bersiap-siap. Ini adalah skenario yang bisa dibilang pendek dan panjang. Setelah itu Bihyung muncul dan berkata.

{9,421.}

Itu adalah nomor. Setelah itu dia bicara sekali lagi.

{9,513.}

‘Apa?’

{Apa kau tidak mengerti? 9.611.}

Aku menyadari nomor apa itu. Saat ini aku membuat ’janji 10.000 subscriber’.

[Konstelasi yang mencintai semenanjung Korea merasa was-was saat melihat nomor subscriber.]

Aku bertanya pada Bihyung. ‘Apa kau melakukan permintaanku?’

{... Aku melakukannya, tapi aku tidak tahu apa itu akan berhasil. Semoga kau beruntung. 9.781.}

Great Hall mulai bergetar dan menunjukkan pertanda yang tidak biasa. Ada badai petir dan suara gemuruh yang tiba-tiba muncul. Setelah itu dokkaebi tingkat menengah muncul di udara.

{Semuanya, kalian pasti sudah lama menunggu.}

Dokkaebi tingkat menengah itu terlihat suram. Dia mungkin mendapat banyak hukuman dari Bureau.

{Apa kalian semua menyukai survival activities ini? Skenario yang kalian tunggu akhirnya akan segera dimulai. Ada beberapa gangguan tapi.... Ya. ini akan menjadi skenario yang layak untuk ditunggu.}

Dia menatapku dan para inkarnasi lainnya dan terus berbicara dengan nada kesal.

{Kalian berhasil mengalahkan 4 bencana hingga detik ini. Aku mengakui kerja keras kalian. Tapi apa kalian tahu? Mereka semua hanya hal remeh jika dibandingkan dengan bencana terakhir.}

Wajah semua orang kembali menegang. Dokkaebi itu memang benar. Tidak ada bencana yang bisa menyamai Disaster of Floods.

{Tergantung dari seberapa tinggi tingkat kesuksesan pada skenario ini, semua yang kalian lakukan hingga saat ini mungkin akan berakhir. Sayangnya kemungkinan itu terjadi lebih dari 90%. Untungnya ada yang menaruh kasihan pada kalian semua.}

Aku mengepalkan tanganku. Akhirnya dimulai juga. Event terakhir sebelum skenario ke-5 dimulai.

{Tidak perlu menunggu lagi. Aku akan memulai Sponsor Selection kedua!}

 

Chapter 97     Daftar Isi     Chapter 99


Komentar

Postingan Populer