ORV Chapter 97. Episode 20 – Disaster of Floods (1)
Disclaimer: Not mine
>>>>><<<<<
Jantungku langsung berhenti saat aku memeriksa denyut
jantung Han Sooyoung. Aku sangat terkejut saat tahu Han Sooyoung sudah mati.
Butuh beberapa saat hingga kesadaranku kembali.
".... Dokja-ssi?" Yoo Sangah yang menyadari ada
sesuatu yang aneh dengan diriku langsung berdiri dan berjalan ke arahku.
Setelah itu aku langsung memeriksa mayat Han Sooyoung dengan bantuan Yoo
Sangah.
"Tidak ada luka."
Situasinya menjadi semakin keruh. Tidak ada luka. Kalau
begitu apa ada yang meracuninya? Jika ada racun yang bisa membunuh Han Sooyoung
tanpa meninggalkan bekas…. Maka itu racun yang sangat berbahaya.
Tapi, apa racun seperti itu tidak mungkin muncul sekarang.
Dan lagi, masalah di sini bukan hanya itu. Kenapa hanya Han Sooyoung yang
diracuni tapi kami bertiga tidak? Meski benar-benar ada orang dengan skill
racun seperti itu di sini, tidak ada alasan baginya untuk hanya menargetkan Han
Sooyoung.
Anehnya lagi, tadi malam aku tiba-tiba merasa sangat
mengantuk dan tidur lebih cepat.
…. Tunggu sebentar. Aku tertidur?
"Uh, maaf. Aku terlalu lama tidur." Shin Yoosung
akhirnya bangun dari tidurnya.
Aku langsung menatap Yoo Sangah dan bertanya. "Yoo
Sangah-sii, apa kau tidur tadi malam?"
".... Ya."
Yoo Sangah menjawab dengan wajah tersipu. Jika Yoo Sangah
tidur tadi malam, maka tidak ada yang berjaga kemarin. Aku dapat giliran jaga
terakhir, tapi sepertinya semua orang tertidur setelahku.
Aku memang bodoh. Kecurigaanku harusnya dimulai dari 'Kenapa
aku tidur' bukan 'Siapa yang membunuh Han Sooyoung'.
Apa itu mantra penidur? Bukan. Hanya returnee yang memiliki
sihir seperti itu. Hit a Pressure Point? Mereka harus bisa menipu inderaku
untuk melakukannya.
Pada akhirnya hanya ada 1 jawaban yang tersisa. Aku
mendekati api unggun dan mengambil tulang groll sisa makan malamku.
Hanya ada 1 alasan yang mungkin kenapa kami semua tertidur
tadi malam. Aku mengambil satu tulang yang berserakan dan ada bubuk hijau yang
jatuh ke lantai.
'Bubuk dari batang
yanaspleta.'
Aku sudah menduganya. Hanya ada 1 alasan kenapa bubuk ini
ada di sini. Seseorang sudah mencampurkannya dalam daging groll. Batang
yanaspleta memiliki efek obat tidur yang kuat jika tidak dimakan bersama dengan
jusnya. Batang itu tidak beracun jadi kami tidak bisa mengatasinya dengan Dongui
Bogam. Karena itu aku selalu memasaknya dengan air jusnya.
"Siapa yang memasak daging groll kemarin?"
“Sooyoung-ssi…”
Aku menghela nafas. Daging yang kumakan kemarin adalah
daging groll muda yang gagal dijinakkan oleh Shin Yoosung. Dan yang membunuh
groll itu adalah Han Sooyoung.
"Dia membunuhnya hanya dengan satu serangan."
Aku mendekati mayat Han Sooyoung. Aku terlalu kalut hingga
tidak menyadarinya. Avatar tidak akan hilang kecuali kepalanya hancur.
Tapi, kenapa dia menyiapkan semua ini? Dia terikat dengan
'kontrak sementara'nya denganku, jadi harusnya dia tidak bisa kabur. Tiba-tiba
sebuah cahaya kebiruan muncul di dada Han Sooyoung. Itu...?
"Tunggu sebentar."
I didn’t care about the reaction of the others and trampled
on Han Sooyoung’s head. The blue light burst out and the avatar was destroyed.
Aku tidak peduli dengan reaksi Yoo Sangah dan Shin Yoosung
saat aku menghancurkan kepala avatar itu. Cahaya kebiruan itu menjadi lebih
terang saat kepala avatar itu hancur.
[Avatar karakter 'Han
Sooyoung' telah menerima hukuman karena telah menyalahi kontrak.]
[Karakter 'Han
Sooyoung' menggunakan avatarnya sebagai korban untuk menanggung hukuman dari
kontrak sementara.]
“Ah…”
Yoo Sangah menggerutu saat dia menyadari sesuatu. Aku tidak
tahu kalau avatar punya fungsi seperti itu. Aku tahu jika avatar bisa
menggantikan tubuh asli saat menerima luka, tapi aku tidak tahu kalau avatar
juga bisa menggantikan tubuh utama untuk menerima hukuman. Sepertinya hanya
sebagian efek hukuman saja yang bisa diterima avatar itu, tapi aku yakin jika
Han Sooyoung tidak mati.
Shin Yoosung bertanya. "Unnie itu sudah pergi?"
"Sepertinya."
Bertanya kenapa pun tidak berguna sama sekali. Saat aku
memikirkannya sekali lagi, Han Sooyoung memang jarang berkomunikasi dengan
kami.
-Dukungan dari
konstelasi ku juga berkurang saat aku bersamamu.
Setelah ini aku juga akan bertemu dengan orang-orang dari
Chungmuro. Mereka pasti menunjukkan sikap permusuhan padanya, sama seperti Yoo
Sangah.
Cih. Orang yang tidak bisa dipercaya akan menjalani hidup yang
menyedihkan. Han Sooyoung akan selalu sendirian dan dikelilingi oleh musuh.
Untuk sesaat, aku membuat kesalahan dengan menganggapnya sebagai companion.
Aku menemukan beberapa koin dan selembar kertas di sebelah
avatar yang mulai menghilang.
-Bayaran untuk
makanannya.
This was how she said goodbye. As if to turn the time we
spent together into nothing, her avatar was blown away by the strong winds of
Han River.
ini adalah caranya mengucapkan sampai jumpa. Dan seakan dia
ingin melenyapkan semua keberadaannya, avatarnya pun dihempas oleh angin kuat
yang berasal dari sungai Han.
Tapi aku.masih penasaran kenapa Han Sooyoung mau bersama
kami selama beberapa hari ini meski dia bisa melakukan ‘Surrogate Death’ dengan
menggunakan avatarnya.
Aku tidak tahu. Aku tidak bisa membaca pikiran Yoo Sangah
dan Han Sooyoung. Novel Cara Bertahan Hidup tidak menjelaskan apa-apa soal ini.
"Kita harus segera pergi."
Sensasi aneh tiba-tiba muncul di dadaku. Apa ini efek skill
Omniscient Reader’s Viewpoint? Aku langsung melihat arah datangnya perasaan
aneh itu, tapi aku tidak bisa melihat apa-apa.
…. Apa aku salah?
***
"Bodoh."
Han Sooyoung menatap Kim Dokja dan kawan-kawan dari
reruntuhan bangunan yang cukup jauh dari tempat mereka berdiri. Angin dari
sungai Han berhembus melewati lubang-lubang bajunya hingga membuatnya
kedinginan. Dia menggigit bibirnya dan bergumam.
".... Harusnya kau pura-pura tidak merasakan sesuatu,
kan?"
Tapi dia tahu Kim Dokja tidak bisa melakukannya. Itu normal.
Dia sama-sama seorang 'pembaca' seperti dirinya.
Han Sooyoung menyalakan hp nya dan mulai mengetik sesuatu.
Itu adalah kebiasaan seorang penulis. Mereka akan menulis saat mendapat
inspirasi.
「Membaca
buku tidak berarti kau bisa memahami orang lain.」
'Kita akan bertemu
lagi.'
Dia tidak tahu apa ending yang diinginkan Kim Dokja. Tapi
dia yakin jika mereka akan bertemu kembali selama mereka terus berjalan menuju
akhir itu.
「
Dia tidak tahu apakah mereka akan menjadi teman atau musuh di masa depan.」
Han Sooyoung mematikan hpnya dan kemudian berjalan menjauh.
***
Pagi berlalu dengan cepat.
Siang itu, Agility Shin Yoosung mencapai limit skenario
ini--Lv.60. Aku.merasa jika ini adalah saat yang tepat untuk membeli Sponsor
Contract dari Bihyung. Bihyung masih tetap menggerutu saat aku mengatakan
permintaanku, tapi dia tetap memberikan kertas kontrak itu kepadaku.
{Kau tahu kalau ini
tidak akan mengubah bencana itu, kan….?}
‘…’
{Dia yang ada di masa
ini tidak berhubungan langsung dengan bencana yang datang dari masa depan.
Bencana datang dari dunia yang melenceng dari garis 'dunia pertama'. Meski
eksistensi mereka terhubung, sejarah…}
'Jangan bicara omong
kosong dan cepat berikan kertas kontraknya padaku.'
Aku selesai menulis kontraknya dan memberikannya pada Shin
Yoosung. "Aku tidak punya stigma sekarang, jadi aku tidak bisa memberimu
kekuatan seperti konstelasi lainnya. Aku hanya punya banyak koin."
“…”
"Kau tidak harus tanda tangan jika kau tidak mau. Tapi
kau tidak akan menyesal jika membuat kontrak denganku."
"Ibu bilang aku tidak boleh asal dengan hal seperti
ini…"
"Tidak apa-apa. Aku tidak bermaksud untuk menjadi
sponsor biasa."
"Jika aku menandatangani kontrak ini, aku tidak bisa
membuat kontrak dengan konstelasi lain?"
"Ya."
Shin Yoosung mengangguk dengan wajah yang penuh dengan
keteguhan. "Oke. Aku percaya pada paman."
[Kontrak Sponsor
berhasil dibuat.]
[Kau berhasil menjadi
sponsor dari inkarnasi 'Shin Yoosung'.]
Cahaya gemerlapan muncul dan menyelubungi tubuhku dan Shin
Yoosung. Setelah itu ada sebuah pesan yang muncul di depanku.
[Kau bukan konstelasi.
Kau tidak bisa menggunakan mayoritas fungsi dari seorang sponsor.]
[Fungsi yang bisa
digunakan.]
[1. Sponsori
inkarnasimu.]
[2. Semangati
inkarnasimu.]
Aku sudah menduganya. Kurasa untuk sekarang hanya ini yang
bisa kulakukan.
[Konstelasi Prisoner
of the Golden Headband mendengus.]
[Konstelasi Secretive
Plotter memberi selamat karena kau telah mendapatkan inkarnasi pertama.]
[5.000 koin berhasil
ditambahkan.]
[Beberapa konstelasi
ingin menjadi sponsormu.]
Para konstelasi sangat bersemangat setelah aku membuat
kontrak dengan Shin Yoosung. Situasi ini angat berbeda jika dibandingkan dengan
ketika aku membuat kontrak dengan Gong Pildu. Sekarang Shin oosung adalah
inkarnasiku. Karena itu para ‘pencari inkarnasi’ pasti sangat menginginkanku.
Aku bukan konstelasi. Aku adalah ‘inkarnasi’ yang memiliki
‘inkarnasi. Jika mereka membuat kontrak denganku, Shin Yoosung secara otomatis
akan jatuh ke tangan mereka. Jika aku menambah jumlah inkarnasiku, jumlah
konstelasi yang mengingkanku juga akan semakin meningkat.
{Komentar di channel jadi semakin gila…!}
Bihyung berteriak bahagia saat aku melihat ke arah
kelompokku. “Ini waktunya pergi. Kita akan menyeberangi sungai Han.”
“Kita belum menemukan jembatan yang masih utuh. Apa tidak
apa-apa kalau kita menyeberang sekarang?”
“Kita akan berenang.”
“Huh?”
“Apa kalian tidak tahu caranya berenang?”
“Aku tahu, tapi…” Yoo Sangah menatap sungai dengan tatapan
khawatir.
Aku tahu apa yang dia khawatirkan. Ketinggian air sungai Han
sudah meningkat. Ada lebih banyak ichtyosaur di sana dan mereka semua terlihat
buas. Mereka semua adalah monster grade 7. Beberapa saat kemudian Shin Yoosung
berkata. “Aku tidak bisa berenang…”
“Pegang ini dan berenang ke seberang.”
Aku menarik sebuah kotak styrofoam yang kudapatkan di tempat
lain. Aku meminta Yoo Sangah untuk menyatukan papan itu dengan menggunakan
Arachne’s Spiderweb.
“Ayo pergi.”
Aku melompat ke dalam sungai Han tanpa ragu dan Yoo Sangah
langsung mengikutiku. Shin Yoosung terlihat ketakutan, tapi dia langsung
mengambil papan pemberianku dan mencelupkan kakinya ke dalam air sungai.
suhu dingin dari sungai Han menyelimuti tubuhku. Ada bau
aneh dari para monster di sekitar kami dan para ichtyosaur langsung bergerak.
Yoo Sangah bertanya.
-Apa ini benar-benar
tidak apa-apa?”
Tentu ini apa-apa sekali. Tapi ini adalah satu-satunya cara
yang tersisa jika melihat waktu yang masih tersisa.
-Jika situasinya
menjadi benar-benar berbahaya, segera keluar dari air.
-.... Baiklah.
-Yoo Sangah-ssi,
tolong berpura-puralah tenggelam sebelum situasi menjadi lebih berbahaya dari
ini.
-Huh?
-Kita akan
melakukannya agar Shin Yoosung segera membangkitkan skillnya. Aku sengaja
membuat krisis ini untuknya, mengerti?
Aku menarik papan yang sudah kusiapkan dan mulai berenang,
Ini adalah alasan kenapa aku mengembangkan skill Shin Yoosung tanpa khawatir.
status itu memang tidak ada di layar atributnya, tapi aku tahu jika dia adalah
gadis yang kemampuan adaptasinya sangat tinggi.
Gadis biasa tidak akan bisa bertahan hidup sampai skenario
ke-5 sendirian. Shin Yoosung kelihatan seperti gadis baik-baik, tapi dia tidak
sesederhana itu.
Dia adalah gadis yang membunuh anjing peliharaannya sendiri,
menipu orang dewasa, dan berpura-pura untuk mendapatkan simpati inkarnasi yang
lebih kuat darinya. Shin Yoosung adalah anak seperti itu. Saat pertama kali
kami bertemu, ada banyak kalkulasi yang muncul dalam kepalanya.
Aku berkata pada Shin Yoosung yang sedang memperhatikan
keadaan sekitar. “Yoosung.”
“Ya..!”
“Jangan lari.”
“…”
“Jika kau lari dari sini, kau tidak akan pernah bisa kembali.”
Shin Yoosung menutup mulutnya yang sedikit menganga. Dia adalah anak yang
selalu berpikir. “Lakukan apa yang kau bisa.”
Trik tidak akan mempan padanya. Aku juga tidak bisa terus
melindunginya hanya karena dia masih kecil.
“Aku mengerti,”
Takut adalah takut. Takut adalah determinasi.
[Karakter ‘Shin
Yoosung’ menggunakan Advanced Diverse Communication Lv. 3.]
Aura membunuh mulai memenuhi udara. Para predator yang
mencari mangsa mulai bertambah banyak. Aku bisa melihat 10 ichtyosaur di
permukaan sungai. Itu adalah jumlah yang cukup sulit dilawan secara bersamaan.
Tapi aku masih bisa kabur dan bertahan. Ichtyosaur juga tidak akan mengejarku
saat aku pergi dari sungai han.
“Dokja-ssi!”
Yoo Sangah mengingatkanku. Serangan ichtyosaur dimulai.
taring tajam datang dari segala arah.
[Blade of Faith
diaktifkan!]
Aku mengayunkan pedang dan langsung menusuk ichtyosaur yang
ada di dekatku. Tubuh naga laut itu langsung menghantam permukaan sungai dengan
suara keras.
Badanku juga sempat terangkat ke udara bersama dengan
air sunga yang terhempas.
Sesuatu tiba-tiba muncul dari dalam air. Yoo Sangah langsung
mengikat tubuh Shin Yoosung dengan Arachne’s Spider web.
Yoo Sangah mengamankan Shin Yoosung saat aku terus membunuh
ichtyosauru yang menyerang kami.
“Terima ini sialan!”
Lebih dari belasan ichthyosaur berenang ke arahku. Gelombang
besar memporak-porandakan sungai Han dan tubuh monster yang sudah tidak
bernyawa. Aku sedang ada dalam bahaya. Aku menarik nafas panjang dan
memperbaiki kuda-kudaku.
Way of the Wind bisa membantuku mengatasi situasi ini…. Tapi
ini bukan waktu yang tepat untuk menggunakannya.
“Paman!”
Wajah Shin Yoosung memucat. Beberapa taring mengarah ke
tubuhku saat aku sedang berusaha menebas mereka semua. Beberapa ichthyosaur
menerima serangan mematikan dan langsung terkapar begitu saja. Aliran darah
mulai berhenti dan area di sekitar kami menjadi lebih padat. Aku tertawa saat
melihatnya.
Kau harus merasa semakin tidak sabar.
Kau harus menjadi semakin was-was.
Jadilah lebih putus asa dari ini.
Itu adalah satu-satunya cara.
Saat taring icnthyosaur menyerempet kulit tubuhku, darah
mulai mengalir.
「
TIdak―!」
Sebuah teriakan mencapai gendang telingaku.
[Karakter ‘Shin
Yoosung’ akan segera berevolusi.]
[Inkarnasi ‘Shin
Yoosung’ sudah memasuki mode tidak sadarkan diri.
Mata Shin Yoosung menjadi putih. Sama seperti ketika Lee
Gilyoung menggunakan skillnya. Ini adalah momen dimana kebangkitan Shin Yoosung
dimulai.
[Karakter ‘Shin
Yoosung’ menggunakan Taming Lv.9.]
Energi sihir gadis itu mulai menyebar ke seluruh sungai Han.
Auranya mengalir bagaikan air terjun yang tidak bisa dihentikan.
Pergerakan ichthyosaur mulai melambat. Badan mereka
gemetaran hebat dan mereka mendesis. seakan ada sesuatu yang mengerikan di
depan mereka.
Jumlah ichthyosaur yang ada di permukaan mulai berkurang.
Awalnya ada 10 ekor di sini, tapi sekarang ada 20 ekor yang sedang mengelilingi
kami. Dan hal itu berarti jika jumlah monster yang ada di bawah air jauh lebih
banyak dari yang ada di permukaan.
Para ichthyosaur itu mulai menatapku. Monster yang merasa
bingung itu menjadi lebih liar.
Sial, apa rencana ini gagal?
“Yoo Sangah-ssi!”
Mau bagaimana lagi. Lebih baik kami menggunakan stigmanya
untuk melarikan diri. Yoo Sangah menganggukkan kepalanya dan kabur dari
kepungan ichthyosaur dengan menggunakan benangnya. Aku memanggil Shin Yoosung
sekali lagi.
“Yoosung, kau bisa menghentikannya. Shin Yoosung!”
Meski aku memanggilnya, Shin Yoosung sama sekali tidak
bereaksi. Gelombang energi di sekitarnya menjadi semakin kuat dan tubuhnya
mulai diselimuti aura kebiruan.
Di saat yang sama, sebuah pusaran air muncul di
tengah-tengah sungai Han. Aku tidak bisa meraih apa-apa dan semuanya tersapu
oleh air. Ichthyosaurs yang ada di sekitar kami mulai ketakutan.
Di momen selanjutnya, setelah gelombang air mulai reda, satu
ichthyosaur yang 5 sampai 6 kali lebih besar dari ichthyosaur biasa muncul ke
permukaan.
Ukurannya sangat besar sampai bentuknya terlihat tidak sama
dengan ichthyosaur biasa. Monster ini juga lebih besar dari sea commander yang
pernah kubunuh dulu. Ah, dia juga punya kumis yang besar dan mata yang sangat
mendominasi.
Semua ichthyosaur yang ada di sekitarnya menundukkan kepala
mereka ke permukaan air.
[Monster spesies air
laut grade 5 ‘Queen Mirabad’ telah muncul!]
…. Sial, Shin Yoosung memanggil monster ini? Aku tahu dia
punya bakat yang bagus, tapi aku tidak tahu jika dia cukup kuat untuk memanggil
‘ratu’. Queen Mirabad adalah monster yang setara dengangan bencana.
Aku membuka Bookmark dan bermaksud menggunakan Way of the
Wind untuk melarikan diri, tapi suara Yoo Sangah menghentikanku.
“…Dokja-ssi?”
Aku berbalik dan melihat tubuh Shin Yoosung yang melayang di
udara.
Shin Yoosung mengikuti aura yang mengarah pada Queen Mirabad
dan perlahan mendekatinya. Ratu monster itu menatap Shin Yoosung dan Shin
Yoosung menatap ratu monster itu. Beberapa saat kemudian Shin Yoosung menyentuh
hidung monster itu dengan tangannya.
Air sungai kembali turun dan para ichthyosaur menghilang.
aku menatap Shin Yoosung yang sedang duduk di kepala ratu itu. Aku sekarang sadar
siapa Shin Yoosung yang sebenarnya.
Beast Lord. Penguasa seluruh monster.
Wajah Shin Yoosung sudah terlihat lebih cerah saat dia
menatapku. Dia mengusap hidungnya yang mimisan dan berkata. “Ayo pergi, paman.”
Aku mengangguk.
Chapter 96 Daftar Isi Chapter 98
Komentar
Posting Komentar