ORV Chapter 101. Episode 20 – Disaster of Floods 5

 Disclaimer: Not mine

XXXXXXX

Situasinya menjadi lebih jelas. Yoo Joonghyuk ini mempercayai sesuatu yang harusnya tidak dia percaya.

Aku berteriak pada Lee Seolhwa. "Lee Seolhwa! Bawa anak-anak dan segera pergi dari sini!" Setelah itu aku kembali berteriak pada Yoo Joonghyuk. "Disaster of Floods berbeda dari masa lalumu. Kita harus bertarung bersama-sama. Jika tidak…"

"Kim Dokja, kalau kau tidak mau mati, jangan ganggu aku." Yoo Joonghyuk muncul dari belakangku dan mencengkeram leherku. Tiba-tiba tubuhku kehilangan kekuatan dan aku jatuh berlutut di tanah.

Aku menggigit bibirku dan berkata. "Yoo Joonghyuk, dengarkan aku! Shin Yoosung yang ada di depanmu bukan Shin Yoosung yang kau kenal! Saat kalian bertemu…"

Aku ingin menjelaskannya dengan lebih rinci, tapi suaraku tiba-tiba menghilang. Sialan. Aku menggunakan skill Hit a Pressure Point untuk menetralkan energi yang dimasukkan Yoo Joonghyuk ke dalam darahku.

Sekarang aku harus menghentikannya.

Tentu tidak ada satu orangpun di Seoul ini yang bisa menghentikan Yoo Joonghyuk. Tidak, ada satu orang yang bisa melakukannya. Dan orang itu akan segera muncul di tempat ini.

[Disaster of Floods sudah terbangun.]

Bersamaan dengan pesan itu, cahaya hijau muncul dari dalam meteorit. Akhirnya batu meteorit itu mulai pecah.

Setelah itu aku mendengar suara dari dokkaebi tingkat menengah.

{Inkarnasi yang ada di Seoul memang penuh semangat. Padahal area lain tidak sesemangat kalian dalam hal menghentikan para bencana ini.}

Bihyung mungkin sudah tidak bisa mengulur waktu.

{Apa kalian merindukan companion kalian? Sekarang saatnya untuk melawan bencana terakhir. Para companionmu sedang menunggu di akhirat.}

[Skenario baru telah tersedia.]

+

[Skenario utama # 5 - Disaster of Floods

Kategori: Skenario utama

Tingkat kesulitan: SS

Syarat kemenangan: bunuh Disaster of Floods, Shin Yoosung.

Batas waktu: ―

Kompensasi: 100.000 koin, ???

Gagal: Seoul akan hancur]

+

meteorit itu terbelah dan menunjukkan bagian dalamnya yang mirip dengan sebuah rahim. Di dalamnya ada seorang wanita tanpa busana yang sedang tertidur.

Wanita misterius itu memiliki kulit putih bersih. Rambut indahnya yang diikat dengan gaya ponytail menutupi tubuhnya dengan rapat. Itu adalah penampilan dari Shin Yoosung dewasa.

"Wanita?"

"Apa ini? Apa dia bencananya?"

Lee Jihye dan Lee Hyunsung langsung berhenti dan beberapa inkarnasi lain menatap Shin Yoosung dewasa dengan wajah serius. Sepertinya mereka bisa merasakan perbedaan kekuatan diantara mereka.

[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ sudah menetralisir shock mentalmu.]

Disaster of Floods berbeda dari bencana lainnya. Tidak seperti bencana lain yang menjadi lebih lemah saat mereka keluar terlalu cepat, semakin cepat Disaster of Floods keluar maka kekuatannya juga akan menjadi lebih besar.

Saat Shin Yoosung membuka matanya, tubuhnya mulai dipenuhi bulu berwarna putih. Bulu-bulu putih itu mengingatkanku pada baju yang terbuat dari kulit hewan.

Shin Yoosung perlahan keluar dari dalam batu meteorit dan menapaki tanah yang ada di depannya. Dia mirip seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan untuk pertama kalinya. Dan saat dia melakukannya, semua orang yang ada di sekitarnya hanya bisa diam dan melihat.

Dia adalah spesies lain dengan kekuatan yang berbeda. Bahkan para inkarnasi kuat sekalipun kesusahan untuk bergerak di bawah tekanan yang diberikan oleh Shin Yoosung.. Tapi ada satu orang yang sama sekali tidak terganggu dengan hal itu.

"Aku sudah menunggumu, Shin Yoosung."

Shin Yoosung perlahan menoleh ke arah suara itu.

".... Kapten?" pertemuan mereka memang belum lama, tapi Shin Yoosung langsung menyadari sesuatu.

"Kapten sedang menungguku…. Ini bukan kali pertama kau melihatku, kan?"

Yoo Joonghyuk mengangguk. "Aku butuh bantuanmu."

"Sebelum itu, sudah berapa kali kau beregresi?"

"Kenapa kau menanyakannya?"

"Karena aku harus tahu soal itu."

Yoo Joonghyuk terlihat ragu selama beberapa detik, tapi dia tetap menjawab. "Regresi ketiga.."

"Ah, aku mengerti…. Kalau begitu kau bertemu denganku di regresi kedua, kan?"

"Ya."

Shin Yoosung adalah alasan kenapa Yoo Joonghyuk bisa mencapai skenario 46 di regresi keduanya. Semua itu berkat Disaster of Floods yang ada di depan kami.

Disaster of Floods adalah Shin Yoosung dari garis dunia ke-41. Dia datang ke masa lalu karena Yoo Joonghyuk dari regresi ke-41. Shin Yoosung dibuang oleh dunia ini, pergi menjelajah sendirian selama 1000 tahun dan pada akhirnya dia diturunkan dalam skenario di Bumi yang berasal dari masa lalu.

"Ini regresi ketigamu. Aku sudah memberimu informasi, tapi kau tetap gagal?"

"Karena itu aku butuh informasi lebih banyak."

Di regresi kedua Yoo Joonghyuk, Shin Yoosung memilih untuk memberi laki-laki itu semua informasi yang dia ketahui. Itu adalah kebaikan terakhir untuk Yoo Joonghyuk yang dia kenal. Dan itu hanya berlaku untuk regresi kedua saja.

Shin Yoosung membuka mulutnya. “.... Aku butuh 1000 tahun untuk melakukannya,”

Aku bisa merasakan rasa lelah yang terus menumpuk di wajah Shin Yoosung. Hal yang dilakukan oleh Yoo Joonghyuk di regresi ke-41 nya lebih kejam dari pembunuhan. 1000 tahun. Waktu sepanjang itu cukup untuk membuat ego seseorang menjadi hancur dan membuatnya gila. Shin Yoosung menahan semua itu dan akhirnya menjadi bencana di sini.

“Kapten, apa kau tahu seberapa besar penderitaan yang harus kualami? Aku bertahan selama 1000 tahun hanya untuk memenuhi permintaanmu.”

“.... Apa maksudmu?”

“Aku ingin bertemu dengan kapten.”

Yoo Joonghyuk sama sekali tidak melihat rasa putus asa yang ada di senyum Shin Yoosung. Dia membuka mulutnya dan berbicara dengan nada tidak peduli. “Berikan semua informasi yang dimiliki oleh regresi ke-41 ku. Apa diriku di masa depan mengatakan sesuatu?”

Aku ingin berteriak pada laki-laki itu, tapi suaraku tidak mau keluar. Tatapan Shin Yoosung terlihat tenang seperti mata badai. Hanya aku yang bisa membaca emosi yang tersembunyi di dalam mata Beast Master itu.

「 Tidak ada yang berubah. 」

Berkat Yoo Joonghyuk, Shin Yoosung menjelajahi labirin dunia sendirian selama 1.000 tahun. Dia menghabiskan 200 tahun pertama demi umat manusia. Dia memenuhi janjinya dengan melindungi dunia selama 200 tahun. Lalu 200 tahun berikutnya, dia mengingat Yoo Joonghyuk dan companionnya.

Selama bertahun-tahun Shin Yoosung menggunakan sedikit dari memorinya yang masih tersisa untuk melindungi dirinya sendiri. Tapi ada pertanyaan yang muncul seiring dengan munculnya memori-memori itu.

「 Apa artinya semua ini? 」

Waktu telah menghapus tujuan dan nilai keadilannya. Saat tujuannya menghilang, hanya kebenaran kejam yang tersisa.

Dia mulai membenci Yoo Joonghyuk yang mengubah companionnya sendiri menjadi alat untuk ‘regresinya’. Rasa sepi dan putus asa karena kehilangan dunia mulai meresap ke dalam tulang belulangnya. Shin Yoosung membenci Yoo Joonghyuk yang membuatnya menjadi seperti ini

“Kapten tidak pernah berubah.”

“Jangan berbelit-belit. Cepat berikan informasinya. Aku tidak punya waktu.”

“Bagi kapten, ‘kami’ ini apa?”

“... Apa?”

“Aku melakukan semuanya demi dirimu. Aku sudah memberimu 1 kesempatan. Tapi kapten masih tetap berada di sini.” Shin Yoosung membantu Yoo Joonghyuk di regresi keduanya. “Kau akan terus maju. Kau akan merubah orang sepertiku menjadi alat dan membuangku ke labirin dunia yang mengerikan. Semua itu karena nilai keadilan busukmu itu. Aku membencimu yang selalu hidup sendirian seperti itu.”

Sekarang Shin Yoosung sedang berhadapan dengan Yoo Joonghyuk di regresi ketiga.

“Hanya ada satu hal yang ingin kukatakan padamu. Kapten, kau tidak bisa menyelamatkan siapapun.” Shin Yoosung tertawa. “Regresi ketigamu akan berakhir di sini.”

Cahaya muncul dari tangan Shin Yoosung dan di saat yang sama aku bisa melepaskan diriku dengan menggunakan  pressure point. Aku langsung berlari sekencang mungkin ke arah badai ether itu.

“Menyingkir, Yoo Joonghyuk!”

Perutku terbelah dan pikiranku menghilang. Ada sebuah kawah besar yang muncul di tengah pulau. Aku dan Yoo Joonghyuk melompat ke udara dan bergulung di tanah selama beberapa detik.

Sial. Sial! Rasanya sakit sekali.

“... Kim Dokja?” Yoo Joonghyuk yang kaget hanya bisa menatap tubuhku yang mulai ambruk.

Aku bernafas dengan sangat cepat dan langit berubah menjadi kuning. Aku memang sangat beruntung selama ini. Dunia memang seperti ini. Dan satu kesalahan kecil bisa membuatnya hancur berkeping-keping.

“Kim Dokja!”

Sialan, kau tidak perlu teriak seperti itu. Aku tersenyum kepadanya dan berkata. “Hei, bunuh aku. Bukannya kau ingin melakukannya sejak lama?”

“Apa maksudmu?”

“Hanya ada 1 menit yang tersisa, jadi aku akan membiarkanmu membunuhku. Cepat.”

Yoo Joonghyuk menatap perutku. Aku ingin menyentuh bagian itu, tapi kurasa sudah tidak ada apapun di sana. Darah terus mengucur dari luka dan mulutku, dan aku merasa sangat pusing hingga rasanya mau muntah. Meski begitu aku terus berusaha untuk bernafas.

[Skill eksklusif Fourth Wall meringankan rasa sakit yang kau rasakan.]

Jika bukan karena Fourth Wall, mungkin aku sudah menangis sekarang. Dulu aku tidak bisa merasakannya karena aku langsung mati dengan satu serangan.

“Tunggu, Kim Dokja! Ini masih belum terlambat!”

“Ini sudah sangat terlambat.”

“Belum!”

“Jika kau membunuhku sekarang, kau bisa dapat koin. Aku sudah hampir mati, jadi bunuh saja aku.”

Yoo Joonghyuk menunjukkan ekspresi yang tidak pernah kulihat sejak lama. Itu adalah ekspresi yang dia buat saat kami pertama kali bertemu di stasiun.

“Aku tidak bisa melakukannya.”

Pandanganku mulai kabur. Aku bisa melihat Yoo Joonghyuk yang berusaha menghentikan pendarahanku, tapi aku sudah kehilangan terlalu banyak darah. Terlebih lagi… Organ dalamku sudah menghilang. Tidak mungkin aku bisa hidup. Ini adalah situasi yang bahkan tidak bisa diatasi oleh Lee Seolhwa. Kesadaranku mulai tersebar di udara… Mirip seperti benteng pasir yang mulai runtuh.

[Kau sudah mati.]

.

.

Beberapa saat kemudian sebuah sistem muncul.

[Jumlah poin karma: 100/100]

[Kau memiliki cukup karma untuk menggunakan hak khusus.]

[Hak khusus dari King of No Killing diaktifkan.]

***

Seperti yang kuduga, aku membuka mataku di dalam kegelapan. Aku mengalami fase ini lagi. Rasanya benar-benar tidak nyaman.

[Karena terjadi benturan pada skill eksklusifmu, hak khusus dari King of No Killing akan sedikit terlambat.]

[Berkat kematianmu, kesadaranmu sudah terlepas dari tubuhmu.]

[Skill eksklusif  Omniscient Reader’s Viewpoint stage 3 diaktifkan!]

Aku mendengar suara familiar di dalam kegelapan ini. Di saat berikutnya, sebuah layar muncul di depanku. Ini adalah pengamatan dari sudut pandang orang ketiga.

“Banjir.”

Ini sama seperti perkataan dokkaebi tingkat menengah itu. Disaster of Flood jauh lebih kuat daripada semua bencana digabung menjadi satu. Shin Yoosung memberikan perintahnya dan udara mulai terdistorsi. Monster-monster mulai bermunculan.

Monster Gate, salah satu bagian dari atribut legendaris yang dimiliki oleh Beast Lord. Shin Yoosung berhasil menjinakkan ratusan bahkan mungkin ribuan monster selama perjalanannya menjelajahi dimensi…. Dan sekarang monster-monster itu dilepaskan ke bumi.

“Koyak, rusak, dan hancurkan.”

Ada banyak monster grade 7 dan 6 yang bisa kulihat. Beberapa bahkan ada yang monster grade 5, naga api.

“Ini adalah saat yang tepat untuk menyebar bencana.”

Pulau Nodeulseom meledak dan air sungai Han bergerak liar. Para inkarnasi yang kebingungan berakhir menjadi makanan monster. Para ‘raja’ yang terlambat datang mulai memberikan perintah. Setelah itu aku melihat seseorang dengan aura mengerikan di belakang Shin Yoosung.

“Aku akan membunuhmu, Shin Yoosung.”

… Apa yang dilakukan bajingan itu? Pedang ether milik Yoo Joonghyuk bergerak di udara dan menimbulkan suara yang mengerikan.

Shin Yoosung menghindari serangan itu dan tersenyum tipis. “Level skill Breaking the Sky Sword sudah setinggi itu? Tapi kau tidak akan bisa mengalahkanku. Kau pikir kau bisa melakukannya dengan level itu?”

“Kau harus mati sekarang.”

“Coba lihat. Aku tidak akan mati. Mungkin itu bisa terjadi jika yang melawanku adalah kau dari 10 tahun di masa depan.”

“Aku akan membunuhmu.”

“.... Kapten, bukannya kau terlalu panik? Apa alasannya?”

Aku mempersiapkan skill 1st person protagonist’s point of view dengan hati-hati. Di situasi seperti ini, lebih baik aku pindah ke tubuh Yoo Joonghyuk. Aku tidak merasa senang dengan ini, tapi mengalahkan Shin Yoosung  akan menjadi lebih mudah jika aku melakukannya.

“Ada sesuatu yang aneh. Apa kau benar-benar kapten?”Mata Shin Yoosung melirik tubuhku yang terbujur kaku. “Siapa orang itu? Aku tidak pernah melihatnya sebelum ini.”

Yoo Joonghyuk tetap diam. Dia hanya mengayunkan pedangnya lagi dan lagi. Ini adalah jawaban darinya. Sudah berapa lama dia mengayunkan pedangnya seperti ini?

Yoo Joonghyuk membuka mulutnya.

“.... Laki-laki itu…”

Shin Yoosung terlihat ragu dan tidak percaya. Yoo Joonghyuk yang terus diam akhirnya membuka mulutnya.

“Dia companionku.”

 

Chapter 100     Daftar Isi     Chapter102

 


Komentar

Postingan Populer