ORV Chapter 93. Episode 19 – Singularity 2
Disclaimer: Not mine
XXXXXXX
Dalam dunia novel Cara Bertahan Hidup, konstelasi dibagi
menjadi 2 tipe. Pertama, mereka adalah konstelasi bebas yang tidak bergabung
dengan nebula manapun. Kedua, mereka adalah konstelasi yang bergabung dengan
nebula tertentu.
[Manusia biasa
sepertimu berani mengancam bintang yang agung?]
Aku menelan ludahku saat merasakan kemarahan itu. ada
beberapa nebula yang terkenal sebagai mitos di seluruh dunia.
Ada Asgard dari mitologi nordik dan Eden dari mitologi tipe
apokaliptik. Lalu ada nebula Olympus yang sangat terkenal di depanku.
Aku bicara pada mereka. “... pilih bentukmu. Aku bukan
seorang pemuja.”
Wajah Yoo Sangah sedikit berubah. Para konstelasi yang
tiba-tiba turun terlihat sedikit malu, tapi aku tetap berbicara.
“Probabilitas yang ada di awal skenario tidak akan mungkin
membolehkan akses pada dewa-dewa Olympus, bukan begitu?”
[Kau...!]
Jika probabilitas tidak ada sebagai penyeimbang, area Seoul
pasti sudah hancur saat 12 dewa Olympus turun. Efek riak dari badai itu pasti
akan sangat besar. Banyak dewa Olympus mungkin meremehkan hal tersebut, tapi
mereka tidak bodoh. Aku melihat benang-benag sihir menyelimuti tubuh Yoo
Sangah.
“Sepertinya hanya kau yang bisa keluar sekarang, Abandoned
Lover of the Labyrinth.”
Sama seperti Korea yang memiliki konstelasi besar, olympus
juga seperti itu. Faktanya, kebanyakan konstelasi di olympus adalah konstelasi
besar.
Abandoned Lover of the Labyrinth. Itu adalah modifier dari
Ariadne, kekasih Theseus.
“Kau merepresentasikan biaya terkecil. Jadi sepertinya
Olympus itu cukup pelit hingga mereka hanya mengirimmu.”
[Diam kau!
Beraninya!]
Benang sihir mulai bergerak liar dan tanah mulai bergetar.
Beberapa saat kemudian tanah di sekitar kami mulai terbelah karena gelombang
kekuatan dari benang-benang itu.
Ya. Ariadne tidak bisa diabaikan. Tidak peduli selemah apa
kekuatan ceritanya, dia masih lebih kuat daripada non-konstelasi. Tapi aku tahu
dia tidak bisa menyerangku.
Percikan cahaya muncul di udara. Sepertinya belenggu
probabilitas mulai bergerak. Ariadne belum turun sepenuhnya, tapi probabilitas
dalam jumlah besar sudah dihabiskan saat dia mengambil kehendak dan merasuki
inkarnasinya.
Dan lagi, Ariadne adalah konstelasi yang termasuk ke dalam
nebula besar. Pergerakannya pasti sudah diketahui oleh makhluk kuat lainnya.
Langit di atas Great Hall Seoul mulai meraung.rasa takut
yang amat sangat mulai memenuhi tubuhku. Seluruh bulu kudukku berdiri.
Wajah Yoo Sangah terlihat pucat karena Ariadne yang
merasukinya.
“Kurasa waktumu tidak banyak. Bisakah kau langsung menuju ke
intinya saja?”
Ini adalah realita untuk para konstelasi. Mereka memang yang
terkuat di Star Stream, tapi mereka tidak bisa menghilangkan rantai besar
bernama ‘probabilitas’.
“Para dewa lains epertinya sudah menyadari keberadaanmu.”
[... Bagaimana bisa
manusia sepertimu mengetahuinya?]
“Apa itu penting sekarang? Bukannya kau datang karena suatu
alasan? Aku tahu kalau konstelasi bisa menahan badai probabilitas yang akan
terjadi setelah ini.
Petir mulai menyambar di sekitar Great Hall. Seperti yang
kuduga, masih terlalu cepat bagi para konstelasi besar untuk turun ke bumi.
Aku terus berbicara. “Aku akan menanyakan 3 pertanyaan. Jika
kau menjawab pertanyaanku, aku akan menjawab pertanyaanmu.”
[Kau mau melakukan
pertukaran 3 pertanyaan?]
“Ya.”
Pertukaran 3 pertanyaan. Ini awalnya adalah sistem
pertukaran bagi para konstelasi untuk meminimalisir penggunaan probabilitas.
Ariadne menatapku dengan ekspresi tidak setuju. [Manusia menggunakan cara barter para
konstelasi seperti ini…]
“Kau setuju atau tidak?”
[.... Tunggu.]
Mata Yoo Sangah terpejam. Mungkin sekarang Ariadne sedang
berkomunikasi dengan konstelasi Olympus lainnya.
[Konstelasi yang
tidak suka kemeriahan dihancurkan tertarik dengan idemu.]
Mau bagaimanapun, para penonton dari Olympus sudah muncul.
Ariadne menyelesaikan komunikasinya dan membuka matanya.
[Aku mengizinkannya.]
Lalu sebuah pesan muncul di depanku.
-Tiga Pertanyaan dan
Jawaban Suci telah dimulai.
-Kedua belah pihak
bisa bertukar 3 pertanyaan dan jawaban.
-Semua pertanyaan
hanya bisa dijawab dengan kebenaran.
-Kedua belah pihak
bisa menolak untuk menjawab 1 pertanyaan.
-Percakapan ini tidak
akan selesai hingga semua pertanyaan dan jawaban selesai diutarakan.
“Aku akan bertanya duluan.
[Oke.]
-Tiket pertanyaan pertama
sudah digunakan.
“Pertama. Kenapa kau ada di dalam tubuh Yoo Sangah?”
[…]
“Rumahmu ada di benua lain yang jauh dari sini. Bukannya kau
sibuk bekerja menyelesaikan skenariomu? Kenapa kau ada di tempat ini?”
[Ini untuk memonitor
singularitas yang ada di dunia ini.]
-Jawaban pertama telah
diterima.
“Singularitas?”
[Apa itu pertanyaan
keduamu?]
Sial, dia cerdas juga. ‘Tiket pertanyaan’ menghilang meski
orang di pihak lain menjawabnya dengan bertele-tele.
“Tidak. Silahkan bertanya.”
-Konstelasi Abandoned Lover
of the Labyrinth menggunakan tiket pertanyaan pertamanya.
[Siapa kau
sebenarnya?]
“Aku? Aku adalah salah satu singularitas yang kau
perhatikan.”
-Konstelasi Abandoned
Lover of the Labyrinth telah menerima jawaban pertama.
Ariadne yang malu pun bergumam. [.... Kenapa kau tahu soal itu?]
“Aku hanya menebak kalau akulah singularitas itu.”
Aku cuma asal bicara, tapi sepertinya tebakanku benar. Mara
Ariadne menyipit.
[Kau…]
“Jangan marah. Bukannya kalian sering melakukannya?”
[Konstelasi yang
tidak suka kemeriahan dihancurkan merasa senang dengan selorohanmu.]
Ariadne mulai diselimuti nafsu membunuh. Tapi ‘Pertukaran 3
Pertanyaan’ memang harus dilakukan dengan cara seperti ini. Mereka yang
menjawab pertanyaan pihak lain secara langsung hanya akan mendapatkan
kekalahan. Tiket pertanyaan harus digunakan dengan hati-hati sambil
menghabiskan tiket milik lawan. Ini adalah pertarungan sengit untuk berebut
informasi.
Aku melanjutkan perkataanku.
-Tiket pertanyaan
kedua telah digunakan.
“Ini pertanyaan keduaku. Apa yang kalian maksud dengan
singularitas?”
[Orang-orang
sepertimu.]
Ugh, dia menggunakan otaknya dengan baik. Tapi kali ini aku
tidak bisa menerimanya.
“Jawab dengan benar. Atau mungkin kau tetap ingin
bertele-tele sepanjang waktu?”
[Pada dasarnya,
mereka adalah orang yang muncul dalam ‘pesan suci’.]
“Tidak bisakah kau menjelaskannya dengan lebih detail? Aku
masih tidak bisa memahaminya.”
Ariadne berpikir sebentar dan kemudian berkata.
[Awalnya kami tidak
bermaksud untuk mengawasimu. Menemukan keberadaanmu juga merupakan suatu
kebetulan untuk kami.]
…. Kebetulan?
[Kami sedang mencoba
mengawasi orang lain. Dia membawa roda nasib yang besar di punggungnya dan dia
bisa menghancurkan probabilitas. Singularitas adalah orang seperti itu.]
Saat aku mendengarkan penjelasan itu, aku langsung paham apa
itu ‘singularitas’.
-Jawaban kedua telah
diterima.
Para konstelasi dari olympus sudah menemukan Yoo joonghyuk
di regresi ini. Nebula selevel Olympus memiliki kemampuan untuk mencari di
tengah penyaringan skala besar dan kemudian melacak informasi itu ke sumbernya.
Pertama, mereka memiliki pelacak informasi yang
hebat-Hermes. Sebagai tambahannya, para konstelasi besar sudah mengetahui
pembengkokan probabilitas dunia karena keberadaan Yoo joonghyuk…
Tapi ada sesuatu yang aneh. Informasi soal ‘regressor’ bukan
informasi yang bisa dilacak oleh Ariadne yang sekarang.
[Ini waktuku untuk
bertanya.]
-Konstelasi Abandoned
Lover of the Labyrinth menggunakan tiket pertanyaan kedua.
[Siapa yang akan kau
pilih di seleksi sponsor berikutnya?]
Itu adalah pertanyaan yang tidak kuduga. Aku tidak menyangka
kalau Olympus akan mencoba membuatku menjadi inkarnasi mereka.
[Konstelasi yang
tidak ingin kemeriahan dihancurkan sedang menantikan jawabanmu.]
[Beberapa konstelasi
yang menyukai semenanjung Korea sedang merasa was-was.]
[Konstelasi 'Prisoner
of the Golden Headband' menyebutkan namanya berkali-kali.]
Ini memang susah, tapi aku tidak punya pilihan lain.
“Aku tidak akan menjawabnya. Apa mengetahui pilihanku
secepat ini itu menyenangkan?”
-Kau sudah menggunakan
‘tiket menolak untuk menjawab’.
-Kau tidak akan bisa
menolak pertanyaan lain.
Sepertinya dia sudah menduganya, karena itu Ariadne langsung
menyambung dengan pertanyaan ini.
-Konstelasi Abandoned
Lover of the Labyrinth menggunakan tiket pertanyaan ketiga.
[Kalau begitu aku
akan menanyakan pertanyaan terakhir. Bagaimana kau tahu kami sedang
mengamatimu?]
Sial, ini tujuannya dari awal. Ini mungkin hasil dari
pikiran tajam Ariadne. Menanyakan ‘identitas’ ku sama sekali tidak memberinya
jawaban, karena itu dia membuat pertanyaan yang spesifik. Aku berpikir sebentar
sebelum menjawab.
“Aku membaca sebuah buku.”
[Apa?]
“Aku mengetahuinya setelah membaca sebuah buku.”
Jawabanku memang tidak meyakinkan, tapi aku tidak bisa
mengungkap novel Cara Bertahan Hidup di sini. Semua kata-kataku akan tersaring
dan membuatnya tidak bisa memahaminya. Sebagai tambahan, aku memang tidak mau
menjelaskannya pada Ariadne.
“Kami para orang Korea tahu soal mitosmu.”
[.... Apa maksudmu?]
“Kau lumayan terkenal di negaraku. Kau bahkan sangat populer
dalam kartun anak-anak. Apa kau tidak tahu kalau kau cukup terkenal di negaramu
sendiri? Apa tidak ada orang yang tidak tahu apa itu Olympus?”
Kebingungan Ariadne tercetak jelas di matanya.
[Tidak mungkin.
Negara kecil seperti ini….]
“Labirin Kreta.”
[……!]
“Monster setengah manusia.”
Matanya mulai membelalak.
“Kekasih yang melupakanmu. Pulau Naxos. Kisah cinta
setelahnya… Apa aku harus melanjutkannya?”
[Be-berhenti! Aku
mengerti. Berhenti sekarang!]
-Konstelasi Abandoned
Lover of the Labyrinth telah menerima jawaban ketiga.
Ariadne terlihat tidak puas dan menutup mulutnya.
[Kenapa manusia di
negara kecil…]
Aku menghela nafas. Sepertinya aku berhasil melewati ujian
ini. Ariadne adalah konstelasi dengan bayaran probabilitas yang rendah. Aku
beruntung saat dia dipilih menjadi perwakilan dari Olympus.
Pergerakan Great Hall terlihat semakin aktif.
Aku membuka mulutku. “Ini pertanyaan terakhir. Apa isi dari
‘pesan suci’ kau kau terima kali ini?”
Ariadne memikirkan itu untuk waktu yang cukup lama. Matanya
terlihat seakan dia sedang menimbang sesuatu dengan timbangan tak terlihat.
[Aku tidak bisa
memberitahumu.]
-Konstelasi Abandoned
Lover of the Labyrinth menggunakan tiket menolak untuk menjawabnya.
-Semua pertanyaan dan
jawaban sudah ditukarkan.
-Tiga pertanyaan dan
tiga jawaban sudah selesai.
Aku sudah menduganya, tapi aku masih merasa tidak puas.
Faktanya, pertanyaan terakhirlah yang paling penting.
[Konstelasi yang
tidak suka kemeriahan dihancurkan merasa kecewa.]
Ariadne melihat petir yang ada di langit dan kemudian
mengernyitkan alisnya.
[Suamiku penasaran
dengan ceritamu dan aku memberinya sedikit hiburan. Tapi semua berakhir sampai
di sini.]
Ritme ucapannya menjadi semakin cepat karena dia sadar jika
dia tidak memiliki banyak waktu yang tersisa.
[Aku datang hanya
untuk satu alasan. Olympus akan memberimu peringatan keras. Jangan ganggu kerja
kami. Kami sedang bekerja keras untuk mencegah kehancuran dunia/ Wanita ini
akan berkembang menjadi pencegah dari kehancuran besar yang akan tiba di masa
depan.]
“Kenapa wanita ini?”
[Mencari alasannya
adalah perbuatan sia-sia. 3 saudari yang memutar roda nasib saja tidak tahu
alasannya.]
Sial. Olympus menggunakan nasib sebagai pelarian.
[Inkarnasi yang
terjebak dalam skenario. Ujung dari nasib sedang berubah. Cerita para
bintang-bintang sedang berkumpul dalam satu tempat dan nasib dari para
konstelasi akan dimulai.]
“Apa yang sedang kau bicarakan? Apa yang kau maksud itu
Gigantomachia?”
[... Kau bahkan tahu
soal itu. Kau benar-benar luar biasa. Meski kau tahu soal informasi itu, kau
tidak boleh bersikap arogan dan berpikir kau sudah memahami semuanya.]
Kilatan cahaya di sekitar tubuh Yoo Sangah mulai memudar.
itu adalah tanda-tanda dari badai posibilitas.
[Kau, boneka dari
masa ini, tidak akan bisa mengerti. Ingat, saat waktunya tiba, jika kau tidak
berada pada sisi yang tepat…]
Di detik yang sama, tubuh yoo Sangah tersambar petir. Aku
bisa merasakan kekuatan Ariadne yang mulai keluar dari tubuh Yoo Sangah. Suara
retakan ruang mulai beresonansi dan tubuh Yoo Sangah roboh seperti boneka
rusak.
Aku langsung meraih tubuh Yoo Sangah. Kemudian aku merasakan
tatapan seseorang dari arah langit. Aku tidak boleh mengangkat kepalaku
sekarang. Tidak ada yang mengatakannya padaku, tapi instingku berkata, jika aku
sampai melihat ke atas…
[Skill eksklusif
Fourth Wall telah meringankan shock mentalmu.]
Aku menatap ke atas dengan tatapan bingung. Ada sesuatu di
Great Hall. Itu adalah keberadaan yang menghancurkan kekuatan Ariadne.
Bentuknya mirip lidah atau tentakel, tapi pada akhirnya itu sama sekali tidak
cocok dengan apapun. Itu adalah rasa takut yang tidak bisa ditahan dan
dipahami.
Dewa dari dunia lain.
Waktu terasa sangat lambat dan punggungku penuh dengan
keringat. Ini adalah aliran waktu yang penuh dengan rasa sakit. Aku mengedipkan
mataku sekali dan Great Hall kembali seperti semula. Tubuhku gemetaran hebat
karena takut. Itu adalah makhluk yang harus kulawan.
Aku melihat Han Sooyoung berlari ke arahku dari kejauhan.
Raungan monster yang ketakutan memenuhi malam dan teriakan manusia menjadi
semakin keras saat guruh semakin mencekam.
Ada beberapa skenario yang berhubungan dengan 'ending'.
Ragnarok. Gigantomachia. Armageddon…. Aku tidak tahu yang mana yang sedang
dibicarakan Ariadne, tapi aku yakin itu adalah sesuatu yang berbeda dari apa
yang kutahu.
Inilah yang kuinginkan. Aku tidak akan bisa mencapai ending
yang kuinginkan jika aku mengikuti cerita aslinya.
Aku membaringkan tubuh Yoo Sangah di tanah. Saat aku melakukannya,
aku merasa jika tubuhnya bisa hancur kapan saja jika aku sembarangan
menyentuhnya. Wajah Yoo Sangah terlihat pucat dan tangannya terkepal erat…
seakan dia tidak mau membantu sponsornya
Manusia adalah makhluk lemah. Tapi ada satu hal yang
dikesampingkan oleh para konstelasi yang takut dengan besarnya probabilitas
yang harus mereka bayar. Itu adalah semua mitos yang ada di bumi berawal dari
makhluk lemah yang mereka abaikan.
Aku menyentuh lengan Yoo Sangah dengan sangat lembut.
[Jauh dalam jiwamu,
kekuatan 'cerita' sedang menggeliat.]
[Stigma pertamamu
siap untuk berkembang.]
Aku akan membuat 'cerita' yang tidak akan kalah oleh
mitos-mitos itu.
***
Di tempat lain, seekor serigala perak berlari membelah
gelapnya malam.
'Kiiik…. Serigala
sialan.'
Parasite Queen Antinus mengernyitkan alisnya saat dia
melihat kondisi tubuhnya. Tubuh baru yang dia dapatkan adalah tubuh milik ras
Imyuntar.
Ini adalah situasi dimana Antinus berhasil selamat. Tubuhnya
tercabik karena badai posibilitas dan dia pasti mati jika Lycaon tidak pingsan
di dekatnya. Insting bertahan hidupnya berhasil menyelamatkan nyawanya. Dan itu
bisa terjadi karena dia adalah parasit.
Darah hitam keluar dari tubuh Lycaon yang terkena pecahan
meteorit bencana. Tubuh guide tidak bisa digunakan untuk melawan bencana. Dan
sekarang Antinus tidak punya banyak waktu.
'.... Aku butuh inang
baru.'
Tubuhnya gemetaran saat mengingat laki-laki yang membunuh
Disaster of Questions.
Para manusia itu berhasil menghentikan bencana yang sudah
menghancurkan planetnya. Dia sudah merasa putus asa saat melihat pemandangan
yang tidak masuk akal itu, tapi dia sudah memutuskan. Dia akan membalas dendam
dengan cara apapun. Dia akan membunuh semua manusia yang sudah menghancurkan
rumahnya, Chronos. Di saat yang sama, antenanya mulai bereaksi.
'Aura ini?'
Dia bisa merasakan aura yang familiar. Itu adalah kekuatan
yang dia rasakan dari spesies insect king yang dulu bisa ditemukan di Chronos.
Antinus mempercepat larinya. Jika dia bisa menginfeksi orang dengan potensi
sebesar itu, balas dendam bukan hanya mimpi.
Akhirnya Antinus berhasil mencapai lokasi yang dia tuju dan
bertemu dengan sosok yang tidak dia duga dia tidak bisa mempercayainya.
Kenapa keberadaan ini bisa ada di bumi?
“K-Kieeek―!”
Antinus meringkik saat dia melihat mata berkilauan milik
seorang anak yang ada didepannya.
"Kau akan jadi serangga pertama!" ucap anak itu,
Lee Gilyoung sambil tertawa senang.
Chapter 92 Daftar Isi Chapter 94
Komentar
Posting Komentar