ORV Chapter 92. Episode 19 – Singularity 1
Disclaimer: Not mine
>>>>><<<<<
Karena ini pertama kalinya aku mendatangi official post
milik dokkaebi, aku melihat beberapa dokumen yang ada di meja sementara Bihyung
sedang mengurusi para konstelasi.
[Laporan Tren
Singularitas]
Singularitas? Saat aku membalik beberapa halaman karena
merasa penasaran, dokumen itu langsung berubah menjadi debu. Sepertinya itu
adalah database milik sistem, bukan dokumen fisik asli.
Bihyung menatapku.
-... Apa yang kau
lakukan?
-Bukan apa-apa.
Bihyung melihat debu yang ada di meja dan menatapku dengan
tatapan curiga. Lalu dia menghela nafas dan berkata.
-Hei, kau baik-baik
saja?
-Kenapa? Apa kau
menyesalinya sekarang?
-Itu... Kau tahu lah,
Para konstelasi yang datang dengan cara ini pasti akan segera pergi.
Para konstelasi yang termakan jebakan pasti akan kembali ke
channel dome Tokyo. Saat itu, balas dendam Dokgak akan dimulai. Tapi itu
masalah nanti.
-Lagipula kau sudah
berbohong. Apa yang ingin kau lakukan? Bagaimana jika subscribernya mencapai
10.000? sekarang saja jumlahnya sudah 5.000
Aku mengangkat bahu tanpa mengatakan apa-apa dan Bihyung
melanjutkan.
-Bukannya ada syarat
yang membuatmu tidak boleh memilih sponsor saat kau menandatangani kontrak
denganku? Kenapa kau melakukan sesuatu yang seperti ini?
-Semuanya akan berjalan
lancar. Kau boleh menghentikan kontraknya jika ingin.
-Aku tidak bisa
melakukannya.
-Sialan... Aku
membahayakan diriku untukmu, tapi kau tidak bisa melakukannya?
Wajah Bihyung terlihat semakin kelam.
-Itu...
Ya. Aku memang bodoh karena sudah berharap. Aku berkata
padanya. Jangan khawatir. Aku punya ide.
-Benarkah?
_Ya, karena itu
berikan itemku. Dokgak sudah tidak ada, jadi berikan itemku sekarang juga.
-Ah, benar juga.
Bihyung langsung memanipulasi sistemnya. Setelah beberapa
saat, sebuah jubah putih turun dari langit. Desain rapi dan memperhatikan mode
dan fungsi bertempur. Aku mengambil jubah itu dan memeriksa kantong dimensinya.
[Opsi spesial ‘ruang’
dari Infinite Dimension Space Coat telah diaktifkan.]
Keunggulan jubah ini adalah aku bisa menyimpan berbagai item
di dalamnya tanpa skill inventory. Ini adalah item yang cocok untukku karena
ada banyak item penting yang kubawa, misalnya Ganpyeongui, Dongui Bogam, dan
Magic Power Stove.
“... Ngomong-ngomong, warnanya putih. Tidak seperti di foto
katalog.”
{Warna yang hitam
sudah habis.}
Habis. Memang item ini ada berapa banyak?
{Kau tidak tahu? Ini
item yang diproduksi besar-besaran.}
Aku memeriksa opsi dari item ini.
+
[Informasi item
Nama: Infinite
Dimension Space Coat ver.1.1 (dibuat oleh Mass Production Maker)
Rating: SSS
Deskripsi: jubah
kostumisasi bagi para returnee. Meski diproduksi besar-besaran, anehnya item
ini diberi rating SSS. Jika memikirkan para returnee yang tidak bisa
mengaktifkan layar atribut, fungsi tambahan ‘Subspace’ bisa diaktifkan dari
kantong bagian dalam jubah. Tentu ruang di dalamnya tidak terlalu besar, jadi
gunakan dengan hati-hati.]
+
Aku melihatnya sekali lagi. Jubah ini hanya bisa menggunakan
subspace tapi ratingnya SSS? Aku merasa sedikit pusing saat mengingat jika
jantung naga kuno Ignitus hanya punya rating SS...
{... Juju saja, ini
karena pengaruh dari pembuatnya. Dia adalah konstelasi yang kuat?}
Itu masuk akal. Mass Production Maker adalah konstelasi yang
terkenal diantara para returnee... Meski ratingnya agak aneh, ini adalah salah
satu item terbaik yang bisa didapatkan di awal.
Yang penting aku sudah menerima itemnya.
{Kalau begitu ayo
kembali.}
Bihyung menjentikkan jarinya dan sekelilingku mulai berubah.
Aku mengedip sekali dan kembali ke tanah. Han Sooyoung terkejut dengan
kemunculanku dan langsung mundur beberapa langkah ke belakang.
“Hei, kemana kau pergi?”
“Ada yang harus kulakukan sebentar.”
“... Apa semuanya sudah selesai?” kadang Han Sooyoung punya
kebiasaan berbicara seperti ini meski dia tidak tahu apa-apa. Apa ini ego milik
penulis? Aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Baju baru? Sial, aku iri.” Ucapnya sambil melihat jubah
yang kupakai dan kemudian Yoo Joonghyuk yang sedang tidak sadarkan diri. Dia
melihat jubah hitam Yoo Joonghyuk dan jubah putihku, lalu berkata.
“Hei, apa kalian ini pasangan?”
“... Ini cuma kebetulan. Ini desain yang umum.”
[Konstelasi
‘Demon-like Judge of Fire’ merasa bahagia entah karena alasan apa.]
[Konstelasi yang suka
merubah gender menatapmu dengan mata berbinar.]
... Benar juga, ada banyak konstelasi unik di sini. Siapa
konstelasi yang suka merubah gendernya? Apa konstelasi ini muncul di novel Cara
Bertahan Hidup? Kurasa aku harus membaca ulang novel itu secepatnya.
[Konstelasi ‘Demon-like
Judge of Fire’ sedang mengontrol konstelasi yang suka merubah gendernya.]
Ngomong-ngomong, aku memutuskan untuk memeriksa Yoo
Joonghyuk. Untungnya penyembuhannya berjalan dengan lancar. Nafasnya juga
terlihat stabil dan lukanya sudah mulai sembuh.
“Ayo cepat pergi dari sini sebelum bajingan ini bangun.”
Yoo Joonghyuk pingsan dengan tangan yang terkepal erat. Aku
tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia bangun nanti.
XXXX
Aku meninggalkan Gangdong-du bersama Han Sooyoung sedangkan
Yoo Sangah digendong oleh salah satu avatar Han Sooyoung.
Aku kembali ke tempat dimana kami melawan Antinus, tapi kami
tidak bisa menemukan Lycaon. Tidak ada mayat di sana, jadi mungkin dia masih
hidup. Aku tidak tahu kenapa dia tidak mendatangiku. Dia pasti sedang terluka
parah setelah menerima serangan dari bencana yang baru lahir.
Han Sooyoung menatapku dan bertanya, “Apa tidak apa-apa
meninggalkan laki-laki itu sendirian?”
“Tidak apa-apa.”
“Tapi dia bersama Poisoner. Kita bisa mempercayainya?”
Aku meninggalkan Yoo Joonghyuk pada Lee Seolhwa.
“Poisoner sebenarnya bukan orang jahat. Semuanya karena
parasit yang ada di tubuhnya.”
Di banyak episode dimana dia tidak diinfeksi oleh guide, Lee
Seolhwa disebut sebagai ‘Doctor’ dan bukan ‘Poisoner’. Mungkin dia akan dipanggil
seperti itu di regresi kali ini.
-Bawa dia dan pergi ke
Gaebong-dong. Di divisi militer ke 5603, seorang prajurit sedang menunggumu.
Aku sudah memastikan lokasi Lee hyunsung dengan menggunakan
skill Omniscient Reader’s Viewpoint dan memutuskan untuk menerima nasihat Yoo
Joonghyuk. Aku sudah sombong jika berpikir aku bisa memperkuat companionku
hanya dengan kekuatanku sendiri.
Aku memiliki waktu dan informasi yang terbatas, meski aku
adalah seorang pembaca. Karena itu, pelatih terbaik untuk Lee Hyunsung sekarang
bukan aku tapi Yoo joonghyuk.
“Aku lapar. Mau makan?”
Aku menunjuk tumbuhan yang tumbuh menyelimuti sebuah gedung
pencakar langit.
[Monster spesies
tumbuhan grade 7 ‘Yanaspleta’ sedang menatapmu.]
Han Sooyoung menatap mata bunga matahari raksasa dan
berteriak ketakutan. “... Bisakah kita memakannya?”
“Kita harus memakannya karena tidak ada makanan lain di
sini. Menurut novel Cara Bertahan Hidup, rasanya lumayan enak. Lagipula monster
ini masih muda dan mudah untuk diburu.”
“Uh...”
Han Sooyoung megerutkan wajahnya dan kemudian memanggil
avatarnya. Kami memotong batang dan tentakel dari monster tumbuhan itu.
Yanaspleta itu langsung terputus dari akarnya dan menutup matanya.
Sekali lagi aku merasa jika aku sudah menjadi semakin kuat.
Meski dia masih muda, grade 7 cukup mudah untuk ditangani.
“Han Sooyoung. Apa kau tidak mau makan?”
“... Aku tidak yakin.”
“Kalau begitu aku yang masak.”
Aku memasak yanaspleta sesuai dengan cara yang ada dalam
novel Cara Bertahan Hidup. Aku mengupas kulit keras dari batangnya dan
memberikan sedikit rempah dan garam yang kudapatkan dari alfamart terdekat.
Bagian dalam batang itu berisi daging yang berwarna merah
muda dan itu membuatku teringat dengan daging kepiting. Mata Han Sooyoung
berbinar.
“Apa ini? Ini tumbuhan kan?”
“Benar.”
“Kita memakannya seperti makan salad?”
“Tentu tidak. Aku akan membakarnya.”
Aku memotong cabang yang mengelilingi batangnya, menusuknya
seperti sate dan kemudian meletakkannya di atas Magic Power Stove. Aku menyetel
panas kompor itu ke level medium, tapi matangnya cukup lama karena itu adalah
monster grade 7. Aku membalik-balik monster itu beberapa kali dan memberikan
garam di setiap sisinya. Setelah beberapa lama, area di sekitar kami dipenuhi
bau daging bakar.
“Hei, kau bisa mencium baunya?”
“Tunggu. kita tidak boleh langsung memakannya.” Aku
menghentikan Han Sooyoung yang ingin meraih daging monster itu. Kemudian aku
memberinya secangkir teh yang sudah kuhangatkan di sebelah kompor. “Minum ini
dulu sebelum makan.”
“Apa ini?”
“Jus dari batang yang kurebus. Kau harus meminumnya dulu
sebelum memakan daging yanaspleta.”
Han Sooyoung menerima cangkir itu dengan wajah curiga.
Beberapa saat kemudian dia terlihat kaget. Duia meminum jus itu dan langsung
menggigit daging yanaspleta yang sudah matang.
“Pelan-pelan saja makannya.”
“... Kau tidak bercanda. Kau benar-benar bisa masak.”
“Mungkin aku hanya bisa masak di dunia hancur seperti ini.”
Aku tertawa karena Han Sooyoung sangat mirip dengan anak
berusia 5 tahun yang sedang memakan makanan favoritnya.
[Beberapa konstelasi
yang suka memasak merasa penasaran dengan masakanmu.]
[Beberapa konstelasi
yang menyukai perkembangan cerita yang cepat dan kekejaman terus mengeluh.]
[Konstelasi ‘Prisoner
of the Golden Headband’ berkata lihat saja jangan terlalu banyak bicara.]
Masih ada seminggu sebelum skenario kelima dimulai. Disaster
of the Burning Hell dan Disaster of Question sudah dikalahkan, bisa dibilang
perkembangan skenario ini lumayan mulus.
Yoo Joonghyuk akan mengatasi bencana yang ada di barat
bersama dengan Lee Hyunsung setelah dia bangun, sedangkan Wanderer King akan
mengatasi bencana yang ada di utara. Sekarang yang tersisa adalah bencana yang
ada di tengah.
Aku mengambil jus yanaspleta dan menatap Yoo Sangah yang
masih pingsan.
“Yoo Sangah-ssi.”
Apa aku salah? Yoo Sangah yang sedang tidak sadar barusaja
mengernyitkan alisnya.
“Aku tahu status mentalmu sekarang. Bangun dan makan ini.”
“...”
“Kalau kau tidak mau, aku akan memakannya.”
Yoo Sangah tidak bangun. Tapi beberapa saat kemudian aku
bisa mendengar perutnya mengeluarkan suara keras.
“Kau pasti masih tidur kan? Kalau begitu aku akan
memakannya. Ah... enaknya.”
“... Tu-tunggu sebentar!” Yoo Sangah berteriak dan bangun
dari tidurnya. Seperti yang kuduga, Yoo Sangah tidak akan bisa menahan diri
jika mencium bau daging bakar ini. Dia sudah menggunakan banyak stamina, jadi
wajar jika dia merasa lapar.
Aku melirik Han Sooyoung yang sedang makan. “Hei, kau sudah
makan banyak. Sana pergi.”
“Kenapa?”
“Kau masih mau tanya?”
“... Cih. Kau membuat orang lain merasa tidak nyaman. Aku
mengerti.”
Mungkin Han Sooyoung tahu jika Yoo Sangah sudah bangun. Dia
juga tahu jika Yoo Sangah tidak bergerak karena keberadaannya. Wanita ini
memang berbahaya.
“Aku akan berkeliling sebentar. Jangan makan semuanya,
sisakan untukku. Mengerti?” han Sooyoung mengambil setusuk daging dan
menghilang ke dalam kegelapan.
Saat Han Sooyoung benar-benar sudah menghilang, Yoo Sangah
perlahan mendekat. Sate yang ada di atas kompor mengeluarkan bau yang sangat
menggoda. Aku memberikan setusuk untuk Yoo Sangah yang terlihat ragu. Yoo
Sangah menerimanya dan menggigitnya.
Yoo Sangah memakan satu tusuk sate sekaligus hingga hampir
tidak bisa membuka mulutnya.
“.... Enak.”
Matanya berkaca-kaca. Seapapun tidak akan berpikir jika dia
adalah wanita yang tadi mengayunkan dagger tajam tanpa ragu dan ampun.
“Makan pelan=pelan saja.”
2 dagger yang menggantung di pinggangnya memberitahuku jika
yang terjadi tadi siang bukan mimpi. Baru sebulan sejak kehancuran terjadi.
Masih banyak hal yang harus kulakukan.
Yoo Sangah memakan sate itu tanpa mengatakan apa-apa dan aku
hanya menatapnya. Sate yanaspleta ini memang sangat enak. Ini adalah rasa yang
tidak ada di dunia ini...
Yoo Sangah menatap api yang berkobar dan kemudian berkata.
“... Ini kenyataan.”
“Mungkin.”
“Kita tidak bisa kembali lagi?”
“Ya. mungkin saja.”
Tangan Yoo Sangah bergetar pelan. Dia sudah membunuh orang
lain dengan tangannya sendiri. Untuk bertahan hidup, dia harus merebut nyawa
milik orang lain.
Tangan yang berlumuran darang orang lain itu sekarang sedang
menutupi matanya. Bahunya bergetar pelan... Mungkin dia tidak ingin aku melihat
air matanya padaku.
“Ini bukan salahmu.” Aku tidak tahu apa kata-kataku bisa
membuatnya tenang. Aku tidak bisa melihat isi hati Yoo Sangah. Wanita itu mulai
menangis. Air mata meluncur turun dari sela-sela jarinya dan sate yang sedang
dia makan jatuh ke tanah.
Berapa lama lagi dia akan menangis? Perlahan, isakannya
semakin ebrkurang.
Daging yanaspleta, monster grade 7 memiliki efek obat tidur
yang kuat jika dimakan tanpa meminum jusnya terlebih dahulu.
Aku menatap Yoo Sangah yang kembali tidak sadarkan diri dan
kemudian berkata. “Ini bukan salahmu.”
Itu adalah kata-kataku untuk Yoo Sangah.
“Jadi...” di waktu yang sama aku mengatakan ini bukan untuk
Yoo Sangah. “Aku berharap bisa tahu siapa kau. Bagaimana?”
Di dunia yang sudah hancur ini, aku bisa mendengar teriakan
monster yang terdengar sangat menyeramkan. Aku merasa seperti sedang berbicara
sendiri. Aku menatap Yoo Sangah dan bertanya. “Apa kau mau pura-pura tidak
tahu?”
“...”
“Aku tidak tahu kenapa kau memperhatikan diriku, tapi
bukannya kau sudah terlalu lama melakukannya?”
Bilah putih dari Unbroken Faith memancarkan cahaya di
kegelapan malam.
“Aku tidak akan ragu untuk melakukan apapun agar tujuanku
tercapai.” Aku mendekatkan ujung pedangku ke leher Yoo Sangah. Saat ujung
pedang sudah menyentuh leher Yoo Sangah dan membuat sedikit darah keluar, mata
wanita itu tiba-tiba bersinar.
[Skill eksklusif
Fourth Wall meringankan shock mentalmu.]
Angin tiba-tiba berhembus kencang dan aku terlempar agak
jauh dari tubuh Yoo Sangah.
Ada sebuah aura mengerikan yang membuat jantungku berdebar
sangat cepat. Pendar cahaya mulai menyelimuti tubuh Yoo Sangah. Aku melihat
mata kosong Yoo Sangah, dan di bagian pupilnya aku bisa melihat nebula yang
sangat jauh. Kemudian suara yang mirip seperti petir masuk ke dalam kepalaku.
[Manusia rendah.]
Aku mengusap darah yang mengalir dari bibirku dan
menyeringai. Akhirnya mereka muncul. Para konstelasi sialan dari Olympus.
Chapter 91 Daftar Isi
Chapter 93
Komentar
Posting Komentar