I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 315
Disclaimer: Not mine
>>>>><<<<<
“Jadi, siapa yang akan kita jadikan target? Laki-laki gendut
itu?”
Mel merangkak diantara semak-semak. Matanya bergerak dengan
cepat.
Hanya Duke yang tetap berdiri saat Mel terpaksa duduk di
semak-semak dan mencondongkan tubuhnya untuk mencari target.
Rasanya tidak pantas menyebut semua ini dengan kata
‘sembunyi’.
“Oh, bagaimana dengan laki-laki berkacamata di sana? Atau
gadis kutu buku yang sedang duduk itu?”
“Pertama, mereka harus orang yang sangat menyukai Liz.”
Mel terkesiap saat mendengar kata-kata Henry, kemudian dia
menjulurkan lidahnya.
“Mungkin kau mau menjadi pengikut butanya?”
“Yah, satu-satunya cara untuk lepas dari mantra itu adalah
berpikir dengan lebih waras dari Liz, kan?”
“Mungkin lebih baik kita mulai dengan orang-orang yang sudah
terlalu percaya. Jika kita bisa mengembalikan mereka, maka pengikut-pengikut
yang tidak terlalu percaya akan lebih mudah kita tangani.”
“Benar. Kau benar.”
“Kalau begitu lebih baik kita menangkap laki-laki berkepala
merah penyuka fitness itu.”
Mel memotong pembicaraanku dengan Henry. Kemudian dia
menunjuk Eric yang sedang berjalan bersama murid lain.
Dia terlihat mencolok karena tubuhnya yang besar. Dia sedang
membantu murid wanita yang sedang membawa banyak buku.
... Saat kau melihatnya seperti ini, Eric terlihat layaknya
laki-laki baik hati pada umumnya. Tapi dia selalu mengarahkan kebenciannya yang
berlebih pada Alicia.
Tapi, aku merasa jika rasa permusuhan dari anggota osis yang
bergabung dalam faksi Liz semakin berkurang saat mereka tahu jika yang mulia
raja lah yang menyuruh Alicia menjadi ‘wanita jahat’.
“Eric. Dia kelihatan sangat menyusahkan.” Gumam Henry saat
menatap temannya itu.
“Siapa yang akan memanggilnya?”
“Aku saja yang melakukannya.”
Pertanyaan Mel dipotong oleh sebuah suara dari arah
belakangnya.
... Eh, Duke?
Aku tidak bisa membayangkan Eric dan Duke berbicara satu
sama lain.
Aku tahu Duke tidak akan terpancing, tapi aku masih bertanya
apa dia benar-benar serius soal ini.
“Aku akan cari caranya.”
Dia selalu menyelesaikan tugasnya dengan sempurna, tanpa ada
rasa ragu dan takut sedikitpun. Dia benar-benar menggambarkan sosok pangeran
yang ada dalam buku.
Dengan pikiran seperti itu, aku melihat Duke yang sedang
berjalan ke arah Eric.
Duke menarik perhatian murid-murid lain saat dia muncul dari
balik semak.
Aku tahu jika mereka tidak mungkin memalingkan wajah mereka
dari karisma yang dipancarkan oleh Duke, tidak peduli meski mereka menyebutnya
pangeran gila.
Sebagai seorang pangeran, dia pasti merasakan tekanan dari
banyak pasang mata yang menatapnya. Dia pasti jarang bersikap santai.
Alicia adalah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan
Duke dari situasi seperti itu. Karena itu Duke pasti akan melakukan apapun
untuk Alicia, kan?
“Rumor omong kosong itu memang sudah mereda, tapi dia masih
mendapat banyak perhatian. Hidupnya benar-benar sulit.”
“Syukurlah Duke sudah punya Alicia.”
“Aku juga ingin Ali-ali untukku sendiri!”
Mel tidak peduli meski aku dan Henry berbicara dengan suara
pelan. Dia mengatakan keinginannya dengan suara keras.
Kami berusaha menutup mulut Mel agar tidak ada murid yang
menyadari keberadaan kami.
Mel benar-benar tidak pernah mengkhawatirkan apa yang akan
terjadi setelah ini.
Chapter 314 Daftar Isi Chapter 316
Komentar
Posting Komentar