I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 303

 Disclaimer: Sama seperti postingan terjemahan lain di blog ini, novel ini bukan punya saya.

XXXXXXXX

Pertanyaan Henry membuat Alan terdiam seribu bahasa.

... Kata-kata Liz Cather pasti akan menenggelamkan semua permintaan tolong yang berasal dari Alicia.

Aku yakin jika Alicia tidak bermaksud mengatakan jika dia tidak membenci Alan karena pikirannya yang sangat terbuka.

Meski Alicia tidak ada di sini, aku bisa membayangkan reaksinya dengan sangat mudah. Aku bisa melihat wajah bahagianya karena sedang dijadikan target oleh kakaknya sendiri.

Semakin besar kebencian kakak-kakaknya padanya, semakin senang dia. Aku yakin Alicia akan berpikir ‘Aku sudah semakin dewasa! Aku tidak menyangka bisa mendapatkan kebencian sebesar ini dari kakak-kakakku!’

Dulu, aku tidak tahu apa yang Alicia pikirkan soal ini. Tapi sekarang aku mulai bisa mengerti jalan pikiran gadis itu.

Awalnya, kupikir Alicia adalah gadis masokis. Tapi ternyata aku salah. Dia hanya berusaha menjadi wanita jahat ideal yang ada dalam pikirannya.

Hmm? Apa mungkin kami melakukan sesuatu yang tidak perlu...

Bagi Alicia, menghancurkan cuci otak Liz Cather sama seperti kehilangan semua kerja keras yang dia lakukan hingga saat ini. Terlebih lagi, aku adalah kaki tangan Alicia selama dia melakukannya. Aku tidak mungkin bisa kabur dari semua ini.

Apa yang harus kulakukan?

Akan buruk jika Alan mengikuti jejak Albert yang sekarang sudah mendukung Alicia. Tidak... Kurasa aku sudah terlambat.

“Alicia...”

Suara Alan terdengar bergetar.

“Tidak peduli seberapa keras aku mengabaikannya, aku tahu jika dia terus berusaha keras setiap hari. Meski aku tidak mau Alicia ada di rumah ini... Meski dia sudah diisolasi selama 2 tahun di gubuk itu... Aku juga selalu melihat para pelayan yang membawakan buku untuknya. Lalu, kekuatan luar biasa milik Alicia yang bisa kurasakan dari sini... Aku tidak mau mengakui jika Alicia—yang berseberangan dengan Liz adalah seorang pekerja keras.”

Henry hanya mendengarkan Alan yang sedang meluapkan perasaannya.

“Aku tidak mau percaya jika Alicia selalu bangun sebelum semua orang yang ada di rumah ini untuk berlatih pedang, atau saat dia begadang untuk belajar di perpustakaan. Aku tahu aku bukan kakak yang baik. Tapi mungkin... Melihat Alicia yang seperti itu membuatku merasa malu pada diriku sendiri... Dan karena itu aku menjadi lebih bergantung pada Liz.”

“Aku menegrti. Aku juga merasa malu saat melihat Alicia.” Ujar Henry yang merasa simpati pada Alan.

Aku bisa memahaminya, apalagi aku selalu ada di samping Alicia. Alica membuatku merasa jika semua yang kulakukan masih tidak ada apa-apanya.

“Suatu hari, aku berpapasan dengan Ali. Saat itu dia mengatakan sesuatu padaku.”

“Apa katanya?”

“Dia berkata jika suatu hari nanti kerajaan Ravaal akan mengalami penurunan temperatur secara mendadak dan semua tanaman pangan akan mati. Dia bertanya padaku apa yang akan kulakukan jika semua itu benar-benar terjadi. Kupikir itu hanya omog kosong, karena itu aku tidak menanggapinya dengan serius. Aku tidak percaya jika Alicia meneliti kondisi kerajaan Ravaal, dan karena saat itu Liz sedang berulang tahun, kupikir Alicia hanya sedang bersikap tidak sopan. Tapi...”

 Kenapa Alicia bertanya pada Alan dan bukan orang lain?

Tunggu. Menanyakan sesuatu yang tidak kau ketahui pada kakakmu adalah hal normal. Itu adalah subjek pembicaraan yang sulit, tapi cuaca ekstrim bukan hal yang aneh.

Alicia mungkin tidak terlalu memikirkan pembicaraan itu.

Tapi dari yang bisa kutangkap sekarang, mereka sepertinya membicarakan banyak topik yang menarik.

Aku memfokuskan pikiranku pada pembicaraan mereka berdua.

 

Chapter 302     Daftar Isi     Chapter 304


Komentar

Postingan Populer