ORV Chapter 90. Episode 18 – A Reader’s Fight (4)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.

XXXXXXX

Han Sooyoung bertanya dengan wajah kebingungan.

"Apa? Apa artinya itu? Kenapa dia tiba-tiba menanyakan soal probabilitas?"

"Dia cuma mempermasalahkan sesuatu yang tidak perlu."

"Masalah? Kenapa?"

Kenapa? Apa itu karena aku menolak tawarannya? Dokgak tetap melayang di udara dan melapor pada pihak Bureau.

Penghakiman probabilitas...

Aku tidak berpikir jika cara itu bisa digunakan seperti ini. Aku memang berharap dokkaebi dari channel-channel besar akan mulai bertarung, tapi aku tidak menyangka jika situasinya akan jadi seperti ini.

Wajah Bihyung memerah dan dia terlihat berkaca-kaca saat menatapku dan Dokgak secara bergantian.

-A-apa? Apa yang harus kulakukan sekarang?

-Katakan padaku dengan jujur. Apa dia mengetahui kontrak kita?

Bihyung menggelengkan kepalanya.

-Apa dia melihatmu membuka tas dokkaebi?

-I-itu tidak mungkin.

-Benarkah?

-Mu-mungkin…

-Kalau begitu jangan panik dulu. Meski itu yang terjadi, itu tidak cukup untuk meminta 'pengecekan probabilitas'. Sejak awal tidak ada peraturan yang dilanggar.

Itu benar. Tidak ada kasus dimana inkarnasi membuat sebuah 'kontrak siaran' atau menggunakan 'tas dokkaebi' secara bebas. Jadi itu bukan pelanggaran peraturan Star Stream secara langsung.

Bihyung menganggukkan kepalanya dengan lega.

-O-oke. Aku mengerti.

Jika melihat Bihyung yang kekanakan seperti ini aku jadi tidak tahu apa dia benar-benar dokkaebi atau malah aku yang dokkaebi.

[Manipulasi dari channel #BI-7623 telah dilaporkan.]

[Pihak Bureau sedang mendiskusikan masalah ini.]

Jika aku benar, permintaan pengecekan probabilitas akan ditolak. Tapi ceritanya akan berbeda jika Dokgak memiliki 'bukti' untuk itu...

Dia sedang menyembunyikan informasi dan aku tidak punya cara untuk mengetahui informasi apa itu. Kalau begitu hanya ada 1 cara yang tersisa.

"Hei, bisakah kau berhenti melakukannya dan berikan hadiah milikku? Apa kau tidak lihat kalau konstelasi sudah mulai bosan?"

[Wah, itu masalahnya. Ini lebih penting daripada pemberian kompensasi milikmu.]

-Apa kau sudah berubah pikiran? Jika kau setuju dengan ajakanku, aku akan menghilangkan semua tuduhan ini untukmu.

Aku menatap Dokgak. Ya, mari coba konfrontasi frontal.

"Apa masalahmu? Izinkan aku melihatnya. Bagaimana mungkin channel tempatku berada melakukan manipulasi skenario secara ilegal? Apa kau ada bukti soal tuduhan itu?"

Aku akan menemukan bukti apa yang dia miliki. Jika dia hanya menggertak, situasi ini akan berakhir dengan cepat.

Dokgak tersenyum seakan dia sudah menunggu pertanyaanku.

[Apa kau benar-benar ingin mendengarnya? Kau akan menyesal.]

"Katakan saja."

[Masalah ini berhubungan denganmu, Kim Dokja.]

"... Denganku?"

Di detik ini, aku punya satu pemikiran.

Apa ini karena aku menggunakan informasi masa depan yang ada di dalam novel? Tapi karena proses filtering, informasi ini harusnya tidak tersebar pada para dokkaebi dan konstelasi. Jika tidak aku pasti sudah terperangkap dalam badai probabilitas...

[Apa kau melihat layar itu?]

Sebuah layar besar tiba-tiba muncul di udara. Layar itu menampilkan video dari pertempuran yang baru saja kulakukan. Layar pertama menunjukkan pertarunganku dengan Poisoner Lee Seolhwa.

[Ini buktinya.]

"... Mana buktinya?"

Layar itu hanya menunjukkan jika aku tidak membunuh Lee Seolhwa. Dokgak pun menggantinya.

[Ini juga bukti.]

Layar kedua menunjukkan pertarungan antara Lycaon dan Antinus. Apa ini…

[Ini adalah bukti ketiga.]

Di layar ketiga, aku sedang menyerang Disaster of Question,  Myung Ilsang. Itu adalah scene dimana Myung Ilsang terus menerus melepaskan segelnya. Tiba-tiba perutku terasa sangat sakit.

[Apa persamaan dari semua rekaman ini?]

Aku langsung menyadarinya. Dokkaebi itu tidak sedang berbicara padaku.

[Bagi para konstelasi yang sedang melihat, apa kalian punya ide?]

Semua orang di area ini terdiam.

[Pertarungan melawan Poisoner, pertarungan melawan Antinus dan pertarungan melawan Disaster of Questions. Ada 1 persamaan antara 3 pertarungan ini.]

Layar terus menampilkan rekaman berbeda.

[Sebenarnya dia punya kesempatan untuk membunuh poisoner dan menghentikan bencana lebih awal.]

Jarinya menunjuk ke arah Poisoner.

[Dia bisa menghentikan bencana dengan membunuh Antinus.]

Kemudian dia menunjuk Antinus.

[Dia bisa menghentikan Disaster of Questions sebelum segelnya lepas.]

Dia menunjuk Myung Ilsang dan kemudian menunjukku.

[Tapi dia 'sengaja' tidak melakukan itu.]

"Tunggu! Sekarang kau…!"

Sekarang aku menyadari apa yang ingin dilakukan Dokgak, dan seluruh bulu kudukku berdiri karenanya.

Aku mengerti. Inilah yang direncanakan dokkaebi itu.

[Konstelasi sekalian. Inkarnasi Kim Dokja telah bekerja sama dengan pemilik channel 'Bihyung'. Dia sengaja menyembunyikan kekuatannya dan memanipulasi perkembangan skenario. Dia membuat skenario menjadi lebih sulit dengan tujuan jahat.]

Lalu layar terakhir muncul. Di sana aku bisa melihat diriku yang menggunakan skill Way of the Wind untuk menghentikan Myung Ilsang.

[Dia melakukan semua itu untuk 'mengarahkan' katarsis terakhir.]

Sialan. Sejak awal Dokgak tidak bermaksud untuk mengajukan 'pengecekan probabilitas'.

Dokgak…

Ini tujuan Dokgak yang sebenarnya.

[Dia melakukannya agar bisa mendapatkan banyak koin dari anda semua.]

Ini adalah akhir dari channel Bihyung.

[Beberapa konstelasi terdiam.]

Bukti yang ditunjukkan Dokgak sama sekali tidak melanggar 'hukum probabilitas' yang berlaku. Dokkaebi mengontrol para inkarnasi untuk membuat skenario menarik juga bukan hal yang aneh.

Masalahnya adalah para konstelasi yang mungkin tidak menyukainya. Saat mereka berpikir aku tidak serius menjalani skenario, mereka akan kehilangan rasa ketertarikan mereka.

Itu sama seperti memisahkan mereka dari pertunjukan. Saat dinding ke'4 antara penonton dan karakter hancur, para penonton akan langsung pergi begitu saja.

Itu yang diincar oleh Dokgak.

[Mulut konstelasi 'Bald General of Justice' terbuka lebar.]

[ Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' tertawa.]

[Konstelasi 'Secretive Plotter' hanya mengangkat bahu seakan semua baik-baik saja.]

Beberapa konstelasi terkejut tidak percaya, beberapa tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan beberapa terdiam.

Masalahnya adalah para konstelasi selain mereka.

[Beberapa konstelasi meninggalkan channel.]

[Konstelasi yang mempertanyakan keadilan dari channel telah meninggalkan channel.]

[Beberapa konstelasi meminta channel untuk mengembalikan koin mereka.]

Para konstelasi pergi dan channel Bihyung mulai mengecil.

[Ukuran dari channel ini semakin mengecil.]

Pesan-pesan itu terus bermunculan dan tubuh pucat Bihyung mulai mengecil. Tanduk dokkaebi itu juga semakin mengecil.

Aku hanya bisa menghela nafas. "Channel ini sudah mati."

Hanya ada satu jalan yang tersisa. Aku melihat jumlah konstelasi yang semakin berkurang dan kemudian berkata pada Dokgak.

"Aku mengerti. Jadi berikan kompensasinya saat kau selesai bicara. Aku akan menerima penawaranmu."

Dokgak tersenyum saat mendengarnya.

-Kau cerdas sekali.

Mata Bihyung membelalak karena dia merasa dikhianati.

[K-kau…!]

"Jangan lihat aku seperti itu. Aku sama sekali tidak bisa apa-apa." aku mengangkat bahu dan mengatakannya dengan suara keras.

Bibir Bihyung bergetar karena pengkhianatan yang kulakukan. Anak itu benar-benar ketakutan.

-Bihyung, apa kau percaya padaku?

-Apa….

-Percaya padaku sekali ini saja. Bukannya karirmu sudah hancur?

Aku menutup jalur komunikasi dan berbicara pada Dokgak.

"Kalau begitu ayo pergi."

[Bagus. Ini saat yang tepat untuk memberikan kompensasi itu padamu.]

Dokgak menjentikkan jarinya dan pemandangan yang ada di sekitarku langsung menghilang. Sesaat setelah itu kami muncul di sebuah ruangan yang mirip dengan kamar VIP hotel berbintang.

… Ini 'official post' nya? Aku melihat ke sekitar dengan was-was. Meja rendah dan kursi yang pas dengan bentuk tubuh dokkaebi diletakkan di atas karpet mewah. Ada banyak pilihan alkohol bagi dokkaebi yang suka minuman keras.

Aku selesai melihat-lihat dan berjalan ke arah jendela. Pemandangan yang ada di luar…

Ya Tuhan. Hanya ada kegelapan di luar sana.

Bintang-bintang yang berkerlip memenuhi galaksi ini. Ini adalah pemandangan level tinggi dimana galaksi terlihat seperti permata yang tak ada habisnya. Para konstelasi mengulang orbit dan rotasi mereka sebagai salah satu bagian dari galaksi raksasa ini.

Rasanya lucu saat aku merasa sangat terpukau ketika melihat semua ini. Ini adalah Star Stream. Ini adalah aliran bintang-bintang yang menguasai semua skenario. Semua cerita berawal dari sini.

"Pemandangannya bagus." aku menoleh dan menatap Dokgak yang sedang berdiri di seberang ruangan. "Kadang aku hanya menatap kosong ke arah pemandangan ini. Aku tidak pernah capek menikmatinya."

"Kau itu…"

"Ah, kau kaget? Ini adalah 'suara asliku'." ucap Dokgak.

Ini adalah kali pertamaku mendengar suara dokkaebi. Sebelum ini aku selalu mendengarkannya dari broadcast. Dengan kata lain, apa yang ada di depanku saat ini adalah 'tubuh asli' Dokgak. Mata dokkaebi itu berbinar.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanyaku.

"Menurutmu apa? Ah, kau pikir aku akan membunuhmu?" Dokgak tertawa keras dan kemudian berkata. "Kau tahu itu mustahil."

"Aku juga tidak terlalu gila untuk bertarung melawan dokkaebi."

"Aku suka padamu. Kalau begitu mari kita mulai kontraknya."

Dokgak menjentikkan jarinya dan dokkaebi yang membawa kontrak muncul di depan kami. Dia adalah Bihyung. Sekarang dia sedang diikat oleh sistem dan menatapku dengan tatapan benci.

"Aku membawa Bihyung sebagai notaris. Yang harus kau lakukan cukup memutuskan kontrak dengannya dan buat kontrak baru denganku. Pembayaran karena sudah melanggar kontrak akan ditanggung oleh Bihyung."

Aku terkejut. Dokgak…. Ternyata dia tahu soal kontrakku dengan Bihyung. Itu artinya sejak awal dia tahu jika aku adalah orang yang bisa menarik konstelasi dari kelompok 'cari inkarnasi yang tepat'.

Aku berpura-pura tenang dan berkata. "Lakukan saja sesukamu. Aku tidak peduli."

"Bagus jika cerita ini bisa berjalan lancar. Apa kau mau memeriksa kontraknya? Ini juga pengalaman pertama untukku."

Aku membaca kontrak itu. Bisa dibilang, isinya lumayan mengekang pergerakanku. Donasi harus dibagi 50:50. Ada juga beberapa poin yang mengekang kebebasanku. Meski begitu di sana aku masih tertulis sebagai 'gap' dan bukan 'eul'.

Dokgak tertawa. "Bagaimana? Ini harga pasarannya, tapi aku bersedia melakukan negosiasi lebih dalam denganmu."

Sepertinya kata-kata Dokgak ada benarnya. Bihyung juga mengajukan persentase ini di awal kontrak kami.

Aku mengangguk dan berkata, "Yah, kontraknya tidak buruk. Tapi sebelum aku menandatanganinya, aku punya beberapa ide."

"Ide? Apa itu?"

"Bukannya mubazir jika hanya aku yang pindah ke channelmu? Kau pasti tidak merasa puas kan? Ada banyak konstelasi kuat di channel.lamaku."

"Heh? Siapa mereka?"

"Prisoner of the Golden Headband, Abyssal Black Flame Dragon, Demon-like Judge of Fire…"

Dokgak terkejut saat mendengar modifier itu.

"Prisoner of the Golden Headband? Aku tidak menyangka kau punya penonton seperti itu… Bihyung, kau hebat juga."

Bihyung berdesis meski mulutnya tertutup rapat.

Aku terus berbicara. Jujur saja, ini adalah bagian yang paling penting.

"Jujur saja, aku tidak mau meninggalkan konstelasi-konstelasi itu di channel Bihyung. Karena itu, aku ingin kau membuat jembatan agar mereka bisa ikut pindah bersamaku."

 

Chapter 89     Daftar Isi     Chapter 91


Komentar

Postingan Populer