I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 310

 Disclaimer: Not mine

XXXXXXX

Sesaat setelah aku meninggalkan ruangan Vian-sama, aku langsung berlari secepat mungkin ke ruangan Victor-sama.

“Hei, apa artinya ini!”

Aku langsung membuka pintu ruangan Victor-sama dan masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Victor-sama sepertinya tidak kaget dengan kedatanganku. Dia hanya menatapku dan menjawab pertanyaanku.

“Apa maksudmu ‘apa ini?’. Kau baru saja menjadi asisten kakakku.”

“Aku tidak mengerti. Kenapa kau menyuruhku menjadi asisten pangeran pertama? Bukankah kau benci padanya?”

Aku mengatakannya dengan cepat, tanpa jeda, dan dengan bahasa yang lumayan kasar. Tapi sepertinya Victor-sama tidak ambil pusing soal itu.

“Situasinya sudah berubah.”

“Tolong katakan padaku kapan, dimana, dan bagaimana situasinya bisa berubah. Kurasa aku punya hak untuk tahu.”

Jika aku mundur disini, itu artinya aku kalah. Alicia, tekan dia terus.

Victor-sama melirikku dan menghela nafas.

Hei, harusnya aku yang menghela nafas seperti itu. Aku sama sekali tidak bisa mengikuti pemikiranmu karena semua itu tidak masuk akal untukku.

“Jelaskan padaku. Apa yang harus kulakukan?” tanyaku.

“Dia tiba-tiba berkata kalau dirinya ingin menjadi raja!” teriak Victor-sam.

“Dia selalu mendapatkan hasil bagus dalam segala hal. Semua orang berkata jika raja selanjutnya harus seperti pangeran pertama, tapi ayah juga memberiku kesempatan untuk menjadi raja selanjutnya. Aku memiliki hak untuk menjadi raja. Karena itu, ekspedisi ke hutan kematian sangat penting untukku. Meski begitu, laki-laki itu... Hingga sekarang kakak tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada tanta. Tapi, tiba-tiba dia bilang menginginkannya sekarang. Saat aku menunjukkan peri itu pada ayah, dia sama sekali tidak bereaksi. Aku bertanya padanya soal situasi saat ini dan dia memberitahukan semuanya padaku. Dan sekarang dia sedang mencoba untuk membuktikan jika dia pantas menjadi raja.”

Aku tidak pernah melihat Victor-sama bicara sebanyak itu. Dia pasti sedang sangat tertekan sekarang.

Yah, singkatnya, menunjukkan Kii pada raja tidak membuat Victor-sama menjadi calon raja secara otomatis... Itu adalah salah satu cara yang paling kejam jika kau ingin menghancurkan harapan seseorang.

Tapi, dari hasil pengamatanku yang sangat sebentar ini, aku tidak berpikir jika Vian-sama ingin menjadi raja.

“Untuk sekarang, tenangkan dirimu dulu Victor-sama. Penerus tahta tidak akan ditentukan semudah itu.”

“Mudah? Apa kau lupa hampir mati di hutan kematian?”

Mata tajamnya mengarah padaku.

Ah, aku membuatnya tambah marah. Kurasa aku tidak boleh mengatakan apa-apa sekarang.

“Yah, yang perlu kau lakukan sekarang hanya mencari kelemahannya. Oke?”

... Sepertinya kakakmu sudah tahu kalau aku ini mata-mata kirimanmu, Victor.

“Baiklah.”ucapku. Setelah itu aku berbalik dan berjalan keluar meninggalkan Victor-sama.

Kalau kalian ingin melakukan pertengkaran antar saudara lakukan itu di tempat lain, oke. Jika mereka bersedia untuk bekerja sama, kerajaan sebesar Ravaal sudah cukup besar untuk mereka berdua berbagi kekuasaan, begitu pikirku sambil berjalan meyusuri lorong besar yang ada di istana.

 

Chapter 309     Daftar Isi     Chapter 311


Komentar

Postingan Populer