I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 307

 Disclaimer: Not mine

>>>>><<<<<

Sejak kapan aku menjadi populer di sini? Awalnya semua orang mewaspadai keberadaanku, tapi sekarang aku merasa jika kami sangat dekat... Seperti sahabat karib.

Kurasa mereka berpikir kalau aku akan mati saat ekspedisi. Tapi karena aku berhasil kembali, aku menjadi populer.

Aku terus mengunyah roti isiku dan tidak menanggapi mereka yang terus mencoba berbicara padaku.

Padahal aku ingin makan dengan tenang karena ada banyak hal yang harus kupikirkan...

“Nak, darimana kau belajar cara bertarung seperti itu?”

“Hei, bagaimana kau bisa bertahan hidup di hutan mengerikan itu?”

“Apa kau punya master? Kalau kau tidak keberatan, aku mau tahu namanya!”

“Nak! Kau boleh tanya apa saja padaku!”

Tidak ada satupun dari mereka yang memanggilku Ria, jadi aku tidak menanggapi apa yang mereka katakan!

“Kumohon! Beritahu aku nama gurumu, master Ria!”

Akhirnya seseorang menyebut namaku.

Ya ampun... rasanya sudah lama sekali sejak aku mendengar orang lain memanggil namaku.

“Aku tidak punya guru.” Jawabku sambil menggigit roti isiku sekali lagi.

Oh... Ini roti isi ham. Enak sekali. Koki istana ini pasti sangat ahli.

“Kalau begitu, kau mempelajari semua jurus itu sendiri?”

“Bagaimana tubuh sekecil itu bisa melakukan gerakan seperti itu? Ah, apa itu gara-gara ukuran tubuhnya yang kecil?”

Mereka semua saling bisik dengan suara yang lebih pelan daripada biasanya, tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya dan hanya fokus pada roti isi yang ada di tanganku.

Awalnya, kakakku lah yang mengajariku pedang dan kakek Will mengajariku sihir. Tapi pada akhirnya aku mempelajari semua kemampuanku sendiri tanpa bimbingan siapa-siapa... Aku tidak punya seseorang yang bisa kusebut guru.

“Kuharap pangeran bisa lebih tertarik padaku.”

“Kalau begitu, perbaiki kemampuan berpedangmu.”

Saat seseorang sedang mengucapkan keinginannya agar di-notice oleh Victor-sama, suara pangeran itu tiba-tiba muncul begitu saja. Sontak, kami semua menoleh ke sumber suara itu.

Lihat, mereka semua langsung pucat pasi saat orang itu tiba-tiba muncul.

“Maaf! Kami sungguh minta maaf!”

Laki-laki yang barusaja mengucapkan keinginannya itu langsung berdiri dan membungkukkan kepalanya ke arah Victor-sama.

“Cepat latihan sana.” Ucap Victor-sama dengan nada lelah. Para prajurti langsung berteriak “Ya!” dan berlari menjauh.

Apa? Bukannya kita masih makan siang? Bagaimana dengan roti isiku?

Aku berdiri dengan wajah tidak ikhlas. Tapi saat aku mau berjalan pergi, sebuah tangan mencengkram kerahku dari belakang.

“Kau tetap di sini.”

“Kenapa?”

Aku mengucapkannya dengan nada sedikit kesal. Dari sini aku hanya bisa menatap kepergian para prajurit yang semakin lama semakin mengecil.

Jika aku satu-satunya orang yang diperhatikan oleh pangeran dengan cara seperti ini... Tidakkah mereka akan membullyku saat aku kembali nanti? Yah, aku tidak yakin kalau mereka akan melakukannya. Tapi pasti ada satu dua orang yang tidak suka dengan interaksi kami berdua saat ini.

“Aku punya pekerjaan untukmu, nak.”

“Eh~~, kau harus membayar per jam untuk itu.”

“Apa yang kau katakan? Aku sedang memberimu pekerjaan super penting sekarang.”

Victor mempererat cengkramannya dan membalik badanku dengan paksa hingga aku menatap wajahnya. Mata kuning kehijauannya sekarang memantulkan ekspresi jijik yang ada di wajahku.

 

Chapter 306     Daftar Isi     Chapter 308


Komentar

Postingan Populer