Orv CHAPTER 62. EPISODE 13 - WAR OF KINGS (4)
Disclaimer: not mine
XXXXXX
Lee
Sungkook terkejut saaat melihat pesan itu dan bergumam.
“Skenario
baru lainnya...”
Tentu
ini bukan timing yang bagus. Skenario lain muncul saat kami belum berhasil menyelesaikan
skenario yang sedang berjalan.
Aku
langsung membaca isi pesan itu.
+
[Skenario utama #4 – The King’s
Qualifications]
[Kategori: utama
Tingkat kesulitan: A
Syarat: Dapatkan ‘Absolute Throne’ yang
berada di Gwanghwamun.
Batas waktu: 8 jam
Kompensasi: 10.000 koin
Gagal: - ]
Skenario ini hanya bisa dilakukan oleh
inkarnasi yang telah menyelesaikan skenario ‘King’s Road’.
Absolute King memiliki komando penuh terhadap
raja-raja lainnya.
Syarat tambahan spesial mungkin akan muncul
selama skenario berjalan.
+
Situasi
saat ini tidak begitu bagus. Kelompok kami belum berhasil menyelesaikan
skenario ‘Struggle for Flags’.
Beban
kami bertambah menjadi dua kali lipat. Aku harus menyelesaikan skenario yang
berhubungan dengan tahta sambil mengalahkan Tyrant King dan menempati stasiun
Changsin.
{Lihat wajah bingung kalian itu. Jangan
terlalu khawatir, skenario ini akan berjalan cukup lambat.}
Semua orang yang ada di Gwanghwamun
terdiam karena rasa kaget yang mereka rasakan. Wajar. Para raja yang berhasil
bertahan tahu betapa pentingnya mendengarkan kata-kata dokkaebi.
{Seperti yang telah kalian duga, skenario
keempat ada untuk memilih satu raja yang akan duduk di tahta ini. Tentu, tidak
semua raja bisa duduk di sana. Hanya inkarnasi yang bisa membuktikan
kualifikasi yang mereka miliki bisa duduk di tahta itu.}
Dokkaebi
tingkat menengah itu mengatakan dengan tawa jahat.
{Kalau begitu, aku akan menunjukkan
kualifikasi pertama.]
+
[King’s Qualification]
-[Pemilik tahta haruslah orang yang paling
berani.]
--Absolute Throne tidak menginginkan ‘raja
yang lemah’. Untuk mendapatkan tahta ini, kau harus mendapatkan bendera hitam.
(Kualifikasi tambahan akan ditunjukkan
beberapa saat lagi.)
+
Bendera
hitam. Skenario ini sangat menjijikkan sejak awal.
{Huhuhu, aku sudah menunjukkan kualifikasinya.
Sekarang, buatlah cerita yang menarik!}
Dokkaebi tingkat menengah itu menghilang dan Yoo Sangah menunjukkan ekspresi khawatir.
"Bendera hitam... Bukannya kau harus menguasai 20 stasiun untuk mendapatkannya?"
"Itu benar."
Kelompok kami memiliki bendera coklat. itu adalah bendera yang kami dapatkan setelah berhasil menguasai 10 stasiun.
"Apa yang akan kita lakukan? Untuk mendapatkan bendera hitam, kita butuh 10 stasiun lagi. Apa ada stasiun kosong di dekat sini...?"
"Syarat itu muncul karena tidak ada stasiun kosong lagi."
"Huh?"
sejauh yang kutahu, tidak ada raja yang berhasil mendapatkan bendera hitam hingga detik ini.
"Apa kau lupa? Hanya ada satu cara untuk mengubah bendera kita menjadi hitam."
nilai pencapaian bendera akan naik jika kita berhasil menguasai stasiun lain. Tapi, ada cara yang lebih cepat untuk mendapatkannya.
"Ah...!"
Cara itu adalah merebut bendera representatif lain. Saat ini, ada banyak raja dengan bendera mereka masing-masing di Gwanghwamun.
Aku menenangkan anggota kelompokku.
"Jangan khawatir. Ini kondisi yang tidak terduga. Kita akan melakukan semuanya sesuai rencana."
Seperti yang sudah kita rencanakan. Aku memang berkata seperti itu, tapi itu tidak akan mudah.
ada banyak awan peperangan yang menggantung di atas Gwanghwamun. Ini adalah udara berat yang muncul sebelum badai datang. Suara senjata yang ditarik dan teriakan perintah bisa terdengar dengan jelas.
Mereka semua akan mulai bergerak sebentar lagi.
Mereka yang menginginkan promosi akan saling membunuh dengan pedang asli. Mereka yang menginginkan daerah kekuasaan yang lebih luas akan mengambil bendera milik orang lain untuk mendapatkan stasiun mereka.
Membunuh satu sama lain untuk mendapatkan item yang lebih bagus. Ini semua mereka lakukan untuk bertahan hidup.
Lee Sungkook melihat bangunan yang ada di sekitar mereka dan bergumam, "Ini mengerikan. Apa ini benar-benar Korea Selatan?"
"Ini Korea Selatan. Ini masih Korea Selatan."
"Representatif, apa kau tidak takut?"
"Aku takut."
Aku tidak berbohong. Aku benar-benar ketakutan. Jujur saja, aku sering merasakan hal ini. Meski aku membaca novel Cara Bertahan Hidup, aku masih pekerja kantoran biasa. Aku tidak menunjukkannya, tapi aku sering berpikir kenapa aku masih bisa bertahan hingga detik ini.
Kim Dokja yang bekerja di Mino Soft dan Kim Dokja yang hidup dalam dunia Cara Bertahan Hidup. Kematian akan datang entah aku menginginkannya atau tidak. Yang paling penting...
"Setidaknya aku merasa hidup sekarang."
[Skill eksklusif 'Fourth Wall' diaktifkan!]
Aku langsung berbalik dan menatap Lee Sungkook yang menatapku dengan takzim.
"Saat aku melihat representatif..."
"Serang!!"
Seseorang berteriak sesaat sebelum Lee Sungkook selesai berbicara. 300 meter dari tempat kami berada, ada seorang raja yang berlari dari arah utara.
Dia adalah raja dengan bendera coklat sepertiku. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena jaraknya terlalu jauh, tapi mungkin dia raja dari kelompok kecil.
Di saat yang hampir bersamaan, para raja yang bersembunyi di Gwanghwamun mulai bermunculan. Mereka dipersenjatai dengan item-item pertahanan yang bagus.
Yang paling kentara adalah satu laki-laki yang memakai lipitan dengan warna yang mewah. Aku bisa tahu siapa dia tanpa melihatnya dengan jelas..
Target kami, Tyrant King yang menguasai Dobong-gu dan Seongbuk-gu.
Aura yang dia pancarkan terasa baru. Tyrant King yang memiliki pasukan terbesar diantara 7 Raja Seoul. Karena sekarang dia sudah bergerak, Apostle pertama dan para raja lainnya juga akan ikut bergerak.
"Mungkin kebanyakan dari mereka akan masuk dan mengincar Four-Tiger Evil-Cutting Sword."
Faktanya, arah yang dituju raja tiran itu adalah bagian utara dari Palace Museum dimana Four-Tiger Evil-Cutting Sword berada. Aku tidak bisa melihatnya, tapi plagiator itu pasti juga akan bergerak ke arah sana.
Beberapa pasukan yang tidak mempedulikan luka apapun dan terus berlari ke arah museum. Hal itu masih bisa dipahami.
Karena kualifikasi Absolute King masih tidak jelas, mereka berpikir jika mendapatkan item bagus adalah keuntungan yang paling besar.
Jika mereka berhasil mendapatkan Four-Tiger Evil-Cutting Sword, mereka pasti bisa menutupi kekurangan pencapaian bendera mereka dengan mudah.
Lee Sungkook bertanya dengan wajah khawatir, "Bukankah kita harus pergi juga? Four-Tiger Evil-Cutting Sword adalah item yang bagus."
"Kita hanya akan dihabisi jika pergi ke sana."
Kami tidak memiliki banyak anggota. Terlebih lagi, ada banyak sponsor kuat di luar sana.
"Ayo pergi ke barat."
aku berjalan di depan kelompokku. Semua raja pergi ke arah utara museum, jadi bagian barat terasa kosong.
Ini adalah Gwanghwamun yang bersejarah, jadi ada banyak museum di sini. Presseum, Korean Financial History Museum, Korean National Police Heritage Museum...
Yoo Sangah bertanya, "Kita tidak pergi ke tempat-tempat itu?"
"Kita harus menghindari museum modern dan kontemporer."
Relic tua lebih bagus.
Tentu, relic 'tua' saja tidak cukup bagus. Cangkul yang digunakan petani di Iron Age juga item tua, tapi graadenya hanya F. Yang paling penting adalah item itu memiliki hubungan dengan orang terkenal atau milik orang dengan narasi terkenal.
"Ayo pergi ke sana."
Tempat yang kami kunjungi adalah Seoul History Museum yang menghadap Istana Gyeonghui.
Mata Yoo Sangah mulai berkilat.
"Apa yang kita cari di dalam sana?"
"Kita harus menemukan Ganpyeongui. Itu adalah relic dari dinasti Joseon yang mirip seperti cakram, tapi aku tidak tahu di lantai mana item itu berada.
"Oke. Aku akan menemukannya!"
"Kita harus menemukannya secepat mungkin, jadi sebaiknya kita berpencar. Gilyoung, kau pergi bersama Sangah-noona, dan Lee Sungkook-ssi..."
Saat aku sedang berbicaram sebuah benda tajam melayang ke arahku. Aku langsung menunduk dan menarik anggota kelompokku ke arahku.
Sebuah panah menancap di dinding dekat kami. Ada sisa energi sihir di badan panah itu.
Jantungku berdetak kencang.
[Strong Magic Arrow]
Orang itu sudah mempelajari skill panahan dengan benar. Siapa dia? Serangan dadakan itu memenuhi kepalaku. Apa ada orang lain yang membaca gerakan kelompokku?
"Semuanya, cepat masuk ke dalam! Cepat!"
Beberapa panah melayang ke arah kami.
[Blade of Faith diaktifkan!]
Aku mengayunkan pedangku untuk menghalau panah-panah itu. Untungnya, energi sihir dalam panah itu tidak cukup tinggi jadi mereka tidak sulit untuk dihalau.
Masalahnya adalah jumlah mereka. Satu panah berhasil menancap di pahaku. Aku langsung mundur dan bersembunyi di balik dinding.
"Hahaha! Dimana raja baru itu berada!?"
Sebuah suara menggema keras. Sekelompok laki-laki dengan busur dan pedang muncul 500 meter di depan kami.
Aku tidak bisa melihat bendera mereka. Dengan kata lain, mereka mengirim pasukan terpisah. Ternyata ada beberapa raja yang cukup pintar. Apa dia akan merebut semua item dan mengambil bendera para raja-raja yang lebih lemah daripada mereka?
[Skill eksklusif 'Character List' diaktifkan.]
Aku menggunakan skill pada orang yang memimpin di depan.
+
[Informasi karakter]
[Nama: Chu Wangin
Usia: 33 tahun
Konstelasi sponsor: The Last Hero of Hwangsanbeol
Atribut pribadi: Minor Actor (general)
Skill eksklusif: Weapons Training Lv.4, Acting Lv.1, Weak Investigation Lv.1
Stigma: Baekje Kendo Lv.4, Prepared to Fight to Death for the Country Lv.2, Detached Force Management L.3
Stat: Physique Lv.19, Strength Lv. 19, Agility Lv.21, Magic Power Lv.15
Evaluasi keseluruhan: Ini adalah kasus saat orang biasa bisa tumbuh saat dia bertemu dengan sponsor yang bagus. Karena simpati tinggi dari sponsornya, kekuatan stigmanya cukup signifikan.]
+
Sialan, ada macan yang datang. Aku tidak menyangka akan bertemu dengan master Hwangsanbeol di sini. Para aktor dengan atribut seperti itu biasanya akan mendapat konstelasi seperti itu.
"Jika kau memahami kehormatanmu sebagai raja, serahkan benderamu. Dengan begitu anggota kelompokmu tidak akan kehilangan nyawa mereka."
Dialog dramatis yang tidak pas itulah yang membuatku tahu jika laki-laki itu hanya aktor kecil. The Last Hero of Hwangsanbeol menempelkan dirinya pada orang seperti ini. Sepertinya para konstelasi juga punya keberuntungan yang buruk.
Tapi ini sedikit sulit. Level dari stigma Baekje Kendo dan Detached Force Management miliknya terlalu tinggi.
Dan jika melihat jumlah orang yang dia bawa, akan sulit untuk melawan mereka semua tanpa meningkatkan stat milikku.
[Jumlah koin yang dimiliki: 65.150 C.]
Apa aku harus menggunakan koinku di sini? Tapi, tingkat kesulitan akhir skenario ke-4 akan bertambah jika aku meningkatkan stat ku sekarang.
Ini akan merusak semua rencanaku.
Jika aku menutup mata dan menggunakan 20.000 koin...
"Bukannya memalukan jika kau menjarah raja dari negara lemah dengan menggunakan nama 3 kerajaan?"
Aku berbalik dan mendengar suara yang kukenal. Beberapa saat kemudian aku melihat sosok yang kukenal berjalan ke arah kami. Inkarnasi dari Gyebaek, Chu Wangin menunjukkan wajah yang menakutkan.
"Apa yang dilakukan sang ratu di sini?"
"Nada tidak sopanmu memang sesuai dengan statusmu sebagai penguasa kerajaan yang telah hancur."
Wanita itu menatap Chu Wangin dengan wajah sombong. King of Beauty Min Jiwon. Kenapa wanita ini tiba-tiba muncul di sini?
.... Dia tidak mengikutiku, kan?
Tidak. Tidak mungkin.
Min Jiwon melirikku.
[Karakter 'Min Jiwon' menunjukkan sedikit ketertarikan padamu.]
.... Yang benar?
"Diam! Darah Silla penakut sepertimu sekarang mengaku sebagai pemimpin tiga kerajaan!? Aku tidak akan pernah mengakui gadis kecil sepertimu sebagai raja!"
Teriakan marah keluar dari mulut Chu Wangin. Dia mungkin hanya aktor kecil tanpa banyak skill, tapi suaranya terdengar sangat keras.
Ngomong-ngomong, ini menarik. Gyebaek dan ratu Jinseong lahir di era yang berbeda, tapi sekarang mereka bisa saling berhadapan setelah berubah menjadi konstelasi.
Aku bertanya pada Min Jiwon, "Kenapa kau membantuku?"
"Silla tidak akan meninggalkan negara lemah."
"Bukankah Silla yang menghancurkan Gaya?"
".... Apa kau juga punya peringkat pertama dalam sejarah Korea Selatan?"
"Semua anak SMA juga tahu soal itu."
Wajah Min Jiwon terlihat sedikit kesal.
"Aku tidak tahu karena aku tidak pernah masuk SMA."
Wajar. Min Jiwon sudah menjadi aktris sejak remaja. Dia menjadi aktris di usia yang sangat mudah dan mempelajari hal lain selain sejarah.
"Kata-katamu benar. Aku tidak bisa mendapatkan kesetiaan dengan uang. Aku cuma membayar hutang yang disebabkan oleh ketidak sopananku. itu saja."
Aku tahu sejarah Min Jiwon sebagai seorang aktris dan aku bisa merasakan kesungguhan dari kata-katanya. Ini mengejutkan. Dia adalah inkarnasi dengan harga diri tinggi, jadi kupikir dia tidak akan merendahkan dirinya di depanku seperti ini.
Inkarnasi Gyebaek hanya tertawa saat mendengarkan percakapan kami.
"Seorang raja sepertimu tergoda dengan masalah pribadi? Karenanya, gadis kecil sepertimu..."
Kapten Min Jiwon maju sebagai perwakilan dari Hwarang.
"Tidak sopan! Bagaimana laki-laki sepertimu bisa menjadi raja sebuah negara!?"
Mata Gyebaek mengarah pada Hwarang itu.
"Hwarang...? Menarik. Apa kau berhubungan dengan konstelasi itu?"
Wajah kapten Hwarang itu berubah menjadi semerah tomat. Ah, benar juga. Sponsornya adalah Gwanchang.
"Apa kau ingin lehermu kutebas sama seperti sponsormu?"
Dalam pertarungan Hwangsanbeol, Gwanchang mati karena Gyebaek menebas lehernya.
"Diam!"
Terima kasih karena sudah datang menolongku, tapi hubungan antara konstelasi-konstelasi ini sangat buruk. Dan hal ini semakin parah karena tingkat simpati mereka yang cukup tinggi.
Ada hierarki antara konstelasi yang didasarkan pada seberapa terkenalnya sejarah hidup mereka.
Seseorang tidak bisa melawan raja mereka dan musuh yang akan mereka lawan sudah ditentukan berdasarkan catatan sejarah.
Misalnya, Kurushima Michifusa dari Jepang tidak akan bisa mengalahkan Duke of Loyalty and Warfare.
Sama seperti itu, Gwanchang tidak akan pernah menang melawan Gyebaek.
Min Jiwon tahu soal ini dan dia terlihat tidak menyukai situasi ini.
Aku berkata, "Kalahkan saja pasukannya. jika tidak, kita tidak akan bisa menang."
Pasukan Baekje memiliki jumlah yang lebih banyak dari Min Jiwon.
Gyebaek adalah komandan militer, semakin banyak orang yang dia pimpin, semakin besar kekuatannya. Gwanchang tidak akan bisa mengalahkannya.
Kemudian Yoo Sangah berkata, "Dokja-ssi! Aku berhasil menemukannya!"
Aku menoleh ke belakang dan melihat Yoo Sangah berlari sambil membawa sebuah piringan kecil. Dia sudah menemukannya?
Ganpyeongui. Relic yang mirip seperti jam dinding itu bersinar di tangan Yoo Sangah.
Saat aku melihat item itu, aku memilki ide. Aku melihat Ganpyeongui itu, kemuidan Min Jiwon, dan kemudian Gwanchang. Lalu aku membulatkan keputusanku. Mungkin aku bisa memenangkan pertarungan ini tanpa menggunakan koin sedikitpun?
"Serang!"
[Karakter 'Chu Wangin' menggunakan stigma 'Detached Force' Lv.3!]
Para Hwarang terus berjatuhan saat melawan pasukan Baekje. Min Jiwon menatapku dengan wajah pasrah dan aku berkata, "Sepertinya kita bisa memenangkan pertarungan ini."
"Huh?"
"Kita akan menciptakan pertarungan Hwangsanbeol sekali lagi."
Ada banyak orang mengetahuinya, tapi Hwangsanbeol adalah peperangan yang dimenangkan oleh Silla.
Chapter 61 Daftar Isi Chapter 63
Komentar
Posting Komentar