ORV CHAPTER 59. EPISODE 13 – WAR OF KINGS (1)
Disclaimer: not mine
XXXXX
Rencanaku
sangat jelas. Plagiator itu memiliki informasi mengenai ‘regresi ketiga dan
keempat’ yang terjadi di awal novel Cara Bertahan Hidup. Dan sewajarnya orang
dengan banyak informasi, dia memonopoli informasi itu dan menyembunyikannya
dari para Prophet.
Di
lain sisi, Tyrant King, salah satu dari 7 raja Seoul menggunakan ‘wahyu’ setelah
mengetahui keberadaan para Prophet.
Orang
yang ingin memonopoli informasi dan orang yang ingin mengetahuinya. Sudah jelas
apa yang akan terjadi jika dua orang ini sampai berhadapan.
Lee
Sungkook bertanya, “... Lalu, apa kau ingin membuat novelnya menjadi versi txt?”
“Itu
benar.”
Rencananya
sangat sederhana. Kami akan membuat novel milik plagiator itu menjadi versi txt
dan kemudian menyebarkannya ke semua stasiun.
Yah,
kurang lebih seperti itu.
-Beberapa teks wahyu dari para Prophet sudah
tersebar!
Bagian
akhirnya juga sudah dibuat dengan bagus.
Berkat
manipulasi komentar milik Han Donghoon, informasi dari para Prophet ini bisa
menyebar dengan cepat. Jika bocornya versi txt sudah diketahui, pasti akan ada
kekacauan yang terjadi.
Beberapa
pembaca awal pasti akan mencoba mendapatkan versi ini dan Tyrant King akan
mendapatkannya secara otomatis.
“Tapi...
aku sudah melupakan sebagian besar isi novel SSSSS Grade infinite Regressor.
Bagaimana kita bisa membuat versi txt nya?”
“Kenapa
kita harus tahu isi dari novel tiruan seperti itu?”
“Huh?”
“Kita
punya versi aslinya.”
“Ah...!”
Lee
Sungkook menatapku kagum, tapi Jung Minseob masih terlihat sedikit ragu.
“Eh...
masih ada masalah yang tersisa. Tempat tersembunyi yang kita kitahu di novel
Cara Bertahan Hidup sudah digunakan seluruhnya..”
“Aku
akan memberikan informasi soal tempat tersembunyi itu. Aku tahu beberapa tempat
yang ada di awal cerita. Aku akan menyebarkan informasi itu sebagai item di tas
dokkaebi di saat yang tepat.”
Yang
paling penting, kami harus mendapatkan perhatian dari si plagiator dan Tyrant
King.
Lee
Sungkook tertawa gugup, “Ini lucu. Aku akan mengetik versi txt nya. Padahal aku
cuma pembaca biasa.”
Cecunguk
ini... apa dia pengunduh ilegal?
Jung
Minseob juga ikut berpendapat.
“Tapi
jika kita melakukan ini, bukannya kita sama saja dengan plagiator itu? pada
akhirnya kita meniru cerita aslinya untuk membuat cerita baru...”
itu
masuk akal.
“Oh,
ini menarik.”
“Mulai
sekarang, kita akan membuat sebuah penghormatan.”
Itu
benar. Kuharap akan ada banyak orang yang akan mengetahui novel SSSSS Grade
Infinite Regressor. Dengan begitu rencana Apostle itu bisa hancur dengan lebih
cepat.
Kami
meminjam laptop milik Gong Pildu dan mulai mengetik. Kami tidak memiliki banyak
pengalaman dalam menulis novel jadi kami harus memeras otak bersama-sama. Jung
Minseob menarik rambutnya dan berkata.
“Menulis
itu sulit sekali... penulis memang hebat...”
“Tulis
saja sekedarnya. Kita hanya membutuhkan informasi yang bisa menarik perhatian
mereka. Lebih tepatnya, versi tidak sempurnanya mungkin akan lebih mudah menipu
para Prophet. Campurkan kebenaran dan kebohongan.”
Aku
melihat Jung Minseob yang mulai mengetik dan menambahkan beberapa informasi.
“Sebaiknya
kita juga mengubah nama orang-orang yang ada di novel ini. Aku merasa sedikit
khawatir.”
Lee
Hyunsung dan Lee Jihye mungkin akan kaget saat tahu jika mereka menjadi
karakter dalah sebuah cerita. Tapi, mau tidak mau, suatu hari nanti mereka akan
mengetahui jika dunia ini hanyalah ‘novel’. Tapi hal itu tidak harus terjadi
saat ini.
Tiba-tiba
Jung Minseob berkata, “Yah, kurasa kau tidak perlu khawatir soal bagian itu.”
“Huh?”
“Sebenarnya,
aku mengujinya pada beberapa orang dan mengatakan pada mereka jika sekarang
kita sedang berada dalam novel. Tapi mereka tidak mengerti ucapanku. Rasanya
seperti berbicara pada NPC... tidak peduli seserius apa aku mengatakannya,
mereka hanya menganggap kata-kataku sebagai gurauan semata.”
Oh,
itu informasi yang tidak terduga.
Jung
Minseob dan Apostle lainnya sudah berbicara pada para karakter beberapa kali
dan berkata jika mereka hanyalah ‘aktor pendukung’. Saat memikirkan rekasi dari
para karakter saat itu... Sepertinya ada sesuatu yang salah.
Jung
Minseob melanjutkan perkataannya.
“Karena
itulah Apostle pertama bisa menemukan para Prophet dengan mudah. Para
‘karakter’ biasanya merasa tidak suka saat mereka mendengar kata-kata seperti
‘dunia ini adalah novel’, kemungkinan lainnya mereka sama sekali tidak mendengarkan kata-kata kami. Mungkin itu alasan kenapa Apostle menggunakan istilah ‘wahyu’.”
Tiba-tiba
aku merasa tidak nyaman. Aku membuka mulutku dan bertanya, “... Apa bedanya
para karakter dan kita?”
“Huh?
Um... Kita adalah orang yang hidup di dunia nyata dan mereka hidup di dalam
novel? Bukannya itu perbedaan kita?”
“Kalau
begitu... kapan dunia asli dan dunia novel mulai terpisah?”
“Hmmm...
yah... Mungkin saat skenario pertama dimulai?”
Jawaban
Jung Minseob tidak membuatku puas.
Jung
Minseob dan Lee Sungkook adalah orang luar dari novel ini, sama sepertiku.
Alasannya, aku juga tidak bisa melihat informasi milik mereka.
Tidak
lama setelah itu, skill ku diupdate dan aku bisa melihat informasi mereka
dengan skill ‘Character List’.
Kalau
begitu, apakah mereka ‘orang asli’ atau ‘karakter’? jika semua orang berubah
menjadi karakter seiring berjalannya waktu...
Aku
menatap Yoo Sangah dan Lee Gilyoung.
[Skill eksklusif ‘Character List’
diaktifkan.]
[Orang ini tidak terdaftar dalam ‘Character
List’.]
[Saat ini sedang mengumpulkan informasi
mengenai individu yang dipilih,]
Untungnya,
aku masih tidak bisa melihat informasi mereka berdua.
Yoo
Sangah tiba-tiba menatapku dan tersenyum. Lee Gilyoung juga menatapku.
“Ada
apa, hyung?”
“Tidak
apa-apa.”
Aku
tidak tahu kenapa, tapi aku merasa lega.
XXX
Beberapa
saat kemudian, kami berhasil menyelesaikan novel itu.
Kualitasnya
sangat buruk. Jika novel ini dipublikasikan di Textpia, pasti akan ada banyak
haters yang menyerangnya. Tapi itu tidak masalah sekarang.
“Ayo
sebarkan informasi jika buku wahyu sudah bocor.”
Lee
Sungkook bertanya, “Apa kita punya waktu untuk menyebarkan informasi?”
“Donghoon
akan mengurusnya. Jika kita memanfaatkan Hermit of the Invalid, informasi itu
bisa tersebar luas dalam waktu singkat.”
“Oh,
Donghoon... Aku mengerti. Tapi bagaimana jika tidak semua stasiun bisa
menyambung dengan internet?”
“Kalau
begitu kita akan mengirim seseorang.”
Aku
menoleh ke belakang. Kang Ilhun menganggukkan kepalanya dengan mantap.
Lee
Sungkook juga menganggukkan kepalanya. “Ah, benar juga. Kita punya Ilhun-ssi...
Aku sampai lupa.”
“Kang
Ilhun-ssi, apa kau siap?”
Kang
Ilhun adalah wakil dari stasiun Dongdaemun. Menyelamatkan orang ini ternyata ada
gunanya.
Kang
Ilhun berkata dengan nada gugup, “Serahkan padaku. Aku yakin aku bisa memancing
mereka semua. Aku hanya perlu menyebarkan rumor, kan?”
[Karakter ‘Kang Ilhun’ akan mengikuti
perintahmu.]
[Pengertianmu pada orang ini semakin
meningkat.]
Kang
Ilhun. Ini adalah saat yang tepat untuk menggunakan atribut ‘Rumors Expert’mu.
Waktu yang tersisa hingga akhir skenario keempat adalah 44 jam.
Besok,
permainan akan dimulai.
XXX
-Donghoon, terima kasih.
-Aku hanya membayar hutangku, jadi jangan
khawatir.
[Karakter ‘Han Donghoon’ sedikit
mempercayaimu.]
Sejak
terakhir kali kami bertemu, ‘Hermit King of Shadows’ Han Donghoon semakin
membuka hatinya kepadaku. Sepertinya momen disaat aku menyelamatkannya dari
para Prophet memberikan dampak yang lumayan besar.
-Aneh, aku merasa familiar denganmu.
-Familiar?
-Sejak dulu... Apa kau juga hermit?
-Um, aku bukan hermit. Yah, tapi aku memang
sedikit pemalu.
-Aku mengerti. Aku merasakan dinding yang
aneh dari hyung. Aku tidak bisa menjelaskannya dengan baik, tapi rasanya
seperti itu.
-Bukannya merasakan sebuah dinding itu
pertanda buruk?
-Aku hanya percaya pada orang yang memiliki
dinding. Untuk memahami seseorang, kurasa aku harus melampaui dinding itu
terlebih dulu.
Seorang
anak berusia 17 tahun sepertinya bisa berkata-kata seperti laki-laki bijaksana.
Menurut
kata Han Donghoon, ada sebuah dinding dalam diriku. Aku yakin dia tidak bohong.
Beberapa dinding memang tidak akan bisa dilewati tidak peduli seberapa keras
dia menginginkannya.
-Ngomong-ngomong, rumornya sudah menyebar.
Tapi bagaimana kau akan menyebarkan wahyu itu? apa lewat internet juga?
-Tidak. Orang-orang yang tidak bertanggung
jawab akan membacanya jika aku menyebarkannya lewat internet. Aku akan
menjualnya.
-Menjual? Bagaimana caranya?
Aku
mulai menjelaskannya pada Han Donghoon.
XXX
Masih
ada 40 jam sebelum skenario keempat berakhir.
Aku
akhirnya memanggil anggota kelompok Chungmuro.
“Perjalanan
ini tidak akan mudah. Jika kita tidak bisa mendapatkan stasiun Changsin di 40
jam kedepan, seluruh anggota kelompok kita akan mati. Tapi, jumlah anggota kita
saat ini tidak cukup banyak.”
“Yah,
sejak kapan perjalanan kita itu mudah? Siapa lawan kita kali ini?”
Aku
menjawab pertanyaan Jung Heewon, “Dia dipanggil Tyrant King. Dia adalah salah
satu dari 7 raja Seoul dan dia adalah raja yang memiliki teritori paling
banyak.”
Lee
Hyunsung bertanya, “Orang seperti apa Tyrant King itu?”
“Dia
memulai perjalanannya dari stasiun Dobong-gu dan membuat kerajaannya dari sana. Dia
berkata jika semua orang cantik mau itu laki-laki dan perempuan akan menjadi
selirnya, sedangkan orang yang tidak cantik akan dibunuh atau menjadi budak.”
Jung
Heewon mengernyitkan alisnya, “Jika Dokja-ssi ditangkap, kau pasti akan
langsung dijadikan budak.”
“...
Kurasa situasimu jauh lebih berbahaya, Heewon-ssi.”
“Menjadi
selir memang sulit... Kenapa kita tidak membunuhnya saja?”
“Itu
akan sulit. Dia punya sponsor yang cukup kuat. Sekarang kita punya dua jalan.
Mengambil benderanya atau mengambil markasnya, stasiun Dobong.”
Tidak
ada jalan yang mudah dan hal itu membuat semua orang merasa tegang. Di saat
itu, aku langsung memutuskan sesuatu.
“Kita
akan pergi ke Gwanghwamun.”
“Huh?
Bukannya kau bilang kita tidak akan melawan mereka?”
“Mereka
akan mendatangi kita.”
“Kenapa?”
“Aku
membocorkan beberapa informasi. Kita juga harus memikirkan kapan dia bergerak,
jadi kita akan segera pergi. Semuanya, segera bersiap... eh?”
“...Ada
apa?”
Aku
tersenyum saat mendengar pertanyaan Yoo Sangah.
“Tidak
apa-apa. Hanya ada yang terjadi lebih cepat dari perkiraanku saja.”
Pesan
Han Donghoon muncul di layar smartphoneku.
-Aku sudah meletakkannya di opsi pertukaran.
Apa ini tidak apa-apa?
-Ya. tentu. Terima kasih.
Beberapa
saat kemudian, pesan bermunculan satu persatu di depanku.
[Item di opsi pertukaran sudah terjual.]
[Item di opsi pertukaran sudah terjual.]
Di
saat yang sama, aku bisa mendengar suara gemetaran dari udara.
{... Apa kau ini penipu?}
‘Bagaimana
reaksi para konstelasi?’
{Mereka sangat bersemangat. Batas penyaringan
sudah hampir mencapai batas... Ada beberapa konstelasi yang memberikan hadiah
pada inkarnasi mereka. Tapi jika kau melakukan ini, kau akan mendapat banyak
perhatian. Apa kau tidak apa-apa? Jika kau membocorkan semua informasi yang kau ketahui, bukannya itu akan merugikanmu?}
‘Tidak
begitu. Itu bukan ketidak untungan.’
Aku
masih memiliki beberapa informasi yang masih tersimpan. Informasi yang
kusebarkan bukan informasi yang kubutuhkan. Semua itu adalah informasi yang
bisa membuat orang lain rugi.
‘Berikan
koinnya.’
{Ini.}
[16 volume novel SSSSS Grade Infinite
Regressor telah terjual dari opsi pertukaran.]
[Kau mendapatkan 18.000 koin.]
Tentu
aku tidak menyebarkannya dengan gratis.
Semua
orang yang menginginkan informasi ini harus memiliki sponsor, jadi lebih mudah
menjualnya lewat pertukaran daripada menyebarkannya lewat internet.
Jika
aku menyebarkan novel itu dengan cuma-cuma, orang-orang pasti akan semakin
curiga. Tapi bagaimana jika aku menjualnya?
Tentu
mereka akan membelinya. Itu karena mereka berpikir jika informasi yang kujual
memiliki ‘nilai’ tertentu. Kualitas dari informasi kadang ditentukan oleh nilai
dan bukan isinya.
Dan
sekarang aku berhasil mendapatkan 16.000 koin. Lumayan.
Aku
berkata orang-orang yang ada di sekitarku. “Maaf, tapi aku ingin tidur
sebentar.”
“...
Bukannya kau ini terlalu santai?”
“Aku
juga perlu tidur.”
Aku
berbaring di lantai dan Yoo Sangah menutupi tubuhku dengan selimut. Jung Heewon
masih merasa jika sikapku tidak masuk akal.
Tidak
lama kemudian aku tertidur dan sebuah sistem muncul di saat kesadaranku mulai
kabur.
[Skill eksklusif ‘Omniscient Reader’s
Viewpoint’ stage 3 diaktifkan!]
Sejauh
ini aku sudah mengetahui jika skill ‘Omniscient Reader’s Viewpoint’ bisa dibagi
menjadi 3 stage.
Stage
1 membuatku bisa membaca serangan dasar dari para karakter.
Stage
2 membuatku bisa melihat pikiran karakter.
Dan
stage 3 membuatku bisa melihat keadaan sekitar dimana karakter berada atau
menenggelamkan diriku pada karakter yang kupilih.
Sejauh ini aku sudah menggunakan stage 3 sebanyak 2 kali. Satu dalam mimpiku dan satu kali saat aku mati. Dalam mimpiku, aku melihat Yoo Joonghyuk meninggalkan stasiun Gumho dan saat aku mati, aku melihat kejadian yang baru saja terjadi di Chungmuro.
Dua insiden itu memiliki kesamaan. Kesadaranku sedang tidak stabil atau aku memang tidak sadarkan diri. Tapi itu bukan syarat aktivasi stage 3.
Ada
satu informasi penting dan itu...
‘Representatif, apa kau melihatnya?
Sialah... Apa ini berhasil?’
Kang
Ilhun bergumam sambil menatap udara kosong di depannya.
‘Aku sudah menyebarkan rumornya hingga
mencapai Tyrant King. Mereka akan segera bergerak. Ngomong-ngomong, apa kau
benar-benar bisa mendengar ucapanku?’
Aku
dan karakter yang kupilih harus saling memikirkan satu sama lain di saat yang
sama.
Beberapa
saat kemudian, sudut pandangku berubah ke sudut pandang Kang Ilhun.
[Laki-laki
itu tersenyum lebar. Dia adalah laki-laki dengan mahkota indah dan jubah
berwarna keemasan yang menutupi sebagian singgasananya. Ada banyak wanita yang
mengelilinginya.
“Wahyu
yang baru?”
“Ya.
aku membelinya dengan menggunakan koin.”
“Siapa
yang menyebarkan informasi itu?”
“Kemungkinan
besar para Prophet.”
“Apa
informasi itu bisa dipercaya?”
“Aku
sudah memeriksa beberapa tempat tersembunyi dan semuanya benar.”
Laki-laki
itu tertawa keras.
“Ayo
pergi ke Gwanghwamun sebelum orang lain mendapatkannya.”]
Bagus.
Tyrant King akhirnya bergerak. Masalah yang tersisa adalah pihak sebelah.
Aku
memikirkan Jung Minseob setelahnya.
‘Representatif! Aku sudah sampai.’
Timing
yang pas sekali.
Jung
Minseob sedang berada di Universitas Sejong dan sedang menuju ke arah Gwanghwamun.
Dia melihat ke sekelilingnya.
‘Aku yakin karena dia menggunakan jaket
yang sama seperti chuuni. Itu dia.’
Orang-orang
berkumpul di bawah sebuah gedung. Seperti yang kuduga, plagiator itulah yang
tercepat. Gwanghwamun memiliki salah satu item yang paling berguna di regresi
ketiga ini. Plagiator itu pasti tidak bisa melewatkan tempat ini.
‘Masalahnya, ada semakin banyak orang yang
datang. Yeongdeungpo, Yongsan, Seongdong-gu, para raja dari berbagai arah mulai
berdatangan... Bukannya ini terlalu kacau?’
Tidak,
inilah yang kuharapkan. Orang-orang yang bersembunyi di sama mulai muncul satu
per satu. Ini lebih baik daripada mendatangi mereka satu per satu.
Akhirnya,
skenario keempat akan segera berakhir. Perang raja yang sebenarnya akan segera
dimulai.
Chapter 58 Daftar Isi Chapter 60
Komentar
Posting Komentar