ORV CHAPTER 56. EPISODE 12 – FIRST PERSON PROTAGONIST’S POINT OF VIEW (3)

 Disclaimer: Not mine at all...

XXXXX

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ menghargai spiritmu!]

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ memuji keberanianmu!]

[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ penasaran dengan taktikmu.]

....

[Beberapa konstelasi terkesan dengan pertunjukanmu.]

[20.000 koin telah ditambahkan.]

Aku mengernyit saat membaca pesan tanpa filter itu. tidak ada orang yang tidak menyukai pujian. Tapi, belasan pujian yang muncul bersamaan seperti ini sudah terlalu banyak.

Kemana Bihyung pergi dan kenapa dia tidak mengurus pesan-pesan ku? Ah... dia pasti sedag dipanggil pihak administrasi sekarang.

Tidak ada kompensasi dari hidden skenario ini dan dokkaebi tingkat menengah itu menghilang tanpa mengatakan apapun.

Ngomong-ngomong, total koin yang diberikan padaku adalah 20.000 koin... sepertinya ‘channel minoritas’ berbeda dengan ‘channel besar’.

Aku langsung melihat tubuh lesser dragon itu dan mengambil intinya.

[Inti Fire Dragon grade 5.]

Inti monster ini mengeluarkan pendar merah lembut. kualitas inti yang didapatkan dari disaster memang tidak biasa.

Meskipun naga itu sudah diperlemah, dia tetaplah seekor naga. Aku sudah mengalahkan disaster, tapi aku hanya mendapatkan balasan seperti ini...

Tiba-tiba punggungku terasa sakit dan aku mendengar teriakan dari arah yang sama.

“Dokja-ssi! Kau ini karakter game macam apa!?”

Aku berbalik dan melihat Jung Heewon berdiri tepat di belakangku.

Aku terbatuk.

“.... Sekarang kondisi tubuhku sedang tidak terlalu bagus. Aku mungkin bisa mati setelah menerima satu pukulan darimu.”

“Kau akan tetap hidup meski terbunuh.”

“Bukan begitu cara kerjanya.”

Aku sudah menebak jika Jung Heewon akan menanyakannya secara tidak langsung. Aku sadar jika dia sangat kaget melihatku mati.

Dia sepertinya juga sempat menangis. .. tidak, Jung Heewon tidak menangis. Dia merendahkan nada suaranya seakan dia sadar dengan keberadaan anggota lain di dekat kami.

“.... Apa kau tahu soal ini sebelum melakukannya?”

“Tidak semuanya....”

“Aku benar-benar berpikir kalau kau sudah mati!”

“Tapi aku berhasil selamat.”

Aku merasakan tamparan kuat di punggungku sekali lagi. Lee Hyunsung datang sedikit terlambat.

“Dokja-ssi! Apa kau tidak apa-apa?”

“Ya. aku baik-baik saja.”

Lee Sungkook dan Jung Minseob yang berdiri lebih jauh mendekatiku bersama-sama. Sebenarnya aku ingin mereka berdua mati di sini, tapi sepertinya mereka cukup beruntung. Yah, mereka anggota kelompokku untuk sekarang, jadi aku bisa mengontrol mereka kapanpun aku mau. Tapi...

Mereka semua menatapku tanpa mengatakan apapun. Aku menghela nafas dan berkata, “.... Kalian boleh tanya satu-satu. Jadi apa yang ingin kalian tanyakan?”

Suasana senyap itu hilang seketika.

XXX

“Kebangkitan kembali adalah hak khusus yang kudapatkan. Itu bukan dari sponsorku.”

Aku menghindari pertanyaan dengan jawaban yang sulit dan hanya memberitahu hal-hal yang mereka perlu tahu saat ini. Jung Heewon bergumam dengan wajah tidak percaya.

“Kau bisa bangkit kembali jika kau menyelamatkan orang lain... Bukannya itu curang?”

“Apa satu kali kebangkitan setiap 100 orang itu masih tetap masuk dalam kategori curang?”

Jujur saja itu adalah atribut yang sangat berguna. Tapi di sisi lain, King of No Killing juga memiliki kelemahan fatal.

Selama aku memiliki atribut ini, aku tidak bisa membunuh orang lain ‘secara langsung’.

Melukai mereka ataupun membuat mereka tidak bisa bertarung lagi masih bisa ditolerir, tapi aku tidak boleh membunuh mereka. King of No Killing akan kehilangan tahta saat mereka membunuh satu orang saja.

Tentu aku tidak mau membicarakan hal ini. Tidak ada hal bagus jika ada banyak orang yang mengetahuinya.

“Kau harus bekerja keras untuk menyelamatkan orang lain di masa depan.”

“Tapi pasti ada orang-orang yang harus dibunuh...”

“Jangan khawatir. Aku akan membunuh mereka untukmu.” Ucap Jung Heewon dengan nada percaya diri.

Sebenarnya, aku bisa memilih gelar King of No Killing karena keberadaan Jung Heewon di sampingku. Itu adalah alasan kenapa aku memperkuat Judge of Destruction sejak awal.

Menjaga gelar King of No Killing bukan masalah besar hingga skenario pertengahan, tapi ini akan jadi sulit jika aku harus bermain solo.

Seiring berjalannya waktu, akan ada lebih banyak atribut curang yang muncul. Aku berhasil mendapatkan atribut bagus di awal jadi aku akan sedikit kesulitan memilih waktu untuk menggantinya.

“Tapi jika ini benar-benar novel fantasi. Sekarang kau pasti sudah mendapatkan berbagai macam kemampuan...”

Lee Sungkook, Jung Minseob, dan Lee Hyunsung sedang menatapku dan secara tidak sadar aku membalas tatapan mereka. Ini adalah peringatan pada Jung Heewon agar dia tidak mengatakan apapun.

Dia menerima pesan itu dan Lee Sungkook mengatakan pertanyaannya.

“Apa yang kau rasakan saat kau mati?”

“Tentu sangat tidak menyenangkan.”

Aku ingin bertanya kenapa dia ingin tahu soal itu, tapi Lee Sungkook kembali bertanya dengan wajah serius. “Jujur saja aku sedikit ketakutan saat melihatmu kembali hidup seperti itu.”

“Kau ketakutan?”

“Ya. tadi tubuhmu benar-benar menghilang tapi beberapa saat kemudian tubuhmu kembali seperti sedia kala. Otakku berkata jika hal seperti itu tidak mungkin terjadi. Aku tidak tahu hukum macam apa membentuk dunia ini, tapi keberadaanmu terlihat seperti baru saja diduplikasi... kau mungkin saja bukan ‘dibangkitkan kembali’ tapi hanya di’klon’.”

Lee Sungkook mengatakannya dengan wajah datar dan nada tenang. Itu sesuatu yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya.

Benar juga, atribut orang ini adalah ‘Hypnotist’.

.... Bukannya dia lumayan menarik?

Jung Heewon memarahi Lee Sungkook. “Bukannya itu karena kau terlalu banyak nonton film?”

“Ini sangat penting. Jika tidak ada kelanjutan antara kematian dan kebangkitanmu, tidak ada yang bisa menjamin jika representatif sebelum mati sama seperti representatif yang muncul setelah dia mati.”

Kata-katanya terdengar sulit dan ada beberapa ingatan yang muncul dalam pikiranku. Orang ini, apa dia orang yang bersikap sok tahu di chapter prolog?

“Sepertinya kau tahu sesuatu, tapi... kau tidak perlu khawatir. Aku masih tetap sadar setelah kematianku. Kalau boleh dibilang, yang tadi itu bukanlah kematian yang sebenarnya.”

“Bagaimana keadaan jiwamu?”

“Aku tidak tahu apa itu bisa disebut jiwa atau tidak, tapi...”

Aku merasa sedikit tidak nyaman saat mengatakannya. Novel Cara Bertahan Hidup adalah dunia yang diciptakan oleh penulisnya.

Dan sekarang dunia itu menjadi nyata. Sebuah dunia dimana jiwa tidak bisa dibuktikan sekarang menjadi sebuah dunia dimana jiwa bisa diterima begitu saja.

Di dunia seperti itu, apa arti dari ‘keberadaan seseorang’? ‘Keberadaanku’? aku, jiwaku. Apa semua itu memang ada sejak awal? Atau aku hanyalah bagian dari cerita yang dibuat oleh si penulis?

Aku menggelengkan kepalaku. Sekarang bukan waktunya memikirkan hal seperti itu.

“Oke, apa pertanyaan kalian sudah selesai?”

“Ah, apa aku boleh bertanya satu lagi?”

“Apa?”

“Kenapa kau tiba-tiba menggunakan bahasa yang lebih sopan saat berbicara padaku dan Minseob...?”

“Penyamaran Yoo Joonghyuk ku sudah berakhir.”

Lee Sungkook terlihat kaget seakan dia baru saja menyadari sesuatu.

“Eh, benar juga...”

Aku tidak bisa mendengar ucapannya dengan jelas. Penyamaranku sudah selesai, tapi itu tidak berarti jika sikapku pada mereka berubah 180 derajad. Aku mengulurkan tanganku pada Lee Sungkook dan berkata.

“Berikan smartphonemu.”

“Ya?”

“Mana smartphonemu.”

Lee Sungook mengeluarkan smartphonenya. Modelnya lumayan bagus, setidaknya lebih baik dari yang kumiliki.

“Aku boleh memilikinya?”

“Bukannya kau sudah tidak berpura-pura menjadi Yoo Joonghyuk lagi?”

“Ini memang aku yang sebenarnya.”

Lee Sungkook terlihat hampir menangis.

“Semuanya, kalian bisa istirahat. Aku akan keluar sebentar. Kita akan berangkat 10 menit lagi. Kalian juga boleh mengambil item-item yang ada di tempat ini.”

Mereka semua mulai mengumpulkan item yang tercecer di seluruh stasiun dan aku menggunakan smartphoneku untuk mengakses internet.

Aku berpura-pura tidak peduli, tapi sebenarnya aku merasa sedikit was-was.

[Kompensasi dari hidden scenario masih tertunda.]

[‘Plausibility request’ sekarang sedang diproses di Administratiton Bureau.]

Dan semua itu karena pesan yang baru saja kuterima.

Plausibility Judgement. Itu adalah alasan kenapa kompensasi koin dari hidden scenario ini belum bisa kuterima.

Aku ingin memeriksa beberapa bagian terkait yang ada dalam novel, tapi smartphoneku sudah terbakar.

Itu adalah kesalahan yang tidak pernah kulakukan sebelumnya. Ini sangat buruk. Bagaimana jika email dari penulis sampai terhapus?

Di saat yang sama, sebuah pesan muncul di layar smartphone yang kubawa.

[Sinkronisasi dengan alat baru bisa dilakukan.]

[Apa kau ingin mensinkronisasi alat ini?]

Apa ini...?

Aku memilik OK dan menunduh file yang sudah kumiliki, beberapa saat kemudian sebuah file baru muncul di layar.

[Tiga Cara Bertahan Hidup di Dunia yang Telah Hancur.TXT]

Aku mengerti. Ternyata ada cara seperti ini. Ya, sebuah file yang tidak bisa dilihat oleh para dokkaebi atau konstelasi tidak akan menghilang dengan mudah.

Aku menatap Lee Sungkook dan Jung Minseob yang sedang mengumpulkan item. Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu. Apakah mereka bisa membaca ini? Tapi... Aku harus sangat hati-hati soal ini.

Aku membuka teks itu dan mulai membaca.

[Kecepatan membacamu semakin meningkat karena efek dari atribut eksklusif.]

Aku menemukan tulisan mengeai ‘plausibility request’ yang terjadi di regresi ke-6 Yoo Joonghyuk.

[Dokkaebi tingkat menengah dari cabang Seoul, ‘Baram’ mengernyitkan alisnya saat membaca skenario yang ada di depannya.

Ada sebuah nama dibagian atas dokumen itu, ‘Regressor Yoo Joonghyuk’.

{Seorang regressor... sialan. Para dokkaebi dan konstelasi menyadarinya dengan cepat...}

Baram melihat ke arah dokkaebi lain. Tidak ada dokkaebi senior dan dokkaebi tingkat tinggi yang bisa dia lihat.

Tentu saja. Ini adalah ‘plausibility request’ yang terjadi di level dome lokal. Prinsip dari dunia ini adalah, semua masalah yang terjadi di dalam distrik harus diselesaikan dalam distrik tersebut. Baram bertanya pada para dokkaebi yang ketakutan itu.

{Siapa yang mengajukan petisi pada kantor cabang?}

{Ao Oni dari Jepang.}

{Kenapa ia mengkhawatirkan orang asing daripada negaranya sendiri? Bukannya dia tidak punya urusan apa-apa di sini?}

{Ada banyak pertarungan sengit diantara dokkaebi tingkat rendah belakangan ini...}

Baram semakin mengernyitkan alisnya.

Ya, menurut laporan yang diberikan padanya, hal itu sudah memberikan alasan yang cukup bagi seseorang jika mereka ingin mengajukan ‘plausibility request’ pada ‘Yoo Joonghyuk’.

Ada banyak informasi penting yang terfilter secara otomatis sejak awal skenario.

{Baiklah. Dia adalah seseorang yang mendapat izin dari atasanku. Tinggalkan dia sendiri.}

{Apa itu tidak apa-apa? Bagaimana dengan skenario selanjutnya...?}

{Dia punya sponsor yang tidak bisa kita lawan.}

{Kita tidak bisa melawan satu konstelasi? Bagaimana jika aliansi konstelasi...}

Baram tertawa.

{Kenapa kau malah mengajariku? Apa kau tahu siapa sponsornya?}

{Bu-bukan begitu...}

{Skenario kelima akan segera berakhir jadi selesaikan saja tugasmu. ‘Tingkat kemungkinan’ akan mengubah jalannya skenario ini secara perlahan-lahan.}

Suasana di sekitar dokkaebi itu menjadi semakin dingin dan Baram berkata pada dokkaebi tingkat menengah itu.

{Bukannya kau punya pekerjaan belakangan ini?}

{Uh...!}

{Kenapa penjualan di Amerika dan India terlihat seperti ini? Bukannya ada seorang Prophet di Amerika dan aliansi konstelasi di India? Kenapa penjualannya masih serendah ini meski ada banyak target kaya di sana? Apa kau tidak menjual produk kita dengan baik?}

{I-itu...}

{Sialan, jangan memberi alasan saja! Cepat jual semua barang itu dan dapatkan banyak koin untuk kita!}]

Aku tertawa. Percakapan mereka mengingatkanku pada Minosoft. Divisi perencanaan memang bukan main.

Sepertinya situasiku saat ini mirip dengan apa yang dialami Yoo Joonghyuk dalam novel. Aku berpikir jika suatu hari aku juga pasti akan mengalami hal yang sama. Bisa dibilang inilah alasan kenapa aku tidak mau terlalu dikenal.

Ini... apa penghakiman itu akan memberikan kerugian padaku?

Di saat yang sama, aku bisa mendengar suara bergetar dari arah atas.

{Berapa banyak lagi aku harus dipanggil kantor cabang karena kau...}

Bihyung. Aku langsung membuka komunikasi dokkaebi milik kami berdua.

‘Bagaimana hasilnya?’


Chapter 55     Daftar Isi     Chapter 57


Komentar

Postingan Populer