ORV CHAPTER 58. EPISODE 12 – FIRST PERSON PROTAGONIST’S POINT OF VIEW (5)
Disclaimer: lihat Daftar Isi
XXXXX
Penulis.
Itu adalah salah satu dari beberapa pekerjaan dalam novel Cara Bertahan Hidup
yang bisa memberikan skill Avatar.
Beberapa
keajaiban aneh Apostle ini bisa dijelaskan jika dia adalah penulis.
Senyum
Apostle pertama menjadi lebih mengerikan.
“Penulis...
Apa yang kau maksud penulis dari buku wahyu itu? Kau sudah tahu. Ya, akulah
penulis buku wahyu itu.”
Yang
kumaksud bukan itu, tapi bajingan itu tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak
masuk akal. Bagiku, itu adalah kebenaran yang tidak mungkin. Aku menatap Yoo
Joonghyuk.
[Skill eksklusif ‘Omniscient Reader’s
Viewpoint’ diaktifkan!]
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ sedang
menggunakan skill ‘Lie Detection’ Lv.6]
Aku
tahu. Dia benar-benar bajingan yang teliti. Aku bertanya sekali lagi pada
Apostle itu. “Kau yang menulis buku wahyu itu?”
“Ya.
Dan aku juga adalah satu-satunya pemilik buku wahyu itu.”
Apostle
itu tertawa keras. Benarkah? Mari kita buktikan.
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ menggunakan ‘Lie
Detection’ Lv.6]
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ mengkonfirmasi
jika perkataannya benar.]
...
Apa? Orang ini tidak berbohong? Aku tiba-tiba merasa panik dan seluruh sirkuit
otakku berhenti bekerja. Itu tidak mungkin.
Aku
menyembunyikan kebingunganku dan bertanya sekali lagi. “’Wahyu’ macam apa yang
sedang kau bicarakan?”
“Kenapa
kau masih bertanya meski sudah mengetahuinya? Tentu saja epic yang akan terjadi
di masa depan.”
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ mengkonfirmasi
jika perkataannya benar.]
Aneh.
Ada kebenaran dalam kata-kata Apostle ini?
“Sekarang
giliranmu. Bagaimana kau bisa tahu tentang rencanaku dan para Apostle lainnya?
Apa kau juga Apostle?”
“Kau
menulis buku wahyu itu sendiri? Kalau begitu kau pasti tahu, iya kan?”
“Apa
menyenangkan menjadi kreator yang mahatahu?”
Apostle
itu tertawa seperti orangjahat dan aku mencoba menenangkan diriku. Tidak peduli
seberapa keras aku memikirkan kemungkinannya, orang ini tidak mungkin menulis
novel Cara Bertahan Hidup.
Jika
dia memang benar-benar penulisnya, tidak mungkin dia tidak tahu kalau dia sudah
memberiku versi teksnya.
“Ngomong-ngomong
ini sangat menarik. Kupikir wanita di penjara Seodaemun adalah Apostle
terakhir, tapi ternyata kau masih menyembunyikan dirimu...”
“...
Penjara Seodaemun?”
“Hmm,
kau belum tahu? Ayo bertukar informasi. Katakan siapa kau sebenarnya. Sebagai
gantinya aku akan memberikan informasi lain yang kupunya.”
“Bagaimana
ya? Kurasa kau tidak memiliki informasi yang kuinginkan.”
“Aku
mungkin berhasil kau kalahkan saat ini, tapi ini bukan tubuh asliku. Kau
sedikit beruntung...”
“Aku
tahu informasi mengenai masa depan.”
Aku
mencoba memancingnya. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk sedikit
memanas-manasi Yoo Joonghyuk.
“Sebagai
tambahannya, aku tahu lebih banyak informasi dibandingkan dirimu.”
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ mengkonfirmasi
jika kata-katamu benar.]
Apostle
itu mengerutkan alisnya.
“Omong
kosong. Aku tahu lebih banyak darimu...”
Tiba-tiba
dia membelalakkan matanya.
“Tunggu,
apa mungkin kau ini...?”
Saat
dia menyadari sesuatu, aku juga menyadari hal yang sama. Orang ini, apa itu
‘dia’? Saat ini ada 5 fakta yang kuketahui.
Pertama,
dia membaca novel Cara Bertahan Hidup. Kedua, dia adalah seorang penulis.
Ketiga, dia bukan orang yang menulis novel Cara Bertahan Hidup. Keempat, dia
menulis sebuah ‘teks’ yang menjelaskan masa depan. Kelima, pengetahuan yang
dimilikinya ‘cukup’ akurat.
Aku
sudah membaca 3.149 chapter dari novel Cara Bertahan Hidup.
Sejauh
yang kutahu, novel Cara Bertahan Hidup bukan novel yang populer dan tidak ada
versi teks ilegal yang beredar di internet. Tapi, jika orang ini adalah orang
yang kupikirkan... kurasa dia pasti juga akan memiliki versi ‘teks’nya dan
mengetahui banyak hal mengenai novel Cara Bertahan Hidup.
Aku
membuka mulutku.
“Apa
kau suka menjiplak karya orang lain?”
“A-apa?”
Matanya
semakin membelalak. Aku yakin sekarang. Apostle pertama adalah orang itu.
“Aku
tidak menyangka kalau kau hidup dengan cara seperti itu. wahyu yang kau
tulis... apa kau ingin terus seperti ini? Gigiku mulai bergemeletak saat
mengingat klaimmu sebagai penulis buku wahyu itu.”
“Apa...?”
“Ini
aneh. Informasi yang kau gunakan tidak lengkap.”
Laki-laki
itu terlihat pucat.
“Bukannya
ini saatnya menghentikan aktingmu? Apa kau masih ingin melakukannya meski dunia
ini sudah hancur?”
“Yoo
Joonghyuk!”
Apostle
itu menatap Yoo Joonghyuk.
“Yoo
Joonghyuk! Bekerja samalah denganku!”
Dia
benar-benar bodoh.
“Seperti
yang kukatakan tadi. Aku mengetahui wahyu lainnya. Hanya aku yang bisa
mengantarmu ke akhir dunia ini!”
[Skill eksklusif, ‘Omniscient Reader’s
Viewpoint’ stage 2 diaktifkan.]
[Karena rasa lelah yang terlalu tinggi, kau
tidak bisa mengaktifkan stage 2.]
Sialan.
Kenapa malah sekarang?
“Pikirkan
dengan hati-hati! Kau tidak bisa menyelesaikan skenario ke 46 sendirian. Kau
harus bekerja sama denganku jika ingin mengalahkan Anna Croft dan Zarathustra!”
Bajingan
ini mengatakan hal yang sama sepertiku. Yoo Joonghyuk menggelengkan kepalanya.
“Aku
tidak pernah mendengar soal wahyu.”
“Itu
seperti ramalan! Tidak bisakah kau melihat atributku? Aku bahkan akan memberi
tahumu jika aku adalah ‘yang terakhir’!”
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ menggunakan ‘Sage’s
Eyes’ Lv.8]
Aku
juga mengaktifkan skillku.
[Informasi dari orang ini tidak bisa dibaca
dalam ‘Character List’.]
[Orang ini tidak terdaftar dalam ‘Character
List’.]
Sial.
Aku tidak bisa melihatnya. Yoo Joonghyuk memastikan sesuatu dengan menggunakan
Sage’s Eyesnya dan kemudian menatapku. Kepala Apostle itu kemudian berkata.
“Bunuh
dia! Kau harusnya tahu jika dia sangat berbahaya! Dia berpura-pura menjadi
dirimu dan akan terus menghambatmu di masa depan. Jika kau membiarkannya, dia
pasti akan menyebabkan butterfly effect yang akan menghancurkan semua rencanamu
di masa depan!”
Aku
merasa sangat marah. Apa bajingan ini ingin mati bersamaku?
“...
Bukannya ini sama saja untukmu?”
“Aku
berbeda, Yoo Joonghyuk! Bekerja samalah denganku. Aku akan memberikan sumpah,
terserah apa maumu! Aku tidak akan mengkhianatimu!”
Apostle
itu berteriak. Yoo Joonghyuk yang sedari tadi diam mengamati akhirnya membuka
mulutnya.
“Aku
mengerti. Bekerja sama ya...”
Yoo
Joonghyuk menatapku dengan tatapan tajamnya. Aku tidak masuk ke dalam
pikirannya dan hal ini membuatku gila. Yoo Joonghyuk menghunuskan pedangnya ke
arahku. Apostle pertama itu tidak mau kehilangan momentum dan langsung
berteriak.
“Cepat!
Bunuh dia! Bunuh dia!!”
“Yang
satu adalah Prophet dan yang satu adalah revelator...”
“Bunuh
dia!!”
Slam! Yoo Joonghyuk
menginjak kepala Apostle pertama itu.
“Ugh...
Apa-apaan kau!?”
“Jika
kau benar-benar mengetahui masa depan, aku akan bertanya padamu.”
“Apa?”
Pedang
Yoo Joonghyuk berada tepat di leherku. ‘One Sword’ yang kurasakan melalui Yoo
Joonghyuk sekarang sedang mengarah padaku. Bagian leher yang tertusuk ujung
pedangnya terasa perih dan tidak lama ada sesuatu yang hangat mulai mengalir
menuruni leherku.
“Hei!
Apa yang kau lakukan!?”
Jung
Heewon yang kaget langsung berlari mendekatiku. Aku mengangkat tanganku untuk
menghentikannya. Aku merasa gugup, tapi aku tidak mau membuat Yoo Joonghyuk
semakin kesal.
Yoo
Joonghyuk bertanya pada Apostle itu.
“Aku
akan bertanya padamu. Apakah aku akan membunuh orang ini atau tidak?”
“Apa?”
“Jika
kau benar-benar sudah mendapat wahyu soal masa depan, kau pasti tahu apa
pilihan yang kuambil.”
...
Bajingan ini punya kebiasaan buruk. Dia melakukan ini lagi?
Wajah
Apostle pertama itu terlihat tegang. Mungkin aku juga memasang muka yang sama
saat kami ada di ‘Even Bridge’. Untungnya, kepala itu menjawab dengan cepat.
“Tentu
kau akan membunuhnya! Kau harus melakukannya!!”
Suaranya
terdengar yakin dan keras. Wajahnya terlihat sombong karena yakin jika Yoo
Joonghyuk akan melakukan perintahnya.
“Ayo,
cepat bunuh dia dan...!”
Pedang
Yoo Joonghyuk bergerak. Tapi yang terdengar setelah itu bukan suara daging yang
terbelah.
Slam!
Kepala
Apostle pertama langsung meledak saat Yoo Joonghyuk menginjakknya dengan keras.
Orang
itu tidak akan mati karena kepala yang ada di sini hanyalah avatar. Tapi kurasa
dia tetap akan menerima damage psikologis dari ini.
Yoo
Joonghyuk menurunkan pedangnya.
“Dia
orang bermulut besar.”
Aku
sedikit terkejut. Yoo Joonghyuk membiarkanku lolos? Aku mulai gemetaran dan
merasa tidak yakin...
Yoo
Joonghyuk menatapku selama beberapa detik lalu berbalik dan mulai berjalan
menjauh.
“Hei!
Kau mau kemana?”
Protagonis
sialan ini... Dia pasti berpikir kalau sikap dinginnya terlihat keren.
Tapi
memang sih... dia kelihatan keren.
“Tunggu
sebentar! Apa kau ingin pergi tanpa Lee Jihye?”
“Karena
masa depan sudah berubah, rencanaku juga ikut berubah.”
“Kenapa
kau tidak bekerja sama saja denganku? Aku bisa membantumu.”
Yoo
Joonghyuk berbaik menghadapku dan aku reflek mengambil langkah mundur.
“Hutangku
sudah kubayar. Tidak mengambil bendera yang kau bawa adalah bayaran terakhirku.”
Bajingan
ini... Dia tidak boleh pergi begitu saja.
“Ngomong-ngomong,
kau tidak bisa meninggalkan stasiun ini kecuali aku mengeluarkanmu dari
kelompok. Apa kau mau menerima hukuman?”
Yoo
Joonghyuk bersiap menarik pedangnya. Aku pun menambahkan.
“Aku
tahu rencanamu. Bukannya kau ingin pergi ke stasiun Jung-gu? Bukannya tujuanmu
itu mendapatkan bendera hitam dengan berjalan di King’s Road? Izinkan aku
membantumu.”
“Kalau
begitu, mengambil benderamu akan lebih cepat untukku.”
“Coba
saja. Apakah pedangmu yang lebih cepat... atau malah lidahku?”
Ini
adalah pertaruhan. Yoo Joonghyuk bisa menebas leherku sebelum aku bisa
mengatakan apa hukuman yang akan dia terima.
“Kau
tidak perlu pergi ke Jung-gu. Pergi saja ke daerah utara. Teritori milik Tyrant
King akan menjadi milikmu dan kau bisa membuat bendera legendaris milikmu.
Mendapatkan bendera dan mengalahkan musuh, bukankah itu yang dinamakan
mendayung perahu, satu dua pulau terlampaui?”
“Aku
bisa melakukannya sendiri.”
“Hanya
ada 48 jam sebelum skenario selesai. Bisakah kau mendapatkan 20 stasiun dan
mendapatkan bendera hitam?”
Yoo
Joonghyuk terlihat bimbang. Sepertinya umpanku berhasil.
“Lagipula,
bukannya kau punya alasan pergi ke utara? Kali ini kau pasti tidak ingin
membuang keluargamu lagi, iya kan?”
“...
Kau.”
“Tenang
dulu. Aku adalah orang yang bisa kau percaya. Aku akan membantumu.”
Yoo
Joonghyuk menatapku dengan mata marah selama beberapa saat. Udara di sekitar
kami terasa sangat berat. Nafsu membunuhnya perlahan menghilang.
“Tidak
ada yang gratis di dunia ini. Apa yang kau inginkan?”
Sudah
kuduga, regressor satu ini cepat mengerti. Aku mengatakan jawabannya sambil
tersenyum, “Mudah saja. Biarkan aku mengetahui satu hal. Syarat dariku sangat
mudah.”
“Apa
itu?”
“Laki-laki
yang barusaja kau injak itu, apa atributnya? Salah satunya pasti ada yang
seperti ‘yang terakhir berhenti’. Apa atribut lainnya?”
Setelah
beberapa saat, Yoo Joonghyuk memberikan jawabannya.
XXX
10
menit kemudian, aku memanggil Jung Minseob dan Lee Sungkook. Ini adalah masalah
yang berbeda untuk mereka berdua. Sebelum aku membuka mulutku, Jung Minseob
bertanya.
“Siapa
laki-laki itu sebenarnya?”
Aku
merasa sedikit ragu, tapi aku tetap menjawabnya.
“Apa
kau tahu novel ‘SSSSS Grade Infinite Regressor’?”
“Ah,
aku membacanya!”
Lee
Sungkook mengangkat tangannya.
“Bukannya
itu novel peringkat pertama di Textpia? Ceritanya benar-benar menarik...”
“Ah,
benar juga. Aku sudah lupa, tapi sekarang aku ingat. Bagaimana akhir
ceritanya?”
Keduanya
mulai berbicara dengan suara yang cukup keras. Seperti yang kuduga, mereka
pasti tertarik pada web novel jika mereka pernah membaca novel Cara Bertahan
Hidup.
“Ada
banyak elemen di dalamnya... menyenangkan sekali.”
Aku
juga membaca novel itu. Saat aku sedang membaca novel Cara Bertahan Hidup, aku
tidak sengaja membacanya karena judul itu ada di list cerita terbaik. Setelah
aku membaca beberapa chapter, aku merasa sangat kaget dengan setting dan
perkembangan cerita novel SSSSS regressor itu.
-Psikopat yang terus beregresi tanpa henti.
-Dukungan dari makhluk transendental.
-Sistem streaming.
-Survival game dengan misi absurd.
Itu
semua adalah setting yang umum digunakan dalam novel fantasi. Masalahnya adalah
jika semua detail itu dikombinasikan menjadi satu. Aku meninggalkan sebuah
komentar setelah aku membaca novel itu.
-Bukannya cerita ini hasil plagiat novel
Cara Bertahan Hidup?
Aku
sangat mengingatnya. Daripada ribut soal kontroversi plagiarisme, aku malah
diserang karena membandingkan novel SSSSS Grade Infinite Regressor dengan novel
tidak bermutu.
Aku
menerima pesan kejam dari para pembaca novel itu.
-Bukannya dia ini penggemar novel sebelah?
Jangan mencari masalah di sini.
Aku
merasa sangat marah dan mengirim pesan pada penulis novel Cara Bertahan Hidup.
Setelah itu si penulis mengatakan sesuatu. Dia merasa senang karena jumlah
pembacanya meningkat. Aku sampai menangis karena merasa jika penulis itu sangat
kasihan.
Lee
Sungkook bertanya, “Tapi kenapa kau malah menyinggung novel itu?”
“Apostle
pertama adalah penulis SSSSS Grade Infinite Regressor itu.”
“Huh!?
Tidak mungkin.”
Penulis
itu tahu jalan cerita novel Cara Bertahan Hidup.
Dan
karena sekarang dunia sudah berubah menjadi novel itu, seorang penulis yang
pernah memplagiasinya bisa mengklaim hak ciptanya di dunia ini. Sebagai
tambahannya, dia juga menambahkan setting tidak masuk akal seperti ‘wahyu’.
“Itu
novel plagiasi?”
“Ya.”
“Benar
juga, isi novel itu juga mirip... Aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas
karena sudah lama... Kenapa novel itu tidak muncul dalam ingatanku? Aku yakin
itu adalah novel yang lumayan terkenal.”
“Apa
itu karena atribut miliknya? Hanya bagian yang kita baca saja yang muncul.
Bagian ‘SS’ nya juga sedikit membingungkan karena ada banyak novel yang
menggunakan judul seperti itu.”
“Begitukah?
Jadi Apostle pertama adalah plagiator? Kalau begitu dia pasti punya versi
teksnya...”
Aku
menganggukkan kepalaku.
“Mungkin
dia punya kopian dari karya plagiasinya. Dia mengkopi plot dari cerita aslinya
jadi dia bisa melihat masa depan hingga ke titik tertentu.”
Sakit
rasanya saat melihat ada seorang plagiator yang sukses meski di dunia sudah
hancur seperti ini. Ini adalah saat yang tepat untuk meunjukkan keadilan yang
sesungguhnya.
“Kalau
begitu kita tidak mungkin bisa mengalahkannya? Jika dia mengkopi cerita aslinya
hingga akhir...”
“Dia
tidak mengkopinya hingga tamat. Dia hanya mengkopi bagian awalnya saja. Dia
mungkin berhenti untuk mencegah plagiasinya bocor keluar. Setelah beberapa
saat, informasi yang dia ketahui akan semakin berkurang.”
“Kenapa
kau bisa tahu soal itu?”
“Rahasia.”
Tentu
saja aku tahu. Di chapter 100, aku adalah satu-satunya orang yang membaca novel
Cara Bertahan Hidup.
“Maaf,
seberapa jauh kau membaca novel aslinya...?”
“Sebelum
itu, ada sesuatu yang harus kau lakukan. Lebih tepatnya, ada sesuatu yang harus
kalian lakukan.”
Bahu
mereka menegang saat mendengarkan kata-kataku.
“Kalian
bilang kan? Para Prophet diserang oleh Tyrant King.”
“Ah...
Mungkin masih ada beberapa orang yang digunakan olehnya.”
“Benarkah?
Itu malah lebih baik.”
“Ya?”
Sisa
waktu dari skenario keempat adalah 48 jam. Mengalahkan Tyrant King sendirian
akan sangat sulit.
“Aku
akan menyabotase informasi untuk mereka.”
Jika
Tyrant King menggunakan para Prophet, aku bisa mengambil keuntungan dari sana.
“Tunjukkan
beberapa wahyu untuk mereka.”
“Huh?
Bagaiamana caranya..?”
Mereka
masih tidak mengerti apa maksudku, karena itu aku menjelaskan rencanaku pada
mereka.
“Mulai
sekarang, kita akan membuat teks dari novel SSSSS Grade Infinite Regressor dan
menyebarkannya.”
Jika
ada beberapa musuh yang ada di sekitarmu, jawaban yang tepat adalah membuat
mereka bertarung.
Chapter 57 Daftar Isi Chapter 59
Komentar
Posting Komentar