I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 164

 Disclaimer: sampai kapanpun, novel asli yang masih pake bahasa Jepang, itu bukan punya saya!

XXX

"Alicia."

Saat aku pulang ke ke kabin, ayahanda sudah menunggu di sana.

Oh, ayahanda terlihat agak lebih tua, tapi dia masih tetap keren.

"Ada apa?"

"Selamat karena sudah mencapai level 90." ucap ayahanda dengan nada lembut.

... Benar juga. Ini pertama kalinya aku bertemu ayahanda setelah masa pengasinganku berakhir.

"Terima kasih banyak." ucapku sambil membungkukkan badan. Ayahanda hanya menatapku dengan ekspresi yang sulit kujelaskan.

Kenapa dia memasang wajah seperti itu, padahal ini pertemuan pertama kami setelah sekian lama.

Ayah menyentuh penutup mataku perlahan, alisnya mengernyit saat dia melakukannya.

Oh, ini toh. Kupikir kenapa. Aku sudah tidak memperdulikan pernikahanku di masa depan karena aku mendedikasikan semua waktuku untuk menjadi wanita jahat... Jadi tidak apa-apa meski tidak ada laki-laki yang ingin melamarku di masa depan.

.... Entah kenapa wajah ayahanda menyiratkan jika dia sangat ingin meminta maaf kepadaku.

"Ayahanda, aku bahagia sekarang. Jadi ayahanda tidak perlu meminta maaf kepadaku." ucapku dengan nada pelan.

"Kalau begitu... apa kau akan pulang ke rumah?"

"Rumah?"

"Kau tidak mungkin menghabiskan seluruh waktumu di kabin ini, kan?" tanya ayahanda sambil menatapku.

Benar juga! Setelah menghabiskan 2 tahun di kabin ini, aku jadi lupa rumahku sendiri.

... Tapi apa tidak apa-apa kalau aku kembali ke rumah sekarang?

"Di suruh tinggal di kabin, lalu disuruh pulang... orang dewasa memang seenaknya." ucap Gilles dengan nada tajam. Kata-kata itu membuat wajah ayahanda terlihat sangat kecut.

Ya, Gilles juga benar. Tapi ayahanda melakukannya karena dia mengkhawatirkanku, juga agar Liz-san tidak mendekatiku...

"Perpustakaan yang ada di rumah lebih luas, jadi pengumpulan informasi akan jauh lebih mudah. Dan kurasa gadis seperti Alicia tidak boleh terlalu lama berada di kabin kecil seperti ini."

Aku kaget saat mendengar kata-kata Gilles. Apa dia sedang membantu ayahanda...

Ada banyak hal yang terjadi selama aku tidak ada di rumah.

"Tentu saja aku akan pulang." Saat aku berkata seperti itu, wajah ayahanda terlihat lebih bersinar.

Oh, ternyata ayahanda sangat ingin aku pulang ke rumah... sepertinya dia sangat peduli padaku sampai membuat keputusan sulit seperti mengurungku di kabin ini.

"Bagus, Arnold." ucap Gilles pada ayahanda.

XXX

Sudah lama sekali! Begitu pikirku sambil melayangkan pandangan ke sekeliling kamarku. Sepertinya para maid terus menjaga kamar ini bahkan saat aku tidak ada di sini.

"Alicia-sama!"

Aku mendengar pintu kamarku diketuk, dan suara ini... apa dia Rosetta?

"Masuk saja."

Saat aku berkata seperti itu, pintu kamarku terbuka dengan suara keras.

"Alicia-sama! Anda sudah pulang!"

Rosetta yang harusnya membenciku (dalam game), sekarang menyambut kepulanganku dengan air mata yang mengalir deras. Dia juga terlihat sangat senang dengan kepulanganku.

Selama 2 tahun ini aku memang tidak bertemu dengan Rosetta sama sekali, tapi dia selalu membawakan banyak barang ke kabinku.

"Alicia-sama... mata anda..." ucapnya terbata saat melihat kondisi mataku saat ini.

Ah, aku merasa semakin kesulitan untuk menjelaskan hal ini dari awal.

XXX

"Apa yang terjadi, Alicia...?"

"Aku memberikannya pada seseorang."

Aku menyadari sesuatu saat menjawab pertanyaan itu. Ayahanda tidak menanyakan apapun lagi dan tidak mau menatapku.

Dengan kata lain, apa dia tahu apa yang sudah terjadi pada mataku...? Yah, kurasa dia pasti tahu sesuatu.

XXX

Kali ini aku tidak mau membuat Rosetta semakin khawatir, karena itu aku hanya bisa meyakinkan dirinya jika aku tidak apa-apa.

"Maaf karena saya tiba-tiba masuk ke kamar anda seperti ini."

"Tidak apa-apa. Terima kasih sudah khawatir padaku."

Aku berkata seperti itu sambil menepuk pelan kepalanya. Rosetta menatapku dengan mata yang hampir menangis. Apa dia mau menangis di sini? Bagaimana ini, tidak sempat menggunakan topeng wanita jahatku sekarang. Aslinya aku adalah orang yang lumayan baik dan lembut, tapi di sisi lain aku juga seorang wanita jahat yang bisa membuat orang lain menangis hanya dengan 1 kata saja. Dan lagi, tidak mungkin aku berkata kasar pada Rosetta yang lebih tua dariku...

"Alicia-sama... saya sangat senang dengan kepulangan anda ke rumah ini."

Saat aku sedang berpikir, aku mendengar suara Rosetta yang bergetar karena rasa bahagia yang amat sangat.

Kuharap kau bisa terus merasa bahagia seperti ini.

"Ah, maafkan saya. Saya harus kembali bekerja sekarang, sampai jumpa lagi Alicia-sama. Oh, satu lagi. Anda menjadi semakin cantik dan anggun, Alicia-sama." ucap Rosetta sebelum berjalan pergi meninggalkan kamarku.





Komentar

Postingan Populer