I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 163

 Disclaimer: not mine

XXX

"Ah, itu Duke!" teriak Mel sambil menunjuk ke suatu tempat.

... Benar juga. Sungguh aura yang sangat menakjubkan. Aku baru paham kenapa osis di sini diperlakukan layaknya idola di dunia lamaku.

Duke berada di tengah kelompok dan Liz berada tepat di sampingnya... para anggota osis yang biasanya juga ada bersama mereka berdua.

Aku bisa mendengar desahan dan kata-kata pujian dari para gadis yang ada di lorong. Meski Duke-sama menunjukkan persona yang lumayan jahat, ternyata penggemarnya masih lumayan banyak. Yah, mau bagaimanapun juga, dia adalah wajah dari dunia ini.

Dari tempatku berdiri, para anggota osis itu terlihat berjarak lumayan jauh. Mereka kelihatan keren sekali, tidak heran jika mereka sangat populeer... Sekarang aku tahu kenapa aku bisa membenci akademi ini.

"Duke! Hari ini Ali-Ali juga terlihat sangat imut!" teriak Mel pada Duke dkk.

Aku menatap mata Duke-sama dengan mata terbelalak... Kurasa situasiku saat ini memang sangat mengagetkan.

Mel memang memujiku, tapi mungkin Duke-sama lebih suka diriku yang berambut panjang.

Aku bisa melihat Duke-sama yang berjalan cepat ke arahku... Ah, aku takut.

Apa dia berjalan ke arahku dengan alis yang berkerut?

... Apa aku harus lari? Tapi tidak ada wanita jahat yang melarikan diri dari orang lain.

Beberapa detik kemudian Duke-sama berdiri tepat di depanku dan menatapku dengan seksama... Kenapa mood nya terlihat jelek? Tapi, meskipun kau terlihat seperti itu, kau masih tetap terlihat tampan.

Aku menatap balik Duke-sama, dan saat itu Duke-sama menutupi matanya dengan salah satu tangannya.

... Apa penampilanku semengerikan itu? Apa rambut pendek ini tidak terlihat cocok untukku?

"Terlalu imut.... sial." gumam Duke-sama.

Eh!? Apa maksudnya? kata-katanya terlalu sulit untuk dipahami.

"Aku ingin jadi orang pertama yang melihatnya."

"Ya?"  Aku tidak sengaja mengatakannya dengan suara keras. Kupikir hanya aku yang memiliki keinginan untuk menikmati semuanya secara eksklusif, dan kupikir Duke-sama bisa bersikap lebih dewasa. Apa mungkin aku gagal menyampaikan pikiranku? Tapi sikapnya benar-benar sangat manis.

"Eh? Ali-chan, kau memotong rambutmu? Manisnya~."

Bahkan Curtis-sama sang playboy handal juga ikut memujiku...

"Tentu saja. Alicia selalu imut kapanpun dan dimanapun."

"Ya. Alicia-sama adalah gadis yang sangat cantik. Tentu saja dia cocok menggunakan gaya rambut apasaja."

Setelah Carol berkata seperti itu, Henry-oniisama mengusap-usap kepalaku. Di lain pihak, Liz dan para penggemarnya hanya menatapku tanpa mengatakan apa-apa. Kupikir Liz-san membenciku? Liz-san suka pada Duke-sama, tapi Duke-sama suka padaku... jadi hubungan kami bertiga agak rumit. Apa aku benar-benar menyukai Duke-sama? Ya, aku menyukainya, tapi aku tidak yakin aku menyukainya sebagai kekasih... tapi aku tetap menghormatinya, kok.

"Rambut pendek sedang populer sekarang." Gumam Gilles yang ada di sebelah Carol. Pujiannya sudah lumayan, mengingat aku yang tiba-tiba memotong rambutku hari ini.

"Aku yakin ada banyak orang yang melihat kejadian ini di kafetaria... Duke bisa melihat apa yang terjadi dari awal dengan menggunakan rekaman!" ucap Mel sambil terkikik bengis.

Aku tidak masalah dengan kata-kata Mel, dan saat aku melirik Carol sepertinya gadis itu juga merasa tertarik dengan reaksi semua anggota osis saat menonton rekaman ulang insiden di kafetarian hari ini. Sudah kuduga, mereka memang punya hubungan darah.

... Apa yang harus dilakukan oleh wanita jahat di saat seperti ini? Aku tidak tahu sifat wanita jahat yang mana yang bisa memikat lawan jenis.

untuk membuat Liz-san marah kepadaku... apa aku dan Duke-sama harus melakukan sesuatu?

"Duke-sama, bisa kau membungkukkan badanmu sedikit?"

Saat aku berkata seperti itu, Duke menundukkan badannya dengan tatapan misterius.

"Aku memang sudah kehilangan rambutku, tapi rasa cintaku pada Duke-sama tidak akan pernah hilang." bisikku tepat di sebelah telinga Duke-sama, jadi hanya dia yang bisa mendengarnya. Di saat yang sama aku bisa melihat Duke-sama terpaku karena mendengar pernyataanku.

Sebagian besar perasaanku masih berupa rasa hormat dan kagum, tapi... mungkin aku memang sedikit mencintainya. Hhh, belakangan ini aku bahkan tidak memahami perasaanku sendiri.

Tapi ini pasti membuat tatapan Liz-san padaku menjadi lebih tajam. Aku adalah wanita jahat, tentu aku akan memanfaatkan orang lain untuk meraih tujuanku.

"Tunggu sebentar."

Duke-sama yang ada di depanku langsung menegakkan tubuhnya dan menutupi wajahnya dengan tangan.

"Jarang sekali aku bisa melihat Duke yang seperti ini." goda Mel.

... Ini juga pertama kalinya aku melihat Duke-sama yang seperti ini. Biasanya, akulah yang harus menahan malu karena menerima serangan dari Duke-sama. Tapi kali ini sepertinya aku yang menang. Rambut pendek memang luar biasa!

Setelah itu aku melirik Liz-san... oh, wajah itu sangat luar biasa! Aku tidak tahu jika heroine bisa menunjukkan ekspresi seperti itu. Yah, aku memang ingin melihatnya, karena itu aku melakukan ini.

"Ali-chan adalah wanita jahat yang sangat cantik, iya kan?" puji Curtis-sama.

"Ah, itu pujian." ujar Gilles.

Sepertinya kekuatan wanita jahatku mulai masuk ke dalam akademi ini. Perkembangan yang sangat bagus. Jika semua ini berjalan lancar, aku yakin aku bisa menjadi wanita jahat paling terkenal di dunia ini!

Aku memikirkan masa depanku yang tampak gemilang sambil tersenyum lebar di hadapan mereka semua.





Komentar

Postingan Populer