Mahouka Volume 12 Chapter 6 Part 5
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya, peace!
XXX
Izumi dengan emosi yang meledak-ledak seperti ini membuat
Mayumi kebingungan, bukankah adiknya yang itu selalu terlihat tenang dan selalu menyembunyikan emosinya di balik senyuman? Di lain sisi, Kasumi yang memang
tahu sifat kakak kembarnya itu hanya bisa menghela nafas lelah.
"Miyuki... maukah kau menjadi kakakku?"
"Kakak!?"
"Tunggu, Izu! Tenang dulu! Kau sudah punya kakak di
sini!"
Miyuki dan Mayumi berteriak di waktu yang sama. Izumi
(orang yang bertanggung jawab atas teriakan mereka berdua) sama sekali tidak
menghiraukan teriakan itu dan menatap Miyuki dengan sungguh-sungguh. Di
sebelahnya, Kasumi hanya menoleh ke arah lain dan tidak ingin ikut campur
dengan kegilaan kakak kembarnya.
"Kurasa kau tidak akan bisa menjadi adik dari
Miyuki-oneesama, Saegusa-san."
Minami yang selalu mendengarkan dari dekat Miyuki pun angkat
bicara.
"Minami?" tanya Miyuki yang tidak sadar jika
Minami sudah berdiri di dekatnya. Nada suaranya seakan bertanya 'sejak kapan
kau ada di sini?'
Tapi Minami tidak menghiraukan pertanyaan Miyuki dan melanjutkan kata-katanya. "Tapi kau mungkin bisa menjadi adik
Tatsuya-oniisama. Kalau putri sulung Saegusa menikah dengan Tatsuya-oniisama,
kau bisa menjadi adik ipar Miyuki-oneesama."
Setelah Minami selesai menjelaskan hal itu pada Izumi dia
berbalik.
"Kalau begitu bukankah..." ucap Minami sambil menatap seseorang yang baru saja tiba di dekat mereka, "...Saegusa-san, yang menjadi adik ipar Tatsuya-oniisama, yang juga adalah
kakak Miyuki-oneesama, bisa disebut sebagai adik Miyuki-oneesama?"
"Oniisama!?"
Seperti yang Miyuki duga, orang yang ditanyai Minami
adalah Tatsuya.
"Aku tidak setuju!"
Tatsuya tidak bisa merespon pertanyaan Minami atau teriakan
Miyuki. Sebelum dia bisa membuka mulut, Kasumi mengatakan sanggahan pada
pendapat Minami.
"Aku ingin semua orang tahu kalau aku tidak setuju jika kakakku
menjadi istri Shiba-senpai!"
Kasumi yang selalu diam tiba-tiba berdiri diantara Tatsuya
dan Mayumi seolah dia sedang melindungi kakaknya dari Tatsuya.
Sikap tenangnya seakan menghilang begitu saja, dan sekarang dia mengeluarkan
aura yang mengatakan 'jangan coba-coba mendekati kakakku!'
"Kasumi, kami cuma berbicara soal seandainya..."
Mungkin si kembar itu sudah membagi tugas yang harus mereka
lakukan. Kasumi dan Izumi sepertinya sudah membuat kesepakatan di mana jika
salah satu dari mereka melakukan sesuatu yang kasar, maka kembaran yang lainnya
akan berusaha menenangkan. Izumi yang sejak tadi terpaku pada Miyuki, tiba-tiba
langsung terlihat menenangkan Kasumi.
Mayumi memijat pelipis saat melihat tingkah adik-adiknya itu.
Mayumi tidak sedang berpura-pura, dia benar-benar sedang merasa pusing.
"Tatsuya-kun?" katanya dengan tangan di kepala.
Tatsuya mencoba mendekat agar dia dan Mayumi bisa berbicara
dengan normal, tapi Kasumi menghalanginya.
Tapi beberapa saat kemudian...
"Ow!!!" Kasumi berteriak kesakitan seperti kucing
yang diinjak ekornya dan beberapa saat kemudian dia memegang kepalanya dan berjongkok di tempat.
"Dan Miyuki-san?"
Di belakang Kasumi, Mayumi baru saja mengayunkan tangannya
ke arah kepala sang adik. Wanita itu membungkuk dan berbicara dengan nada yang terdengar sangat
bersalah.
"Aku, um... benar-benar minta maaf soal
adik-adikku..."
Wajahnya menatap lantai dan matanya memerah. Dia pasti merasa
sangat malu. Tatsuya bisa mengerti. Jika adiknya bersikap keluar batas hingga beberapa kali
berturut-turut, dia mungkin juga akan merasa sangat malu.
"Aku tidak marah, ya kan Miyuki?" kata Tatsuya
yang berusaha menenangkan Mayumi.
"Tidak. Tolong, jangan khawatir soal itu." Miyuki
menggelengkan kepalanya dengan senyum di wajah. Meski Izumi terlihat sangat
mengidolakan dirinya dan Kasumi yang sepertinya tidak suka pada Tatsuya...
entah kenapa Miyuki sepertinya berada dalam mood baik. Mayumi merasa curiga dan
tidak nyaman dengan sikap adik kelasnya itu, tapi dia tidak punya kekuatan lebih untuk membicarakannya.
"Aku pasti mentraktir kalian kapan-kapan, aku janji.
Dan kalian berdua... kita pulang sekarang."
"Ow! Sakit kak!"
"Kak, kau juga menyakitiku! Kenapa aku juga ikut
dihukum?"
Mayumi memegang kerah baju 2 adiknya dan langsung pergi dari tempat itu.
XXX
Di pojokan jalan antara gerbang SMA 1 dan stasiun terdapat
sebuah cafe yang biasa dikunjungi oleh Tatsuya dkk, Einebrise. Hari ini dia
kembali mengunjungi cafe ini setelah upacara penerimaan murid baru selesai
dilaksanakan bersama dengan Miyuki, Minami, Honoka, Shizuku, dan Mikihiko.
Mereka semua berbincang dengan secangkir kopi di tangan mereka.
Setelah kakak beradik Saegusa pergi, kelompok Tatsuya
kemudian bertemu sebentar dengan Azusa. Ketua osisnya itu pun berkata dengan
tegas jika dia bisa pulang untuk hari ini, jadi Tatsuya memutuskan untuk
meninggalkan sekolah bersama kelompok Honoka yang sudah menunggunya.
"Ngomong-ngomong, bagaimana soal perekrutan wakil murid
baru tadi?"
Pertanyaan Shizuku membuat mereka terdiam sebentar. Gadis
itu sama sekali tidak punya maksud lain, dia hanya bertanya karena penasaran
saja. Tapi pertanyaan itu berhasil membuat mereka semua berhenti berbicara
untuk beberapa saat.
"... Tidak bagus."
Jadi saat Honoka berkata seperti itu (meski itu bukan
salahnya) tiba-tiba aura di sekeliling mereka berubah kelam. Shizuku merasa
menyesal karena telah menanyakannya.
"Huh? Apa Shippou-kun benar-benar menolak untuk bergabung
dengan osis?"
Mikihiko yang memang punya rasa penasaran lumayan tinggi pun
bertanya kembali, dan karena pertanyaannya ini kesan kelam yang menyelimuti
mereka perlahan menghilang.
"Sepertinya dia ingin lebih fokus pada aktivitas klub.
Jika dia memang memiliki hal lain yang ingin dia lakukan, kami tidak bisa
memaksa."
Jawaban Tatsuya tidak diarahkan hanya untuk Mikihiko, tapi
dia juga mengatakan itu agar Honoka tidak merasa terlalu khawatir.
"Ya. Kita tidak bisa memaksanya."
Mikihiko, yang mungkin bisa merasakan maksud Tatsuya pun
mengiyakan perkataannya. Seketika, awan mendung yang menyelubungi Honoka pun
menghilang.
"Akan lebih baik jika kita memikirkan siapa yang akan
kita rekrut untuk menggantikannya di osis." kata Miyuki pada Tatsuya, hal
ini pun berhasil mengalihkan perhatian teman-teman mereka dari Shippou Takuma
yang barusan mereka bicarakan.
"Ya." Tatsuya mengangguk dengan wajah serius.
"Jika tidak ada murid baru yang bergabung, kepengurusan osis tahun depan
akan menjadi lebih sulit."
Miyuki menepukkan tangannya dan berkata. "Aku tahu,
bagaimana kalau kita minta Minami untuk bergabung?"
Minami yang mendengarkan percakapan mereka dalam diam pun
membeku saat mendengar ide Miyuki."
"Miyuki, aku rasa Minami tidak akan menyukainya."
sebelum Minami bisa membuka mulutnya, Tatsuya sudah menolak ide itu terlebih
dahulu. "Sudah tradisi di SMA 1 mengundang murid peringkat atas untuk
bergabung dengan osis, jadi kita harus memilih pengganti berdasarkan nilai
ujian mereka."
Minami terlihat lega. Miyuki yang idenya baru saja ditolak
juga tidak terlihat marah, gadis itu hanya tersenyum lebar ke arah Tatsuya.
Sepertinya Miyuki juga tidak serius saat dia berkata ingin memasukkan Minami ke
dalam osis, dia hanya ingin menggodanya sedikit.
"Jadi siapa peringkat kedua tahun ini?" tanya
Shizuku (yang lebih memilih untuk mengiyakan ide Tatsuya ketimbang Miyuki) pada
Honoka yang tahun ini menjabat sebagai sekretaris osis.
"Um, peringkat 2 tahun ini Izumi Saegusa. Dia adik dari
senior kita." jawab Honoka.
"Peringkat ke-3 adalah saudara kembarnya, Kasumi.
Mereka berdua dan Shippou memiliki jarak nilai yang sangat kecil. Jika
dibandingkan dengan peringkat ke-4, jarak mereka lumayan jauh." Miyuki
(yang juga mengetahui detail nilai ujian mereka bertiga) pun memberikan
penjelasan lanjutan pada Shizuku.
Kalau begitu tidak aneh jika salah satu adik Saegusa-senpai
menjadi anggota osis." kata Mikihiko yang masih tetap menggunakan bahasa
sopan saat berbicara dengan Miyuki.
"Kalau kita mengikuti daftar peringkat itu, pengganti
Shippou adalah Izumi-san, kan?"
Dilihat dari sudut pandang seseorang melihat Mikihiko,
pendapat pemuda itu mungkin hanya terdengar seperti asal tebak saja, dan sepertinya Shizuku tetap terlihat datar seakan hal itu sama sekali tidak
menarik perhatiannya.
Miyuki memperlihatkan wajah sedikit stress saat mendengar
kata-kata Mikihiko. Mungkin dia sadar jika dia kesulitan untuk menghadapi
Izumi.
"Semua keputusan ada di tangan ketua, tapi kita juga
tidak boleh memaksakan keinginan kita pada Izumi."
Tatsuya sepertinya mengerti kenapa ekspresi Miyuki berubah,
tapi sepertinya mereka semua tidak menanyakan hal itu untuk menghormati Miyuki.
XXX
Saat Tatsuya sedang mencuci tangan di kamar mandi, Mikihiko
datang. Itu adalah hal biasa yang sering terjadi, karena itu Tatsuya (yang
berpikir jika semua itu hanya kebetulan) pun langsung berjalan keluar dari
kamar mandi.
"Tatsuya?"
Tapi tiba-tiba Mikihiko menghentikannya. Nada suaranya
terdengar sangat konspiratif.
"Apa? Apa ada yang tidak bisa kau bicarakan di luar
sana?"
"Mm... Aku tidak mau banyak orang mendengar soal
ini."
"Oke. Aku akan merahasiakannya."
Wajah Mikihiko yang awalnya terlihat was-was dan ragu-ragu
pun sedikit melembut. "Aku lega karena kau bisa sadar dengan cepat."
"Akan aneh kalau kita terlalu lama di sini. Jadi
mungkin kau bisa langsung ke intinya saja."
Seperti yang dikatakan Tatsuya, berada terlalu lama di sini
akan membuat teman-teman mereka diluar merasa curiga, jadi Mikihiko mulai
berbicara. "Tatsuya, kau tahu jika presiden baru Rosen cabang Jepang juga
ikut dalam upacara tadi pagi?"
Rosen adalah perusahaan magical engineering yang berasal
dari Jerman--Rosen Magicraft. Perusahaan itu adalah salah satu dari 2
perusahaan besar dalam hal pembuatan CAD dan mereka berebut peringkat atas
dengan Maximillian Devices. Presiden cabang Jepang nya adalah orang VIP di
Universitas Sihir, dan tentu saja bagi SMA 1.
"Aku tahu. Aku tadi sempat memberi salam
kepadanya."
Tatuya tentu tahu jika presiden Rosen cabang Jepang diundang
dalam upacara penerimaan murid baru, lagipula yang mengantarkan orang itu ke
kursinya adalah Tatsuya sendiri.
"Memberi salam? Di kompetisi 9 sekolah tahun lalu,
kurasa presiden sebelumnya sangat bersemangat untuk mencari bakat baru."
"Untungnya dia tidak punya waktu hari ini." ekspresi Tatsuya sedikit mengeras saat Mikihiko membuatnya teringat pada hal menyebalkan itu.
Tapi ekspresinya kembali seperti semula dan dia bertanya. "Memang ada apa
dengan presiden baru Rosen?"
Komentar
Posting Komentar