Mahouka Volume 12 Chapter 6 Part 2

 Disclaimer: Novel Mahouka bukan punya saya.

XXX

"Kasu!?"

Mayumi tahu (dari panggilan 'kakakku') jika suara teriakan itu ditujukan untukknya. Dia berbalik dan menatap seorang gadis yang sedang berlari ke arah mereka berdua, lalu dia kembali menatap Tatsuya, kemudian dia mundur beberapa langkah dan akhirnya tersandung. Mayumi merasa kaget, dan sepertinya dia baru saja sadar jika mungkin 'adiknya' sudah salah paham kepadanya dan Tatsuya.

Tatsuya tahu (meski dia tidak melihat daftar murid baru) jika gadis yang dipanggil Kasu itu adalah adik Mayumi. Dan jika Mayumi sadar jika adiknya sudah salah paham dan menganggap dirinya sedang bermesraan dengan adik kelas lelakinya, dia pasti akan merasa malu dan kaget. Tapi di mata Tatsuya, sepertinya Mayumi terlihat sedikit terlalu bersemangat.

Keraguannya terbukti benar. Apakah kejadian ini disebabkan oleh high heels yang dipakai Mayumi? Tidak mungkin. Mayumi pasti sudah banyak menghadiri pesta formal, jadi dia pasti sudah terbiasa menggunakan sepatu seperti itu. Apa dia tergelincir karena merasa sangat kaget?

Tatsuya memikirkan ini dengan tenang saat di depannya Mayumi hampir jatuh karena kakinya kehilangan keseimbangan. Semua itu adalah pendapat orang lain. Jika Tatsuya tidak melakukan apapun hingga akhir, dia pasti sudah dipanggil 'orang bodoh tidak berperasaan' dan dia pantas menerimanya. Tapi sebenarnya dia tidak sejahat itu.

Tatsuya langsung bergerak untuk menahan tubuh Mayumi dengan cara memegang kedua bahunya. Pemuda itu sama sekali tidak melakukan sesuatu yang terlalu intim seperti meletakkan tangannya di pinggang Mayumi, dan tentu saja tidak ada insiden seperti Tatsuya yang tidak sengaja menyentuh dada Mayumi.

"Te-terima kasih..."

Jadi, saat Mayumi berterima kasih kepadanya dengan wajah yang tersipu, Tatsuya berpikir jika Mayumi harus merasa lebih khawatir pada dirinya yang saat ini terjatuh tanpa alasan apapun.

Sayangnya, adik Mayumi tidak berpikiran sama dengan Tatsuya.

"Sudah kubilang menjauh darinya!" teriak gadis itu.

Beberapa detik kemudian, tubuh Kasumi (adiknya Mayumi) melayang di udara. Tubuh mungilnya terbang dengan cepat di udara (bukan dalam gerak parabola tapi dalam gerak lurus) dan dia mengarahkan lututnya ke arah wajah Tatsuya.

Tatsuya menghentikan lutut Kasumi dengan 1 tangan. Pemuda itu sama sekali tidak menahan tendangan itu dengan lengannya, tapi dia menangkap lutut itu dengan tangan kosong. Setelah itu Tatsuya menambahkan dorongan yang mirip seperti uppercut, dan dia menghilangkan efek tendangan yang tadinya mengarah padanya dan kemudian mengalirkan momentumnya ke tanah.

Mata Mayumi terbelalak saat melihat ini, dan Kasumi merasa lebih terkejut jika dibandingkan dengan kakaknya. Menahan atau menangkis tendangannya mungkin adalah sesuatu yang biasa, tapi yang ini... dia diangkat seperti seorang balerina hanya dengan menggunakan 1 tangan saja. Karena gerakannya sudah diubah sedemikian rupa, mantra akselerasi/gerakannya pun kehilangan efek.

"Uwaaah..."

Sikap badan Kasumi menjadi tidak stabil karena salah satu lututnya berada di atas sebuah telapak tangan tanpa bantuan mantra apapun. Seperti yang dia duga, keseimbangannya hilang dan tubuhnya mulai jatuh.

Sebelum Kasumi bisa membalik badannya, Tatsuya memundurkan salah satu kakinya, dan kemudian menurunkan tangannya.

"Waaah!!"

Dengan teriakan yang tidak imut itu, Kasumi jatuh ke arah depan. Jika terus begini, dia akan bersentuhan dengan tanah. Kepalanya mungkin tidak akan menghantam tanah, tapi setidaknya dia akan luka di bagian lutut dan telapak tangan. Orang mungkin akan merasa jika Kasumi sedang tidak beruntung dan mendapat masalah saat berangkat untuk menghadiri upacara penerimaan murid baru, bisa dibilang dia mengalami hari pertama bersekolah yang buruk.

Untuk menghentikan tragedi ini, Tatsuya bisa saja menangkap tubuh Kasumi di udara, tapi dia tidak melakukannya. Alasan kenapa Tatsuya tidak melakukannya adalah karena dia tidak punya waktu yang cukup untuk melakukannya. Fakta bahwa Kasumi adalah adik dari Mayumi sama sekali tidak berguna dalam keputusan yang dia ambil. Dan lagi gadis itu baru saja menyerangnya, jika Tatsuya menangkap tubuhnya maka dia akan memberikan kesempatan lain pada adik Mayumi itu untuk menyerangnya.

"Ah!?"

Tatsuya tahu kenapa Kasumi berteriak.

Sebuah program sihir menyelimuti tubuh Kasumi dan memperlambat jatuh gadis itu. Sihir itu berhasil melindungi Kasumi tanpa merusak kulit eidos--lapisan Information Boost yang melindungi tubuhnya. Fenomena seperti ini hanya bisa terjadi jika seseorang menggunakan sihir itu pada dirinya sendiri, tapi sepertinya sihir yang melindungi Kasumi berasal dari orang lain.

Saat Kasumi berhasil menyentuh tanah dengan selamat, Tatsuya langsung mundur beberapa langkah ke belakang. Dari jarak beberapa meter dari gadis itu, Tatsuya bisa melihat seorang gadis lain berlari ke arah Kasumi. Gadis kedua memiliki wajah yang mirip dengan Kasumi, tapi dia memiliki model rambut yang berbeda. Gadis itu berlari ke arah Kasumi dan bertanya. "Kasumi, kau tidak apa-apa!?"

"Makasih, Izumi."

Saat mereka berdiri bersisian seperti itu, mereka benar-benar terlihat mirip. Siapa saja yang belum pernah bertemu dengan mereka pasti akan berpikir jika keduanya adalah anak kembar saat melihat mereka bersama-sama. Dan tentu saja, Tatsuya juga tahu jika mereka berdua adalah anak kembar.

Kasumi dan Izumi Saegusa. Kakak adik yang dikenal sebagai kembar Saegusa di antara para Numbers, sebutan yang benar-benar tidak kreatif.

Meski mereka adalah anak kembar, mereka memberikan kesan yang berbeda. Kasumi, dengan rambut pendeknya terlihat lebih energetik, seseorang yang lebih condong pada kegiatan fisik atau martial arts daripada belajar di dalam ruangan... seseorang yang selalu siap bertarung dengan siapa saja.

Di lain pihak, Izumi dengan rambut lurus sebahunya terlihat lebih introvert dan lebih terlihat seperti kutu buku. Dari nada kata-katanya barusan dan juga ekspresi wajahnya, orang pasti tahu jika dia merasa sangat khawatir, tapi sepertinya dia tidak merasa takut akan keselamatan saudari kembarnya... setidaknya itulah yang ditunjukkan oleh wajah gadis iru. Meski begitu Tatsuya tetap merasa jika Izumi adalah anak yang harus lebih dia waspadai dibandingkan dengan Kasumi.

Sekarang Tatsuya sedang menerima tatapan tajam dari seseorang yang tidak pernah dia temui sebelumnya, tapi gadis itu juga mengalami hal yang sama dengan Tatsuya. Jika tatapan mereka berdua dibandingkan, tatapan Tatsuya tidak setajam tatapan gadis itu.

"Izumi, laki-laki ini benar-benar tukang rayu."

"Tunggu, anu... Kasumi?"

Ada perbedaan diantara 2 anak kembar itu. Mereka berdua memang menatap Tatsuya dengan penasaran, tapi Kasumi menunjukkan rasa tidak sukanya dengan sangat terbuka.

"Kupikir kau sebaiknya tenang dulu..." kata Izumi mencoba menenangkan Kasumi.

"Instingku berkata jika laki-laki ini bukan orang biasa."

Kasumi sama sekali tidak mendengarkan kembarannya. Dia tetap menatap Tatsuya dengan tajam sambil mempersiapkan CAD nya.

"Izumi, ayo lakukan itu." kata Kasumi yang sudah bersiap untuk mengaktifkan CAD nya.

Penggunaan sihir tanpa izin adalah kegiatan ilegal. Dan dia sudah melakukan ini 2 kali. Meski Tatsuya bisa membiarkan fakta jika dialah yang menjadi target, dia tetap tidak bisa membiarkan penggunaan sihir tanpa izin seperti ini begitu saja. Mereka mungkin memang murid baru yang akan mengikuti upacara penerimaan hari ini, tapi Tatsuya tidak punya pilihan lain selain mengatasi mereka berdua.

Tatsuya memutuskan hal ini dengan cepat, tapi sayangnya sebelum dia bisa melakukan sesuatu, pelanggaran penggunaan sihir itu berhenti sebelum sempat dilakukan.

"Berhenti!"

Mayumi yang selama ini diam dan tidak bisa mengikuti situasi ini akhirnya memukul kepala Kasumi.

"..."

Jika dilihat dari Kasumi yang meringis sambil memegang kepalanya, pukulan kakaknya itu pasti terasa lumayan sakit.

"... Kenapa sih, kak?"

"Aku yang harusnya tanya begitu! Kasu, apa yang barusan kau lakukan!?"

Mayumi menatap adiknya yang sedang berjongkok dengan tangan di pinggang. Kasumi hanya bisa menatap kakaknya dengan mata yang dibasahi air mata. Mayumi sekarang merasa marah. Kepala Kasumi pun kembali dingin saat mendengar nada marah dari sang kakak, dan wajahnya pun kembali tenang.

"Aku sudah bilang berulang kali kalau menggunakan sihir tanpa izin adalah kejahatan! Dan di hari pertama masuk sekolah pula... Bagaimana caramu menjelaskan hal ini!?" kata Mayumi dengan suara yang semakin meninggi.

Tatsuya kaget saat melihat Mayumi marah-marah. Dia tidak pernah melihat kakak kelasnya itu marah sebelumnya. Tapi kali ini adalah pertama kalinya Tatsuya melihat Mayumi semarah ini. Sosok Mayumi saat ini terlihat sangat tegas dan terus terang, tidak seperti sosoknya dulu yang selalu menyembunyikan perasaannya di balik sebuah senyuman.

Sedangkan Kasumi yang sekarang sedang dimarahi berusaha untuk membuat dirinya menjadi sekecil mungkin dan berhenti melawan. Karena dia adalah keluarga? atau karena dia sudah terbiasa mendapatkan teguran semacam ini?

"Ta-tapi laki-laki itu sedang melakukan sesuatu yang tidak pantas kepadamu, kak..."

Ah, balasannya sangat efektif...

"Aku... tidak pantas!?"

Setidaknya balasan Kasumi itu sangat kuat hingga bisa menembus pertahanan mental sang kakak.

"Kami tidak melakukan yang seperti itu! Apa yang kau pikirkan sih!?"

Jika melihat gambar besarnya, jawaban Mayumi sama sekali tidak membantu memadamkan api salah paham ini.

"Kau yang bilang kalau kau ingin melihat-lihat sebelum upacara dimulai, dan kau bilang kau akan baik-baik saja karena kau bukan anak kecil lagi, Kasumi! Kau tidak pernah mengganggu orang lain dengan cara seperti ini juga kan?"

'Aku mengerti. Jadi itu yang sedang terjadi.' pikir Tatsuya. Mayumi sedang mengantar adik-adiknya sebagai wakil orang tua mereka yang sedang sibuk.

"Kata-katamu menyakitkan, kak."

Kali ini, yang menyanggah teguran Mayumi bukan Kasumi melainkan Izumi.

"Selain kesalah pahaman Kasumi, kami sama sekali tidak mengganggu orang lain."

"Benarkah...? Bisakah aku mempercayaimu, Izu...?"

"Tentu saja. Kau bisa percaya tanpa keraguan sedikitpun."

Kata-kata Izumi yang menekankan jika mereka tidak bersalah terdengar terlalu sopan, dan sepertinya ini membuat Mayumi kembali tenang.

"Baiklah." kata Mayumi setelah menatap izumi yang menganggukkan kepalanya. "Tatsuya-kun, aku minta maaf!" Mayumi membungkukkan tubuhnya. "Adikku bersikap kasar kepadamu. Kasu, kau juga minta maaf!"

Mungkin Kasumi tahu jika kata-kata kakanya ini sangat serius, karena itu dia menuruti perkataannya tanpa keluhan. "Aku benar-benar minta maaf." katanya.

"Aku juga ingin meminta maaf. Mohon maafkan kekasaran Kasumi, Shiba-senpai."

Tidak hanya Kasumi (si pelaku) yang meminta maaf, bahkan Izumi juga melakukannya.

Saat ada 3 wanita cantik... ah bukan, 1 wanita cantik dan 2 gadis cantik meminta maaf di waktu yang sama, Tatsuya merasa tidak nyaman. Untungnya tidak ada yang menyaksikan insiden kecil ini jadi dia bisa terhindar dari tatapan ingin tahu dari orang lain. Jika mereka melihatnya seperti ini, mereka pasti mengira jika ia sedang menjahili mereka bertiga. Kerugian yang dia dapatkan bisa jadi lebih besar dari pada rasa sakit karena tendangan lutut Kasumi.

"Tolong angkat kepala kalian. Tidak ada yang terjadi, jadi tidak ada yang perlu dimaafkan."

Sebenarnya Tatsuya ingin bilang 'Tidak usah memikirkannya terlalu jauh'. Dia ingin segera pergi dari tempat ini dan kabur dari tatapan penasaran orang-orang. Jika dia bilang dia tidak peduli, itu adalah sebuah kebohongan besar.

Mayumi sepertinya paham jika Tatsuya tidak menyalahkan mereka. Wajahnya terlihat lega, tapi kemudian dia menunjukkan wajah minta maaf sekali lagi.

"Um, Tatsuya-kun?"

"Ada apa?" udara di sekitar mereka mulai terasa aneh. Tatsuya pun mempersiapkan mentalnya.

"Aku tahu... aku tahu jika harusnya kau melaporkan ini pada pihak sekolah, tapi..." Mayumi menatap Tatsuya selama beberapa detik dan kemudian menutup matanya sambil mengatupkan tangan di depan wajahnya. "Tolong! Bisakah kau membuat pengecualian dan membiarkan ini?"

"Oh, itu?" gumam Tatsuya. "Aku tidak pernah berpikir untuk membesar-besarkan masalah ini."

Jujur saja, jika Mayumi selalu mengurusi 'hal kecil' seperti ini, Tatsuya tidak tahu berapa kali kakak kelasnya itu akan menceramahi dia dan Miyuki. Tatsuya tidak mengatakannya, tapi dia merasakan perasaan yang sama seperti yang Mayumi rasakan.

"Terima kasih, Tatsuya-kun!"

Tatsuya merasa khawatir saat menerima terima kasih sekuat itu. Dan...

"Tidak, aku tahu jika sejak awal adikmu tidak bermaksud untuk mengenaiku."

Tendangan dari Kasumi hanya gertakan belaka.Jika dia MEMANG berniat menyerangnya, Tatsuya tidak akan memberikan respon sebaik ini.

Komponen mantra akselerasi/gerakan yang diaktifkan Kasumi pada dirinya sendiri dibuat untuk melakukan perlambatan saat gadis itu berjarak 30 cm dari wajah Tatsuya dan kemudian menghentikannya di udara saat jaraknya 10 cm dari wajah Tatsuya. Tidak perduli seberapa kuatnya Tatsuya, dia tidak mungkin bisa menggunakan 1 tangan untuk menghentikan massa tubuh seberat 40 kg yang melayang ke arahnya dengan keceatan 50 m/s.Tatsuya tahu kapan Kasumi akan melakukan perlambatan dan berhenti total, jadi Tatsuya hanya menghentikan pergerakan tubuh gadis itu dan menghentikan mantranya juga.

"Baiklah... aku harusnya sudah tahu, Tatsuya-kun."

Kasumi bergumam, "Bagaimana bisa...?" dengan wajah tidak percaya, di sebelahnya Mayumi hanya mengangguk dengan ekspresi terkesan. Dia sudah terbiasa dengan abnormalitas yang bernama Tatsuya.

"Ngomong-ngomong, aku harus mengarahkan para murid baru. Gedung upacara harusnya sudah terbuka sekarang." kata Tatsuya sebelum berpamitan dengan Mayumi dan adik-adiknya.


<<<Previous     Daftar Isi     Next>>>


Komentar

Postingan Populer