Mahouka Volume 12 Chapter 5 Part 5

 Disclaimer: Not mine, oke ๐Ÿ˜‰

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Tatsuya tidak menganggap hal ini sebagai sesuatu yang menyebalkan. Kartu As keluarga Shippou, Million Edge adalah sihir modern kuat yang bahkan tidak memerlukan bantuan CAD. Tatsuya mendengar banyak rumor dari kalangan teknisi soal itu karena keluarga itu dianggap aneh dalam penerapan teknologi magical engineering.

Tapi itu tidak berpengaruh banyak. Semua orang memiliki pemikiran mereka sendiri. Kau boleh menganggap sesuatu berharga untukmu, tapi kau tidak bisa memaksakan pikiranmu kepada orang lain.

Akan tetapi Miyuki tidak bisa membiarkan sikap Takuma begitu saja. Di mata gadis itu, sikap sombong yang dia tunjukkan pada sang kakak sama sekali tidak bisa dimaafkan. Kepercayaan dirinya yang tidak berdasar itu menyebabkan dirinya memandang rendah orang lain tanpa alasan yang jelas. Dia adalah tipe orang yang sama dengan para murid jurusan 1 yang mengucilkan kakaknya hanya karena Tatsuya adalah seorang Weed. Itu yang Miyuki tangkap dari tindak-tanduk Takuma pada Tatsuya.

Takuma pun menatap wajah berikutnya untuk memberi salam. Dia tidak mau membuat keributan di ini, lagipula dia tidak merasa sudah melakukan kesalahan pada siapapun. Dia menatap Miyuki yang ada di sebelah Tatsuya tanpa melakukan persiapan apapun.

Sedetik kemudian, dia berjengit... sebuah sikap yang menurutnya sangat memalukan. Tapi tidak ada yang menyalahkannya, mengingat bagaimana seramnya wajah yang sekarang sedang dia tatap…

...Sang ratu salju dan es sedang menunjukkan taringnya.

Keberadaan Miyuki sama sekali tidak sesimpel nama sebutannya, Blizzard Princess atau apapun itu. Ekspresi sopan dan dingin adalah wajah Miyuki sehari-hari, dan wajah itu sudah membuat salah satu anggota osis tahun lalu menjalani sebuah death match. Ekspresinya kali ini jauh lebih lunak daripada pemilihan osis tahun lalu, tapi Miyuki masih bisa memberikan tekanan hebat pada Takuma hingga pemuda itu kehilangan ketenangannya. Pada intinya, kondisi Takuma saat ini sama sekali tidak memalukan di mata semua orang yang ada di sana.

Tapi Takuma tidak berpikiran seperti itu. Wajahnya terlihat frustasi dan dia tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Dia mencoba menunjukkan senyum 'ramah'nya, tapi sepertinya hal itu sama sekali tidak berguna.

"Namaku Miyuki Shiba, wakil ketua osis."

Hanya itu yang dikatakan Miyuki saat memperkenalkan dirinya, dan itu sangat cocok dengan wajah super dingin yang sekarang sedang dia tunjukkan.

"... Namaku Takuma Shippou. Senang berkenalan denganmu."

Suara pemuda itu terdengar sedikit bergetar, bukan karena takut tapi lebih karena rasa marah. Dia marah pada dirinya sendiri karena membiarkan Miyuki menekannya hingga seperti ini. Dia masih bisa menahan dirinya agar tidak melemparkan rasa marahnya pada orang lain, tapi pada dasarnya dia adalah pemuda yang mudah melakukan kekerasan jika moodnya memburuk. Takuma menggertakkan giginya saat sedang mencoba menahan diri. Begitu kuatnya dia melakukan hal itu, wajahnya sampai tidak bisa menyembunyikan rasa amarah yang sedang membara dalam hatinya.

Sikap Miyuki dan Takuma tidak bisa dikatakan damai. Rasa permusuhan antara keduanya menjadi semakin tebal hingga membuat Azusa merasa sangat kaget. Jika yang ada di sini adalah anggota osis tahun lalu, mungkin Suzune sudah melakukan sesuatu untuk mencairkan suasana ini... tapi Isori (yang menggantikan posisi Suzune) sepertinya juga tidak tahu harus melakukan apa. Respon Miyuki benar-benar sangat kekanakan untuk ukuran seorang kakak kelas, tapi dia juga tidak bisa membenarkan sikap Takuma. Dua hal inilah yang membuatnya tidak bisa berkomentar.

Dari semua anggota osis yang ada di sini sekarang, hanya ada satu orang yang bisa menenangkan Miyuki dan menyelesaikan masalah ini dan dia adalah Tatsuya. Sayangnya pemuda itu tidak melakukan apa-apa dan hanya mengamati Takuma.

Beberapa saat kemudian, Honoka yang memang periang dan mudah bergaul pun memperkenalkan dirinya. Suasana pun mulai terasa lebih nyaman karena aura cerah dari gadis itu. Akan tetapi, rasa dingin itu tidak bisa hilang sepenuhnya hingga pertemuan selesai. Ini sama sekali bukan gladi resik, mereka hanya menginterview dan memastikan apa yang akan dilakukan selama upacara penerimaan murid baru berlangsung, jadi mereka bisa menyelesaikannya dalam waktu yang lumayan cepat.

XXX

Jika kondisi ini tidak kunjung membaik, hal ini mungkin akan mengganggu kesuksesan upacara penerimaan murid baru. Terlebih lagi, menjadikan wakil murid baru sebagai anggota osis adalah sebuah tradisi di SMA 1. Akan jadi masalah besar jika ada pertengkaran diantara anggota osis tahun ini.

"Yah, aku tidak menyangka jika hari itu akan berakhir dengan adu tatap. Anak tertua keluarga Shippou sepertinya cukup suka berkompetisi."

Miyuki tidak percaya jika sikap yang telah dia tunjukkan pada Takuma adalah sebuah kesalahan. Apapun alasannya, fakta jika Miyuki bisa merasakan tatapan benci Takuma kepada kakaknya benar-benar membuat moodnya hancur berantakan. Miyuki bahkan sudah mempersiapkan beberapa kata-kata kasar jika Takuma sampai berani membantahnya, tapi sepertinya Tatsuya tidak ingin membahas hal itu karena tidak ingin menyalahkan Miyuki. Gadis itu pun berkata dengan nada ragu.

"Aku tidak percaya jika dia melakukan itu hanya karena sikapnya yang kurang sopan, oniisama. Aku bisa merasakan kebenciannya dengan jelas, dan dia juga memiliki niat lain yang masih dia sembunyikan."

Sekarang, saat Miyuki bisa berpikir dengan kepala yang lebih dingin, dia akhirnya sadar jika sikap Takuma memang agak berbeda dengan sikap teman sekelasnya tahun lalu. Takuma memandang Tatsuya dengan sinis karena menganggap kakaknya itu tidak penting atau mungkin dia merasa jika Tatsuya berada di bawahnya. Takuma melakukannya karena dia ingin membuat dirinya sendiri merasa percaya jika DIA memang benar-benar berada di atas Tatsuya. Pemuda itu melakukannya agar dia bisa memiliki keunggulan mental dari musuhnya...

Miyuki pun merubah cara pandangnya. Apa yang dia rasakan dari Takuma adalah kurangnya rasa percaya diri yang dia miliki.

"Ya. Dia hanya terlalu berhati-hati pada kita berdua."

Tatsuya tahu jika Takuma sedang menunjukkan rasa bencinya pada Miyuki dan bukan pada dirinya. Orang yang menatap mereka di perjalanan menuju sekolah pagi ini... Takuma Shippou sedang menatap adiknya dan bukan dirinya. Tatsuya merasa jika rasa benci yang tertuju padanya hanyalah sebuah bonus yang tidak berguna.

Di lain pihak, Miyuki sama sekali tidak pernah memikirkan kemungkinan jika 'dirinya' lah target dari Takuma. Miyuki menyadari jika Tatsuya menggunakan kata 'kita', tapi dia masih percaya jika Tatsuya lah target Takuma dan dia hanya tambahan semata.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku percaya jika kita harus memikirkan masalah ini dengan serius. Kita tidak mau insiden tahun lalu terjadi lagi."

Insiden yang dimaksud Miyuki adalah kejadian teroris tahun lalu yang dilakukan oleh organisasi internasional bernama Blanche. Kondisi saat itu sangat genting karena para anggota Blanche berhasil menyusup ke dalam SMA 1. Mereka berdua terlibat banyak dalam operasi penyerangan setelah Sayaka meminta tolong pada Tatsuya. Awalnya Tatsuya berpikir jika Sayaka sedang mengajaknya bergabung dalam sebuah klub atau semacamnya, tapi ternyata tidak begitu.

Tatsuya pun berpikir. Jika seandainya dia lebih serius dalam menangani insiden tahun lalu, mungkin dia bisa melakukan perubahan yang signifikan sekarang. Pada akhirnya, hal itu tidak menjadi sebuah masalah besar (setidaknya bagi mereka berdua). Tapi Tatsuya merespon tantangan Takuma dengan sikap 'jangan sampai berkelahi dengannya', sama seperti yang dia lakukan pada Sayaka. Miyuki hanya ingin mengingatkan kakaknya.

"Tahun lalu? Oh ya. Aku tidak berpikir kalau masalah ini akan menjadi sebesar itu. Mau bagaimanapun juga Shippou masih merupakan salah satu dari 28 klan utama."

28 Klan utama merujuk pada 10 Master Clan dan 18 klan pendukung... sebutan ini jarang digunakan di publik. Tapi ada kesamaan antara 10 Master Clan dengan 18 klan pendukung. Nama marga mereka ditandai dengan angka laboratorium pengembangan penyihir yang mereka jalankan.

"Aku tidak tahu bagaimana sifat Takuma Shippou, tapi..." Tatsuya berkata seakan dia sedang berbicara sendiri. Salah satu tangannya mengangkat cangkir kopi dan mendekatkannya ke mulut. "Jika melihat hubungan buruk mereka dengan keluarga Saegusa, dari semua 18 klan, keluarga Shippou lah yang memiliki ambisi paling kuat untuk menjadi salah satu anggota 10 Master Clan."

Miyuki tahu soal perselisihan antara keluarga Saegusa dan keluarga Shippou, tapi untuk sisanya (soal keluarga Shippou yang ingin menjadi salah satu 10 Master Clan), itu adalah hal baru untuknya. Sekarang gadis itu merasa penasaran.

"Anak laki-laki yang seumuran dengan kita pasti ingin mendapatkan pengakuan soal seberapa kuat dia. Kami bekerja keras untuk itu."

"Oh? Bahkan oniisama juga?" goda Miyuki.

"Ya. Aku menginginkannya sama seperti mereka semua." jawab Tatsuya sambil tersenyum. "Keinginan itu sepertinya sangat kuat dalam diri Shippou. Dia mungkin ingin menunjukkan jika dia memiliki kekuatan untuk bisa menjadi salah satu dari 10 Master Clan. Kupikir itu alasan kenapa dia terlihat sangat agresif pada orang-orang yang mungkin bisa menghalangi jalannya."

"Tapi kita tidak berniat menghalangi Shippou."

"Bagi seseorang yang ingin diakui semua orang karena kekuatannya, mereka pasti menganggap orang yang lebih kuat darinya sebagai musuh." jelas Tatsuya sambil tersenyum kecut.

Miyuki menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti. Dengan kata lain Shippou iri dengan ketenaran oniisama."

Miyuki terdengar sangat yakin. Tatsuya yang mendengarnya hampir menyemburkan kopi yang baru dia sesap. "Tidak. Kurasa bukan aku yang membuatnya iri... atau mungkin dia anggap sebagai rival. Orang itu mungkin kau, Miyuki."

"Apa... aku?"

Tatapan Miyuki menunjukkan jika dia merasa sangat yakin jika tidak ada seorangpun yang bisa membiarkan Tatsuya begitu saja, kecuali dia tentunya.

Tatsuya menggelengkan kepalanya. "Dia adalah wakil murid baru tahun ini, kau adalah perwakilan tahun lalu. Itu saja sudah membuatmu bisa dianggap sebagai rivalnya. Dan mengingat bagaimana suksesnya kau di kompetisi 9 sekolah, aku yakin dia hanya melihatku sebagai anak buahmu."

"Tapi itu...! Oniisama bukan anak buahku. Itu sama sekali tidak benar!"

"Hei, kau tidak perlu marah begitu... aku hanya mencoba untuk memahami pikiran Shippou. Ini semua hanya teori."

"Aku tidak akan menerima teori mengerikan seperti itu."

"Tapi itu tidak berarti kalau teorinya salah..."

Tatsuya merasa sedikit kesusahan jika Miyuki sudah berapi-api seperti ini.

"Aku selalu.... bukan. Aku bahkan berpikir tinggi tentang oniisama. Kau adalah partnerku yang berharga."

Miyuki agak malu jika dia harus mengatakan 'aku adalah milikmu' dan yang semacamnya. Tapi Tatsuya tidak ingin memikirkannya. Bahkan dia merasa sangat malu saat mendengar kata-kata lugas dari Miyuki barusan. Tapi Tatsuya tidak bisa membiarkan masalah ini begitu saja.

"Kemungkinan lain yang bisa kupikirkan adalah dia bersikap seperti itu karena dia tahu jika kita berasal dari salah satu 10 Master Clan."

Pendapat ini, meski dikatakan dengan nada santai berhasil menarik perhatian Miyuki kembali ke dunia nyata.

"Apa ini berhubungan dengan Yotsuba? Tidakkah oniisama terlalu berlebihan?"

"Mungkin. Aku tidak percaya jika dia dan keluarganya punya kemampuan untuk menembus kontrol informasi milik Yotsuba... tapi aku yakin jika dia punya prasangka yang kuat pada kita berdua."

Yang Tatsuya maksud bukan Tatapan Takuma saat mereka mengadakan rapat barusan, tapi tatapan yang dia berikan di pagi hari  saat mereka sedang berangkat ke sekolah. Itu adalah Takuma Shippou yang tidak Miyuki kenal, dan gadis itu merasa kebingungan.

Meski begitu, Miyuki tetap yakin dengan kata-kata kakaknya. "Aku mengerti... dia adalah salah satu dari 28 klan utama. Kita mungkin harus lebih berhati-hati."

... Pendapat Tatsuya soal Takuma yang membenci mereka karena mereka 'mungkin' memiliki hubungan dengan 10 Master Clan memang benar, tapi dia salah menabak soal keluarga mana yang sedang ditarget oleh Takuma. Takuma mengira jika Tatsuya dan Miyuki memiliki hubungan dengan klan Saegusa, tapi mereka berdua belum menyimpulkan hingga ke sana. Mereka adalah teman Mayumi, tapi mereka tidak pernah lupa bagaimana buruknya hubungan antara keluarga mereka berdua (Yotsuba dan Saegusa), jadi mereka tidak pernah menyangka jika seseorang akan menganggap mereka berhubungan dengan keluarga penyandang nomor 7 itu.


<<<Previous     Daftar Isi     Next>>>

Komentar

Postingan Populer