I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 207

 Disclaimer: novel ini bukan punya saya.

PS: Waaah, udah lama saya nggak upload novel ini. Maaf ya, januari akhir sibuk banget.. :( (biasa, alasan klasik). so enjoy, man teman.

XXX

“Ayahku sudah pasti menyadari sandiwaraku ini.” Jawab Duke.

… Apa?

Aku tidak bisa berkata apa-apa saat mendengar fakta mengejutkan ini. Kenapa kau tidak bilang sejak awal kalau raja mengetahui hal ini?

“Aku sudah bilang kan. Ayahku tidak bodoh.”

“Apa ini liberalisme?... Tidak, aku yakin kalau dia bisa menghentikan deportasi seorang putri bangsawan dengan mudah.”

“Kurasa dia tahu apa yang sedang terjadi tapi memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa.” Ucap Duke

“Kalau dia punya anak sehebat kau, dia pasti akan merasakan tekanan yang hebat sebagai orang tua.”

“Aku belum mendapatkan pencapaian apa-apa.”

Duke tersenyum kecut saat mengatakannya. Tidak peduli seberapa hebat dirimu, kau tidak akan mendapatkan apa-apa jika tetap diam.

Matanya memantulkan cahaya matahari yang mulai tenggelam dan aku terpesona dengan mata birunya. Dengan mata seperti itu, siapa saja pasti akan merasa terpesona, tidak peduli dia laki-laki atau perempuan.

Mata emas Alicia juga sangat indah. Apa semua bangsawan punya mata yang indah seperti ini?

Alicia memang memuji mata abu-abuku yang terlihat cerdas, tapi aku tidak pernah menyukainya.

“Hei, apa kau punya mata yang spesial, Duke?”

“Apa maksudmu?”

Duke mengernyitkan alisnya. Mungkin dia tidak tahu maksud dari pertanyaanku.

“Kakek bilang mata Alicia spesial. Maksudnya bukan karena mata itu bercahaya atau apa, tapi mata Alicia bisa melihat apa yang ada jauh di depan.”

Aku tidak bisa menemukan kata yang pas untuk menjelaskannya. Bagiku kata-kata kakek terasa aneh, apalagi aku harus menjelaskannya pada orang lain.

Setelah berpikir selama beberapa detik, Duke membuka mulutnya.

“Mataku normal. Kau bisa tahu saat melihatnya, tapi mataku tidak seperti mata Alicia.”

Sebenarnya mata Duke memang spesial. Setidaknya bagi Duke sendiri, matanya lebih spesial dari orang pada umumnya.

“Aku pernah melihat Alicia membaca dengan cepat dulu, dan itu adalah hal yang luar biasa. Tapi hal yang paling membuatku terkejut adalah kejadian buah apel di halaman.”

“Apa itu?”

Alicia jarang membicarakan masa kecilnya, jadi aku tidak tahu masa kecil seperti apa yang gadis itu alami.

Saat aku pertama kali bertemu dengan Alicia, gadis itu sudah bisa menggunakan sihir dan juga pedang dengan baik. Dia pasti membutuhkan usaha yang sangat keras untuk menguasai keduanya. Dulu aku pernah bertanya pada Alicia, tapi dia hanya menjawab jika dulu dia adalah anak yang tidak pernah bisa puas dan sangat egois.

… Aku tidak berpikir jika Alicia sengaja merendahkan dirinya sendiri, tapi aku juga tidak berpikir jika itu benar.

“Dulu Alicia pernah mencabut pedang milik Albert dan membelah apel yang jatuh dari pohon menjadi 2.”

“…Huh?” timpalku tanpa sadar.

Apa mungkin Alicia sudah memiliki kemampuan super jauh sebelum bertemu denganku? Usianya pasti sangat muda saat dia berhasil membelah apel itu.

“Berapa umurnya saat itu?” tanyaku.

“Kira-kira 7 tahun?”

“Aku tidak percaya. Mana ada anak umur 7 tahun yang bisa mengangkat pedang…”

“Tidak hanya itu. Alicia juga berhasil menggunakannya dengan sangat baik.”

Setelah itu Duke tertawa bangga.

Apa mungkin Alicia melakukannya karena keinginannya untuk menjadi seorang wanita jahat? Tubuhku gemetaran saat memikirkan hal itu.

“Siapa kau sebenarnya, Alicia?” tanyaku pada diri sendiri saat menyadari betapa besar potensi yang dimiliki oleh Alicia.


Chapter 206     Daftar Isi     Chapter 208 

Komentar

Postingan Populer