ORV CHAPTER 15. EPISODE 4 - LINE OF HYPOCRISY (1)

 Disclaimer: novel ini bukan punya saya.

😊😊😊😊😊

Hujan meteor menghiasi langit saat itu. Itu adalah pemandangan yang sangat indah bagi siapapun,  tapi tidak bagi Yoo Joonghyuk.

‘Sudah dimulai.’

Hujan meteor itu adalah tanda dimulainya skenario ketiga. Sekarang Seoul akan dihancurkan sedikit demi sedikit sesuai dengan skenario yang akan terjadi di masa depan.

Yoo Joonghyuk menatap langit dan kemudian menundukkan kepalanya untuk melihat sungai Han.

Pemandangan di sekitar jembatan Dongho saat ini cukup sunyi karena para Ichthyosaur pindah ke hilir sungai.

‘Ternyata itu terlalu berat.’

Sudah 3 hari berlalu sejak Kim Dokja memasuki sungai Han. Permintaannya untuk menangkap Ichthyosaur saat laki-laki itu masih level 1 mungkin terlalu berat.

‘Ya, menangkap satu Ichthyosaur dalam 3 hari itu terlalu berat.’

Tapi Yoo Joonghyuk tidak mungkin membawa Dokja jika dia tidak bisa melakukan hal seperti ini. Jika Dokja tidak bisa mengalahkan monster itu, dia hanya akan menjadi beban untuk Yoo Joonghyuk.

‘Ada tidaknya peramal bukan masalah besar.’

Yoo Joonghyuk menutup matanya dengan kecewa. Dia akan sendirian lagi kali ini. Tanpa ada seorang companion di sampingnya.

Bukan masalah besar… Karena selama ini dia selalu sendirian.

‘Kali ini, aku pasti akan merubahnya.’

Yoo Joonghyuk pun membalik badannya dan berjalan menjauh.

Tapi, sepertinya dia membalik tubuhnya terlalu cepat.

XXX

“Tunggu…!”

{A-apa?}

Aku mengedipkan mataku beberapa kali dan hanya bisa melihat atap berwarna abu-abu. . Saat kuperhatikan lagi, aku masih berada di dalam tubuh Ichthyosaur. Aku pun menggerakkan kepalaku dan merasa terkejut saat melihat Bihyung di sana.

“... Aku melihat mimpi.”

{Oho, apa kau ingin membuatku penasaran? Apa mimpimu buruk?}

Aku tidak bermaksud untuk menceritakan mimpiku padamu. Tapi aku tidak keberatan dengan salah paham ini.

[Beberapa konstelasi ingin agar kau segera pergi menuju ke tempat baru.]

Aku menggunakan 5.000 koin dari Bihyung untuk membeli Ellain Forest’s Vital Force untuk membantuku tidur. Itu semua kulakukan karena akan sangat berbahaya jika aku bergerak dalam keadaan super lelah seperti ini.

Ellain Forest’s Vital Force berhasil mengurangi rasa lelahku dan menghilangkan semua lukaku hanya dalam waktu 2 hari. Dengan kata lain, itu adalah item yang sangat mahal.

“... Aku ingin keluar dari sini.”

Aku bergumam sendiri sambil meregangkan tubuhku. Aku tidak bisa mengingat betul apa yang kulihat dalam mimpiku barusan… mungkin itu bukan mimpi.

Bzzzzztt!

Aku mendengar suara aliran listrik menyebar di sekitaku dan Bihyung menghilang tanpa mengatakan apapun. Mungkin dia pergi untuk melakukan pekerjaannya.

Aku menghela nafas lega.

Stream contract dengan dokkaebi adalah suatu pertaruhan yang tidak akan kulakukan jika aku tidak tahu soal Bihyung dari novel Cara Bertahan Hidup. Tapi aku berhasil melakukannya dengan sangat tenang, padahal aku tidak pernah membuat kontrak selancar ini di ‘kehidupan nyata’.

[Skill eksklusif ‘Fourth Wall’ diaktifkan.]

… Ini benar-benar terjadi. Aku mengalirkan kekuataku ke arah tangan yang memegang duri Stone Hog, dan saat ini aku benar-benar berpikir jika dunia ini benar-benar menjadi nyata.

[Beberapa konstelasi melihat perbuatanmu.]

Yah… aku tidak punya waktu untuk mengkhawatirkannya. Aku mengayunkan duri yang kupegang sekuat tenaga ke arah dinding perut yang sudah tidak elastis itu. Di saat yang sama aku mendengar sesuatu mulai hancur dan kemudian air sungai Han mulai mengalir keluar. Setelah itu aku melompat ke dalam sungai.

“Puah!”

Akhirnya. Aku sama sekali tidak melihat seekor Ichthyosaur pun berkeliaran di tempat ini. Beberapa monster spesies air lain mengelilingiku karena penasaran, tapi mereka sama sekali tidak menyerangku. Ya, tidak semua monster menyerang manusia.

Saat aku melihat ke sekeliling, aku bisa melihat jembatan Dongho yang berada tidak jauh dariku..

Aku menggunakan sepotong tubuh Ichthyosaur sebagai pelampung darurat dan mulai berenang ke tepian.

Kulitku terasa sangat dingin karena terkena air sungai. Setelah 30 menit berenang, tanganku berhasil menyentuh tanah kering.

[Beberapa konstelasi merasa gugup saat melihat perbuatanmu.]

Biasanya, sesuatu yang berbahaya akan muncul setelah pesan seperti itu.

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ menunjukkan senyum berbahaya.]

Sayang sekali, tapi tidak akan ada hal berbahaya yang akan terjadi padaku. Itu karena aku tahu apa yang sedang terjadi saat ini.

[Kau sudah memasuki area skenario kedua.]

[Daratan yang ada dala, area skenario kedua mengalami polusi tingkat tinggi.

[Hati-hati saat bernafas. Masuklah ke ruang bawah tanah secepat mungkin.]

Pesannya memang berkata seperti itu, tapi sebenarnya aku tidak boleh berada di permukaan saat skenario kedua dimulai.

Alasannya? Lihat kulitku sekarang.

[Kau sudah terkena gas beracun.]

Kulitku yang terkena kabut ungu itu sekarang mulai menghitam.

Kyaaaakk!

Saat aku mengikuti arah sumber kabut ungu itu, aku melihat satu monster yang mengeluarkan suara yang mengerikan.

Itu adalah monster dengan tinggi lebih dari 30 meter, dan sebenarnya kabut ini adalah kentut yang keluar dari monster grade 7 bernama ‘Great Poisonous Rhinoceros’. Rhino itu mengeluarkan kentut dan menyerang monster yang ada di dalam kabut racun itu. Jika dilihat dari bentuk siluetnya, sepertinya monster yang dilawan Rhino itu adalah seekor insect king.

Kuaaaaakk…

Tidak hanya manusia yang harus berjuang di dunia baru ini. Para monster juga harus berjuang untuk mendapatkan dan mempertahankan rumah mereka.

Aku bergerak sepelan mungkin sambil menahan nafasku.

Mereka adalah monster grade 7 seperti sea commander Ichthyosaur, tapi aku tidak bisa melawan mereka sekarang. Jujur saja, aku bisa menang melawan seekor sea commander karena aku sudah melakukan persiapan sebelumnya.

[Kau sudah menggunakan paru-paru Ellain Monkey.]

Paru-paru monyet itu adalah item yang sengaja kubeli. item ini bisa digunakan sebagai pengganti alat penjernih udara selama 20 menit.

[Beberapa konstelasi mengagumi kesiapanmu!]

Stasiun Oksu yang ada di permukaan sudah dihancurkan. Stasiun bawah tanah terdekat dari tempat ini adalah stasiun Gumho. Mungkin semua orang sudah pindah ke sana.

Aku bergerak secepat mungkin sambil menghindari monster-monster kecil yang sedang memakan bangkai-bangkai yang berserakan. Aku hanya punya waktu 20 menit, jadi aku harus bergegas sambil mengumpulkan barang-barang yang kubutuhkan.

Barang pertama yang kubutuhkan adalah baju. Jasku sudah hancur karena cairan perut Ichthyosaur, jadi aku butuh baju baru. Tentu ada banyak baju yang berserakan di sini, tapi aku tetap merasa tidak nyaman.

… Tidak ada yang bisa kulakukan soal itu. Aku memeriksa beberapa mayat dan mengambil baju yang sepertinya muat di badanku. Setelah itu aku bergegas menuju alfamart terdekat.

Aku mengambil beberapa kantong kresek dan mengambil banyak makanan secara acak. Makanan akan menjadi alat tukar yang penting saat aku sudah sampai di bawah tanah nanti.

Aku mengisi 4 kantong kresek yang kubawa hingga penuh, dan saat aku melirik paru-paru monyetku, item itu sudah mulai menghitam. Aku tidak punya banyak waktu.

Beberapa saat kemudian aku mendengar suara milik seseorang.

"Tolong… Tolong aku."

Masih ada orang yang selamat? Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat wanita muda yang sedang berbaring di pojokan. Sebagian kulitnya mulai menghitam, tapi tingkat keracunannya belum terlalu tinggi berkat masker yang ia kenakan. Jaketnya sudah setengah terlepas dan kaos yang dia kenakan sudah robek.

"Kau baik-baik saja? Bisa berdiri?"

"Uuuh…"

Apa ada kejadian ekstra seperti ini dalam novel Cara Bertahan Hidup? Aku ingin memeriksanya, tapi aku tidak punya cukup waktu. Aku segera menggendong wanita itu dan berlari ke arah stasiun Gumho.

Aku berbalik ke sebuah jalan kecil. Sekarang jarak antara kami berdua dan stasiun Gumho adalah 100 meter. Aku menarik nafas panjang sekuat tenaga. Aku bisa melihat pintu keluar nomor 3 dari jarak ini.

… Tertutup. Kalau begitu dari pintu lainnya?

Ada 5 pintu keluar yang mengarah ke setiap stasiun bawah tanah sebagai bentuk antisipasi bencana. Aku bisa menghancurkan pintu besi itu dengan duriku, tapi jika aku melakukan kesalahan semua orang yang ada di dalam bisa mendapatkan bahaya.

“Pi-pintu 4…”

Tidak kusangka, wanita yang sedang kugendong memberikan sebuah informasi kepadaku. Setelah itu aku langsung berlari ke arah pintu keluar nomor 4. Saat aku menemukan pintu anti api yang terbuka sedikit. Aku meletakkan duriku di celah yang hampir tertutup itu, sesaat kemudian seseorang berteriak.

“Sialan! Ada apa ini!?”

“Buka pintunya!”

“Ti-tidak! Kau tidak boleh masuk ke sini! Pergi!”

“Ada orang terluka di sini!”

“Tempat ini sudah penuh! Kami tidak perlu lebih banyak orang lagi!”

Sudah penuh? Aneh. Apa ada kejadian seperti ini?

“Aku tidak peduli.”

Aku menggunakan duri sebagai tuas dan mengangkat pintu itu sekuat-kuatnya. Karena aku menggunakan koin untuk meningkatkan level kekuatanku menjadi level 10, sekarang aku memiliki kekuatan yang setara dengan 2 setengah laki-laki dewasa.

“Uwaaaah!!”

Muncul suara yang sangat keras dan orang-orang yang ada di balik pintu mulai merasa panik.

“La-lari!!!”

Laki-laki yang ketakutan itu berlari ke dalam lorong stasiun yang gelap. Setelah aku berhasil masuk ke dalam stasiun dengan selamat, aku membaringkan wanita itu di lantai dan menutup pintu yang ada di depanku.

[Kau berhasil memasuki zona aman.]

Kabut beracun itu tidak akan memasuki area bawah tanah. Tidak ada penjelasan ilmiah yang bisa menjawab apa alasannya. Itu semua hanyalah bagian dari ‘skenario’.

“Letakkan ini di mulutmu.”

Aku melepas masker wanita itu dan memberikan paru-paru monyet yang kupegang. Item ini tidak akan 100% menyembuhkannya, tapi setidaknya item ini memiliki efek menetralkan racun.

“Uum…”

Erangan kesakitan keluar dari mulut wanita itu. Dia adalah wanita yang sengaja ditinggalkan.

Tiba-tiba aku terpikir dengan informasi yang dimiliki wanita ini. Sepertinya wanita ini sudah meninggal di cerita aslinya.

Aku mendengar suara seseorang saat aku ingin menggunakan skill Character List ku.

“Di sana!”

Cahaya senter mulai menerangi kegelapan di sekelilingku. Mataku menyipit saat aku melihat beberapa laki-laki yang membawa pipa besi.

[Konstelasi ‘Prisoner of The Golden Headband’ mengernyitkan alis saat melihat kedatangan orang-orang yang tidak diundang.]

Seorang laki-laki berbadan besar yang berdiri di tengah membuka mulutnya. Tubuhnya terlihat imbang, jadi dia pasti orang yang cukup kuat.

“Siapa kau?”

Saat itu, aku terdiam dan tidak mengatakan apa-apa. Apa yang harus kukatakan jika hal seperti ini terjadi? Aku berpikir selama beberapa saat dan kemudian memutuskan untuk berbicara seperti Yoo Joonghyuk.

“Kim Dokja.”

“... Kim Dokja? Apa itu namamu?”

“Ya.”

“Siapa yang tanya soal itu? Apa-apaan orang sialan ini!?”

Ah, itu pertanyaan yang agak sulit.

“A-ah! Wanita itu…!”

Salah satu dari mereka melihat wanita yang berbaring di sampingku, kemudian dia menyorotnya dengan senter yang dia bawa.

“Apa, bukannya dia wanita dari kelompok marginal? Bukannya kau kembali bersamanya?”

“I-itu…”

Laki-laki itu menggerakkan senternya dan menyorot bagian pinggang si wanita.

“... Ha, jadi begitu. Lumayan juga. Apa kau melakukannya tanpa izin dari hyungnim?”

“Hehe. Maaf.”

“Tidak, tentu Cheolsoo hyungnim harus jadi yang pertama… hehe. Setelah itu baru giliranku.”

Cheolsoo? Cheolsoo. Apa ada karakter dengan nama itu? Aku tidak ingat. Dia pasti bukan siapa-siapa, karena itu aku tidak bisa mengingatnya.

“Hei, serahkan wanita itu pada kami… huh? Apa itu?”

Senternya sekarang mengarah pada kantong kresek yang ada di lantai. Kabur dari sini adalah hal yag mudah, tapi aliran cerita ini menjadi tidak mengenakkan.

“Tinggalkan kantong-kantong itu di sini. Dengan begitu, kau akan kubiarkan hidup.”

Jujur saja, kondisi ini tidak bagus untuk mereka, bukan untukku.

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Band’ merasa kesal dengan orang-orang itu.]

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ merasa marah karena ketidakadilan yang sedang terjadi.]

[Skenario berhadiah telah disiapkan atas permintaan dari para konstelasi.]

+

[Skenario berhadiah - Hilangkan gangguan di depanmu]

Kategori: Sub

Tingkat kesulitan: F

Syarat berhasil: Konstelasi merasa sangat marah dengan para pengganggu yang menghalangi pergerakanmu. Kalahkan mereka dalam batas waktu yang sudah ditentukan.

Batas waktu: 5 menit.

Kompensasi: ???

Penalti: ???

+

Aku sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Kasihan mereka. Aku pun berdiri sambil memegang duri Stone Hog.

Tidak ada konstelasi dengan umur minor kan?

Kuharap begitu. Karena ini adalah waktu pertunjukan bagi orang dewasa.


Chapter 14     Daftar Isi     Chapter 16


Komentar

Postingan Populer