ORV CHAPTER 21. EPISODE 5 – PENJAGA KEGELAPAN (3)

 Disclaimer: saya cuma nerjemahin aja.

XXXX

“Hyung! ini…”

Tepat setelah Lee Gilyoung menemukan kotak harta dan mulai berteriak, aku langsung menutup mulutnya.

“Shh. Tunggu.”

Dunia dalam novel Cara Bertahan Hidup sangatlah kejam. Para konstelasi menyukai perjuangan yang ditunjukkan para karakter dan menambahkan halangan di setiap scenario hanya untuk mempermainkan manusia.

Sesuatu yang seakan berkata ‘buka aku!’ pasti berisi perangkap. Kita bahkan tidak bisa percaya 100% pada sistem.

“Kotak harta biasanya tidak hanya berisi harta dan item berharga.”

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ merasa kecewa.]

Abyssal Black Flame Dragon… sepertinya belakangan ini dia ingin aku cepat mati.

Kami berdua menunggu selama beberapa saat. Tidak lama setelah aku menjelaskannya pada Lee Gilyoung, sesosok bayangan mulai muncul di sekeliling kotak harta itu.

Grrrr…

Itu adalah para ground rat. Mereka membawa sesuatu dari dalam terowongan dan melemparkannya dan bertukar informasi

Sruk sruk sruk…

Saat beberapa ground rat berkumpul, jumlah cahaya yang menyinari tempat ini semakin bertambah. Itu adalah api hitam yang terbuat dari ether hitam.

Dikatakan bahwa tempat ini adalah pusat dari Dark Root, karena itu ada banyak sekali ether hitam yang terbakar. Saat itulah aku bisa mendengar suara seseorang.

“Ini semua salah Yoo Sangah-ssi!”

Tanpa melihatnya, aku langsung bisa mengenali siapa pemilik suara itu. Aku mencengkram bahu Lee Gilyoung yang kelihatan kaget. Ini bukan saat yang tepat.

“Karena aku? Apa maksudmu?”

Di tengah remangnya cahaya, ada 2 orang yang tertangkap oleh ground rat. Mereka diikat dengan menggunakan sulur yang muncul dari tanah.

“Ji-jika Yoo Sangah tidak naik kereta hari itu, situasinya tidak akan jadi seperti ini!”

“Kenapa kau malah membawa kereta dalam masalah ini?”

Bagaimana mungkin bisa Yoo Sangah menerima omong kosong seperti ini? Mungkin wanita itu memang orang baik, tapi sponsor yang ada di belakangnya bukanlah orang sebaik itu.

“I-itu.. itu, Yoo Sangah-ssi, kau selalu naik sepeda setiap hari…”

Han Myungoh mulai meracau tidak jelas.

Respon yang diberikan Yoo Sangah setelah itu terdengar sangat dingin. “Tunggu sebentar. Jadi kau orang yang sudah mencuri sepedaku?”

“A-apa-apaan kau ini! Aku sudah bilang kalau aku akan mengantarmu pulang dengan mobilku! Kau harusnya menerima ajakan itu demi kebaikanmu sendiri!”

“Jawab aku. Apa kau yang mencuri sepedaku?”

Tiba-tiba semua situasi ini menjadi masuk akal. Ini dia. Ini adalah alasan kenapa orang yang selalu naik Mercedes-Benz S class malah naik kereta di hari itu.

Tidak aneh memang. Ada banyak laki-laki yang mengincar Yoo Sangah sejak awal, salah satunya adalah pemimpin dari stasiun Gumho itu sendiri.

Faktanya, Yoo Sangah adalah wanita yang sangat hebat. Auranya terasa hangat dan dia tahu kapan harus memuji orang lain.

[Konstelasi ‘Demon-Like Judge of Fire’ membenci karakter ‘Han Myungoh’.]

Wajah Han Myungoh terlihat sangat merah di bawah cahaya remang-remang ini. Jika dilihat lagi, ekspresi itu kelihatan berbahaya.

“Ya, sialan! Aku memang pelakunya! Lalu kenapa!?”

“Kenapa kau berkata seakan itu bukan masalah besar!? Kau sudah mengambil barang milik orang lain, itu namanya pencurian.”

“Pencurian? Sialan kau! Seharusnya kau masuk saja ke mobilku sejak awal!”

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ membenci pertengkaran tidak penting ini.]

Aku tidak bermaksud untuk membiarkan mereka, tapi pilihanku juga tidak banyak. Aku mulai mempererat genggamanku pada duri yang kubawa.

“Aku hanya meminta hal kecil. Lagipula aku sudah puluhan kali mengajakmu pulang bersama tapi kau terus menolakku…”

Aku melempar duriku sekuat tenaga. Duri itu meluncur tepat ke arah Han Myungoh, berhasil melukai bibirnya, dan kemudian terus meluncur ke dalam kegelapan.

“Uwaaaah!! Apa ini!?”

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ merasa senang.]

[100 koin telah diberikan kepadamu.]

“Dokja-ssi!”

Yoo Sangah berteriak memanggilku, tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya.

Kuoooooohhh…

Di sebrang habitat ground rat, kegelapan itu berhasil dibelah oleh duri yang kulempar dan kemudian sosok itu muncul. Tidak mungkin dia tidak berada di dalam Dark Root.

[Dark Keeper telah muncul!]

[Sub scenario sudah diperbarui!]

[Sub scenario ‘Bunuh sang Penjaga’ sudah dimulai!]

Seperti para pelayan yang menyerahkan diri mereka pada rajanya, para ground rat mulai berjatuhan di tanah. Sosok hitam itu muncul di antara cahaya api hitam. Tentakelnya mengingatkan kami semua pada dewa kematian.

Wajah Lee Gilyoung langsung berubah saat melihat monster itu.

“Oof, hyung… itu…”

“Tidak apa-apa.”

Lee Gilyoung berlutut di tanah dan mulai mengeluarkan isi perutnya. Ini bukan hal yang aneh.

Kami bisa merasakan tekanan yang luar biasa dari jarak sejauh ini. Perut para kecoak yang tersebar di tempat ini pun meledak karena tidak bisa menahan mental damage dari monster itu.

“Gilyoung. Berapa kali lagi kau bisa menggunakan Diverse Communication?”

“… Kurasa aku bisa menggunakannya 2 kali lagi.”

“Aku mengerti. Kau bisa istirahat di sini.”

Aku meninggalkan Lee Gilyoung dan mulai berjalan mendekati Yoo Sangah dan Han Myungoh. Han Myungoh yang merasa sangat panik mulai mencoba melepaskan ikatannya.

“O-ohok…! Apa ini…?”

Aku mengambil Swiss knife dan memotong sulur yang mengikat mereka berdua. Padahal aku hanya menggerakkan pisau itu beberapa kali, tapi bilah pisau yang terkena sulur itu mulai meleleh. Ya, ini adalah kekuatan dari monster spesies demon.

‘Mundur.” Ucapku sambil mengayunkan senjata yang kubuat dari tulang ground rat.

Monster tipe Demon Grade 7, Dark Keeper. Diantara banyak monster yang muncul di awal kehancuran dunia, Demon adalah spesies yang paling berbeda dari semua spesies monster.

[Dark Keeper telah menerima berkat dari Demon King yang dia ikuti.]

“Kamyun. Der. Yitur.”

Spesies demon memiliki bahasa mereka sendiri. Mereka mengikuti Demon King yang berbeda dan menerima kekuatan dari raja mereka melalui Dark Root.

[Dark Keeper telah mengaktifkan skill ’Fear’]

[Skill eksklusif Fourth Wall telah menetralkan sebagian besar efek ‘Fear’]

Jika kau membunuh satu demon, maka kau akan menjadi musuh dari Demon King mereka.

“Yitur!”

aku tidak tahu apa yang dia katakan, tapi situasi ini terlihat buruk. Jika mungkin aku tidak mau melawannya.

“I-ibu?”

Yoo Sangah… dia masih belum pergi?

“Aku sudah bilang untuk cepat pergi.”

“Monster itu baru saja bilang ‘ibu’…”

Aku mulai memikirkan apa maksud perkataan Yoo Sangah. Tunggu… tunggu sebentar.

“Uuh, kurasa… Ka-karud, yemiren? Ah, bagaimana cara pelafalannya? Aketu?”

Untuk sesaat aku merasa tidak percaya. Aku mengira jika aku hanya salah dengar.

“Kallitu!!”

Yang tidak kuduga, Dark Keeper itu mulai menganggukkan kepalanya.

[Karakter ‘Yoo Sangah’ mengaktifkan skill Interpreter Lv. 3]

… Ya Tuhan, ternyata Yoo Sangah tidak hanya bisa berbahasa Spanyol. Kalau begitu ayo lihat apa yang akan terjadi.

“Apa yang dia katakan?”

“Dia… terus mengatakan ‘menjadi ibu’…”

… Menjadi ibu? Dark Keeper itu berteriak sekali lagi dan menunjuk Yoo Sangah.

“Kallitu!!”

Yoo sangah terlihat tidak nyaman.

“Uh, ibu? Aku belum menikah!”

Kali ini Dark Keeper menunjuk Han Myungoh.

“Kallitu!!”

“Ke-kenapa aku jadi ibu? Aku ini ayah!”

Dark Keeper itu mulai menggerakkan tentakelnya.

Wush!

“Ooof!”

Salah satu tentakelnya memasuki mulut Han Myungoh, wajah laki-laki itu langsung berubah hitam. Beberapa saat kemudian muncul suara sesuatu yang didorong masuk ke dalam tenggorokan Han Myungoh.

Benar juga. Ini yang dia maksud menjadi ibu. Aku baru ingat jika spesies demon membesarkan anak mereka di tubuh spesies lain.

“Yoo Sangah-ssi, kau belum ingin punya anak kan?”

“Tentu saja!”

Yoo Sangah akhirnya paham apa maksud dari kata-kata itu dan langsung melompat ke belakang. Setelah itu aku memutuskan tentakel yang masuk ke dalam mulut Han Myungoh.

Dark Keeper mengaum marah saat melihat apa yang kulakukan.

“Kallituo!!!”

Wuuuush! Blam!

Tentakel dari demon itu mulai menghancurkan tombak yang terbuat dari tulang ground rat. Bahkan duri stone hog yang bisa memotong perut ichtyosaur juga ikut hancur saat kugunakan untuk menusuk tubuh monster ini.

Saat aku kembali mengamati keadaan di sekitarku, aku bisa melihat Han Myungoh yang berada agak jauh dan Yoo Sangah menatapku dengan tatapan bertanya.

‘Apakah kita punya kesempatan?’

Jujur saja, aku juga tidak tahu harus menjawab apa.

Wush! Wush! Klang!

Beberapa serangan kemudian, tombak yang ada di tanganku benar-benar hancur. Tangan yang kugunakan untuk memegang tombak itupun juga ikut terluka.

Monster itu menjaga kotak harta agar tidak ada yang bisa mengambil isinya, sama seperti ichtyosaur yang ada di jembatan Dongho. Karena itu tujuan utamaku bukan mengalahkan monster ini, tapi mendapatkan kotak harta itu setelah dia menghilang.

Tapi seperti biasa, rencanaku tidak pernah berjalan mulus.

“Dokkaebi, apa kau sedang melihat?”

{U-uh… kau tahu?}

Dokkaebi itu memunculkan dirinya dari dalam kegelapan. Aku tidak tahu siapa namanya, tapi sepertinya dia adalah sepupu dari Bihyung.

“Pasti ada beberapa e-mail yang sudah dikirimkan untukku. Aku ingin kau segera menyerahkannya padaku.”

{Hihi. Itu bukan urusanku. Minta saja pada Bihyung.}

“Sekarang kau sedang menggantikan Bihyung, kan? Kau tidak lihat ya, para konstelasi sedang mengajukan komplain di sana.”

[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ ingin memarahi dokkaebi Biryu.]

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengancam Biryu.]

Dokkaebi itu menelan ludahnya dengan gugup.

{O-oke, kali ini aku akan mengabulkan permintaanmu. Kurasa keadaan akan menjadi lebih menarik!}

Dokkaebi itu bergumam dan pemanggilan pun dilakukan.

[Item sudah didapatkan dari opsi pertukaran.]

[Item Broken Faith berhasil didapatkan.}

[Uang perantara dibebaskan karena efek dari kontrak.]

Broken Faith. Item yang kutukarkan dengan ‘inti ichtyosaur’ melalui tas dokkaebi akhirnya sampai.

“Kik.”

Dark keeper melihat item itu muncul tepat di depanku dan mulai tertawa. Yah mau bagaimana lagi, item yang kuterima memang item grade D. ini hanyalah sebuah pedang yang sudah patah sebagian.

[Item ini terlalu aus untuk digunakan. Durabilitasnya sangat rendah, sulit untuk digunakan sebagai senjata.]

Bahkan dokkaebi itu terkikik saat melihat pedang itu.

{Ba-bagaimana kau bisa bertarung hanya dengan menggunakan pedang tua yang rusak itu? Kau tidak akan bisa menggunakannya jika tidak punya skill khusus…}

Aku sudah tahu itu. Aku juga tidak akan membelinya jika aku tidak tahu efeknya.

“Hhh…”

Aku mengambil nafas panjang dan mulai berkonsentrasi.

Kiiing!

Pangkal pedang mulai bergetar pelan. Biryu yang melihatnya merasa sangat kaget.

{Uh… kenapa?}

Tentu dia kaget. Ini adalah skill yang kubeli dari temannya dengan harga 10.000 koin. Setelah aku mengaktifkan skill itu, ether biru mulai menyelimuti permukaan Broken Faith.

[White Pure Star Energy]

Setelah membunuh ichtyosaur, aku membeli skill ini dari Bihyung. Item ini memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan dengan sumber energi superior lainnya, tapi untuk sekarang aku tidak bisa mendapatkan mereka.

[Broken Faith merespon energi bintangmu.]

[Blade of Faith diaktivasi!]

Beberapa saat kemudian, sebuah pedang virtual berwarna putih muncul dari ujung patahan Broken Faith.

Broken Faith. Kau baru bisa melihat kemampuannya jika kau memasukkan energi bintang ke dalamnya.

Wuuuush!

Jumlah tentakel bertambah dengan pesat dan langsung menutupi bidang pandangku. Aku tidak akan selamat dari semua serangan ini dengan stat staminaku sekarang. Situasinya memang sangat menakutkan, tapi aku tidak punya kesempatan lain.

Kiiing!

Alasannya, Blade of Faith adalah senjata terbaik jika yang kau lawan adalah monster spesies demon.

Slash, slash, slash!

Tentakel yang menyentuh pedangku langsung teroksidasi dan terputus dengan sendirinya. Dark keeper berteriak kesakitan saat tentakel-tentakelnya hancur. Disisi lain aku bisa merasakan energiku yang mulai berkurang, tapi aku tidak terburu-buru saat menghadapinya.

Sring!

Aku menggerakkan pedangku dengan tenang.

Aku berkali-kali gagal memotong tentakel-tentakel itu karena dia tidak memiliki skill ‘Fighting Sense’ dan aku juga tidak punya skill ‘Swordsmanship Training’. Karena itu aku memegang pedang ini dengan asal-asalan. Ini hal yang wajar… lagipula aku ini cuma pembaca, bukan ahli pedang.

Dan seorang pembaca akan bertarung dengan cara yang hanya diketahui oleh pembaca.

[Efek atribut berhasil meningkatkan ingatanmu pada halaman yang sudah kau baca.]

Isi dari halaman-halaman novel Cara Bertahan Hidup langsung muncul di kepalaku.

[… Serangan Dark keeper sangat sederhana. Biasanya, tentakel yang ada di kanan atas akan…]

[… Setelah serangan itu, satu tentakel yang ada dibawah…]

[… Tentakel-tentakel itu bisa beregenerasi, tapi hal itu membutuhkan waktu beberapa menit…]

Aku menggunakan semua pengetahuan yang sudah kubaca.

“Kuaaaah!”

Dark keeper berteriak saat salah satu tentakelnya berhasil kupotong.

Disisi lain ruangan ini, aku bisa melihat Lee Gilyoung. Anak itu menatapku dengan mata berbinar. Sayangnya, tidak seperti yang dia harapkan, aku bukan tokoh utama dari dunia ini. Meski begitu, setidaknya aku percaya pada satu hal.

“Kar. Mien. Der.”

Dark keeper bergumam seakan dia tidak bisa kembali sadar dari rasa kagetnya. Aku tidak bertanya pada Yoo Sangah, tapi wanita yang sekarang berada di belakangku itu langsung menerjemahkan perkataan sang monster.

“Bagaimana kau tahu kelemahanku…?”

Itu dia. Aku pun memberi jawaban dengan jujur.

“Itu karena aku sudah membaca banyak buku.”

Aku mengetahui dunia ini lebih baik daripada semua manusia yang ada di planet ini.


Chapter 20     Daftar Isi     Chapter 22


Komentar

Postingan Populer