ORV CHAPTER 19. EPISODE 5 - PENJAGA KEGELAPAN (1)
Disclaimer: lihat daftar isi!
πππππ
{Ka-kalau begitu aku akan membuat semua orang melakukannya!
Yihihihihi.}
Dokkaebi itu langsung
menghilang setelah mengatakannya.
Penalti makanan dan penalti
bayaran hidup. Aku sudah tahu soal penalti pertama. Tapi penalti kedua tidak
ada di dalam novel Cara Bertahan Hidup. Mungkin kontrakku dengan Bihyung
menyebabkan hal ini terjadi.
Jung Heewon memastikan jika
biskuit yang ada di kantongnya telah menghilang dan kemudian bertanya dengan
suara pelan.
“Dokja-ssi, apa kau mungkin
tahu jika hal seperti ini akan…”
“Aku sudah menduganya. Aku
menebak apa yang akan dilakukan dokkaebi untuk menyiksa kita para manusia.”
“... Bukannya kau terlalu hebat
dalam membuat tebakan seperti itu?”
Aku memanggil Lee Hyunsung dan
yang lainnya. Situasinya sudah terbentuk dan sekarang adalah waktu yang tepat
untuk bergerak.
“Kembalikan makanan kami!”
“Ke-kenapa hal seperti ini bisa
terjadi!?”
Orang-orang dari kelompok
marginal mulai menangis. Cheon Inho dan anggota mainstream lainnya juga merasa
hancur saat megetahui jika semua makanan mereka hancur tidak bersisa. Mataku
bertemu dengan mata Cheon Inho yang sekarang sedang menggigit bibirnya.
‘Mungkin…. Apa kau sudah mengetahui hal ini? Tidak, itu tidak mungkin.’
Jika aku bisa membaca
pikirannya, mungkin itu adalah yang sedang dia pikirkan saat ini.
[Kau berhasil membaca pikiran karakter ‘Cheon Inho’ dengan tepat.]
[Pengertianmu terhadap karakter ‘Cheon Inho’ semakin bertambah.]
… Pengertianku bisa bertambah
hanya karena hal seperti ini?
Aku menatap ekspresi semua
orang dan bisa menebak apa yang sedang mereka pikirkan. Tapi pesan seperti itu
tidak muncul.
Sementara itu, Cheon Inho
langsung mengumpulkan semua anggotanya untuk meminimalisir kekacauan ini.
“Semuanya, berkumpul bersama.
Aku akan memberikan pengumuman darurat.”
Isi pengumuman itu lumayan
simpel. Situasi menjadi semakin buruk,
jadi penjelajah dari kelompok marginal akan dibutuhkan dalam ‘jumlah besar’.
Mereka harus bergegas karena tidak ada makanan lagi di stasiun bawah tanah ini.
“Kami tidak akan membagikan
makanan bagi orang-orang yang tidak berpartisipasi sebagai penjelajah.”
Meski dia telah mengumumkan hal
separah itu, semua orang sama sekali tidak menentangnya. Tidak… mereka tidak
bisa melakukannya. Ini adalah hal yang pasti terjadi di situasi seperti ini.
Mereka semua menyadarinya dan sukarela menjadi penjelajah.
Meski makanan telah menghilang,
wajah Cheon Inho masih dipenuhi dengan harapan. Saat situasi menjadi semakin
buruk, kelompok mainstream akan mendapatkan kendali yang lebih besar lagi atas
mereka semua.
Lee Hyunsung menjadi was-was
dan kemudian dia bertanya.
“Doka-ssi, apa yang harus kita
lakukan sekarang?”
“Tentu kita harus pergi dan
mencari makanan.”
Wajah mereka langsung kaku saat
mendengar jawabanku. Mendapatkan makanan artinya hanya satu.
“Kalau begitu kita akan ikut
sebagai penjelajah? Apa masih ada makanan di atas sana?”
“Tidak. Kita tidak akan ke
atas. Jika kita ke sana, kita akan langsung mati.”
Aku menatap masker gas yang ada
di lantai. Masker semacam itu tidak akan bisa menahan kabut beracun yang ada di
atas sana.
“Tapi kita harus ke atas jika
ingin mencari makanan…”
“Lee Hyunsung-ssi. Dunia sudah
berubah. Kalau begitu, makanan kita juga berubah.”
Aku menatap terowongan yang
menuju stasiun Yaksu.
“Tunggu sebentar. Dokja-ssi…
jangan bilang…”
“Tepat sekali.”
Di dunia ini, manusia bukan
lagi predator utamanya. Meski mereka bukan predator, kami juga tidak harus
menjadi mangsa.
“Kita akan berburu monster.”
+++
Beberapa saat kemudian, beberapa
orang dari kelompok marginal—termasuk diriku—sekarang sedang berdiri di depan
terowongan yang mengarah ke stasiun Yaksu.
“Begitu rupanya. Kau akan masuk
ke dalam terowongan ini?”
Kupikir Cheon Inho akan
menentang keputusanku saat aku menolak untuk pergi bersama kelompok penjelajah.
Tapi sepertinya dia lega saat tahu jika aku akan pergi dari stasiun ini. Dia
mungkin berpikir jika aku adalah ancaman untuk kekuasaannya.
“Yah, jika dipikirkan dengan
baik, sebuah kelompok yang mendedikasikan diri mereka untuk menyelesaikan skenario
juga sangat dibutuhkan. Kembalilah dengan selamat.”
Dia adalah laki-laki yang lucu.
Dia berbicara seolah dia adalah kaptenku. Tapi waktunya dia turun tahta akan
tiba sebentar lagi.
[Pengertianmu pada karakter ‘Cheon Inho’ telah meningkat.]
[Pengertianmu pada karakter ‘Cheon Inho’ telah mencapai syarat yang
ditentukan.]
Oh… Aku mengerti sekarang. Ada
2 cara agar ‘pengertian’ pada karakter ini bisa bertambah.
Yang pertama saat aku menyukai
dan mempercayai karakter tersebut. Yang kedua adalah saat aku bisa menebak
dengan benar apa yang dipikirkan oleh karakter itu. Mungkin ini adalah kasus
kedua.
[Karakter ‘Cheon Inho’ merasa curiga padamu.]
Tergantung dari banyaknya
‘pengertian’ yang berhasil kukumpulkan, aku bisa membaca isi pikiran orang
tersebut.
“Oh, bisakah salah satu
anggotaku bergabung denganmu? Aku ingin mendapatkan informasi soal serangan
yang akan kalian lakukan.”
Ya, Cheon Inho tidak akan
membiarkan kami lepas dengan mudah. Aku menatap orang yang ada di belakangnya.
Dia adalah orang yang harus ikut bersama kami… dan dia orang yang tidak
beruntung.
“Aku… aku harus pergi dengan
mereka?”
“Eh, memangnya ada alasan lain
kenapa kau ada di sini Han-hyung? Bukankah kau ingin berbaikan dengan Dokja-ssi
tadi malam?”
“I-itu…”
Anggota kelompok Cheon Inho yang
ikut dengan kami adalah Han Myungoh.
“Do-dokja-ssi. Ji-jika kau
tidak keberatan, aku akan pergi…”
“Aku mengerti. Ayo pergi
bersama.”
Han Myungoh merasa terkejut
karena aku memberi respon dengan cepat dan dia berpikir jika aku pasti akan
menolaknya. Lee Hyunsung terlihat khawatir, tapi aku punya ide.
Mau bagaimanapun juga, orang
yang selamat dari gerbong nomor 3807 adalah aku, Lee Hyunsung, Lee Gilyoung,
Yoo Sangah, dan Han Myungoh.
“Aku bisa ikut?”
“... Apa tidak apa-apa? Badanmu
masih belum sembuh benar kan?”
“Begini saja tidak apa-apa.”
Masih ada satu lagi. Termasuk
Jung Heewon, ada total 6 orang dalam kelompok ini. Jumlahnya lumayan sedikit.
Grrrr…
Tentu, jumlah orang sama sekali
tidak berpengaruh pada krisis yang akan datang di masa depan.
[Sebuah sub skenario sudah muncul!]
+
[Skenario kedua - Mendapatkan makanan
Kategori: Sub
Tingkat kesulitan: E
Syarat: Buru para monster yang bisa digunakan sebagai makanan dan masak
mereka.
Batas waktu: Tidak ada
Kompensasi: 500 koin
Kegagalan: ???]
+
Sesaat setelah kami masuk ke
dalam terowongan, sub skenario pun muncul.
Mencari makanan. Itu adalah
sebuah sub skenario yang akan muncul sebelum skenario kedua dimulai.
[Beberapa konstelasi menunggu pertunjukan yang akan kau sajikan.]
Kegelapan dalam terowongan itu
terasa semakin pekat, padahal belum 10 langkah kami masuk ke sana. Aku
menyalakan senter tapi tetap tidak bisa melihat apa yang ada di depanku.
Itu adalah bukti jika sebuah
kelambu menghalangi cahaya untuk masuk ke dalam tempat ini. Apa yang sebenarnya
terjadi ada di balik kelambu ini.
“Dokja-ssi, tunggu sebentar. Di
sana sangat berbahaya.”
Jung Heewon yang berjalan di
sampingku pun mencoba mengingatkanku.
“Apa kita akan tetap pergi ke
sana? Mau bagaimana juga semua ini terlihat seperti bunuh diri. Ingat ada
Gilyoung di sini.”
“Sebenarnya aku sudah
memikirkan ini sejak awal. Bukannya kita masih bisa meninggalkan Gilyoung di
sini? Dan jika mungkin, para perempuan…” ucap Lee Hyunsung.
“Lee Hyunsung-ssi, aku tidak
sejago dirimu dalam hal bertarung. Tapi aku pernah mengikuti les kendo.”
“Tapi…”
Saat mereka hampir berdebat,
aku menginterupsi mereka.
“Lee Hyunsung-ssi, aku sudah
mengatakan hal ini sebelumnya. Dunia sudah berubah. Berpikir jika wanita selalu
menjadi yang lemah tidak berlaku lagi. Sekarang, semua orang bisa menjadi lebih
kuat dengan menaikkan status mereka. Tapi Jung Heewon-ssi, kata-katamu juga
bermasalah.
“... Apa itu?”
“Jika wanita tidak boleh
dipandang lemah, begitu juga anak-anak. Gilyoung, tunjukkan pada mereka.”
Lee Gilyoung maju ke depan. Dia
melihat ke sekeliling terowongan dan kemudian mengulurkan tangannya. Mata Jung
Heewon pun membelalak.
“Ya Tuhan, apa itu?”
“Si-sial! Kecoak!!” teriak Han
Myungoh.
Kecoak-kecoak itu muncul dari
kejauhan dan berbaris hingga ke ujung jari Lee Gilyoung. Para kecoak itu
mendengarkan semua kata-kata Lee Gilyoung seperti anjing penurut dan kemudian
menghilang ke dalam kegelapan.
“Atributku adalah ‘Insect
Collector’.”
‘Insect Collector’. Lee
Gilyoung memiliki kemampuan langka untuk berkomukasi dengan serangga hanya
dengan skill ‘Diverse Communication’nya.
“Tidak ada apapun di depan
kita. 100 langkah ke depan masih aman.” Ucapnya.
“Terima kasih atas perhatianmu.
Tapi aku tidak akan membiarkan kalian semua mengurusku.” Lanjutnya.
“Ah, oke.”
Jung Heewon mengangguk dengan
ekspresi kecut. Lee Gilyoung berjalan ke sampingku dan aku pun mengusap
rambutnya.
Atribut Lee Gilyoung tidak ada
di novel asli Cara Bertahan Hidup. Pilihanku untuk menyelamatkan Lee Gilyoung
ternyata tidak salah. Kami berhasil melalui barrier itu dan memasuki kegelapan
yang sesungguhnya.
[Kau memasuki daerah berbahaya.]
“Yo-Yoo Sangah-ssi. Tempat ini
berbahaya. Sebaiknya kau memegang tanganku saat berjalan.”
“... Bukannya kau lebih takut
daripada aku?”
“Bu-bukan begitu!”
Udara di dalam barrier itu
terasa sangat lembab.
“Kurangi cahayanya.”
Yoo Sangah langsung menutupi
senternya. Karena smartphone yang dia miliki tidak punya sistem pengontrol
cahaya, dia hanya bisa meredupkannya dengan bantuan tangan.
“Ow. Jangan diarahkan ke
bawah.”
Jung Heewon merasa mual saat
dia melihat lantai terowongan ini. Ada banyak tubuh yang tercerai berai. Itu
semua adalah tubuh dari orang-orang yang mencoba menyusuri tempat ini tapi
tidak berhasil selamat.
Yoo Sangah menutup matanya
erat-erat. Han Myungoh merasa sangat kaget, bahkan Lee Hyunsung yang seorang
tentara saja sampai mengeluarkan keringat dingin.
Anehnya, Lee Gilyoung tetap
terlihat tenang, tidak ada rasa takut yang terpancar di wajah anak itu. Aku
merasa sedikit khawatir. Tapi, apa mungkin jika dia menganggap semua ini hanya
sebuah game belaka?
“Ada sesuatu yang bukan manusia
di sini.”
Seperti yang dikatakan Lee
Gilyoung, yang berserakan di tempat ini bukan tubuh manusia saja. Ada beberapa
serigala dewasa, makhluk yang mirip seperti tikus tanah, dan yang lainnya.
Semua itu tersebar di lantai terowongan bersama dengan tubuh-tubuh manusia yang
sudah mati.
Monster bawah tanah grade 9, ground
rat. Itu adalah nama dari sisa-sisa wabah yang ada di bumi, tapi nama hanyalah
nama. Mereka adalah piranha bawah tanah. Ground rat adalah pemburu keras kepala
yang suka menggali tanah dengan berkelompok, dan menjebak mangsa mereka di
dalamnya.
Tapi sekumpulan ground rat mati
seperti ini terlihat seperti baru dibom bertubi-tubi. Jung Heewon menghela
nafas.
“... Siapa yang melakukan semua
ini?”
Tentu saja hanya ada satu orang
yang bisa menghancurkan para ground rat hingga seperti ini. Yoo Joonghyuk. Dia
langsung pergi menuju ke stasiun berikutnya seorang diri.
Tapi aku tidak bisa berhenti berpikir.
Seharusnya, regresi ketiga Yoo Joonghyuk pergi malam ini atau besok.
Kenapa dia terburu-buru? Apa
dia merasa tidak sabaran? Apa alasannya?
“Dokja-ssi, kau mau menggunakan
monster ini sebagai makanan?”
“Skenario ini berkata jika kita
harus ‘berburu’, jadi sepertinya kita tidak bisa menggunakan mayat monster-monster
ini.”
“... Yah, kondisi monster itu
juga mengerikan. Lalu bagaimana cara kita memasaknya? Apa kau akan membakarnya
di atas api?”
Aku bisa saja membakar atau
mengasapinya. Tapi masalahnya aku membutuhkan api special agar bisa
melakukannya.
“Heewon-ssi, kau bilang kau
bisa kendo kan?”
“Uh, aku tidak bisa bilang kalau
aku sudah ahli… tapi apa yang sedang kau lakukan?”
Aku menusuk salah satu tubuh
Ground rat yang ada di lantai dan memotongnya dengan pisau. Aku tidak tahu
kapan aku membacanya di dalam novel, tapi sepertinya aku tidak bisa
melakukannya dengan mudah.
Setelah menghilangkan kulit
tebalnya, aku berhasil melepaskan tulang belakangnya. Ini adalah pertama
kalinya aku meninggalkan banyak sayatan, tapi setidaknya tulang ini masih bisa
digunakan.
“Kenapa kau mengambil itu?”
“Kau butuh senjata untuk skill
Kendo mu kan?”
Duri Stone hog tidak akan
cukup, tapi tulang belakang Ground rat yang hanya terdiri dari satu tulang
menjadikannya senjata yang cukup kuat di skenario awal.
Setelah memotong tulang rawan
yang menyambung ke kaki dan merapikannya, tulang itu terlihat seperti pisau
yang tajam. Setelah itu aku memberikannya pada Jung Heewon.
“Terima kasih. Rasanya aku
seperti kembali ke zaman paleolitik saja.”
++++
“Kau harus mengasahnya sedikit
agar bisa lebih tajam. Ada banyak batu yang bisa kau gunakan untuk itu di sini.”
“Haha. Oke kapten.”
Jung Heewon mulai mengasah
pedangnya dengan suara yang lebih bersemangat. Aku menoleh dan melihat Lee
Hyunsung yang memandang kami dengan tatapan iri.
“Apa kau mau juga?”
“Eh? Kau akan membuatkan
untukku juga?”
“Semuanya, mendekat. Akan lebih
baik jika kau tahu bagaimana cara melakukannya. Ayo buat bersama-sama.”
Sebenarnya, ini juga pertama
kali aku membuat pedang tulang seperti ini. Aku tidak akan bisa melakukannya
jika tidak pernah membaca detail yang tertulis di novel Cara Bertahan Hidup.
Kenapa? Kenapa novel Cara
Bertahan Hidup tidak populer? Gampang saja. Si penulis menuliskan terlalu
banyak setting di sana.
“... Dokja-ssi, padahal kau
masih pemula tapi kau sangat jago.”
Kami duduk dan membuat senjata
bersama. Kali ini kami membuat tombak, bukan pedang. Mereka tidak punya skill
Kendo, jadi aku memutuskan jika senjata yang panjang akan lebih aman untuk
mereka.
Tombak Lee Hyunsung terbuat
dari tulang beakang ground rat terbesar sedangkan milik Yoo Sangah dan Han
Myungoh terbuat dari tulang belakang ground rat biasa. Yang terakhir, senjata
Lee Gilyoung terbuat dari tulang ground rat muda.
[Kau berhasil mendapatkan senjata.]
[Beberapa konstelasi tertarik dengan sifat primitif yang dimiliki
manusia.]
[Para konstelasi memberikan 100 koin untukmu.]
Mereka semua mendapatkan 3
pesan itu.
“Kita bisa menerima koin hanya
dengan melakukan ini?”
“Aku tidak mau kau mati. Kau
punya koinmu sendiri kan?”
“Ya, kami punya.”
“Kapanpun kau bisa, sisakan
koin yang cukup untuk biaya bertahan hidup dan investasikan sisanya untuk
menambah poin Strength, Stamina, dan Agility. Jika kau tidak melakukannya, kau
tidak akan bisa bertahan.”
“Ah, aku akan mengingatnya.”
Kami menyelesaikan persiapan
kami dan mulai berjalan kembali. 100 langkah yang tadi dikatakan oleh Lee
Gilyoung akan segera habis.
[Sub skenario - Mengumpulkan makanan dimulai!]
Ground rat mulai bermunculan
dari bawah tanah. Aku langsung menghitung jumlah mereka. 1, 2, 3… ada 13 ekor
yang sedang mengelilingi kami. Lebih banyak dari dugaanku.
Grrr…
Kawanan ground rat itu
mengelilingi dan mulai mengancam kami semua. Saat kami melewati garis ini,
pertarungan akan langsung dimulai.
“Tidak ada rencana. Kita semua
masih pemula. Mungkin ini terdengar kejam, tapi aku tidak mengharapkan kalian
semua bisa bertahan hingga akhir.”
“I-itu…”
“Meski begitu, kalian semua…
tetaplah bertahan hingga akhir. Kumohon.”
Hanya Han Myungoh yang merasa
tidak suka dengan kelompok ini. Mereka semua merasa gugup tapi
bersungguh-sunguh. Terutama Jung Heewon dengan tatapan makanya yang membara.
“Oke. Ayo kita coba. Semuanya,
tetaplah hidup!”
Sama seperti saat Yoo Joonghyuk
mengujiku, aku juga memiliki ekspektasi yang sama pada mereka. Tidak peduli
seberapa hebat mentormu, orang yang tidak punya tekad kuat tidak akan bisa
bertahan di dunia ini.
Pada akhirnya, bisa tidaknya
mereka bertahan hidup tergantung pada diri mereka sendiri. Semua orang harus
menggunakan kesempatan ini untuk menyadarinya.
“Kalau begitu, ayo pergi.”
Aku tahu siapa yang harus
kubawa dari orang-orang ini.
Saat kami mengambil langkah
maju, lantai mulai bergetar dan para ground rat mulai bergerak. Pertarunganpun
dimulai.
Chapter 18 Daftar Isi Chapter 20
Komentar
Posting Komentar